JELANG NATAL DAN TAHUN BARU, BUPATI TINJAU POS PENGAMANAN DI TITIK KERAMAIAN

Giri Menang, Selasa 24 Desember 2019 – Pagi tadi (24/12), Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid didampingi Ketua DPRD. Hj. Nurhidayah, Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo, Asisten Bupati dan beberapa Kepala OPD meninjau lokasi Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan di titik-titik keramaian menjelang perayaan natal dan pergantian tahun di Lobar.

Bupati bersama rombongan berangkat dari Pendopo pada pukul 10.00 Wita menuju lokasi Pos Pelayanan di Pelabuhan Lembar. Tibanya disana, bupati dan rombongan langsung melihat bentuk-bentuk pelayanan yang dilakukan oleh pos pelayanan dilanjutkan dengan pengecekan di beberapa titik pelabuhan seperti ruang tunggu, akses jalan penumpang, dan melihat kesiapan kapal.

Sekitar pukul 11.00 bupati dan rombongan melanjutkan tinjauannya menuju Pospam di Bundaran Giri Menang Square. Sebagai bentuk dukungan, bupati juga menyerahkan bingkisan kepada Komandan Pospam di lokasi itu. Bupati kemudian bertolak menuju Pospam Senggigi Batulayar.

“Dari pantauan kita, Alhamdulillah persiapan TNI, Polri, dan rekan-rekan perhubungan termasuk di pelabuhan oleh otoritas pelabuhan sudah siap menyambut lonjakan penumpang, pengunjung, dan lain sebagainya. Informasi dari rekan-rekan pariwisata, Alhamdulillah lonjakan wisatawan di bulan Desember tahun ini cukup tinggi dibanding tahun lalu. Peningkatanya sangat signifikan, sekitar seratus persen,” terang bupati.

Untuk kegiatan natal, bupati mengatakan di wilayah Lobar hanya ada satu tempat perayaan natal, yakni di Hotel Aruna Senggigi. Perayaan natal akan dimulai selasa malam (24/12), kemudian akan dilanjutkan Kebaktian esok pagi sekitar pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00 Wita.

“Rekan-rekan Polri sudah siap dan sudah menginformasikan kepada kami antisipasi apa yang akan dilakukannya, tetapi itu hanya antisipasi, karena saya yakin masyarakat Lombok Barat adalah masyarakat yang sangat toleran,” kata Bupati.

Di tempat yang sama, Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo juga mengatakan perayaan Natal di Hotel Aruna Senggigi, Polres Lobar telah melakukan sterilisasi oleh Tim Gegana di area hotel, dan selanjutnya akan melakukan pengamanan terbuka selama perayaan Natal dilaksanakan.

Pengamanan untuk Operasi Lilin Gatarin pada pergantian tahun, kata Kapolres, terutama pada malam tahun baru akan menurunkan sebanyak 530 anggota yang tergabung dari TNI, Dinas Perhubungan, Pol-PP Kabupaten Lobar dan stakeholder lainnya. Ia juga mengatakan ada dua lokasi yang dijadikan titik Pospam di wilayah hukum Polres Lobar, yaitu Bundaran Giri Menang Square dan di Senggigi, serta satu titik Pos Pelayanan di Pelabuhan Lembar Kecamatan Lembar.

“Untuk tahun baru, Polres memfokuskan di beberapa titik wisata. Salah satunya jalur Senggigi. Kami sudah menyetting penempatan personil sepanjang jalan Senggigi menuju perbatasan Lombok Barat dan Lombok Utara,” kata Kapolres.

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/jelang-natal-dan-tahun-baru-bupati-tinjau-pos-pengamanan-di-titik-keramaian

Bupati H. Fauzan Khalid : Gerakan Perempuan Ikut Mengisiasi Kemerdekaan RI

Giri Menang, Sabtu 21 Desember 2019 – Peringatan Hari Ibu bermula sejak kongres perempuan pertama di Yogyakarta pada 22 Desember tahun 1928 silam. Artinya kurang dari dua bulan setelah Kongres Pemuda yang melahirkan sumpah pemuda. Dari rentan waktu yang kurang dua bulan itu gerakan kepemudaan dengan gerakan perempuan meraih kemerdekaan republik Indonesia itu seiring sejalan.

Hal itu dikatakan Bupati Lombok Barat H. Fuauzan Khalid saat menghadiri puncak peringatan Hari Ibu ke-91 tingkat Kabupaten Lombok Barat di Kantor Camat Narmada, Sabtu (21/12/2019).

“Laki-laki tidak bisa begitu saja mengklaim lebih berjasa dalam konteks meraih kemerdekaan Republik Indonesia. Karena kurang dari dua bulan pasca berkumpulnyan para pemuda yang melahirkan sumpah pemuda, kembali perempuan Indonesia ikut berkumpul untuk mengisi kemerdekaan dan berjuang merebut kemerdekaan RI,” ujar Fauzan.

