156 KK DESA BAGIK POLAK BARAT MENDAPAT BLT PROGRAM DANA DESA TAHAP PERTAMA

Labuapi Diskominfotik, 27/05/202 sebanyak 156 KK di Desa Bagik Polak Barat Kecamatan Labuapi mendapatkan bantuan BLT dari Program Dana Desa.

Penerima bantuan BLT ini diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi double penerimaan, bagi warga yang sudah memperoleh bantuan dari Program PKH atau Program JPS Propinsi maupun Kabupaten tidak mendapatkan dari Program BLT Dana Desa, sehingga diarapkan terjadi pemerataan yang memperoleh bantuan.

Desa Bagik Polak Barat menganggarkan bantuan BLT dari Dana Desa sebesar Rp. 280.800.000,-(Dua ratus delapan puluh juta delapan ratus ribu rupiah). Anggaran sebesar ini diberikan kepada 156 KK di 6 dusun masing-masing Rp. 600.000,- (Enam ratus ribu rupiah) selama 3 bulan.

Demikian disampaikan Kepala Desa Bagik Polak Barat dalam acara penyaluran BLT Program Dana Desa secara simbolis di Kantor Desa Bagik Polak Barat, Rabu, 27 Mei 2020.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Bagik Polak Barat, Kapolsek Labuapi, Danposramil Labuapi, Ketua BPD Desa Bagik Polak Barat, tokoh masyarakat dan perwakilan penerima bantuan.

Penyerahan bantuan secara simbolis diserahkan oleh Kepolsek Labuapi, dan Kepala Desa Bagik Polak Barat kepada perwakilan penerima.(zul/Diskominfotik)

CEGAH PENULARAN COVID-19 KAWASAN WISATA DI LOMBOK BARAT DIPERKETAT

Gerung Diskominfotik, 27/05/2020, Menjelang perayaan Lebaran Topat Seluruh kawasan wisata di Lombok Barat diperketat pengunjung guna mencegah dan memutus matarantai penularan covid-19.

Lebaran Topat yang merupakan tradisi masyarakat Lombok turun temurun setiap tahun dilaksanakan satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri, yang biasanya diisi dengan mengunjungi tempat-tempat wisata dan makam-makam yang dianggap sakral.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya Lembaran Topat berjalan secara normal namun ditahun ini ditengah pandemi global virus covid-19 guna mencegah penularan dan memutus matarantai covid-19  kunjugan wisata tidak dibebaskan namun ada upaya untuk membatasi atau menutup dengan melakukan patroli secara ketat dibeberapa titik yang telah ditentukan. Seperti di wilayah Batulayar, Sekotong, lembar, dan Di beberapa desa Wisata lainya yang ada di Lombok Barat, pada H-1 dan H+1 lebaran Topat.

“Dalam hal ini dibutuhkan peran camat untuk memgkoordinasikan, mengkomunikasikan dengan kepala Desa agar masyarakat tidak meramaikan tempat wisata. Serta memperhatikan protokol Kesehatan.” Harap Bupati Lombok Barat.

Hal ini diungkapkan Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si. pada rapat pembahasan rekayasa lalu lintas dan penutupan sementara Kawasan wisata sebagai upaya pencegahan covid-19 di ruang rapat Jayengrana, Rabu, 27 Mei 2020.

Hadir dalam acara tersebut, Bupati Lobar, Sekda Lobar, Ketua DPRD, Kapolres Lombok Barat, dandim 1606/Lobar, KadisPar, Kalak BPBD Lobar, Perwakilan camat se Lombok Barat

Dibeberapa titik wisata akan ditutup sementara, seperti Pantai Elak- Elak di sekotong, Mangrove, dan pantai cemare. Penutupan tidak dilakukan secara keseluruhan namun membatasi angka kunjungan secara ketat sebab Lombok Barat belum menerapkan PSBB. Ungkap Bupati Lobar

Sementara itu Kapolres Lombok Barat mengungkapkan bahwa pembentukan team sudah dilakukan seperti contohnya di Sekotong dengan memperketat pintu masuk ke wilayah sekotong di Desa Cendimanik berbatasan dengan Lembar dan Desa Buwunmas berbatasan dengan Lombok Tengah.(win/diskominfotik)

HARI PERTAMA MASUK KERJA SEKDA LOMBOK BARAT INSPEKSI MENDADAK (SIDAK).

