Apel Hari Pahlawan, Veteran Dukung Pembangunan Lobar

Giri Menang, Jum’at 10 November 2017 – Memperingati Hari Pahlawan ke-72, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar upacara bendera di Lapangan Kantor Bupati Lobar, Jum’at (10/11). Tiga orang veteran, Tohri, Sutrisno dan Darsinah tidak pernah absen mengikuti upacara yang digelar Pemkab Lobar setiap tahunnya.

Ditemui usai kegiatan upacara bendera, ketiga pejuang kemerdekaan itu mengaku bangga dengan perhatian yang telah diberikan Pemkab Lobar selama ini. “Kami berterima kasih kepada Pemda Lobar yang telah mengingat dan memperhatikan kami para veteran,” jelas Darsinah.

Kendati jumlah veteran di Lobar tidak banyak lagi, namun dirinya berjanji akan mendukung program Pemkab Lobar. “Kami akan turut serta dan terus mendukung kegiatan pembangunan di Lombok Barat,” tegas pejuang yang pernah terlibat membela Dwi Kora dan Tri Kora serta kegiatan pembebasan Irian Barat itu.

Kegiatan apel bendera sendiri berlangsung khidmat. Selaku Inspektur Upacara, bupati membacakan sambutan Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa.

Sebagai penutup, bupati juga memberikan apresiasi kepada pemerintah atas anugerah pahlawan nasional ulama NTB yang terkenal kharismatik, yakni Maulana Sheikh Tuan Guru Kiyai Haji (TGKH) Zainudin Abdul Madjid. “Saya juga mengapresiasi dan syukur atas ditetapkannya TGKH Zainudin Abdul Madjid sebagai pahlawan nasional,” papar bupati.

Anugerah pahlawan nasional ditetapkan oleh Presiden RI Jokowi dalam sebuah acara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/11). Melalui Keputusan Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan, gelar pahlawan nasional juga diberikan kepada Sultan Mahmud Riayat Syah tokoh asal Kepulauan Riau, Laksamana Malahayati (Keumalahayati) tokoh asal Nanggroe Aceh Darussalam dan Lafran Pane tokoh asal Daerah Istimewa Yogyakarta.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Pancor ini adalah pendiri Nahdlatul Wathan (NW), organisasi massa keislaman berpengaruh di wilayah NTB. TGKH Zainuddin Abdul Madjid juga dianggap sebagai seorang pejuang kemerdekaan dan penggerak pendidikan di NTB. (LPA/humas)

TGKH. ZAINUDDIN ABDUL MADJID DITETAPKAN SEBAGAI PAHLAWAN, LOBAR TASYAKKURAN

Giri Menang, Jum’at 10 November 2017 – Presiden RI Joko Widodo resmi menetapkan Maulana Sheikh Tuan Guru Kiyai Haji (TGKH) Zainudin Abdul Madjid sebagai pahlawan nasional. Gelar itu dianugerahkan melalui Keputusan Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan dalam sebuah acara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/11).

Selain TGKH Zainuddin Abdul Madjid, gelar pahlawan nasional juga diberikan kepada Sultan Mahmud Riayat Syah tokoh asal Kepulauan Riau, Laksamana Malahayati (Keumalahayati) tokoh asal Nanggroe Aceh Darussalam dan Lafran Pane tokoh asal Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebagai bentuk syukur, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar tasyakuran atas dianugerahkannya gelar pahlawan nasional kepada ulama kharismatik itu.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Pancor ini adalah pendiri Nahdlatul Wathan (NW), organisasi massa keislaman berpengaruh di wilayah NTB. Nahdathul Wathan sendiri berarti “Kebangkitan Tanah Air”, di mana beliau mempunyai peran penting dalam mengusir penjajah di bumi pertiwi ini.

“Sebagai pendiri NW di Pulau Lombok, TGKH Zainuddin Abdul Madjid juga dianggap sebagai seorang pejuang kemerdekaan dan penggerak pendidikan di NTB. Dengan dianugerahkannya gelar tersebut, semoga mampu menjadi pemicu dan motivasi untuk pengabdian terbaik bagi Nusa Tenggara Barat,” kata Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat membuka acara yang digelar di Pendopo Bupati Lobar, Kamis (9/11).