Bupati juga menyebut, peringatan Hari Ibu juga bisa menjadi motivasi untuk lebih mencintai dan menyayangi ibu kita. Tidak hanya itu ia pun akan terus berusaha meningkatkan dan kesungguhannya untuk mempersiapkan calon-calon ibu masa depan yang bisa membawa Kabupaten Lombok Barat bahkan Indonesia ke arah yang lebih baik dan maju.

Demikian pula ia sebutkan dalam konteks dalam memberikan peran, seorang ibu tidak hanya membantu laki-laki tapi juga dapat sebagai teman seperjuangan sepenanggungan dalam bersama-sama meraih cita-cita yang sudah dicanangkan.

Untuk menjadikan ibu berjaya di masa depan, Pemkab Lombok Barat juga menyiapkan program Gamak atau Gerakan Anti Merarik Kodek. Tujuannya untuk menekan kasus pernikahan dini di Lombok
Barat.

“Kita harus mulai dari hulu mempersiapkan calon ibu yang tangguh dan kuat sehingga di Lobar tidak ada anak yang menikah dini,” tegas Fauzan.

“Dirgahayu Hari Ibu, semoga kedepan ibu-ibu di Lombok Barat menjadi Perempuan Berdaya, Indonesia Maju, Lombok barat Mantab,” lanjutnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Ketua TP-PKK Lobar Hj. Khairatun mengajak semua pihak khususnya kaum perempuan untuk menjadikan Peringatan Hari Ibu tahun ini sebagai momentum bagi perempuan untuk berkarya bagi bangsa.

“Kaum ibu justru harus berdaya dan banyak terlibat dalam pendidikan dan ketahanan ekonomi keluarga. Di momentum ini juga menyampaikan bagaimana kita menyayangi dan menghormati ibu kita,” katanya.

Disebutkan istri bupati ini, kaitan dengan daerah di Lombok Barat bagaimana kedepan untuk mempersiapkan perempuan-perempuan yang tangguh untuk menciptakan generasi-generasi muda yang sehat dan pintar.

“Dalam rangka itu melalui TP-PKK Lobar membantu pemerintah salah satunya memberikan vitamin kepada remaja putri kita dan pelatihan-pelatihan, termasuk kita membentuk posyandu untuk remaja yang biasanya posyandu untuk bayi dan balita. Tetapi sekarang kita memberdayakan remaja, di situ ada posyandu remaja dan posyandu bayi dan balita,” terangnya.

“Kedepan, para kaum perempuan bisa lebih ikut terlibat aktif dalam pembangunan nasional. Baik itu untuk memperkuat ketahanan ekonomi yang berkualitas, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” pungkasnya.

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/bupati-h-fauzan-khalid-gerakan-perempuan-ikut-mengisiasi-kemerdekaan-ri

TUTUP 2019, LOMBOK BARAT RAIH PENGHARGAAN PASAR TERTIB UKUR TINGKAT NASIONAL

Giri Menang, Jum’at 20 Desember 2019 – Wakil Bupati Lombok Barat menerima penghargaan Pasar Tertib Ukur (PTU) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jum’at (20/12/2019). Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Aula Trans Luxury Hotel Bandung, Jawa Barat.

Dalam acara bertemakan Satu Nusa Satu Ukuran itu, Mendag menetapkan 245 pasar yang tersebar di 93 kabupaten/kota se-Indonesia dan menetapkan 13 kabupaten/kota sebagai Daerah Tertib Ukur (DTU) tahun 2019.

Dalam kesempatan itu, Mendag Agus Suparmanto menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberikan apresiasi bagi daerah yang telah melaksanakan tertib ukur.

“Ini sekaligus sebagai bentuk sinergitas pemerintah pusat dan daerah dibidang kemetrologian yang pada akhirnya meningkatkan citra daerah dalam hal penciptaan jaminan kebenaran,” katanya.

Pengharagaan PTU untuk Lombok Barat ditujukan kepada dua pasar yakni Pasar Gerung dan Pasar Narmada. Hal itu berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh Direktorat Metrologi Kemendag pada pertengahan tahun ini.

“Alhamdulillah setelah dilakukan penilaian itu hasilnya baik yang akhirnya kita mendapat penghargaan. Artinya, kesadaran wajib tera di pasar dalam hal tera/tera ulang sudah baik. Itu juga menunjukkan peran aktif pemerintah dalam hal ini Kemetrologian Disperindag Lombok Barat,” ungkap Lalu Agha, Kepala Bidang Metrologi Disperindag Lobar usai acara.

Program pembentukan DTU dan PTU sendiri merupakan hasil sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Agar terpilih sebagai DTU dan PTU, pemerintah daerah harus melaksanakan berbagai kegiatan, di antaranya pendataan alat ukur, sosialisasi kepada masyarakat, pelayanan tera dan/atau tera ulang, serta pelaksanaan pengawasan secara terpadu dan berkesinambungan.