Gerung-Diskominfotik, 26 Mei 2020. Hari pertama masuk kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pasca libur Idul Fitri Pemerintah Kabupaten Lombok Barat lakukan Sidak ke OPD untuk memastikan disiplin ASN.

Sekretaris Daerah H. Baihaqi usai memimpin apel pagi di Sekretariat Kantor Bupati Lombok Barat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di tiga lokasi yaitu Kantor Camat Lingsar, Dinas Pertanian dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Lombok Barat, Selasa, 26 Mei 2020.

Dalam inspeksi mendadak (sidak) tersebut Sekretaris Daerah H. Baihaqi di damping oleh Asisten III Setda H. Mahyudin, di Kecamatan Lingsar Sekda disambut Camat Jamaludin dan Sekcam Marzuqi. Sementara di Dinas Pertanian disambut oleh Kadis Pertanian Ir. H. Muhur Zokhri dan jajarannya, serta di Dukcapil disambut Kadis H. Muridun dan Sekdis Fathurrahman.

Dimasing-masing lokasi H.Baihaqi berpesan agar disiplin saat menjalankan ibadah puasa agar berdampak pada disiplin kerja sebagai ASN. Baihaqi mengatakan bahwa Bulan Puasa Ramadhan adalah sekolahan yang mendidik kedisiplinan.

“Bagi kaum muslimin Ramadhan dijadikan sebagai sekolah Ramadhan. Bagaimana mereka harus disiplin saat berbuka puasa, tidak ada satu orangpun yang mau duluan walaupun satu detik sebelum dikumandangkan azan Magrib karena kalau itu dilakukan maka puasanya akan batal Begitupun saat makan sahur, tidak ada seorangpun yang mau terlambat makan sahur karena terlambat satu detik pun sama dengan sarapan.” terang mantan kepala Bappeda Lombok Barat ini di Kantor Camat Lingsar.

Lebih lanjut Baihaqi berharap agar disiplin saat mau buka puasa maupun saat makan sahur agar dapat di impelementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang ASN saat masuk kantor dan pulang kantor.

“Saya berharap implementasi dari sisi disiplin makan sahur dan berbuka puasa ASN seluruh Lombok Barat tidak hanya di sekretariat daerah ini masuklah kantor seperti makan sahur, tidak ada orang yang mau terlambat, begitupun pulang kantor laksanakan seperti berbuka puasa jangan ada satupun yang pulang duluan walaupun satu detik,” tegasnya.

“Momen-momen hari-hari masuk ini kita arahkan untuk kerja keras tidak hanya di kantor tetapi juga di masyarakat kaitannya dengan wabah corona,” ujar Baehaqi sambil menjelaskan jam masuk dan pulang kembali normal yaitu 7.30 dan 16.00 Wita.

Terkait corona (Covid-19), Baehaqi berpesan untuk tidak larut dengan ketakutan terhadap Corona.

“Tetap waspada dengan memperhatikan protokol Covid-19 tetapi bekerja terus tetap eksis dan energik,” imbaunya.

Diakui Sekda, Covid-19 telah menyebabkan refokusing anggaran dan ditutupnya dana alokasi khusus (DAK) oleh pemerintah pusat kecuali untuk kesehatan dan pendidikan. Namun demikian sambungnya, ASN harus tetap semangat bekerja.

