Imtaq Setiap Hari, Bangun Karakter Siswa

GIRI MENANG-SMPN 1 Narmada memiliki peserta didik yang terbilang banyak. Jumlah seluruh siswa yaitu 1.447 anak, dibagi menjadi 38 rombongan belajar (rombel). Imtaq setiap hari dilakukan, untuk membina dan mengontrol siswa.

Kepala SMPN 1 Narmada Badri mengatakan, pembinaan spritual setiap hari sebelum memulai pelajaran menjadi salah satu program yang diunggulkan. Kegiatan ini berlangsung selama 15 menit, terdiri dari berdoa dan pembacaan tausiyah oleh siswa.

Ia menerangkan, pada imtaq ini anak didik dari kelas VII hingga kelas IX, dikumpulkan di lapangan. Sehingga, paling lambat siswa harus hadir di sekolah jam 7 pagi. Kegiatan ini diluar imtaq setiap Jum’at, yang dikenal dengan imtaq paripurna.

“Alasan imtaq setiap pagi ini yaitu mengingatkan anak, meredam emosi dan jiwa muda anak yang cenderung labil,” ungkapnya.

Menurutnya, program yang sudah dijalankan sejak lama ini, yaitu supaya peserta didik mudah dikontrol. Baik dari segi kedisiplinan maupun kemauan belajar mereka. Terlebih, jumlah siswa yang terbilang cukup banyak.

Di samping itu, arah kegiatan ini nantinya adalah pembentukan karakter siswa. Membiasakan anak berdoa setiap memulai aktivitas. Dampak dari aktivitas rutin siswa dan pengajar ini juga mulai terlihat. Terbukti, dari beberapa prestasi akademik dan non akademik yang diperoleh.

Sumber: Lombok Post, Rabu 19 Maret 2014

Ketika Mushaf Al-qur’an Lobar Menarik Perhatian

Mushaf Al’qur’an Gumi Patut Patuh Patju, memang sudah diluncurkan dua tahun lalu. Namun, bukan berarti perhatian berbagai pihak redup begitu saja seiring berjalannya waktu. Buktinya, pemerintah pusat meminta agar hasil pemikiran Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony, itu dipamerkan dalam Musabbaqah Tilawatil Al-Qur’an (MTQ) 2014.

BUPATI Lobar H Zaini Arony tampak begitu bangga memperlihatkan Mushaf Al-qur’an Gumi Patut Patuh Patju, kepada para awak media. Dua eksemplar hasil pemikirannya itu bahkan diberikan kepada Pemimpin Redaksi Lombok Post Alfian Yusni yang berkunjung ke ruang kerjanya, kemarin. “Ini adalah ide brilian saya,” kata bupati.

Mushaf Al-qur’an Gumi Patut Patuh Patju, itu memiliki berbagai ornamen bermakna filosifis religius. Diantaranya, lawang kuri, yaitu ornamen berbentuk pintu pada cover mushaf. Nilai filosofinya adalah untuk meraih kemuliaan hendaknya melewati pintu ini yaitu Al-qur’an yang di dalamnya terdapat ajaran tauhid dan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya, lumbung yang menandakan pusat kemakmuran masyarakat.

Penggunaan simbol lumbung pada bagian atas tiap halaman mempunyai makna bahwa bila isi kandungan Al-qur’an dipahami dan diamalkan dengan benar akan membawa umat pada kemakmuran.

Ada juga ornamen mandalika, tumbuhan liar dengan bunga indah. Bunga mandalika bisa diolah menjadi penyerap racun. Maknanya, Al-qur’an bisa menjadi obat bagi bermacam penyakit, baik penyakit fisik maupun kejiwaan.

Kemudian ornamen kembang laos. Ornamen ini biasanya dipakai sebagai ukiran di bagian bawah batu nisan. Ini mengisyaratkan agar manusia selalu ingat akan mati.

Ornamen pucuk pakis dan pucuk rebung juga ada dalam mushaf terse­but Namun itu merupakan pemanis dan pengisi ruang kosong. Selain itu, ornament motif songket subhanallah. Maknanya menganjurkan masyarakat unuk mengekspresikan kegembiraan atas ciptaan Allah SWT.

