BENCANA DATANG, PEMKAB SIAGA

Giri Menang, Kamis 1 Februari 2018 – Sejak tiga hari terakhir, hujan dengan intensitas cukup tinggi membuat sejumlah titik di Kabupaten Lombok Barat dilanda bencana banjir dan tanah longsor. Di Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar, sedikitnya 4 dari 13 dusun terendam air bah. Akibatnya, warga setempat harus dievakuasi ke masjid dan rumah tetangga terdekat. Ke 4 dusun tersebut masing-masing, dusun Kebon Talo, Songkang, Tibu dan Dusun Labuan Tereng.

“Kondisi yang terparah adalah dusun Songkang,” papar Kepala Dusun Songkang Awaludin, Kamis (1/2/2018) di tempat evakuasi.

Menurut Awaludin, terjadinya bencana banjir ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tak kunjung reda. Akibatnya, tanggul roboh karena tidak mampu menahan derasnya aliran air.

Dusun Songkang kata Awaludin, awal tahun 2018 ini sudah dua kali mengalami bencana yang sama. “Warga kami masih trauma atas kejadian banjir yang pertama lalu,” tutur Awaludin.

Akibat banjir ini lanjut Awaludin, dusun Songkang dengan jumlah pendunduknya 800 jiwa atau 316 KK ini, hampir 95 persen dilanda banjir. Sebagiannya sebagai tempat pengungsian dan evakuasi warga.

“Terkait bantuan, memang ada berupa mie instan dan beras dari BPBD dan Ketahanan Pangan,” paparnya.

Di lokasi kejadian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, H. Muh. Najib memaparkan, bencana yang melanda Lobar di sejumlah titik tidak berstatus awas atau kejadian luar biasa (KLB). Kendati begitu pihaknya menghimbau kepada masyarakat selalu hati-hati dan waspada, karena sewaktu-waktu banjir dan tanah longsor bisa saja datang.

“Sejak semalam saya turun mengecek kondisi kemungkinan bencana di wilayah Sekotong Barat,” jelasnya seraya merinci bencana tanah longsor yangg terjadi di Desa Lembah Sari dan Sandik.

Dikatakan Najib, pihaknya sudah menerjunkan sejumlah tenaga Tagana untuk turut membantu penyaluran bantuan, baik bantuan kebutuhan sembako maupun bantuan lainnya di lokasi tersebut.

Terpisah, Kepala Desa Dasan Tereng, Humaidi menjelaskan, pihaknya sejak awal sudah melakukan pengawasan baik kepada warga maupun kondisi air bah. Dia juga membenarkan, banjir terjadi lebih diakibatkan oleh robohnya tanggul yang berada di atas permukiman warga. Melihat kondisi ini, sejak semalam warga dievakuasi ke masjid, mushola dan rumah warga yang tidak terkena dampak banjir.

Sejak itu pula Humaidi bersama jajarannya, langsung berkoordinasi dengan BPBD, pihak Kepolisian, Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kesehatan (Dikes) agar segera melakukan penanganan.

Pihak Dikes melalui Puskesmas Jembatan Kembar, sudah melakukan penanganan kesehatan warga yang dievakuasi. Selain itu, balita juga dibagikan biscuit secara gratis. Sementara pihak Dinsos telah menyalurkan bantuan berupa selimut, tikar dan kebutuhan alat dapur. Sedangkan bantuan berupa sembako akan dikumpulkan satu pintu melalui BPBD termasuk bantuan dari provinsi.

“Kami sedang di lokasi tanah longsor di Lembah Sari,” kata Kepala Dinsos Lobar, Ambaryati via telepon. (LPA/humas)

KADO TERINDAH AWAL TAHUN, LOBAR RAIH PREDIKAT B

Giri Menang, Rabu 31 Januari 2018 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus berbenah. Prestasi tingkat nasional pun kembali diraih. Kali ini penghargaan itu datang dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) kepada Bupati Lobar H. Fauzan Khalid.