“Kita rutin melakukan pelayanan tera/tera ulang, sosialisasi dan pengawasan. Kalau pelayanan tera setahun sekali ke semua pasar di Lombok Barat. Untuk sosialisasi itu kita laksanakan perkecamatan sebanyak 10 kali dalam setahun. Sedangkan pengawasan kontinyu kita laksanakan secara random,” jelas Agha.

“Alhamdulillah respon pedagang bagus walaupun masih ada yang suka menghindar. Untuk antisipasi kita laksanakan razia timbangan secara mendadak sebagai bentuk punishment dan efek jera bagi mereka yang belum melaksanakan tera/tera ulang,” lanjutnya.

Pembentukan DTU dan PTU sudah dimulai sejak tahun 2010. Hingga 2019, sebanyak 54 daerah ditetapkan sebagai DTU. Selain itu, ada 1.476 PTU se-Indonesia.

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/tutup-2019-lombok-barat-raih-penghargaan-pasar-tertib-ukur-tingkat-nasional

Masyarakat Lingsar, Tumpah Ruah Sambut Zigi si Pahlawan Olahraga

Diskominfotik-Ahmad Zigi Zaresta Yuda karateka nasional yang berhasil mendulang medali emas pada Seagames 2019 Filipina menjadi sprit tidak hanya bagi milenial Lombok Barat, namun juga bagi milineal Indonesia. Atas keberhasilan Zigi yang merupakan alumni SMAN 2 Lingsar, Lombok Barat ini disambut haru biru oleh masyarakat Lombok Barat, khususnya masyarakat Desa Lingsar, Senin (16/12/2019).

Sebelumnya Zigi diterima Pemkab Lombok Barat di Kompleks Pemerintahan Kantor Bupati Lombok barat Giri Menang, Gerung. Sekda Lobar HM Taufiq, M.Sc menyambut kepulangan Zigi ke kampung halamannya diikuti seluruh Kepala OPD se Lombok Barat. Selanjutnya Zigi diiringi Foredes diarak keliling Lombok Barat hingga fhinis di Desa Lingsar.

Bak pahlawan olahraga, yang telah mengharumkan nama daerah di ajang internasional Seagames 2019, di kampung halamannya keriuhan masyarakat bersama aparat pemerintah kecamatan dan desa Lingsar tumpah ruah membuat sang jawara dengan penuh suka cita  berjalan kaki dari gerbang pintu masuk Desa menuju Kantor Desa Lingsar. Ribuan masyarakat Lingsarpun rela berjalan kaki mengiringi kedatangan Zigi hingga Kantor Desa.

Dalam kata penerimaannya Plt Kades Lingsar, Juhaini mengungkapkan, dirinya atas nama masyarakat Desa Lingsar mangaku bangga bahkan haru atas torehan prestasi Zigi pada Seagames 2019 yang berhasil meraih puncak prestasi dalam ajang internasional Seagames Filipina.

“Meraih emas bagi Zigi tidaklah mudah, butuh proses, kerja keras dan semangat tinggi. Karena itu semangat dan kerja keras Zigi diharapkan bisa menjadi sprit yang menginspirasi kaula muda khususnya di Desa Lingsar untuk dijadikan pedoman, pegangan kuat dalam meraih kesuksesasan,” kata Kades.

Kades berharap ke depannya perhatian pemerintah daerah agar memberi perhatian lebih terhadap kaum milenial beroptensi dan berbakat khususnya di Desa lingsar ini agar mendapatkan pembinaan lebih intensif bagi bakat dan talenta-talenta yang dimilki generasi muda.

Dalam ungkapan sekapur sirihnya Zigi Zaresta Yudha mengaku haru dan tidak menyangka atas sambutan masyarakat Desa Lingsar yang tak pernah ia duga sebelumnya. Bagi Zigi, keberhasilannya saat ini tidak terlepas dari panjatan doa dari seluruh asyarakat Lingsar khususnya kedua orangtua yang tetap memberi semangat oftimisme untuk meraih kesuksesan.

“Perlu kami sampaikan, bahwa selain kerja keras yang berbuah kesuksesan, iringan doa menjadi hal yang tidak bisa diabaikan begitu saja dalam menjalani suatu proses. Karena itu saya berharap agar para generasi muda di Lingsar khususnya agar tetap tekun belajar, punya semangat dan impian yang tak pernah redup untuk meniti jalan kesuksesasan,” ujar Zigi penuh harap.

Zigi juga mengungkapkan kebanggaannya lahir di Desa Lingsar, karena kekompakan masyarakat dan rekan seusianya untuk selalu mensuport keberhasilan yang saat ini diraihnya.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Aparatur Setda Lombok Barat HM Ilham, M.Pd mewakili Bupati Lombok Barat mengungkapkan, prestasi yang diraih Zigi dalam ajang Seagames 2019 di Filipina merupakan tonggak awal meraih kesuksesan berikutnya pada ajang internasional yang akan datang, baik di tingkat Asia bahkan pada percaturan Olimpiade mendatang.