“Namun bukan berarti kita akan uring-uringan, justru sekarang ASN ini harus lebih kencang, memberikan contoh kepada masyarakat kaitannya dengan corona karena kita bagian dari pemerintah maka kita harus memberikan contoh di tengah masyarakat memberikan pemahaman tentang physical distancing, social distancing, juga menjelaskan bahaya corona ini dan dampaknya juga terhadap perekonomian masayarakat,” harap Baehaqi. Hal ini penting, lanjutnya, agar sosialisasi kepada masyarakat tidak hanya mengandalkan tim gugus tugas Covid-19 tetapi jumlah ASN di Lombok Barat yang hampir menyentuh 8.000 orang juga harus berperan. (zul/Diskominfotik/sumber Humas Protokol)

DI LOMBOK BARAT DUA TENAGA MEDIS POSITIF COVID 19

Giri Menang, 24 Mei 2020- Awan mendung menggelayuti dunia kesehatan di Kabupaten Lombok Barat. Saat para pejuang medis berjibaku dengan penanganan Covid 19, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengumumkan sudah dua orang tenaga medis telah dinyatakan positif terinfeksi virus paling menghebohkan dunia di tahun ini.
“Covid-19 ini tidak memandang usia dan status seseorang. Di Lombok Barat saja 2 orang tenaga medis sudah positif Covid-19. Selanjutnya 10 tenaga medis lainnya saat ini masih dikarantina untuk dua minggu ke depan. Untuk itu kami tidak akan pernah lelah menghimbau masyarakat agar tidak menyepelekan ancaman bahaya Covid-19 ini. Kita khawatir kalau masyarakat tetap abai, tak peduli dengan protokol kesehatan, justru penyebaran virus di daerah kita ini akan semakin meluas,” ujar keras Bupati Fauzan Khalid saat memimpin Apel Siaga Pasukan Berskala Besar di Kawasan Bundaran Giri Menang Gerung, Sabtu Malam (23/5/2020).
Bupati mengambil kasus kota di Pulau Jawa yang juga sudah banyak tenaga medisnya terkena Covid-19 ini dan saat ini mengalami kekurangan tenaga medis.
“Karena itu kita minta kepada masyarakat untuk selalu patuh terhadap himbauan pemerintah,” kata H. Fauzan.
Melihat penyebarannya saat ini, bagi Fauzan Khalid sudah mengkhawatirkan. Sampai saat ini katanya, sudah 92 orang sudah terinfeksi walaupun sebagiannya telah sembuh.
“Dua di antaranya tenaga kesehatan. Sebelumnya tenaga kesehatan kita sudah dikarantina 10 orang. Ini artinya tenaga medis kita bagi penanganan Covid-19 di Lobar berkurang 12 orang. Dalam kondisi tenaga kesehatan yang minim maka dibutuhkan usaha yang lebih lagi untuk pencegahan,” kata Bupati.
Bupati juga berpandangan tidak ada wilayah di Lombok Barat yang pasti zona hijau.
“Jadi ini peran masyarakat untuk tidak menciptakan kerumunan dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Jika sampai wabah ini tidak bisa dikendalikan, jangankan Lombok Barat, negara saja bisa bangkrut jika ekonomi tidak berjalan, fokus anggaran hanya untuk Covid 19. Terus bagaimana kita mau membangun dan menghidupkan ekonomi masyarakat?,” tanya Fauzan usai acara apel siaga tersebut.
Bagi Fauzan, memang cukup dilematis bagi pemerintah dalam situasi saat ini. Namun menurut Fauzan, pilihan untuk keselamatan nyawa dari penyakit mematikan ini adalah pilihan yang utama dan realistis bagi pemerintah.
“Itu kenapa kita meminta masyarakat mematuhi himbauan pemerintah. Bukan cuma karena ingin selamat dari bahaya Covid 19, tapi juga biar perekonomian bisa segera pulih,” tegas mantan Ketua KPUD NTB itu.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakin dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Barat, H. Ahmad Taufiq Fathoni membenarkan statemen Bupati Lombok Barat.
“Sampai saat ini, Sabtu (23/5) di Lombok Barat sudah ada 92 positif, termasuk 2 tenaga medis kita. 39 orang dinyatakan sembuh setelah di-swab tiga kali, dan 53 orang masih dirawat,” terang Fatoni.
Mengenai 10 tenaga medis yang saat ini dikarantina, pihaknya memastikan akan melakukan swab test.
“Kita swab dulu paling tidak sampai tiga kali. Jika secara berturut-turut hasilnya negatif, baru kita bolehkan kembali bertugas,” tegas dokter yang istrinya juga merupakan perawat piket di ruang isolasi itu.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang itu juga meminta agar masyarakat bisa meringankan beban rumah sakit dan para medis.
“Di samping karena tenaga medis kita berkurang 12 orang, pasien yang terus bertambah juga berakibat pada penambahan ruang isolasi. Akibat lanjutannya, kita terpaksa menutup pelayanan untuk ibu dan anak di RSUD Tripat dan Ruang Penyakit Dalam di RSAM Narmada,” tutur Fatoni.
Menurutnya dampak tersebut yang paling dikhawatirkan pihak Pemda.
“Jangan sampai karena pelayanan kepada pasien Covid, kita terpaksa mengorbankan pasien lainnya. Fasilitas kita terbatas,” keluhnya sambil meminta masyarakat membantu pemerintah daerah dengan mematuhi protokol Covid 19.
“Kita sangat prihatin jika masyarakat masih tidak peduli dengan ini. Imbas ketidakpedulian itu yang berat,” keluh Fatoni.