Penghargaan itu diberikan setelah Fauzan dan jajarannya dievaluasi dalam menjalankan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) selama kurun waktu tahun 2017 lalu. Kini statusnya sudah naik predikat B setelah bertahun-tahun hanya bisa sampai level C dan CC.

Kategori ini menjadi kategori terbaik dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, walaupun sebelumnya dibayang-bayangi oleh pesimisme akibat rasa percaya diri yang tergerus oleh kasus hukum kepala daerah di era sebelumnya.

Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid yang masih berada di Bali menerima penghargaan itu, menerangkan bahwa predikat B dalam SAKIP baru berhasil diperoleh oleh 62 dari lima ratusan daerah di Indonesia.

Di NTB sendiri, baru empat daerah termasuk Lobar yang mampu meraih predikat itu. Daerah lainnya adalah Mataram, Kota Bima, dan KLU. Pemerintah Provinsi NTB sendiri hanya mampu meraih CC.

“Yang pasti dari 10 kabupaten/kota dan satu provinsi yang dapatkan B termasuk Lobar, dan ini yang pertama kali untuk Lobar,” ujar singkat Fauzan dengan bangga, Rabu (31/1/2018).

Kebanggaan itu muncul karena dianggapnya tingkat kepercayaan untuk Pemkab Lobar sudah mulai pulih, tambahnya.

Kabag Organisasi dan Tata Laksana (Ortal) Setda Lobar, Syamsul Huda yang turut mendampingi Bupati menambahkan bahwa Bupati menerima langsung penghargaan SAKIP itu di Denpasar Bali.

Menurutnya prestasi ini adalah gambaran kinerja Pemkab Lobar yang dinilai Baik oleh KemenPAN-RB sehingga dinaikan predikat SAKIPnya menjadi status B dari sebelumnya C dan CC.

Lebih lanjut terangnya, menindak lanjuti amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahan dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 tahun 2014 tentang akuntabilitas kinerja instransi pemerintahan, maka ia berharap di tahun mendatang akan lebih baik lagi agar bisa menjadi BB bahkan A.

KemenPAN-RB sudah melakukan evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan di wilayah II untuk tahun 2017 lalu. Pemerintahan Wilayah II yang dimaksud meliputi Provinsi Bali, DKI Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Lampung.

Sementara itu terpisah, Kabag Humas dan Protokol Setda Lobar, H Saeful Ahkam menambahkan bahwa terdapat lima indikator yang menjadi penilaian KemenPAN-RB. Antara lain dari aspek perencanaan, pengukuran, pelaporan evaluasi dan capaian kinerja para SKPD di Lingkup Pemkab Lobar.

“Kalau Aspek capaian kinerja itu, semua melibatkan seluruh SKPD, sedangkan untuk aspek perencanaan itu Bappeda, terkiat pelaporan ada di Bagian Ortal. Serta juga untuk kaitanya dengan aspek evaluasi itu ada di Inspektorat,” tuturnya sambil menambahkan bahwa Fauzan telah berhasil menggalang kebersamaan di jajarannya.

“Gotong royong semua SKPD lah yang menjadi kunci sukses SAKIP tahun 2017. Ini kado terbaik awal tahun 2018,” pungkasnya.

PUSKESMAS SURANADI RESMI BEROPERASI

Giri Menang, Senin 29 Januari 2018 – Kehadiran Puskesmas Suranadi kini semakin melengkapi layanan kesehatan di wilayah Kecamatan Narmada yang jumlah penduduknya lebih dari seratus ribu jiwa. Sejatinya, rasio dari puskesmas itu adalah satu berbanding tiga puluh ribu penduduk. Sehingga dengan adanya Puskesmas Suranadi ini bisa melengkapi kekurangan yang ada di Kecamatan Narmada.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat (Lobar), H. Rachman Sahnan Putra usai acara Peresmian dan Pemanfaatan Hasil Pembangunan Tahun Anggaran 2017 Kabupaten Lombok Barat yang dirangkai dengan launching Puskesmas Suranadi, Senin (29/1/2018).