Ilham berharap agar capaian Zigi tidak lantas cepat berpuas diri apalagi jumawa dengan predikat terbaik yang disandangnya. Namn diharapkan menjadi pemicu bagi generasi muda Lombok Barat untuk mengikuti jejak keberhasilan Zigi.

“Lombok Barat sesungguhnya memiliki banyak potensi atau talenta generasi muda. Karena itu melalui jalur pendidikan dari SD hingga SLTA, menjadi wadah yang tepat untuk melakukan pembinaan atlet berprestasi yang diharapkan Dispora sebagai leading sector terus melakukan pemetaan ke sekolah-sekolah atas potensi berbakat anak-anak kita di Lombok Barat,” terang mantan Kadis Dikbud Lombok Barat ini. (her/yani)

Perajin dan Disigner Berbakat NTB Dianugrahi Dekranasda Award 2019

Mataram, Diskominfotik-Potensi dan kreatifitas para perajin di Nusa Tenggara Barat (NTB) diapresiasi melalui penganugrahan Dekranasda Award 2019. Ganjaran bagi para perajin dan designer berbakat asal NTB diserahkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah pada malam anugrah Dekranasda Award 2019 di Lombok raya Hotel, Mataram, Sabtu (14/12) malam.

Tidak kurang dari sembilan orang perancang  dan pengerajin kriya unggulan  serta  Disigner busana terbaik dari seluruh NTB dianugrahi penghargaan dimaksud dan uang pembinaan jutaan rupiah.

Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi istri sekaligus ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah dan Tim Juri

Pada acara bertajuk “Lombok Sumbawa Tenun Festival 2019” Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menilai  sebuah perubahan menuju dunia modern haruslah mempertimbangkan simbol yang dekat dengan masyarakat agar mudah mengajak kepada perubahan.

Gubernur Zul mengungkapkan, ada beberapa  aspek yang perlu jadi pertimbangan dalam design produk. Diantaranya, kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, pemenuhan tanggung jawab sosial.

“Sehingga akan berdampak pada originalitas, inovasi, dan orientasi pada selera pasar. Ajang Dekranasda NTB Award akan membantu para pegiat kriya yang sudah ada, untuk mampu  menumbuhkan jiwa kompetisi mereka serta membuka peluang baru dalam industri tenun,” ungkap Gubernur seraya mengungkapkan keyakinannya melihat kekayaan kain tenun NTB dan kreativitas yang ada.

Gubernur meyakini, jika dalam waktu yang relative singkat  NTB akan menjadi pusat industri fashion muslim dunia. Alasannya, kain tenun sebagai ikon yang dekat dengan masyarakat NTB dapat digunakan membawa pesan perubahan menuju modern di masyarakat. Namun tetap dengan desain menarik serta berbasis budaya dan kearifan lokal, tegasnya.

Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengungkapkan, Dekranasda NTB Award 2019, menjadi ajang penting guna memamerkan serta memperkenalkan hasil karya kriya unggulan dari pelosok daerah di NTB.

Ia menambahkan, penganugerahan  tersebut merupakan pintu gerbang bagi karya-karya pemenang dalam rangka melestarikan kekayaan budaya provinsi di NTB. Serta untuk mendorong peningkatan kualitas produksi tenun dalam memasuki pasar global.

“Program mendorong peningkatan mutu dan design produk kriya, harus dimulai dengan pembinaan dan penguatan sumberdaya untuk industri ini. Sebelum malam anugerah Dekranasda NTB Award 2019 ini, telah dimulai dengan kegiatan inkubasi dan pelatihan bagi penenun, penjahit dan desainer kain tenun,” ungkap Niken.

Selain itu Dekranasda NTB juga menggelar Lomba Kriya dengan kategori Kayu, Logam, Keramik dan material alam lainnya. Dalam lomba desain fashion kain tenun ini, selain menilai konsep juga orisinalitas motif dan kain serta kerapian jahitan. Sehingga menghasilkan busana yang siap pakai (wearable) sebagai syarat produk industri agar dapat dipasarkan.

Maya Damayanti juri dalam lomba ini mengungkapkan, secara umum yang luar biasa dari festival tenun kali ini adalah hadirnya konsep desain milenial yang makin beragam dan siap pakai. Bahkan beberapa desainer seperti Bima memang berasal dari kaum milenial sendiri sehingga dapat menangkap desain dan pasar.

Maya menambahkan, jumlah peserta yang mengirimkan karyanya, mencapai  105 desain. Terdiri dari busana kerja pria 11 desain, busana kerja wanita 17 desain, busana kasual pria 9 desain, busana kasual wanita 24 desain, busana malam pria 11 desain dan busana malam muslim wanita 33 desain.

Sedangkan perancang dan pengrajin yang ikut dalam lomba ini sebanyak 45 hasil kriya. Terdiri dari kelompok serat alam 12 karya, bahan kulit 1 karya, kelompok kayu-kayuan 8 karya, kelompok tekstil 6 karya, kelompok logam 17 karya dan kelompok material asli alami lain 1 karya.