Acara juga dirangkai dengan pengajian umum dan tasyakuran atas keberhasilan kafilah Lombok Barat dalam ajang MTQ XXVII Provinsi NTB 2017 di Kabuapaten Bima beberapa waktu lalu. Kabupaten Lombok Barat berhasil keluar sebagai Juara Umum dengan mengoleksi 70 medali dari seluruh cabang lomba yang ada. Disusul Kabupaten Lombok Tengah sebagai juara dua dengan meraih 64 medali dan Kota Bima berada di uratan tiga dengan menggondol 63 medali.

Sesuai komitmen atas keberhasilan tersebut, Pemkab Lobar akan mengumrahkan sembilan peserta bersama dua orang pembimbingnya.

Bupati berpesan agar para kafilah tetap fokus untuk menghadapi MTQ tingkat nasional di Sumatera Utara tahun depan. “Jangan terlalu jumawa atas keberhasilan ini, karena MTQ Tingkat Nasional sudah di depan mata. Maka dari sekarang kita persiapkan diri,” pesannya. (alok/humas)

Wisata Sesaot Naikkan Ekonomi Warga

Giri Menang, Kamis 9 November 2017 – Program Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang masuk ke desa beberapa waktu terakhir dinilai cukup baik. Kepala Desa Sesaot, Yuni Hariseni mengakui, salah satu program Pemkab Lobar di desanya mampu meningkatkan kesejahteraan warganya. Terlebih setelah Desa Sesaot ditetapkan sebagai destinasi wisata yang menjadi salah satu kawasan Sustainable Tourism Observatorium (STO) oleh Kementerian Pariwisata.

“Program yang sudah masuk sejak kepemimpinan H. Fauzan Khalid sebagai bupati saat ini banyak mengalami perubahan yang bisa kita rasakan. Salah satunya program pengembangan destinasi pariwisata di Desa Sesaot. Hal ini tentunya mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Ada sekitar seratus teman-teman kita yang berkerja dalam kawasan wisata Sesaot ini,” ungkap Yuni di hadapan Bupati H. Fauzan Khalid dalam acara silaturahmi bupati dengan warga Desa Sesaot, Rabu (8/11).

Yuni memaparkan, dukungan Pemkab Lobar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah mampu membantu perkembangan home industry di Desa Sesaot. Beberapa home industry yang mengolah Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), mampu menghasilkan produk dengan nilai ekonomis tinggi.

“Kita sudah punya koperasi kawasan dan kita juga sudah bekerja sama dengan 35 hotel yang ada di Kota Mataram dan Lombok Barat untuk mengambil suplay buah dari Hasil Hutan Bukan Kayu yang sudah dikemas sedemikian rupa,” jelasnya.

Selain itu, jumlah kunjungan wisata dinilai semakin meningkat. “Hasil dari wisata Sesaot yang makin hari makin ramai pengunjung, kita bisa memperoleh 50 juta perbulannya,” ujar satu-satunya Kepala Desa wanita di Lobar ini.

Dalam kesempatan itu, bupati juga meminta bantuan saran dan kritikan para warga dalam program pembangunan Lombok Barat. Permintaan bupati langsung disambut antusias warga yang hadir.

Udin salah satu warga meminta dibuatkan jogging track di kawasan wisata Sesaot. Menurutnya, selain menarik pengunjung, fasilitas itu juga dapat digunakan warga setempat.

“Untuk yang senang bersepeda, ini bentuk untuk menggaet para pengunjung. Dengan jarak sekitar 7 kilometer melintasi Desa Sesaot, Desa Pakuan dan Desa Buwun Sejati yang dikenal dengan sebutan kawasan wisata Sekawan Sejati dan telah ditetapkan sebagai kawasan STO itu,” jelas Udin semangat.

Mendengar usulan itu, Bupati Fauzan Khalid yang juga gemar bersepeda ini langsung menyanggupinya. “Tapi tidak tahun ini, kita akan buatkan tahun 2018. Insya Allah bulan juni,” janjinya.