“Puskesmas Suranadi yang baru diresmikan ini secara minimal untuk pelayanan dasar sudah bisa digunakan. Laboratorium, obat-obatan dan tenaga medis juga sudah disiapkan. Ada juga pelayanan tradisional komplementer seperti akupressur dan akupuntur,” jelas Rachman.

Secara kuantitas jumlah puskesmas di Lobar saat ini sebanyak sembilan belas, yang di antaranya terdiri dari puskesmas non perawatan dengan fasilitas kesehatan rawat jalan, ada one day care dan juga pelayanan UKM.

Launching Puskesmas Suranadi ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua TP-PKK Lobar Hj Khaeratun Fauzan Khalid bersama Ketua DPRD Lobar Hj Sumiatun didampingi bupati, sekda dan Kepada Dikes Lobar.

Usai pemotongan, bupati kemudian meninjau fasilitas yang disediakan Puskesmas Suranadi.
Bahkan bupati dan sekda sempat mencoba layanan akupresur yang ada di puskesmas baru itu.

Terkait kerjasama antara Pemkab Lobar melalui Dikes dengan pihak BPJS saat acara peresmian berlangsung, Rachman mengatakan hal tersebut sebagai langkah untuk mengcover masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan dan harus dirawat inap. Dengan begitu, masyarakat akan diberikan bantuan maksimal sebesar lima juta perorang, termasuk seluruh masyarakat mampu yang tidak memiliki jaminan dan yang akan melahirkan.

“Itulah bentuk wujud perhatian pemerintah dalam upaya memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan,” tegas Rachman.

Saat ini, dari seluruh jumlah masyarakat yang ada diLobar baru 61% yang sudah menjadi peserta BPJS. Untuk itu, pihaknya akan berupaya mendorong masyarakat Lobar agar sampai dengan tahun 2019 seluruhnya sudah menjadi peserta JKN.

“Jaminan kesehatan itu penting, karena itu adalah investasi dan berbeda dengan menabung. Saya berharap teman-teman wartawan ikut bergerak untuk mengajak masyarakat untuk mau menjadi peserta JKN,” katanya di hadapan awak media.

Mengenai prosedur bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan, Rachman mengatakan telah ada teknis yang sudah dibangun antara Dikes, Rumah Sakit dan BPJS dengan asumsi pembiayaan maksimal lima juta perorang. (ardi/humas)

MANFAATKAN KESEMPATAN, SEJUMLAH SKPD LAYANI MASYARAKAT

Giri Menang, Senin 29 Januari 2018 – Ada yang menarik dalam hajatan Peresmian Hasil Pembangunan Tahun Anggaran 2017 Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang digelar di halaman Puskesmas Suranadi Kecamatan Narmada, Senin (29/1/2018) tadi. Di halaman samping Puskesmas Suranadi yang baru akan diresmikan itu tampak berjejer stand milik sejumlah SKPD. Di antaranya, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) yang mendirikan stand pelayanan pembuatan Administrasi Kependudukan (Adminduk), Dinas Kesehatan (Dikes) yang menurunkan tenaga kesehatannya untuk melayani masyarakat dengan menggelar layanan kesehatan gratis, Dinas Perindustrian dan Perdaganagan (Disperindag) menghadirkan sejumlah produk unggulan daerah dan masih banyak lagi.

Kepala Dinas Dukcapil, H. Muridun saat diwawancarai mengaku sengaja memanfaatkan momen keramaian untuk melayani masyarakat. “Dalam rangka percepatan pelayanan Adminduk ini kita selalu ikut di berbagai kegiatan, pusat-pusat keramaian seperti di acara ini juga kita pasang pelayanan. Selain kita melakukan terobosan pelayanan di berbagai pusat keramaian termasuk pasar-pasar juga kita mobile melakukan perekaman, di samping juga kita melakukan pelayanan massal kelililng desa yang sudah kita jadwalkan itu,” katanya.