Kelompok peraih penghargaan bidang kriya unggulan keramik berhasil disabet oleh, Arya Suharno, kelompok serat alam, Yong Ying Cing, dari binaan Lapas Perempuan Mataram, kelompok batu – batuan, diraih Jaelani, kelompok kayu – kayuan diraih Lalu Surya Sanjaya, kelompok textil, Rahma Wirnasari dan kelompok logam, diraih oleh  Abdul Kahar, Serta kelompok material asli alami didapatkan oleh Mustiadi.

Sedangkan pada lomba perancang busana,  Designer asal Kota Bima berhasil meraih juara I kategori busana casual pria dan Juara I Busana Malam Pria. Kedua desainer ini bernama Indo Suryati asal Kelurahan Oi Foo dan Mustaqim dari Kelurahan Nae.

Lombok Sumbawa Tenun Festival 2019 dimeriahkan dengan peragaan busana berbahan tenun karya seniman/ desainer terkemuka di NTB oleh puluhan peragawati di atas panggung Catwalk. Para Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-NTB yang juga istri Bupati/Walikota, ikut ambil bagian sebagai peragawati yang tampil anggun diatas panggung catwalk mengenakan busana berbahan tenun khas daerah masing-masing. (her, yani, ris)

Kenal Pamit Danlanud ZAM Lombok NTB

Mataram, Diskominfo – Tradisi penyambutan dan pamitan Komandan Lanud TGKH. M. Zainudin Abdul Majid (ZAM) Lombok Nusa Tenggara Barat digelar acara Kenal Pamit bersama pimpinan daerah NTB di Hotel Lombok Astoria Mataram, Sabtu (14/12/2019) malam.

Istimewanya dihadiri Gubernur Zulkiflimansyah, wakil Gubernur Siti Rohmi Djalilah, Forkopimda NTB, Bupati dan Walikota, Komunitas Penerbangan Sipil Bandar Udara ZAM dan 400 an karyawan Lanud dan Angkasa Pura Bandar Udara ZAM Lombok NTB.

Jabatan Komandan Lanud yang sebelumnya dijabat oleh Kolonel Nav Budi Handiyo M.Tr. (Han) dan digantikan komandan baru yaitu Kolonel Pnb Andri Gandhy, M.Sc.

Kolonel Budi Handiyo yang mengawi acara menyampaiakn rasa syukurnya mendapat tugas di NTB selama sebelas bulan. Ketika baru dilantik mendapat tugas yang berat sehubungan dengan musibah gempa Lombok. Tugas sebagai satgas udara untuk mendistribusikan bantuan yang sangat dibutuhkan para pengungsi gempa saat itu harus sampai segera. Dikatakan pula dirinya sangat merasakan kehidupan di NTB, karena begitu eratnya persahabatan baik antara pimpinan Forkopimda juga dengan masyarakat NTB. Banyak kegiatan di lapangan yang dilakukan bersama penuh dengan rasa persahabatan dan kekeluargaan menyelesaikannya.

“begitu saya pertama kali dilantik saya langsung di temui dengan musibah gempa bumi, sehingga harus melaksanakan tugas sebagai satgas udara untuk mendistribusikan logistic kepada korban gempa bumi. Saya bisa merasakan kehidupan di Lombok ini karena saya merasa eratnya hubungan Forkopimda, sehingga dalam melaksanakan kegiatan ada suka duka diselesaikan bersama-sama, ungkapnya.

Pesan dan kesan Kolonel Budi Handiyo selanjutnya diungkapnya dalam sebuah lagu yang dinyanyikan sendiri bersama istri tercintanya. Judul lagu yang dinyanyikan Andai Kau Datang dari Koes Plus.

Giliran Komandan Lanud yang baru Kononelo Andri Gandhy menyampaikan sambutaanya meminta ijin bergabung di pemerintahan daerah dan keluarga besar Provinsi NTB serta masyarakat di daerah ini.

Kolonel Penerbangan Andri Gandy juga menyampaikan terima kasih atas sambutan dan penerimaan dirinya bertugas di NTB baik dari Pemerintah Daerah, Anggota Forkopimda, Bupati Walikota, para Camat, Kepala Desa dan seluruh warga masyarakat di daerah ini. Harapannya dalam menjalankan tugas agar menjalin kerjasama semua pihak demi memajukan Provinsi NTB tercinta ini menjadi lebih baik.

“mohon ijin kami secara pribadi menghaturkan terima kasih kepada keluarga besar Forkopimda untuk terus bekerjasama saling bagu membahu untuk melaksanakan tugas. Demikian juga mohon arahan dan bimbingan dari para senior yang ada di Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta seluruh masyarakat untuk menjadikan Provinsi NTB ini lebih baik semakin gemilang dan semakin maju,” ungkapnya.