Ditambahkannya, kawasan wisata Sekawan Sejati merupakan kawasan wisata berkelanjutan yang akan dikembangkan tentunya dengan mengingat anggaran dan prosesnya yang dilakukan secara bertahap.

“Untuk infrastruktur jalan saja di tahun 2018 kita akan perbaiki jalan mulai dari depan kantor Desa Suranadi sampai Desa Pakuan. Untuk tahun 2017 ini, kita mampu perbaiki jalan dari Nyiurlembang sampai depan kantor Desa Suranadi dengan jalan standar nasional,” jelasnya.

Tidak lupa, bupati menghimbau seluruh warga Desa Sesaot untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan dan isinya. (andy/humas)

Kantor Pelayanan PLN Resmi Beroperasi Di Kediri

Giri Menang, Rabu 8 November 2017 – Kantor Pelayanan PT. PLN (Persero) Rayon Cakranegara resmi beroperasi di kantor barunya di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Pengoperasian Kantor pelayanan ini ditandai dengan pemotongan pita oleh General Manager (GM) PLN wilayah NTB, H. Muhtar bersama Sekda Lobar, H. Moh Taufiq, Rabu (8/11).

Sekda H. Moh. Taufiq sangat mengapresiasi hadirnya kantor pelayanan yang baru ini. Hal itu sesuai dengan program Pemkab Lobar dalam pembangunan wilayahnya. Terlebih kebutuhan listrik telah menjadi kebutuhan utama.

“Investor yang masuk di Lobar selalu menanyakan empat hal, yakni listrik, jalan, air dan keamanan. Saya berharap agar pemenuhan kebutuhan Listrik di Lobar bisa segera terpenuhi karena ini sangat mendukung percepatan pembangunan di Lobar. Masih banyak desa-desa yang belum mendapatkan pasokan listrik. Tolong agar segera dipercepat,” tegasnya.

Dalam sambutannya, sekda juga mengusulkan agar pihak PLN dapat mempertimbangkan untuk mengganti nama kantor pelayanan yang baru ini. “Seharusnya nama yang dipakai adalah nama yang ada di wilayah Lombok Barat,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, GM PLN Wilayah NTB, H. Muhtar mengatakan, akan mengusulkan ke pusat untuk mengganti nama kantor “Rayon Cakranegara”. “Kemungkinan kita bisa menggunakan nama Rayon Gerung, karena Rayon Kediri sudah ada di wilayah Jawa Timur,” jelasnya.

Dirinya juga berharap kehadiran kantor barunya dapat mendukung perkembangan di Lobar.

“Sebelumnya, Kantor PLN Rayon Cakranegara ini beroperasi di wilayah Cakranegara, Mataram. Namun, karena wilayah kerjanya semakin besar di wilayah Lombok Barat, maka kantornya pun dipindah ke Kecamatan Kediri,” tambahnya.

Untuk pelayanan, PLN kini dapat diakses dengan mudah. Untuk pemasangan atau menyampaikn keluhan dapat menghubungi 123 dan juga dapat diakses di http://www.pln.co.id/. (budi/humas)

Tahun 2018, Lobar Targetkan Profil Keluarga Sehat

Giri Menang, Rabu 8 November 2017 – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Dikes Lobar), H. Rachman Sahnan Putra memasang target, tahun 2018 mendatang, di wilayah Kabupaten Lobar, setiap keluarga sudah memiliki profil keluarga sehat. Kata dia, dalam profil keluarga sehat ini, sudah bisa diketahui profil kesehatan keluarganya seperti apa.

“Misalnya keluarga A, apakah ada anggota keluarganya yang merokok, terindikasi penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan seterusnya,” paparnya di sela-sela kegiatan dukungan Germas di Aula Utama Kantor Bupati di Giri Menang-Gerung, Rabu (8/11).