Dijelaskannya, hingga saat ini Dinas Dukcapil baru mampu melakukan perekaman sekitar 85.66 % dari total penduduk Lombok Barat. Terkait kendala yang dihadapi, Muridun mengaku pihaknya hanya terkendala pada masalah cuaca saja. “Insya Allah sampe sekarang kendala tidak ada. Kecuali angin kencang yang sering menyebabkan listrik mati sehingga alat jadi macet, sinyal dan server juga jadi terganggu. Tapi kita terus berusaha dan berharap tahun ni bisa 100 %,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dikes Lobar H. Rachman Sahnan Putra menurunkan beberapa tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Suranadi ditambah tenaga lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat yang datang.

Dikatakannya, sebelum Puskesmas Suranadi dilaunching, tenaga kesehatan memberikan pelayanan kepada masyarakat salah satunya dalam bentuk Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu). Di Posbindu dilakukan pelayanan PTM (Penyakit Tidak Menular) kepada masyarakat khususnya masyarakat berusia lanjut/manula, seperti mengukur tensi, melihat apakah terjadi diabetes melitus dan kasus-kasus umumlainnya.

“Kita harapkan sebelum dilakukan launching masyarakat bisa mendapatkan akses pelayanan. Nanti begitu puskemas ini dibuka, mereka bisa mendapatkan pelayanan yang lebih detail. Ada laboratorium, fasilitas akupressur, akupuntur, pelayanan obat dan lainnya,” jelas Rachman. (romi/humas)

LOBAR PILIH KUALITAS

Giri Menang, Senin 29 Januari 2018 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan terus mengupayakan kebutuhan infrastruktur publik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dari berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, perindustrian, perdagangan, pertanian, pariwisata dan lain sebagainya.

Tidak hanya infrastruktur pembangunan, sumber daya manusianya juga akan diberdayakan. Semuanya tidak lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan kewirausahaan, menggairahkan investasi, mengembangkan sektor pariwisata, meningkatkan serapan tenaga kerja, meningkatkan ketahanan pangan daerah dan pembangunan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dari korupsi.

Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid dalam acara Peresmian Pemanfaatan Hasil Pembangunan Tahun Anggaran 2017 di halaman Puskesmas Suranadi Kecamatan Narmada, Senin (29/1/2018).

Selain pembangunan yang bersifat fisik, Pemkab Lobar juga memberi perhatian terhadap pembangunan yang bersifat non fisik dalam bentuk pembangunan manusia dan sistem seperti pemberdayaan masyarakat, reformasi birokrasi, penerapan teknologi informasi berbasis aplikasi, peningkatan kualitas tenaga pendidik, tenaga kesehatan, tenaga penyuluh dan lain sebagainya.

“Keseluruhan pembangunan baik yang bersifat fisik maupun non fisik dimaksud, berjalan dengan baik dan tepat sasaran karena konsisten mengacu pada visi, misi, rencana strategis dan program prioritas yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Saat ini pembangunan jalan akan lebih ditekankan pada aspek kualitasnya. Melalui kebijakan barunya, Pemkab Lobar membangun kualitas jalan dengan standar nasional atau provinsi.

“Jalan kami sudah mulai memperhatikan tidak dari kuantitas namun memperhatikan kualitasnya. Di tahun 2018 akan lebih banyak lagi jalan yang akan dibangun sehingga Pemerintah Pusat nantinya dapat menjadikan Lobar sebagai kabupaten percontohan di Indonesia karena kebijakan membangun jalan kabupaten dengan standar provinsi bahkan nasional. Dan Insya Allah anggaran kita ditambah tahun 2019 karena kebijakan itu,” ujar Fauzan.