Sumber : Humas Lobar

LOMBOK BARAT GELAR PASUKAN BERSKALA BESAR

Giri Menang, 24 Mei 2020 – Untuk menjaga stabilitas dan efektivitas pencegahan Covid 19, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama Polres dan Kodim 1606 menggelar pasukan patroli. Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengungkapkan, kesiapan tim pengamanan dinilai strategis untuk menjamin stabilitas kemanan daerah dan untuk meminimalisir dampak Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.
“Masyarakat kita yang sudah terinfeksi Covid-19 kurang lebih 92 orang. Tenaga medis kita bagi penanganan Covid-19 di Lobar sudah berkurang. Dalam kondisi tenaga kesehatan yang minim seperti ini, dibutuhkan usaha yang lebih lagi dari kita semua,” kata Bupati pada apel gelar pasukan dalam rangka Patroli Berskala Besar di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (23/5) di Jalan By Pas Bandara Internasional Lombok, Bundaran Giri Menang Scuare (GMS).
Bupati memastikan sudah ada tenaga medis dan paramedis yang harus menjalani isolasi akibat Covid 19. Didampingi Sekretaris Daerah, Bupati mengajak lalu meminta semua pihak terlibat memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya Covid-19.
Mengantisipasi kondisi beberapa hari ke depan, Fauzan Khalid menduga tidak ada wilayah yang berada dalam zona hijau di Lombok Barat.
“Tanpa peran serta dan keikutsertaan masyarakat, maka Covid-19 ini tak mungkin bisa kita hambat. Ini penyakit kerumunan,” ujarnya.
Kebijakan yang diambil pihaknya, aku Fauzan, adalah menghimbau masyarakat untuk tidak mengadakan acara yang melibatkan banyak orang, baik acara yang terkait dengan aspek ekonomi, sosial maupun aspek religi (peribadatan). Selain itu adalah dengan kedisiplinan mematuhi aturan dan anjuran pemerintah. Untuk kegiatan perekonomian seperti pasar, menurut bupati harus dilakukan secara persuasif, mengingat pasar tidak mungkin akan ditutup secara langsung karena pasar merupakan jantung ekonomi masayarakat.
“Kita akan lakukan pembatasan dan mewajibkan setiap pasar menjalani protokol kesehatan. Itu akan dikontrol oleh kita besama termasuk dari TNI-Polri, Disperindag,” tegas Bupati.
Dalam gelar pasukan itu, Bupati Fauzan juga meminta agar masyarakat bisa merayakan lebaran di rumah dan tidak mengunjungi tempat-tempat wisata.
“Pasca Idul Fitri, seluruh tempat-tempat wisata di Lobar ini akan ditutup. Selama ini sudah kita tutup,” tegas Fauzan Khalid.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H. Saiful Ahkam membenarkan bahwa seluruh tempat wisata dalam kondisi ditutup.
“Pasca lebaran sering menjadi momentum masyarakat untuk berlibur. Untuk mengantisipasi kerumunan, kita telah meminta para Kepala Desa, Pokdarwis, dan pengelola tempat wisata agat menutup lokasi wisata,” terang Ahkam.
Dari sekian banyak destinasi favorit di Lombok Barat, tegas Ahkam, pihaknya memastikan seluruh Kawasan Senggigi Batulayar, Taman Narmada, Kawasan Sesaot-Aik Nyet-Suranadi, Pantai Cemare, Pantai Endok, Pantai Kuranji, Kawasan Sekotong, dan beberapa kolam renang umum serta spot wisata lain yang banyak tersebar di wilayah Lombok Barat harus ditutup.
“Insya Allah rekan-rekan di Polres Lobar, Polresta Mataram, dan jajaran Kodim siap mendukung,” tegas Ahkam.
Dalam apel siaga tersebut, Bupati Fauzan Khalid memastikan kebijakan tersebut akan dikawal oleh TNI-Polri, terutama di lokasi-lokasi keramaian dan melakukannnya secara persuasif.
“Kita lakukan itu semua secara humanis seperti himbauan Kapolda. Kalau dilakukan keras bisa memunculkan masalah baru,” ungkapnya.