Melalui profil ini lanjutnya, akan terkontrol grafik kesehatan keluarga tersebut seperti apa. Untuk menekan grafik agar kesehatan keluarga dalam kondisi baik, salah satu upayanya adalah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Germas ini diupayakan dalam rangka promotif dan preventif di bidang kesehatan.
Germas, kata mantan Camat Narmada ini, merupakan implementasi dari program Indonesiab Sehat yang merupakan salah satu penjabaran Nawacita Presiden Jokowi.

Oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dijabarkan dalam bentuk program Indonesia Sehat. Program ini memiliki tiga pilar, yakni paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKM).

“Dalam paradigma sehat ini masuk di dalamnya Germas ini. Makan sayur dan buah, aktivitas fisik, rutin memeriksakan kesehatan, tidak ada anggota keluarga yang merokok, bayi diberikan ASI ekslusif dan banyak indikator lain yang bisa diterapkan dalam Germas ini,” tegasnya seraya menambahkan, program Germas akan terus digalakkan, agar masyarakat Lobar lebih sehat dan lebih baik di masa mendatang.

Kata Rachman, kaitannya dengan program Indonesia Sehat, diupayakan melalui pendekatan keluarga. Dalam hal ini ada 12 indikator yang harus dicapai sebagai jabarannya. Dengan kondisi ini, Rachman memasang target, di tahun 2018 seluruh keluarga di Lobar harus memiliki profil keluarga sehat. Alasannya, pada tahun 2018, pemkab Lobar sudah bisa mengetahui setiap keluarga profil kesehatan seperti apa, sehingga keluarga tidak lagi memperkirakan penyakit yang diderita. Semua tercatat dalam data riil yang ada.

Dalam implementasi Germas kata Rachman, perlu keterlibatan semua pihak. Dipusat, Germas ini dikawal oleh 21 lembaga kementerian. Demikian juga di pemerintahan provinsi NTB dan Lobar, tidak harus dikawal oleh orang-orang Dikes.

Dicontohkannya, misalnya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), harus aktif dalam rangka mengajak masyarakat rutin berolahraga. Begitu juga di lembaga Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian yang tugasnya menjaga ketersediaan buah, sayur dan makanan. “Dia menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” sebut Rachman.

Dikaitkan dengan angka harapan hidup (AHH), Lobar berada pada angka 65 tahun, berada di bawah nasional sebesar 70 tahun. Kaitannya dengan AHH, dibanding saat ini, Lobar sekarang berada pada urutan ke-4 dalam capaian angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). AHH ini kata dia, banyak variabelnya, seperti angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (AKI), angka kesakitan kasar (AKS) dan kasus permasalah gizi lainnya. (LPA/humas)

PULUHAN MURID PAUD SERBU KANTOR DAMKAR LOBAR

Giri Menang, Selasa 7 November 2017 – Pemandangan berbeda terlihat di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Lombok Barat (Lobar). Pagi tadi (7/11), anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Lobar kembali dikejutkan oleh kehadiran puluhan murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kali ini, sepuluh orang guru PAUD Permata Bangsa Kodya Asri Mataram mengajak 40 muridnya untuk mengenalkan serta memberikan edukasi tentang bahaya kebakaran beserta penangannya.

“Kita ingin mengenalkan kepada anak-anak tentang bahaya kebakaran dan bagaiman pencegahannya. Di PAUD kami juga terdapat satu program tematik tentang pengenalan profesi. Diharapakan dengan kunjungan ini para siswa mendapat gambaran tentang cita-citanya kelak,” jelas Bunda Amel, ketua rombongan.

Diakuinya, Kantor Pemadam Kebakaran Lombok Barat menjadi pilihan karena lokasinya dinilai lebih aman bagi anak-anak untuk belajar.

Kepala Dinas Damkar Lobar, Fauzan Husniadi beserta jajarannya menyambut hangat kedatangan rombongan. Dalam kesempatan itu, anak-anak dikenalkan berbagai macam alat pemadam. Keceriaan semakin terpancar saat anak-anak diberikan kesempatan mengelilingi komplek kantor bupati menggunakan mobil pemadam kebakaran.