Di akhir sambutannya, Fauzan mengajak tamu undangan dan masyarakat yang hadir untuk terus melanjutkan pembangunan di Kabupaten Lombok Barat.

“Mari bangun Lombok Barat dengan bekerja keras, bekerja cerdas, dan terus melanjutkan tradisi prestasi dilandasi semangat satu hati dan kebersamaan demi kemajuan daerah,” pungkasnya.

Ada sejumlah 691 paket hasil Pembangunan di Tahun 2017 yang diresmikan oleh Bupati H. Fauzan Khalid. Peresmian proyek tersebut terdiri dari 94 paket dari Dinas Pendidikan, 18 paket dari Dinas Kesehatan, 23 paket dari Dinas perdagangan, 61 dari Dinas Pertanian, 19 paket dari Dinas Pariwisata, dan 273 paket dari Dinas PUPR Lombok Barat. Seluruh proyek tersebut menelan anggaran Rp. 293 milliar lebih yang terdiri dari APBD, APBN dan bantuan Pemerintah Australia.

Peresmian Hasil Pembangunan ini sendiri dimaksudkan sebagai sarana informasi dan publikasi untuk masyarakat agar mengetahui perkembangan dan pembangunan di Lombok Barat.

Selain peresmian proyek juga dilakukan penandatangan kerjasama antara Pemkab Lobar melalui Dinas Kesehatan dengan BPJS untuk mempermudah pelayan kepada masyarakat yang belum memiliki BPJS yang berlaku di seluruh rumah sakit yang meliputi RSUD Provinsi NTB, RSUD Kota Mataram, RSJ Mutiara Sukma NTB dan Rumah Sakit Bhayangkara NTB. Kemudian kerjasama
dengan BPJS Kesehatan untuk jaminan kesehatan nasional, keikutsertaan jaminan kesehatan untuk masyarakat yang tidak mampu.

Selain itu juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Pemkab Lobar dengan Lombok TV untuk pemanfaatan tower bersama dalam pelayaan informasi publik. Terakhir, kerjasama antara Pemkab Lobar dengan jaringan masyarakat sipil untuk mendorong semua desa menggunakan aplikasi yang dibuat kabupaten dan jaringan masyarakat sipil untuk pengelolaan administrasi dan keuangan desa.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada para wajib pajak di antaranya Sheraton Senggigi Beach Hotel, Sudamala Suites and Villa, Dream Estate Resort, PT. Narmada Awet Muda dan lainnya. Penghargaan juga diberikan kepada PT. Pelindo III Cabang Lembar, PT. Indocement Cabang Lembar, PT. BRI Cabang Mataram dan lainnya sebagai penerima penghargaan CSR.

Acara kemudian dilanjutkan dengan launching layanan Puskesmas Suranadi yang ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat, Hj. Khairatun Fauzan Khalid bersama Ketua DPRD Lombok Barat Hj. Sumiatun didampingi bupati, sekda dan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat. (dedy/humas)

DUA TAHUN KEPEMIMPINAN, FAUZAN PERBESAR BELANJA INFRASTRUKTUR

Giri Menang, Senin 29 Januari 2018 – Tanggal 6 April 2018 nanti, genap sudah dua tahun H. Fauzan Khalid menjadi Bupati di Lombok Barat.

Dalam Tahun Anggaran 2017 lalu, ia membuktikan komitmennya membangun Lombok Barat tanpa meninggalkan masalah dan secara personal dan definitif mampu mengarahkannya menjadi lebih sistematis dan terarah sesuai dengan tuntutan RPJMD 2014-2019.

Tahun 2017 menjadi lebih berarti karena dua hal, dari aspek pembiayaan dan dari aspek pelaksanaan.