 

RATUSAN PERSONIL SIAP AMANKAN LOMBOK BARAT

Giri Menang, 24 Mei 2020 – Sebanyak 600 personil kepolisian dari Polres Lombok Barat akan disiagakan untuk pengamanan Lebaran dan Pasca Lebaran Idul Fitri 1441 H di wilayah Lombok Barat. Jumlah tersebut masih bertambah lagi dengan dukungan 150 personil dari Kodim 1606 Lombok Barat serta ratusan personil dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Lombok Barat (Lobar) AKBP Bagus S. Wibowo saat mengikuti Apel Gelar Pasukan Patroli Berskala Besar (PBB) Lombok Barat mengungkapkan bahwa personil tersebut disiagakan dalam rangka pengamanan Malam Takbiran Idul Fitri 1441 H dan situasi keamanan pasca Idul Fitri 1441 H, khususnya yang terkait dengan pencegahan Covid 19.
“Sebanyak 600 orang personil Polres Lombok Barat, 150 personil dari unsur TNI ditambah dukungan dari OPD lintas sektoral Pemkab Lombok Barat. Kita lakukan patroli meyebar ke seluruh wilayah Kabupaten Lobar untuk memberi himbauan kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan Covid-19 ini. Kegiatan ini akan kita lakukan seminggu ke depan, artinya sampai Lebaran Topat nanti,” kata Kapolres.
Terkait Lebaran Topat, menurut Kapolres, pihaknya sudah memetakan 6 lokasi yang selama ini menjadi pusat keramaian pelaksanaan Lebaran Topat. Di sejumlah lokasi ini, Polres Lobar akan melakukan penyekatan akses transportasi dari hilir.
“Di hilir kita lakukan penyekatan sebagaimana himbauan yang sudah terpasang agar masyarakat tidak melakukan kegiatan wisata setelah Idul Fitri ini, termasuk saat lebaran topat nanti. Apalagi Pemerintah Daerah sudah memutuskan untuk tidak menyelenggarakan lebaran topat. Kita harap masyarakat bisa menyesuaikan,” kata Bagus.
Tapi kalau masyarakat masih saja mau berwisata, pihaknya aku mantan Kapolres Bima ini, akan melakukan pemeriksaan ketat kepada masyarakat yang akan melalui rute hilir tersebut.
“Kalau sebaliknya masyarakat tetap “ngeyel”, ya terpaksa kita lakukan pemeriksaan, penindakan yang terukur terhadap oknum masyarakat,” tegasnya.
Senada dengan Bagus, di tempat yang sama Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid juga menekankan pendekatan humanis dalam penciptaan kondisi saat Lebaran Topat nanti.
“Kita lakukan itu semua secara humanis seperti himbauan Kapolda. Kalau dilakukan secara keras bisa memunculkan masalah baru,” pinta Bupati.
Seperti diketahui dari sekian banyak destinasi favorit di Lombok Barat yang masuk wilayah hukum Polres Lobar adalah seluruh Kawasan Senggigi Batulayar, Pantai Cemare di Lembar, Pantai Endok di Kebon Ayu Gerung, Pantai Kuranji di Labuapi, Kawasan Sekotong, dan beberapa kolam renang umum serta spot wisata lain yang banyak tersebar di 7 kecamatan di wilayah Lombok Barat. Sedangkan untuk spot pariwisata yang menjadi wilayah hukum Polresta Mataram adalah Taman Narmada, Taman Suranadi, Kawasan Sesaot – Aik Nyet- Pakuan, Pemandian Sarasute Lingsar, dan berbagai kolam renang milik perorangan dan spot wisata lainnya yang berada di wilayah Kecamatan Lingsar, Narmada, dan Gunung Sari yang menjadi wilayah hukum Poltesta Mataram.
Sumber : Humas Lobar

