WhatsApp Image 2017-02-06 at 17.48.45 WhatsApp Image 2017-02-06 at 17.48.46 WhatsApp Image 2017-02-06 at 17.48.47 WhatsApp Image 2017-02-06 at 17.48.49 WhatsApp Image 2017-02-06 at 17.48.50 WhatsApp Image 2017-02-06 at 17.48.51 WhatsApp Image 2017-02-06 at 17.48.53 WhatsApp Image 2017-02-06 at 17.48.56 (1) WhatsApp Image 2017-02-06 at 17.48.56Giri Menang, 6 Februari 2017 – Di sela-sela kesibukan sehabis menyaksikan pengukuhan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) 10 Kecamatan, Bupati menyempatkan diri menyapa utusan desa-desa se Kecamatan Narmada yang sedang menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Narmada di Gedung Pengendali Mutu Kemenag NTB Narmada, Senin (6/2). Acara tersebut sebelumnya dibuka oleh Kepala Bappeda Dr. H. Baihaqi dan dihadiri oleh Anggota DPRD NTB Dapil Lobar asal Narmada, Sabirin dan Anggota DPRD Lobar H. A. Zainuri.
Berdasarkan ketentuan UU. No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), maka Musrenbangcam adalah salah satu prosedur untuk memastikan perencanaan pembangunan dan juga mengakomodir masukan dan usulan dari bawah (bottom up).
Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid sesaat memasuki ruang komisi Sarana Prasarana, menyaksikan secara langsung perdebatan dan usulan-usulan dari beberapa Kepala Desa yang memperjuangkan programnya di tingkat kecamatan untuk menjadi prioritas usulan Kecamatan Narmada ke tingkat Kabupaten.
Melihat usulan dan dialog yang sangat dinamis itu, Bupati yang baru resmi menjabat per tanggal 6 April tahun lalu ini sempat tersenyum mengetahui salah seorang Kepala Desa menyatakan keluar dari area musrenbang.
Sehabis dari Narmada, Bupati kembali bergerak mengunjungi Kecamatan Lingsar yang juga melakukan hal yang sama di Aula Gedun Dewi Anjani Water Park, Dasan Geriya.
Di lokasi ini, hal yang kurang lebih sama ditemuinya. Beliau bersama Kepala Bappeda sangat serius mendengarkan paparan kesimpulan dari pihak Bappeda yang memfasilitasi musyawarah di mana kesimpulan-kesimpulan tersebut menjadi usulan yang akan dibawa ke Musrenbang Kabupaten.
Sebelum bertolak ke Kantornya, Bupati muda ini sempat menyampaikan bahwa Musrenbang bukan satu satunya sistem pendekatan dalam sistem perencanaan. Beliau meminta para Kepala Desa memahami skala prioritas yang ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan jangan patah semangat dalam memperjuangkan aspirasinya.
“Teman2 Kepala Desa bisa memaklumi aneka mekanisme dan banyak sumber anggaran dalam pembangunan. Dokumen hasil musrenbangcam ini akan melengkapi dokumen perencanaan pembangunan kita. Bisa saja usulannya tidak bisa dibiayai oleh APBD, tapi kita akan usulkan lagi nanti di tingkat Provinsi, Pusat, dan bisa juga dengan negosiasi kita dengan DPRD. Jadi mohon dipahami proses masih berjalan dan jangan patah semangat. Tetap usulkan. Dari konteks desa pun dengan kewenangan dan anggaran yang dimiliki, desa dimungkinkan membangun wilayahnya secara mandiri,” ujar Bupati sambil berlalu setelah berpamitan dengan para peserta.
Acara Musrenbang ini sendiri oleh Bappeda dibagi menjadi 3 bidang ini sangat partisipatif. Di samping dihadiri oleh perwakilan setiap desa, tampak hadir beberapa SKPD teknis, Pendamping Desa, Muspika, dan unsur Bappeda memfasilitasi. Direncanakan, 10 kecamatan di Lobar tuntas menyelenggarakan Musrenbangcam dalam 5 hari kerja di minggu ini. (Ahkam/humas)