Dari pembiayaan, seluruh belanja pembangunan tahun 2017 itu tidak dibiayai dari hasil penjualan aset. Pemkab Lobar di bawah kepemimpinan Fauzan Khalid mampu mengoptimalkan pembiayaan dari Dana Insentif Daerah (DID) yang diberikan sebagai reward (hadiah) atas kinerja keuangan di tahun 2016.

Demikian pula dari aspek pelaksanaannya yang nyaris tanpa hambatan.

Dalam APBD 2017 lalu, tidak kurang dari Rp. 407 milyar lebih atau 23,23% anggaran terserap untuk Belanja Modal.

Angka tersebut meningkat tajam dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 295 milyar lebih atau hanya 18% saja. Peningkatan itu tidak muncul dari penjualan aset, namun dari prestasi DID tadi. Anggaran itu relevan dengan peningkatan Total APBD dari Rp. 1,6 Trilyun di Tahun 2016 menjadi Rp. 1,7 Trilyun di Tahun 2017 itu.

Peningkatan Belanja Modal sebesar hampir 40% itu membuat pembangunan infrastruktur semakin menggeliat. Tidak kurang dari Rp. 293 milyar lebih dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan, olah raga, kesehatan, perdagangan, jalan/jembatan, irigasi dan sarana pertanian lainnya, dan pariwisata.

Dengan total 691 paket proyek konstruksi dan 1.732 paket barang/ jasa, Fauzan Khalid dalam tahun kepemimpinannya yang ke 2 telah mampu menjawab tantangan kebutuhan pembangunan masyarakat Lombok Barat.

Tidak kurang dari 66,5 Km jalan baru telah dibangun, 39,8 Km jalan ditingkatkan kualitasnya, dan 26,6 Km jalan yang mengalami pemeliharaan. Itu semua dalam rangka mengejar 70% lebih kemantapan jalan dalam RPJMD. Capaian itu diimbuhi dengan banyaknya jalan desa yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan kabupaten.

Begitu pula di sektor pendidikan dan olah raga. Bangunan utama Gedung Olah Raga Gerung telah tuntas dikerjakan. Sebelas paket pekerjaan untuk menunjang efektivitas pendidikan dasar berupa Ruang Kelas Baru, laboratorium, pembangunan unit gedung baru, bahkan perumahan guru untuk SD terpencil di Buwun Mas.

Di sektor kesehatan, Fauzan Khalid menghadirkan dua Puskesmas Baru yang dibangun untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat, utamanya di daerah terpencil. Pembangunan dua puskesmas itu diikuti dengan merekonstruksi satu Puskesmas dan 5 Puskesmas Pembantu.

Di sektor perdagangan dan Perindustrian, Fauzan Khalid telah berhasil membangun 11 Pasar dan 5 lapak Pusat Pedagang Kaki Lima (PKL).

Demikian juga dengan bidang pariwisata yang fokus untuk merevitalisasi beberapa tempat wisata, terbesar di area pandang Gunung Sasak.

Dari keseluruhan itu, sektor pertanian menjadi andalan Fauzan Khalid untuk menyentuh kebutuhan masyarakat paling bawah. Paling sedikit 61 paket proyek diarahkannya untuk menunjang sektor paling dominan di tengah masyarakatnya. Paket-paket itu berupa pembangunan DAM parit, embung, irigasi, dan kandang ternak.

Seluruh pembangunan infrastruktur itu dilengkapi lagi dengan proyek untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan berupa pembangunan Kantor Inspektorat, kantor Dinas Kesehatan, Kantor Camat, dan lain sebagainya.

Pembangunan infrastruktur itu dilengkapi lagi dengan program pembinaan dan pemberdayaan ekonomi, pengembangan enterpeneurship dan reformasi birokrasi yang total bernilai lebih dari Rp. 50 milyar lebih.