 

Ketua MUI Lombok Barat Himbau Masyarakat Melaksanakan Sholat Idul Fitri Di Rumah

Gerung, Diskominfo –  Ketua Majilis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lombok Barat TGH. Abdullah Mustafa menghimbau agar tidak melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid dan lapangan terbuka, demi kepentingan masyarakat umum dan keselamatan bersama.

Demikian, himbauan TGH. Abdullah Mustafa pada https://lomboktvnews.com/ketua-mui-lombok-barat-himbau-masyarakat-melaksanakan-sholat-idul-fitri-di-rumah/, Rabu (21/5/2020).

Pada laman berita tersebut dikatakan pula bahwa ini juga berdasarkan maklumat Majelis Ulama Lombok Barat, sehingga Ketua MUI Lombok Barat mengajak untuk mematuhi Himbauan  itu.  “Memohon dengan hormat untuk kita semua, bersama-sama melaksanakan Ibadah Shalat Idul Fitri itu di rumah masing-masing,” ucapnya.

Diharapkan masyarakat dapat memahami kondisi saat ini, “Sholat Berjamaah dapat dilakukan dengan anggota keluarga sesuia dengan ketentuan dengan tetap melakukan khutbah Idul Fitri dengan skala kecil saja yakni keluarga “ Lanjut Ketua MUI Lombok Barat.

“Kami himbau pula untuk seluruh masyarakat, Untuk tidak mengumpulkan masa dalam jumlah yang sangat banyak, Ini untuk kebaikan kita bersama memutus penyebaran virus covid-19 ini “Ujarnya

Dijelaskan pula oleh Ketua MUI Lombok Barat TGH Abdullah Mustafa, Siap membantu pemerintah dan masyarakat untuk memberikan pemahaman tata cara pelaksanaan Sholat Idul Fitri baik sendiri di rumah maupun berjamaah dengan anggota keluarga. (hmdy/lbr).  Diskominfo

Berita ini sudah dimuat dengan judul yang sama sekaligus sebagai sumber di https://lomboktvnews.com/ketua-mui-lombok-barat-himbau-masyarakat-melaksanakan-sholat-idul-fitri-di-rumah/

Sebanyak 193 KK di Desa Dasan Baru terima BLT DD

Kediri, Diskominfotik – Sebanyak 193 Kepala Keluarga (KK) di Desa Dasan Baru Kecamatan Kediri menerima Bantuan Langsung Tunai  (BLT) dari Program Dana Desa (DD). Penerima bantuan tercatat sebagai penerima BLT DD dan tidak double dengan penerima  bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH), Jaring Pengaman Sosial (JPS) Provinsi dan JPS Kabupaten sehingga terjadi pemerataan.

Demikian disampaikan Kepala Desa Dasan Baru Akhirudin pada acara Lounching perdana penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari program DD tahap I di Aula Kantor Desa Dasan Baru Kecamatan Kediri Lombok Barat, Rabu (20/5/2020).