Sementara itu Gubernur NTB Zulkiflimansyah mengatakan selamat datang kepada Komandan Lanut yang Baru Bapak Andri Gandhy, selamat bertugas di NTB dan selamat jalan, selamat bertugas di tempat baru Bapak Budi Handiyo, semoga di tempat yang baru dapat lebih meningkatkan prestasinya. Zulkiflimansyah juga menyampaikan banyak hal yang sudah di perbut bersama mantan Komandan Lanud Budi Handiyo. Disamping dirinya punya hobi yang sama naik motor, juga ketika menjadi DPR RI banyak koordinasi dan kerjasama yang sudah dilakukan.

“Selamat datang pak Andri dan selamat jalan pak Budi moga di tempat yang baru lebih baik lagi, tepuk tangan dong,” ungkap Zulkiflimansyah yang disambut tepuk tangan dari hadirin.

Acara Kenal Pamit Komandan Lanud ZAM dilanjutkan dengan pemberian cindra mata dari Gubernur NTB, Wakil Gubernur NTB, Masing-masing Anggota Forkopimda Kapolda NTB, Korem 162 WB, dan pejabat terkait lainnya. (Kominfo)

Dukung Produksi Kopi Lokal Lombok, Svarga Resort Gelar Kompetisi Barista

Giri Menang, Jumat 13 Desember 2019 – Pekan depan, tepatnya pada 21 Desember mendatang, Svarga Resort Senggigi akan menggelar Kompetisi Barista Kopi yang akan diikuti oleh para barista kopi dari hotel-hotel di kawasan Senggigi. Ajang ini dimaksudkan untuk memasarkan kopi dan mengangkat tren produk kopi lokal Lombok, khususnya di Lombok Barat.

Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid pada acara Coffee Talk bersama Para Pengusaha Minuman Kopi, General Manager (GM) Hotel dan para pengelola UMKM di Svarga Resort Senggigi, Kamis (12/12) kemarin.

Disebutkan Fauzan, ada hal yang menarik di tahun 2014 kemarin, beberapa media di Eropa menemukan hal yang pararel antara jumlah peminum kopi dan penurunan penikmat alkohol.

“Ini artinya penikmat kopi lebih meningkat dibandingkan penikmat alkohol. Saya juga penikmat kopi. Minum kopi hampir lima sampai sepuluh kali sehari,” terang Fauzan.

Bupati juga melanjutkan jika industri-industri kecil seperti produksi kopi harus tetap mendapatkan perhatian lebih.

“Masalah industri kecil, UMKM ini ada prioritas kita terutama yang bentuknya produksi, seperti produk kopi yang teman-teman lakukan,” lanjutnya.

Dodi, salah satu pemilik usaha kopi menjelaskan bahwa potensi kopi di Lombok Barat sangat luar biasa.

“Saya contohkan Kopi Tradisional di Prabe Batu Mekar Lingsar. Di sana lahannya sangat luas, tetapi dari pengelolaan dan penataan kebunnya masih kurang,” ungkap Dodi.

Dodi mengaku, belum ada link untuk mengelola kebun-kebun kopi yang ada di Lombok Barat. Ia berharap semoga kedepan Lombok Barat memiliki hasil kopi yang lebih berkualitas lagi.

“Kebetulan ada beberapa petani kopi di Lombok Barat dan Lombok Timur yang saya bina dengan swadaya memberikan edukasi bagaimana proses pengelolaan dan pemasarannya,” tuturnya.

Sebagai dukungan kepada pengelola UMKM khususnya di bidang kopi, beberapa hotel di Senggigi diketahui sudah mulai beranjak mengganti supply kopi dari kopi reguler atau pabrikan ke kopi lokal.

Seperti yang disampaikan General Manager Svarga Resort, Yusuf Ali. Diakuinya, satu tahun terakhir ini sudah mulai menjajaki kopi-kopi lokal sebagai pengganti kopi reguler. Tahap menjajaki ini disebutkan Yusuf Ali tidak mudah. Ia harus melihat beberapa aspek yang sangat penting sehingga bisa berbuah positif bagi pihak hotel maupun pelaku usaha kopi. Kopi yang akan dipakai, jelasnya, harus mempunyai kestabilan rasa, dan harus bisa memenuhi kebutuhan hotel saat dibutuhkan.

“Kami sedang dalam proses itu (pindah ke kopi lokal). Prosesnya tidak sesimpel itu, karena packaging (kemasan, red) harus sesuai dan dari segi bisnis juga harus masuk. Tentu aspek kestabilan rasa dan stok produk merupakan yang paling penting dalam hal ini,” ungkap Yusuf.

Tahun Depan, Fauzan Janji Undang Kepala Daerah di Bali Ikuti Pujawali dan Perang Topat

Giri Menang, Kamis12 Desember 2019 – Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid saat memberi sambutan pada event Pujawali dan Perang Topat di Taman Lingsar, Rabu (11/12). Pujawali dan perang topat, sebut bupati, merupakan kegiatan seni budaya antara umat Muslim dan Hindu. Pujawali dan Perang Topat menyuguhkan pluralisme kuat yang melibatkan dua umat beragama – Islam dan Hindu.