Itu semua dihadirkan oleh Haji Fauzan Khalid menjelang genap dua tahun kepemimpinannya. Di dua tahun itu, ia telah membuktikan bahwa kebersamaan dan gotong royong antara dirinya dengan seluruh jajaran SKPD, Pemerintah Desa, dan masyarakat luas menjadi resep mujarab proses dan hasil yang didapatkannya di tahun 2017 dan menjelang Tahun Politik 2018.

“Saya dikelilingi oleh orang-orang hebat,” ujarnya di banyak kesempatan seakan menjadi ajakannya untuk terus “MEMBANGUN LOMBOK BARAT DENGAN KEBERSAMAAN DAN HATI”.

SELEKSI PEMAIN BERBAKAT, ATUMAL GELAR TURNAMEN SEPAKBOLA

Giri Menang, Minggu 28 Januari 2018 – Sebanyak 42 klub sepak bola se-Pulau Lombok mengikuti turnamen Atumal Cup 2018. Turnamen yang diselenggarakan oleh Angkatan Tunas Muda Lembuak (Atumal) Desa Lembuak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat ini akan berlangsung hingga April 2018. Atumal sendiri sudah terbentuk sejak tahun 1965.

Turnamen ini digelar untuk menyeleksi pemain terbaik di Pulau Lombok, khususnya Kabupaten Lombok Barat.

“Kebetulan pada tahun ini kita juga mengikuti turnamen, baik itu liga nusantara sehingga pada kesempatan ini juga kita melakukan seleksi mencari pemain-pemain terbaik yang bisa mewakili Lombok Barat selaku pemain Perselobar baik itu pemain U21 dan U23,” jelas drg. Arbain Ishak Drg selaku ketua panitia sekaligus Koordinator Kesehatan KONI Lombok Barat.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid yang hadir dalam pembukaan turnamen sangat mengapresiasi niat baik Atumal selaku panitia penyelenggara. “Kalau kita lihat sejarahnya atumal ini cukup fenomenal dan sudah lama terbentuk. Atumal kembali dapat unjuk gigi bisa memberikan yang terbaik kepada Kabupaten Lombok Barat dengan mengadakan open turnamen sepak bola kembali,” katanya dalam pembukaan turnamen yang digelar di Lapangan Narmada, Minggu (28/1/2018).

Dirinya berharap agar pertandingan dapat berjalan lancar, aman, dan damai serta para pemain dapat menunjukkan sportivitasnya di dalam pertadingan.

“Juara itu nomor dua yang pertama itu sportivitas. Tidak ada artinya juara kalau di dalam pertandingan dinodai nilai-nilai sportivitas yang merupakan nilai paling penting dari setiap cabang olahraga. Dari itu saya mengatakan sportivitas paling tinggi,” tegasnya.

Pada laga perdana Atumal Cup sore itu diawali dengan duel seru antara PS Garuda Muda Narmada menghadapi PS Batu Kute. Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh PS Batu Kute dengan skor telak 2-0.

Hadir pada kesempatan itu, Asisten III Setda Lombok Barat H. Fatturahim, Camat Narmada H. Saefudin Farid, Kasat Pol PP Lobar Mahnan, Kepala Inspektorat H. Rachmat Agus Hidayat dan beberapa kepala SKPD lainnya serta Wakapolsek Narmada dan Kepala Desa se-Kecamatan Narmada. (andy/humas)

PEMKAB LOBAR RAYAKAN TAHUN BARU DENGAN MUHASABAH

Giri Menang, Jum’at 28 Desember 2018 – Tahun baru kali ini Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) tidak merayakannya dengan kemeriahan. Bencana gempa yang melanda Lombok belum lama ini dan sejumlah bencana di tanah air menyebabkan Pemkab Lobar memilih untuk merayakan pergantian tahun dengan kegiatan ibadah.

Lima hari sebelum tahun 2018 berakhir, Pemkab Lobar telah mengeluarkan surat edaran yang meminta semua pihak tidak merayakan tahun baru dengan hura-hura. Selain itu dihimbau juga agar menyelenggarakan pergantian tahun dengan kegiatan ibadah.