Jumlah bantuan yang diterima oleh masing-masing Kepala Keluarga sebesar Rp600.000,00 selama tiga bulan secara berturut-turut dengan total anggaran Rp.347.400.000,00.

“bantuan ini agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam memenuhi kebutuhan keluarga ditengah pendemi covid-19 ini,” harap Akhirudin.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Ir. Lalu Edy Sadikin mengatakan penerima bantuan ini adalah masyarakat  desa yang memang benar benar layak dan sudah melalui pendataan sehingga tidak terjadi persoalan atau kekisruhan dimasyarakat.

Edy Sadikin berpesan agar selalu waspada terhadap penyebaran covid-19 dengan mengurangi kegiatan-kegiatan berkumpul, jaga jarak, gunakan masker ketika keluar rumah dan selalu hidup bersih dengan sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

“Penyebaran virus covid-19 ini sangat cepat, mari kita cegah dengan menerapkan pola hidup bersih, cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir sesering mungkin, gunakan masker ketika keluar rumah dan jauhi kegiatan berkumpul serta jaga jarak jika terpaksa berkumpul.” Pesan mantan Camat Sekotong ini.

Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas PMD Kabupaten Lombok Barat Ir. Lalu Edy Sadikin, Kepala Desa Dasan Baru Akhirudin, Ketua BPD Desa Dasan Baru, Babinkamtibmas dan para penerima bantuan. Diskominfotik/win

DI TENGAH COVID-19 LOMBOK BARAT RAIH WTP KE-6 KALI

Giri Menang, 21 Mei 2020 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat kembali Meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tengah Wabah atau Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda. Penyerahan predikat WTP ini dilakukan secara virtual antara BPK RI Perwakilan NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Ruang Rapat Jayengrana (21/20).
Kepala Inspektorat Lombok Barat, Ilham mengatakan penyerahan LKP secara virtual untuk pelaksanaaan tahun 2019 itu dengan raihan WTP yang ke- 6 adalah berkat kerjasama semua pihak termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) dan jajaran bahu membahu untuk mengikuti semua aturan-aturan main dalam pengelolaaan keuangan daerah dalam pelaksanaan, perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban sehingga memetik hasil setelah dikerjakan selama satu tahun.
“Tentu dalam hal ini kita berharap Opini Wajar Tanpa Pengecualian yang kita dapatkan, kembali kita pertahankan di tahun yang akan datang dengan seminimal mungkin, bahkan dengan zero catatan-catatan yang ada di diri kita,” ujarnya.
Di tempat yang sama, senada Ilham, Ketua DPRD Lombok Barat, Hj. Nurhidayah menyampaikan di tengah Pandemi Covid-19 ini Lombok Barat kembali WTP untuk yang ke-6 kalinya atas kerjasama dan kerja keras Pemerintah Daerah Lombok Barat.
Terkait dengan lapoan LHP LKP tahun 2020, BPK perwakilan NTB telah menyelesaikannya disesuaikan dengan kondisi yang tidak seperti biasa. Dikatakannya, dalam prosesnya di tengah Covid-19 ini tidak seperti pemeriksaan sebelumnya di mana saat Ini hubungan atau interaksi kepada Pemerintah Daerah dengan BPK RI sangat terbatas.
“Walaupun demikian kami berharap dari hasil pemeriksaan LHP LKP tahun 2020 ini tidak mengurangi apa yang memang menjadi yang seharusnya yang diperiksa oleh Perwakilan BPK RI NTB,” ujarnya.
Hj Nurhidayah berharap pada tahun-tahun selanjutnya Lombok Barat memperoleh hasil pemeriksaan yang baik dan kembali memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Kepala BPK RI Perwakilan NTB Heri Purwanto menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang telah membantu dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk melakukan pembinaan keuangan.
Dia juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan karena walaupun di tengah wabah Covid-19 ini masih dapat melakukan kegiatan dengan tupoksi masing-masing sehingga dapat berhasil sukses.
“Dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan LKP tahun 2019 BPK perwakilan NTB di samping melakukan pemeriksaan tatap muka dan rinci juga melaksanakan pemeriksaan secara daring atau online,” ujarnya. Dikatakan, dalam pemeriksaan tertentu baik fisik dokumentasi dilakukan secara daring dan Lombok Barat sangat membantu.