“Insya Allah sebelum acara puncak Perang Topat tahun 2020 saya keliling Bali untuk mengundang sejumlah bupati dan walikota,” tegas bupati.

Para Bupati dan Wali Kota di Bali, sebut bupati, perlu hadir untuk turut menyaksikan asal usulnya. Bupati akan menjalin kerja sama dan kebersamaan antara Lombok-Bali, sehingga nilai kebersamaan bisa menyebar di seluruh NKRI.

“Kegiatan ini sarat dengan simbol-simbol bahwa dua suku dan agama ini saling menghormati, saling menghargai,” ujar bupati.

Bupati Fauzan selanjutnya menjelaskan secara singkat pujawali dan perang topat. Awalnya di Lingsar, cerita bupati, pernah didatangi seorang wali (Muslim) dari Demak-Jawa Tengah bernama Raden Sumilir. Kedatangannya untuk menyebarkan agama Islam. Pada saat yang relatif bersamaan, datang pula orang Hindu dari Bali untuk menyebarkan agama Hindu di Lingsar. Dalam situasi yang mengarah ke konflik tersebut, muncul ide dari para sesepuh Muslim maupun Hindu mentransformasi potensi konflik ke dalam bentuk Perang Topat.

“Dari Lingsar untuk Lombok Barat, dari Lombok Barat untuk Nusa Tenggara Barat, dan dari Nusa Tenggara Barat untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar bupati bersemangat.

Menutup sambutannya, bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh komponen yang terlibat dalam gelaran Perang Topat ini. Baik remaja-remaji kedua agama, tokoh adat kedua agama serta seluruh pihak yang terlibat. Mereka dengan semangat yang kuat telah mendukung menyelengarakan acara ni.

“Semangat kita semua untuk tetap optimis untuk memajukan pariwisata berkelanjutan di Lombok Barat,” pinta bupati di hadapan duta dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Forkopimda Lombok Barat, Pejabat lingkup Provinsi NTB, pelaku pariwisata, pelaku seni budaya serta masyarakat umum yang sengaja datang dari luar Lombok Barat.

Event ini juga diramaikan dengan tarian Gendang Beleq, Baris Lingsar, Tari Perang Topat, dan Gerobak Sasak.

Pujawali dan Perang Topat merupakan ritual tradisi turun temurun masyarakat di Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini memperlihatkan toleransi antar dua umat beragama serta melestarikan budaya leluhur nenek moyang. Salah seorang warga yang kerap hadir mengakui hal itu.

“Perang Topat ini ada sejak dulu masih zaman Presiden Soekarno sampai sekarang. Dan satu -satunya di Lingsar. Cari di mana-mana, tidak ada kecuali di Lingsar,” ujar Amaq Li (57) warga Desa Lingsar.

Selain itu ia menyebutkan ritual dilakukan oleh Umat Hindu dan Muslim dengan persembahyangan yang dilakukan bersamaan di masing-masing tempat yakni di pure dan kemalik. Setelah itu kedua umat melepas topat yang sudah didoakan untuk dilempar kepada warga masyarakat baik Muslim maupun Hindu yang ikut ‘berperang’.

Kemudian, lanjutnya, setelah saling lempar ketupat seukuran buah rambutan, sejumlah masyarakat mengambil dan membawa pulang. Mereka meyakini topat yang dibawa dapat menyuburkan tanaman buah, caranya mereka menggantung di pohon atau ditaruh di sawah. Dipercaya, topat tersebut akan membawa keberkahan dan kesuburan baik sawah maupun tanaman.

“Saya selalu datang setiap ada acara Pujawali Perang Topat untuk cari topat. Untuk saya taruh di sawah,” kata Amaq Li.

Upacara sakral yang memiliki nilai ritual yang sangat dalam dan magis ini biasanya dilaksanakan setiap tahun pada bulan Purnama Sasih ke Pituq menurut warige sasak. Kegiatan yang dilakukan dari generasi ke generasi ini menunjukkan sikap hormat kesetiaan kepada Datu Semilir atas jasanya mensyiarkan Agama islam tempoe dulu dan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT. Selain itu event Perang Topat ini dilaksanakan setelah selesainya persembahyangan Umat Hindu yaitu ketika raraq kembang waru atau di saat bergugurannya kembang waru sekitar pukul 17.00 Wita atau sebelum Magrib.

Perang Topat juga bisa dimaknai sebagai upaya menguatkan tali persaudaraan serta hubungan silaturahmi antara masyarakat Sasak Hindu dan masyarakat Sasak Islam. Sebagian masyarakat Lingsar meyakini bahwa upacara ini akan memberi berkah dengan turunnya hujan. Sementara sebagian yang lain menyebutkan bahwa upacara ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas hujan yang dikaruniakan oleh Yang Maha Kuasa bagi kemakmuran dan kesuburan alam. (Tim Humas)

Tahun

Bukan Sekedar Efisiensi, Pemkab Lobar Gelar Lima Peringatan dalam Satu Acara

Giri Menang, Kamis 12 Desember 2019 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI, Hari AIDS Sedunia, Hari Bhakti Pekerjaan Umum, dan Hari Dharma Wanita Persatuan (DWP) secara serentak, Rabu (11/12) kemarin. Puncak peringatan kelimanya dilaksanakan di Kantor Bupati dengan menggelar banyak kegiatan.