Fauzan mengatakan, kunjungan para murid PAUD kali ini merupakan kunjungan ke-12 yang diterimanya selama menjabat sebagai Kepala Dinas. Sebelumnya, kantornya juga pernah didatangi siswa-siswi mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Menurutnya, kunjungan semacam ini sangat sesuai dengan upaya Damkar Lobar yang lebih mengedepankan upaya pencegahan kebakaran itu sendiri. Dalam programnya, Dinas Damkar Lobar bertugas mengedukasi 75 persen ke upaya pencegahan dan 25 persen ke penanganan.

“Kami senang bisa membagi ilmu. Kami juga melakukan sosialisasi dengan mengumpulkan para Kepala Desa dan perwakilan kecamatan yang ada di Lobar beberapa waktu yang lalu. Mereka diberikan teknik dasar pencegahan dan penanganan kebakaran,” tambahnya.

Diakuinya, meski kekurangan empat armada, namun pihaknya senantiasa memberikan pelayanan yang maksimal ke masyarakat. (budi/humas)

Jokowi Akan Buka Munas Alim Ulama Dan Konferensi Nu Di NTB

Giri Menang, Selasa 7 November 2017 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terus berbenah menyiapkan gelaran Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) yang diagendakan berlangsung di Kabupaten Lombok Barat 23 November mendatang.

Siang tadi (7/11), Bupati H. Fauzan Khalid bersama panitia acara melakukan rapat persiapan di Ruang Rapat Jayengrane Kantor Bupati Lombok Barat. Rapat dipimpin langsung oleh bupati dan ketua panitia, H. L. Winengan. Turut hadir pada rapat tersebut sejumlah kepala SKPD Lombok Barat dan pengurus NU Provinsi dan Kabupaten Lombok Barat.

Sekretaris Nahdatul Ulama (NU) Provinsi NTB, Winengan selaku ketua panita menjelaskan, gelaran berskala nasional itu akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo di Islamic Center Mataram. “Rencananya, untuk penutupan akan digelar di Pondok Pesantren Darul Qur’an Bengkel, Kecamatan Labuapi Lombok Barat. Kita harapkan Wakil Presiden yang hadir menutup,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu, dirinya berharap kepada Pemkab Lombok Barat untuk dapat membantu secara maksimal. Dikatakannya, bantuan diharapkan seperti sarana prasarana termasuk kelengkapan tempat penginapan di masing-masing pondok.

Rencananya ada dua pondok pesantren menjadi tempat berlangsungnya kegiatan Munas, yaitu Pondok Pesantren Al-Hamidy, Sesela dan Darul Qur’an Bengkel. Masing-masing akan menampung 100 orang peserta.

Menanggapi hal itu, Bupati H. Fauzan Khalid akan melakukan kajian bersama jajarannya. “Kami akan adakan rapat dulu dengan asisten dan jajaran. Nanti kita informasikan, kemudian kita tinjau lokasi. Terkait pengamanan kita adakan rapat dengan Polres,” jelas Fauzan.

Sementara itu, sekretaris panitia H. Marinah Hadi menyampaikan, panitia juga sudah menyiapkan agenda kegiatan pra-acara. “Pada tanggal 22 nya, panitia akan melaksanakan sunantan massal, kemudian ada pawai yang dimulai dari Islamic Center Mataram dan berakhir di depan Pendopo Gubernur NTB. Selanjutnya ada pasar murah atau bazar di lokasi pembukaan di Islamic Center,” paparnya. (dedy/humas)

TP- PKK Kabupaten Banyuasin Belajar Adimistrasi Ke Lobar

Giri Menang, Selasa 7 November 2017 – Prestasi PKK Desa Montong Are dalam ajang nasional sebagai juara 1 Lomba Tertib Administrasi PKK Desa telah tersebar luas.

Buktinya, pagi tadi (7/11), Kantor Sekretariat PKK Desa Montong Are dikunjungi tiga puluh anggota TP-PKK Kabupaten Banyuasin.

Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat, Hj. Khaeratun Fauzan Khalid didampingi Ketua PKK Desa Motong Are, Siti Zaenab.