Terakhir adalah ornamen berugak. Ornamen ini digunakan untuk membingkai setiap halaman mushaf. Itu melambangkan keterbukaan ma­syarakat Sasak dalam menerima ,siapa saja yang datang dan terbuka dalam membahas masalah bersama.

Bupati Zaini mengatakan, Kabupaten Lobar merupakan daerah ketiga yang memiliki mushaf Al-qur’an dengan ciri khas daerah. Selain Yogyakarta dan Banten. Bahkan hasil karyanya itu sudah dibawa ke Masjdil Haram.

Hal itu menunjukkan bahwa Bu­pati Zaini Arony, adalah sosok yang mampu menyerap denyut nadi umat karena kepeduliannya terhadap ma­syarakat Lobar.

Ketua DPD Golkar NTB itu mengaku memang memiliki keinginan untuk membuat mushaf Al-qur’an berciri khas daerah sejak 2001. “Namun baru bisa menjadi kenyataan setelah saya menjadi bupati,” akunya.

Al-qur’an khas Gumi Patut Patuh Patju, ini sendiri nantinya akan diberi­kan kepada semua pondok pesantren, masjid, musholla, sekolah, kepala desa, kepala dusun, bahkan bila memungkinkan semua rumah tangga akan diberikan. Hal itu dimaksudkan agar kitab suci umat Islam itu nantinya bisa menjadi bagian kehidu pan masyarakat Lobar. “Nanti juga hotel-hotel akan saya minta untuk menyediakan Al-qur’an dengan ciri khas daerah ini,” terangnya.

Bupati Zaini menambahkan, pihaknya juga sudah diminta pemerintah pusat untuk memamerkan Mushaf Al-qur’an khas Lobar pada MTQ Nasional. Kegiatan itu rencananya akan digelar di Batam, pada Juni 2014. Ukuran mushaf yang akan dibawa nantinya mencapai satu meter sesuai yang diinginkan. ‘’Kita sudah diminta untuk itu. Tapi yang masih menjadi kendala adalah bagaimana cara membawanya,” tandas bupati.

Sumber: Lombok Post, Rabu 19 Maret 2014

Bupati: Hotel Wajib Sediakan Al-qur’an

GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony akan mewajibkan setiap hotel di daerahnya menyiapkan Al-qur’an. Baik di dalam kamar maupun musala. Pasalnya, mayoritas penduduk di Pulau Lombok, adalah muslim dan diperkirakan sebagian tamu yang menginap adalah umat Islam.

Hal itu ditegaskannya ketika menerima kunjungan Pemimpin Redaksi Lombok Post Alfian Yusni bersama jajaran Lombok Post Group, di ruang kerjanya kemarin. ‘Tidak ada kita menemukan Al-qur’an di hotel-hotel. Padahal mayoritas penduduk kita adalah Islam,” katanya.

Pemerintah daerah dalam hal ini akan membantu hotel menyediakan kitab suci umat Islam itu di tempatnya. Upaya ini merupakan bagian dari program penyebaran mushaf Al-qur’an Gumi Patuh Patut Patju.

Mushaf Al-qur’an Gumi Patut Patuh Patju, di­launching oleh Bupati Lobar H Zaini Arony di Bencingah Agung Giri Menang, pada 6 Agustus 2012. Acara yang dirangkaikan dengan peringatan Nuzulul Qur’an itu dihadiri hampir semua tuan guru dan pimpinan pondok pesantren se-Lobar.

Ide brilian bupati itu yang tergolong cepat itu juga mendapat apresiasi dari Direktur Lembaga Pencetakan Qur’an (LPQ) Kementerian Agama Syamidin Nasir. Bupati menegaskan, pihaknya akan mencetak Mushaf Al-Qur’an Gumi Patut Patuh Patju sebanyak 10 ribu eksemplar pada tahun ini. Hasil pencetakan akan dibagikan kepada hotel, pondok pesantren, madrasah dan sekolah se-Lobar.

“Pencetakannya nanti menggunakan tinta emas,” bebernya.