Kegiatan diawali dengan senam pagi, jalan sehat mengelilingi kawasan pusat perkantoran bupati disertai denganpembagian doorprize. Kegiatan juga diisi dengan bazaar murah, dan layanan kesehatan gratis.

Penggabungan banyak acara peringatan bukan semata-mata untuk efisiensi waktu dan efektivitas tujuan, namun menjadi gambaran tentang keluasan tugas dan kewajiban selaku pemerintah daerah. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut.

Memperingati Hari Bhakti Pekerjaan Umum, Sumiatun berharap semangat pelayanan yang bersifat infrastruktur harus juga ditransformasikan menjadi pelayanan sosial yang lebih luas kepada masyarakat. Dalam konteks itu, maka Pemerintah dan seluruh aparaturnya, tidak boleh menjadi elitis.

“Kita harus mentransformasi diri dari ‘dilayani’ menjadi ‘melayani’. Maka Aparatur Sipil Negara adalah pemberi layanan yang harus prima kepada masyarakat luas,” tegasnya.

Dalam kaitannya dengan peringatan hari KORPRI, Sumiatun mengajak setiap anggota KORPS harus saling dukung satu dengan lainnya, berkoordinasi dan saling empati dalam gotong royong, dan menjadi pelengkap bagi lainnya. Mantan Ketua DPRD Lobar ini mengibaratkan KORPRI sebagai satu “bangunan” atau “tubuh” yang saling menguatkan satu dengan lainnya. Bila satu mengalami sakit, maka sakit tersebut akan berdampak dan menjadi sakit bagi yang lainnya. Bila satu lemah, maka akan melemahkan struktur bangunan lainnya.

Dalam menjalankan tugas sehari-hari sebagai ASN, ia mengambil contoh misalnya satu keberhasilan yang diusung oleh satu Perangkat Daerah, maka keberhasilannya bukanlah keberhasilannya sendirian secara parsial, namun keberhasilannya adalah milik Perangkat Daerah lainnya yang telah berkontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena banyak irisan tugas yang sama dan sejalan.

“Inilah makna hakiki mengapa kita memperingati setiap tahun Hari KORPRI di mana hari ini kita menggabungkannya dengan peringatan-peringatan yang lainnya,” ujarnya.

Sumiatun kemudian melanjutkan bahwa secara personal, setiap ASN itu berinterkasi secara kontinyu dan dinamis dalam spektrum sosial. Maka menurutnya dalam upacara kali ini, menjadi sangat relevan ketika Hari KORPRI diperingati bersamaan dengan Hari Dharma Wanita.

“Wanita yang ber-dharma adalah kaum perempuan yang memberikan kontribusi utuhnya dalam pembangunan manusia. Dalam spektrum pendidikan ditegaskan, sosok ibu adalah sekolah pertama bagi umat manusia. Para ibu tidak hanya menjadi media pemberian kehidupan, namun telah menjadi penentu peradaban manusia,” jelas Sumiatun disambut tepuk tangan dari para hadirin yang hadir dalam peringatan tersebut.

Erat kaitannya dengan kesehatan, Sumiatun melihat lifestyle para ibu dalam pola asuh menjadi sangat mempengaruhi pembangunan yang bergerak di bidang kesehatan. Di era multimedia dan revolusi industri 4.0 yang hari ini telah merambah sampai ke ruang-ruang private dan keluarga, maka keluarga terutama ibu menjadi benteng yang diharapkan sangat kuat terhadap intervensi pengaruh multimedia yang negatif.

“Untuk itu, selaku Kepala Daerah saya memberikan porsi perhatian penting pada sosok ibu dan para calon ibu. Perhatian tersebut harus diderivasikan dalam aneka program yang melekat pada Perangkat Daerah di mana Dharma Wanita Persatuan Patut Patuh Patju menjadi pendorong utamanya,” katanya.

Menyangkut media, dengan semakin mudahnya siapapun mengakses informasi yang negatif melalui berbagai media. Salah satu contoh disebutkan Sumiatun adalah fenomena media sosial dan media online yang tidak terbatas, sehingga penyimpangan perilaku, terutama penyimpangan seksual telah dianggap sebagai fenomena biasa dan tidak lagi dianggap sebagai hal yang tabu. Tentu menjadi sangat berbahaya bagi pembangunan sumber daya manusia di masa depan.

“Alhamdulillah, dengan perayaan Hari AIDS se-dunia, kita semua diingatkan bahwa tidak ada benteng moral sosial terbaik buat kita kecuali agama, norma, hukum, dan etika yang dibangun secara dini melalui keluarga,” pungkasnya.

 
1 170 171 172 173 174 396