Gerung, Diskominfotik. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus melakukan berbagai langkah untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Hal ini untuk mengejar target angka stunting satu digit di tahun 2024 mendatang. untuk mencapai target tersebut pemerintah terus berupaya memperkuat kolaborasi dan sinergitas dalam memberikan edukasi, sosialisasi hingga bimbingan kepada masyarakat yang terdampak stunting.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah kegiatan Desiminasi Hasil Audit Kasus Stunting di Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar, Rabu 29 November 2023. Kegiatan ini dinisiasi oleh DP2KBP3A dengan melibatkan sekaligus mengahdirkan beberapa Narasumber untuk memebrikan edukasi dan sosialisasi seperti, dr. Indri Hapsari, Sp. A. dan dr. H. Kaspan, selaku dokter spesialis kandungan, dan dr. Yuni Fitriana, selaku psikolog. Kegiatan ini dihadiri lamgsung oleh Bupati Lobar Hj.Sumiatun, Sejumlah Kepala OPD, para kepala Puskesmas, tim penggerak PKK,t dan tim penyuluh baik ditingkat desa dan kecamatan.
Dalam arahannya Ibu Atun, Sapaan Akrab Bupati Lombok Barat menyampaikan bahwa berdasarkan data e-PPBGM Dikes Lobar, angka stunting di Lobar terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada bulan Agustus 2023 angka stunting di Kabupaten Lombok Barat mencapai 12.38%. Angka ini menurut Bupati Lobar sudah melampaui target Nasional yakni sebanyak 14%. Namun demikian Bupati menegaskan kasus stunting di Lobar harus mencapai satu digit di tahun 2024 mendatang . “Mari kita terus tingkatkan kolaborasi dan sinergitas agar target satu digit angka stunting bisa tercapai tahun depan” tegasnya.
Ibu Atun lebih lanjut dalam arahannya mengatakan bahwa dengan kebersamaan akan lebih mudah untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini merupakan suatu kewajiban tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan secara bersama-sama. Mengakhiri sambutannya Bupati yang dikenal dengan keramahannya ini menyalami satu persatu para peserta yang hadir sembari mengajak untuk tetap semangat dan meningkatkan kolaborasi hingga menjadikan Lobar semakin Mantap. “Kami berharap peran para ibu PKK baik di tingkat desa dan kecamatan harus lebih aktif dalam mendampingi masyarakat”, titahnya.
Pada kesempatan yang sama dr. Indri Hapsari, selaku dokter spesialis anak dalam materinya menjelaskan bahwa pentingnya mengetahui perkembangan dan mencegah terjadinya stunting pada bayi ialah saat bayi berada dalam kandungan. Selain pemberian gizi yang kurang baik adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya stunting pada anak ialah, menikah dibawah umur, kurangnya pengetahuan, terpapar asap rokok, pertumbuhan janin terhambat, sanitasi dan lingkungan yang tidak menerapkan PHBS. “Pemicu Utama terjadinya stunting ialah pernikahan dibawah umur yang dipastikan dapat mencakup semua faktor yang berpotensi menyebabkan terjadinya stunting pada anak”, jelasnya
Untuk itu ia mengajak para tim penggerak PKK agar menjadi garda terdepan dalam menurunkan angkak stunting. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pendampingan, edukasi dan sosialisasi di desa masing-masing. Karena menurutnya memerangi kasus stunting bukan sekedar menjalani tugas atau program, melainkan juga untuk dapat berkhidmat kepada masyarakat Lombok Barat. Karenanya ia mengajak semua pihak untuk terus berupaya mensosialisasikan berbagai upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting. (Diskominfotik/Windi)