Pembagian mushaf tersebut juga sebagai upaya menunjukkan identitas Kabupaten Lobar kepada masyarakat. Khususnya dari luar daerah. Pasalnya, dalam mushaf tersebut terdapat berbagai ornamen berciri khas dae­rah. Seperti bentuk kerajinan cukli, kembang laos dan bentuk ukiran lainnya.

Lebih lanjut, Bupati Zaini mengatakan, Islam harus berpadu dengan budaya lokal agar ajaran Islam dapat membumi. Begitu pula kehadiran mushaf Al-qur’an khas Lobar itu bertujuan agar masyarakat Sasak umumnya dan Lobar khususnya makin merasakan kedekatan Al-qur’an dengan kehidupan mereka. Sebab ornamen yang ada dalam mushaf Al-qur’an ini menggambarkan corak ragam kehidupan, seni budaya, tradisi dan berbagai hasil karya masyarakat peninggalan leluhur kita.

“Inilah persembahan kami untuk masyara­kat Lombok Barat,” ujarnya.

Selain meminta menyediakan Al-qur’an, Ketua DPD Partai Golkar NTB ini juga meminta pengelola hotel untuk menunjukkan identitas Lobar. Hal itu bisa dilakukan dengan cara memajang berbagai ornamen khas daerah.

Upaya itu sudah dilakukan oleh sejumlah hotel di kawasan Senggigi. Salah satunya Aston Hotel. “Minimal ornamen khas daerah itu harus ada di ruang tunggu sehingga bisa dilihat para pengunjung dari luar daerah,” tandasnya.

Sumber: Lombok Post, Rabu 19 Maret 2014

Pol PP Siap Amankan Pemilu

Banyak Diapresiasi Bupati

GIRI MENANG-Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT ke-64 Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Lombok Barat, kemarin, berlangsung sederhana. Kegiatan dalam bentuk upacara apel siaga tersebut berlangsung di halaman kantor bupati.

Bertindak sebagai pembina upacara Bupati Lobar DR H Zaini Arony, sekaligus membacakan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Apel siaga itu juga diikuti oleh satuan tugas perlindungan masyarakat (Satgas Linmas) dari seluruh desa se-Lobar yang juga merayakan HUT ke-52 Linmas.

Peringatan HUT Sat Pol PP dan Satgas Linmas dalam bentuk apel siaga itu juga dalam rangka persiapan pengamanan pemilu legislatif dan pemilihan presiden.

Kepala Sat Pol PP Lobar I Nengah Sugiartha,mengatakan, pihaknya sengaja menggelar acara secara sederhana. Tapi memenuhi sasaran dan efektif sesuai arahan Mendagri. “Per­ingatan HUT kali ini ditekankan pada pengawalan pemilu. Jadi intinya Sat Pol PP dan Linmas siap mengawal pelaksanaan pesta demokrasi,” katanya.

Dalam proses pengawalan tahapan pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) rencananya akan ditempatkan dua personil. Namun, hingga saat ini belum jelas apakah mereka akan dibiayai dari Kemendagri atau Komisi Pemili­han Umum (KPU). Oleh sebab itu belum ada upaya perekrutan.

Sementara yang sudah ada di lapangan baru terbatas pada Sat­gas Linmas yang jumlahnya 127 orang. Dimana setiap desa mini­mal satu anggota. Namun, khusus di Desa Bangko-Bangko ada lima personil yang ditempatkan.

‘’Hal itu dilakukan karena pertimbangan luas dan geografi yang relatif sulit di Bangko- Bangko,” bebernya.

Selain siap siaga mengawal pe­milu , sambungnya, kesiapsiagaan dalam melaksanakan tanggung jawab mengamankan peraturan daerah (Perda) dan peraturan bupati (Perbup) juga tetap menjadi hal yang utama. Pasalnya, itu merupakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Sat Pol PP.

Misalnya menjaga ketertiban umum dan ketertiban masyara­kat serta penyelenggaraan perlindungan bagi masyarakat. Kemudian, melakukan penertiban terhadap baliho para calon ang­gota legislatif yang terpasang di zona terlarang.