 

NGABUBURIT SAMBIL MENCARI KERANG

Lembar, KIM – Ngabuburit atau kegiatan menunggu berbuka puasa pada Bulan Puasa Ramadhan sudah mentradisi dikalangan masyarakat muslim. Di setiap daerah ngabuburit dilakukan dengan beragam cara dan berbeda-beda. Di Desa Lembar Kabupaten Lombok Barat, sebagian masyarakatnya ngabuburit sambil mencari kerang untuk dikonsumsi bahkan dijual.  Warga masyarakat yang didominasi kaum muda terpantau asik mengais pasir mencari kerang di Pantai Orong Ceking Dusung Lendang Jae Desa Lembar, Selasa (19/5/2020).

Warga Masyarakat setiap sore, puluhan orang memadati bibir pantai berjongkok sambil beremdam di air laut atau dengan duduk di pasir, tangan mereka sibuk mengais pasir. Mereka tetap bekerja di musim Pandemik Covid-19 ini. Mereka jauh dari keramaian hiruk pikuk isu virus corona yang menakutkan. Merekapun saling berjauhan ketika menangkap kerang.

Nandar seorang warga Dusun Abror Desa Jembatan Kembar Timur Kecamatan Lembar yang sedang berkunjung ke rumah temannya, ikut-ikutan ngabuburit sambil mencari kerang dan menikmati keindahan patai di sore itu.

“Ini ngabuburit, sekaligus bantu teman. Jadi, untuk mengisi waktu luang, saya dan teman mencari kerang. Sekaligus menikmati keindahan pantai menjelang sore,” ujarnya

Menurut Nandar, dirinya pertama kali ngabuburit ditempat itu dan  belajar mencari kerang, mengaku sedikit kesulitan. Karna belum tau tehnik cara mencari kerang dengan baik, bahkan sering sekali tangannya mengenai batu karang sehingga tangannya luka tergores. Tetapi, ia cepat beradaptasi. Dengan melihat cara orang-orang di sekitarnya mencari kerang, Nandar pun langsung bisa. Memang, belum banyak yang didapat. Hanya sekantung tas plastik ukuran satu kilogram.

Ini sudah cukup untuk lauk berbuka nanti. Kan ditambah lagi kerang yang didapat teman saya,”  Nandar menuturkan.

Kerang banyak dikonsumsi masyarakat karena mengandung banyak gizi. Rasanya juga lezat dan dapat dinikmati dengan cara ditumis pedas atau direbus dengan siraman saus.

Memang menikmati suasana pantai di sore hari, sangat mengasyikkan. Apalagi bisa melihat terbenamnya matahari, bagi Nandar sangat istimewa.

“Kalau di rumah saya di Dusun Abror lomayan jauh dari pantai sekitar satukilo lebih. Jadi, jarang melihat pantai saat sore. Apalagi melihat matahari terbenam. Kalau di sini bisa, bagus sekali,” katanya.

Sementara itu seorang warga setempat Abdurrasyid menceritakan, dirinya mencari kerang bukan untuk dikonsumsi, namun untuk dijual. Pendapatan dari mencari kerang cukup menopang hidupnya. Harga kerang juga cukup mahal, tiap satu kilogram kerang bisa dijual dengan harga 20 ritu bupiah.

“Daripada diam di rumah mendingan ke Pantai Orong  mencari kerang. Selain ngabuburit di Orong menunggu waktu berbuka puasa, kita juga bisa mencari rezeki,” katanya.

Abdurrasyid yang akrab disapa Achief itu berhasil mengumpulkan kerang setiap sore sekitar dua kantung plastik besar. Kira-kira jika ditimbang beratnya sekitar empat kilogram. Dia datang tidak sendiri. Namun, bersama  warga dan ibu-ibu dari dusu setempat. KIM Lembar Bersaing/Sumariyadi

1 177 178 179 180 181 424