“Maksud dan tujuan kami untuk belajar dan mencontoh Kabupaten Lombok Barat dalam pengelolaan data administrasi dan hatinya PKK, karena selama ini perolehan prestasi yang dicapai sangat luar biasa,” ungkap Ketua TP-PKK Kab. Banyuasin, Karwana.

Dalam kesempatan itu, Hj. Khaeratun mengaku bangga atas terpilihnya Lombok Barat sebagai tujuan belajar. “Terima kasih telah menjadikan Lombok Barat sebagai tempat belajar dan contoh bagi ibu-ibu PKK Banyuasin. Semoga kedatangan ibu-ibu menambah semangat kami untuk lebih berprestasi, sesuai dengan jargon kita Ayo Lanjutkan Berprestasi!” serunya.

Dikatakannya, Lombok Barat sudah dua kali memperoleh juara l di tingkat nasional dalam lomba administrasi TP-PKK Desa, yakni pada tahun 2010 dan tahun 2017 ini.

Di akhir kunjungan, isteri bupati ini tidak lupa mempromosikan potensi wisata di Lombok Barat, terutama daerah Sekotong yang terkenal dengan keindahannya yang masih alami. Acara ditutup dengan saling tukar cinderamata antar ketua TP-PKK Kabupaten ini. (emi/humas)

Pemkab Lobar Gelar Gerakan Dukung GERMAS

Giri Menang, Rabu 8 November 2017 – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), merupakan salah satu program dalam rangka mengajak masyarakat untuk mencegah, untuk lebih dulu sadar sebelum sakit. Karena sehat itu anugerah dari Allah SWT untuk terus dijaga, sehingga dalam hidup dan kehidupan bisa dinikmati dengan baik. Hal tersebut dikemukakan oleh Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid dalam arahannya pada gelaran Gerakan Ayo Dukung Germas di Aula Utama Kantor Bupati Lobar di Giri Menang-Gerung, Rabu (8/11).

Menurut bupati, ada banyak konten dan aktivitas yang terkandung dalam germas ini. Dia yakin, seluruh masyarakat tahu konten dan materi dalam hidup sehat yang harus dilakukan. Untuk itu, bupati mengajak seluruh komponen masyarakat dan pemerintah untuk mensosialisasikan Germas ini.

Secara khusus di Lobar, dari waktu ke waktu, dicontohkan angka harapan hidup (AHH) terus meningkat. “Sekarang posisi angka AHH kita 65 tahun,” paparnya di hadapan Pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Direktur Poltekes Mataram, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar serta sejumlah mahasiswa/i Poltekes Mataram yang tengah melakukan penelitian di Lobar.

Ditekankan bupati, agar berakselerasi dalam peningkatan harapan hidup ini, minimal menyamai rata-rata AHH di tingkat nasional sebesar 70 tahun. Dan melalui Germas ini lanjutnya, memiliki peran untuk ikut mendorong meningkatnya tingkat rata-rata lama hidup masyarakat Lobar.

Hal lain yang disinggung bupati, dia melihat belakangan ini, aktivitas masyarakat untuk mengunjungi fasilitas kesehatan selalu meningkat. Dari kacamata Dikes, harus dipandang sebagai sebuah tantangan, karena menurut bupati, semakin sedikit masyarakat yang datang berobat, justru dari sisi Dinas Kesehatan dinyatakan sebuah keberhasilan. “Yang penting promotif dan preventifnya perlu ditonjolkan,” sebut bupati.

Terkait dengan kegiatan Germas, gerakan ini tidak akan berhasil jika hanya segelintir lembaga yang turut proaktif. Namun sebaliknya, Germas ini bisa sukses jika semua komponen pemerintah dan masyarakat turut terlibat di dalamnya. “Kita meminta bantuan semua pihak, Germas ini mudah-mudahan menjadi gerakan massal,” harapnya.

Senada dengan itu, kegiatan ajakan untuk mendukung Germas ini, merupakan penjabaran dari kegiatan Kemenkes, disambut oleh DPR, selanjutnya menjalar ke tingkat yang lebih bawah yakni keluarga besar Poltekes Mataram.

“Masyarakat juga perlu mendapat sosialisasi dari kegiatan gerakan hidup sehat ini,” harap bupati.