Ical sapaan akrab pria ramah ini mengatakan, Panwaslu Lobar, sudah meminta agar Sat Pol PP menyurati partai politik (Parpol). Permintaan itu terkait dengan pencabutan alat peraga kampanye (APK) yang melanggar ketentuan. Terutama yang terpasang di pohon pelindung pinggir jalan.

‘’Kami memberikan waktu 3×24 jam pada parpol untuk mencabut APK bermasalah. Kalau tidak kami akan buka paksa,” tegasnya.

Ditanya soal kondisi Sat Pol PP Lobar di usia ke-64, lcal mengaku, bahwa masih perlu banyak pembenahan. Mulai dari jumlah personil yang kurang dan peningkatan kemampuannya dalam menjalankan tupoksi.

Jumlah anggota Sat Pol PP Lo­bar saat ini sebanyak 145 orang. Terdiri atas 116 personil berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan 29 orang tenaga kontrak. Di satu sisi lembaga yang dipimpinnya, kata ical, sudah berstatus kelas B yang harusnya memiliki jumlah personil minimal 250 orang.

Bahkan jika dilihat segi letak geografis dan faktor pendukung pariwisata serta pendukung dae­rah provinsi, Sat Pol PP Lobar seharusnya layak dinaikkan menjadi kelas A. Dimana jumlah personilnya mencapai 300-400 orang. ‘’Itu sudah bisa diusulkan mudahan bisa direalisasikan,” ujarnya.

Sementara dari sisi sarana perasarana penunjang tugas, lanjut Ical, pihaknya hanya memiliki satu unit mobil pengendali massa (Dalmas). Selain itu, satu unit mobil patrol dan satu unit mobil patrol pengawalan (Patwal).

Menurutnya, yang paling mendesak adalah penambahan satu unit mobil patwal. Pasal­nya, ketika pelantikan bupati dan wakil bupati baru harus ada pengawalan secara khusus oleh masing-masing patwal. ”Tapi kami sudah laporkan mudahan bisa terealisasi,” bebernya.

Meskipun dalam kondisi terba­tas, Ical yang baru beberapa bulan menjabat sudah melakukan berbagai gebrakan. Mulai dari upaya penertiban kedisiplinan PNS. Hal itu dilakukan dalam bentuk razia di sejumlah pusat perbelanjaan untuk memantau aparatur pemerintah yang keluyuran saat jam kantor.

Selain itu, merazia para pelajar yang tidak berada di sekolah saat jam pelajaran. Hal itu terbukti efektif. Pasalnya, sejumlah pelajar berhasil terjaring pada razia yang digelar beberapa waktu lalu. Para siswa yang diamankan kemudian diberikan pembinaan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Sat Pol PP juga melakukan penertiban terkait dengan penyakit masyarakat. Upaya itu sudah dilakukan di sejumlah ho­tel melati di Kecamatan Lingsar dan Narmada. Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan pemeriksaan izin usaha hotel dan tempat hiburan. Hasilnya juga cukup efektif. Oleh sebab itu, Bupati Lobar DR H Zaini Arony, memberikan apresiasi pada jajaran Sat Pol PP pada rapat pimpinan (Rapim) beberapa waktu lalu.

Kegiatan HUT Sat Pol PP Lobar ke-64 dan Satgas Linmas ke-52 dirangkaikan dengan kegiatan do­nor darah. Panitia juga memberikan hiburan rakyat yang digelar di lapangan Mareje Gerung.

Sumber: Lombok Post, Selasa 18 Maret 2014

Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional

GIRI MENANG-SMPN 2 Labuapi Lombok Barat (Lobar) terpilih mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berlaga di Lomba Seko­lah Sehat tingkat nasional. Sebelumnya, pada Desember lalu, sekolah yang berada di Jalan KH Ahmad Dahlan, Labuapi ini berhasil memenangi lomba di tingkat provinsi. NTB.

Sekolah yang dipimpin H Junaedi ini memang memiliki taman cukup asri. Pohon pelindung dan bunga di sekolah cukup terawat. Sehingga tidak jarang guru dan siswa memanfaatkannya untuk istirahat. Suasana asri dan kesejukan turut mendorong kelancaran proses belajar mengajar.