Di tempat yang sama, wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena mengatakan, dari hasil penelitian terakhir oleh Kemenkes RI menyatakan, saat ini pola penyakit sudah berubah. Kalau dulu disebut penyakit menular, sekarang penyakit tidak menular. Ini secara mudah bisa terindikasi, semisal di sekitar lingkungan rumah. Kalau ada yang meninggal, bisa dipastikan karena stroke, hipertensi, diabet, jantung atau gula darah. “Ini yang terjadi di sekitar masyarakat kita,” kata Ermalena.

Melihat kondisi ini, maka keluarlah kebijakan pusat melalui Germas. Tujuannya, agar masyarakat memiliki pola hidup sehat. Oleh karena itu lanjut dia, ada beberapa perintah dari Germas ini. Perintah itu antara lain, melakukan gerakan fisik selama 30 menit dalam sehari, mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup, jangan datang ke Puskesmas hanya saat sakit, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, melakukan BAB dalam jamban dalam rumah. “NTB harus lebih baik, jangan sampai saya dikatakan tidak ikut berpartisipasi,” jelas anggota DPR RI Dapil NTB ini. (LPA/humas)

Rayakan Hari Jadi, Desa Saribaye Tampilkan Kayaq Sandongan

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Memeriahkan usianya yang ke-6, Pemerintah Desa Saribaye menampilkan kelompok kesenian Kayaq Sandongan di halaman SDN 1 Saribaye, Sabtu (4/11). Kesenian asli Dusun Sandongan ini diperkirakan sudah berusia ratusan tahun dan tergolong langka.

Kayaq Sandongan merupakan kesenian menyerupai wayang orang yang dimainkan oleh tujuh orang bertopeng menggunakan kostum khusus. Peran yang dimainkan masing-masing bernama Amaq Darmi (Kayaq), Amaq Pang, Ide, Jempiring, Amaq Kelokop dan Inaq Kue. Dalam pertunjukannya, para pemeran menggunakan Bahasa Sandongan asli dan diucapkan seperti lagu (tembang). Pertunjukan juga diiringi musik khas menggunakan gendang, seruling, rincik dan lainnya.

Kepala Desa Saribaye, Sarawan Sukadani berharap, kesenian Kayaq Sandongan dapat kembali ditampilkan dan dicatat sebagai salah satu warisan budaya Kabupaten Lombok Barat.

“Kayak Sandongan ini konon sangat terkenal se-Pulau Lombok. Saya ingin mengingatkan generasi sekarang, kami harus mampu melakukan apa yang dilakukan generasi terdahulu, yaitu membawa nama dusun dan desa bisa terkenal. Semoga Kayak Sandongan bisa dipatenkan sebagai warisan budaya kita,”harapnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid yang berkesempatan hadir saat itu juga memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata, Ispan Junaidi untuk segera menindak lanjuti keinginan Kades Sarawan tersebut.

“Tari-tarian Indonesia justru diklaim oleh negara lain, dan untuk konten seni Kayak Sandongan ini harus kita antisipasi. Segera kita patenkan,” ujarnya.

Untuk lebih mengenalkan kesenian ini, bupati juga menginstruksikan agar kesenian Kayak Sandongan dapat ditampilkan di even Perang Topat dan even lainnya.

Ditemui usai acara, Ispan berjanji akan melakukan pembinaan pada genersi muda untuk melestarikan kesenian ini. Dirinya berjanji akan melakukan kordinasi yang intens dengan Dewan Kesenian dan Kebudayaan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk tindaklanjut instruksi bupati.

“Tahun depan kita anggarkan untuk pembinaannya juga. Kesenian ini warisan budaya. Jangan sampai punah. Pegelaran ini merupakan proses pelestarian. Kalau tidak ada performance ini bisa dibayangkan nantinya akan punah. Terutama narasinya, pakemnya itu, harus dijaga,” tegasnya.

Hingga saat ini, tercatat ada 223 kelompok kesenian se-Lombok Barat yang hidup dan prodktif. (romi/humas)

1 282 283 284 285 286 421