Diketahui, sekolah ini memenuhi 8 kriteria dalam penilaian lomba sekolah sehat. Diantaranya soal keberadaan UKS (unit kesehatan sekolah) dan kriteria lainnya yang telah ditentukan mulai dari kebersihan dan kesehatan.

Persiapan penilaian ini sangat lama dan mendapat bimbingan dan evaluasi dari tingkat provinsi dan kabupaten. Ketua Tim Pembina Sekolah Sehat Lombok Barat Hj Nanik Zaini Arony juga berkesempatan mengunjungi sekolah ini, kemarin.

“Saya datang untuk melihat sejauh mana kesiapan sekolah dan apa saja yang sudah dilakukan mempersiapkan diri mengikuti lomba sekolah sehat tingkat nasional,” kata Hj Nanik.

Sebagai Ketua TP PKK Lobar, dia terpanggil untuk memberikan perubahan lebih baik dalam bidang pendidikan. Menurutnya, pendidikan bukan hanya dilakukan di sekolah tetapi juga dirumah dan di masyarakat. Artinya peran guru, orang tua dan masyarakat juga harus berkesinambungan dalam membangun moral anak.

“Moral budi pekerti juga sangat dibutuhkan untuk membangun karakter anak. Pendidikan tidak bisa dilihat dari ilmu sains saja, tapi dari segala unsur,” jelasnya.

Sebagai sekolah satu satunya di Lobar yang berlaga di lomba tingkat nasional, dia berharap SMPN 2 Labuapi bisa keluar sebagai yang terbaik. Namun hal itu memang tidak gampang karenanya sekolah perlu mempersiapkan diri semaksimal mungkin.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 2 Labuapi H Junaedi menuturkan, sejumlah persiapan sudah dilakukan untuk menghadapi lomba tingkat na­sional yang penilaiannya dilaksanakan Maret mendatang. Diantaranya adalah menata taman, membenahi toilet, dan juga ruangan UKS. Kantin pengolahan sampah dan apotik hidup.

“Kami sudah menambah pohan bunga dan pohon pelindung di seko­lah juga,” paparnya. “Sekarang toilet kami cukup bersih. Jadi semua siswa di sini nyaman ketika ke toilet, sekaligus menciptakan lingkungan yang sehat,” imbuh Junaedi.

Dikatakan, untuk penataan taman dilakukan sedemikian rupa untuk memperindah lingkungan dan juga memperbanyak Ruang Terbuka Hijau. “Ini dibuktikan dengan juara I ditingkat provinsi menyisihkan SMP lainnya di Provinsi NTB,” ujarnya.

Sementara untuk UKS, kata Junaedi, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Lobar dan puskesmas setempat untuk pemeriksaan siswa secara rutin dan berkala. Hal ini sesuai dengan Trias UKS yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan kesehatan.

Sumber: Lombok Post, Senin 17 Maret 2014

SKPD Jangan Buat Program Angan-angan Musrenbang RKPD 2015

GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat H Zaini Arony meminta seluruh jajarannya tidak membuat program berdasarkan asumsi atau angan-angan. Dengan demikian, apa yang menjadi target dalam sebuah perencanaan yang sudah dirancang bisa tercapai.

Hal itu ditegaskan pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Mus­renbang) RKPD 2015, di Senggigi, kemarin. ‘ ’Realisasi LKPD yang akan saya laporkan ke DPRD baru menca pai 70 persen. Kenapa? Itu karena kita menyusun program atas dasar angan- angan,” katanya. (lebih…)

Mendagri Usulkan PKK Jadi Organisasi Semi-Pemerintah

JAKARTA — Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi berharap organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dapat menjadi organisasi semi-pemerintah, karena telah aktif membantu program pemerintah.

“Saya akan segera mengajukan kepada Presiden untuk menjadikan PKK sebagai organisasi semi-pemerintah,” kata Mendagri saat membuka peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) di Jakarta, Rabu (5/3). Dia mengatakan akan segera mengajukan usulan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk penerbitan peraturan preisden (perpres) terkait organisasi tersebut. (lebih…)

1 168 169 170 171 172 238