Tidak ingin sekedar menghimbau, Pemkab Lobar secara serentak mengadakan kegiatan keagamaan pada Jumat sore (28/12). Kegiatan yang berlangsung di semua kecamatan itu bertemakan refleksi dan muhasabah akhir tahun 2018.

Di Kecamatan Batu Layar misalnya, kegiatan muhasabah dilaksanakan di masjid Maryam Jamil Dusun Karang Telaga Desa Senteluk. Dalam acara ini ratusan warga mengikuti kegiatan ini. Hadir di kesempatan itu para kepala desa sebagai Batu Layar, kepala dusun, babinkamtibmas dan babinmaspol.

PLT Camat Batu Layar, Drs. Mahyudin yang membacakan sambutan Bupati Lobar mengatakan, Momen pergantian tahun hendaknya dijadikan sebagai momen untuk melakukan muhasabah (introspeksi). Ia menyontohkan, Khalifah Umar bin Khaththab sering mengingatkan umat Islam untuk selalu melakukan muhasabah diri.

“Hasibu qobla an tuhaasabu, yang artinya hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan,” ujarnya meniru Umar bin Khattab.

Lebih lanjut dikatakan, sebagai aparatur pemerintahan hendaknya melakukan muhasabah atas segala kegiatan pembangunan yang kita laksanakan. Apakah program pembangunan yang telah dilaksanakan sudah sesuai rencana atau tidak, dan program tahun selanjutnya apakah bermanfaat dan bisa kita laksanakan atau tidak.

“Dengan rutin muhasabah akan memberi manfaat besar bagi kita. Roda pembangunan di daerah tercinta ini bisa terus berjalan dengan baik sebagaimana yang kita harapkan,” ujarnya.

Di akhir sambutannya Mahyudin berharap agar persatuan, kesatuan, kebersamaan, kasih sayang dan jiwa gotong royong terus dipupuk. Semangat tersebut justru muncul di saat masyarakat terkena musibah gempa.

“Semangat untuk peduli kepada sesama harus terus kita tingkatkan, tidak hanya di saat bencana, namun juga di saat bahagia,” pungkasnya.

Sementara itu bertindak selaku penceramah adalah TGH Maskur dari Kekeran. Dalam tausiyahnya ia mengajak masyarakat untuk tidak merayakan tahun baru dengan hal-hal negatif. Perayaan hendaknya dilakukan dengan kegiatan zikir dan doa agar daerah ini terhindar dari musibah.

Ia juga menghimbau kaum muslimin untuk memakmurkan masjid dengan sholat berjamaah. “Kalau kita tahu besarnya pahala sholat berjamaah, maka kita akan mendatangi masjid meski dengan merangkak,” jelas TGH Maskur. (afgan/humas)

BUWUN SEJATI, DESA WISATA SEKALIGUS BUKTI TOLERANSI BERAGAMA DI LOMBOK

Giri Menang, Sabtu 27 Januari 2018 – Sejak dicanangkan sebagai Kampung Kreatif dengan unggulan wisata hutan pada awal tahun 2017 lalu, Desa Sesaot, Desa Pakuan dan Desa Buwun Sejati yang secara bersama-sama disebut sebagai Desa Sekawan Sejati terus berinovasi meningkatkan daya tariknya.

Salah satu desa yakni Desa Buwun Sejati secara resmi mengenalkan konsep Desa Wisata kepada masyarakat. Desa Wisata secara resmi dilaunching oleh Wakil Gubernur NTB H. Moh. Amien bersama Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid, Sabtu (27/1/2018). Acara juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Lobar Ispan Junaidi, Kepala Balai Kemasan NTB, tokoh agama dan masyarakat setempat.

Desa Buwun Sejati terdiri dari lima dusun, di mana tiap dusun memiliki potensi masing-masing. Ada poteni seni budaya, kerajinan tangan dan lain sebagainya.

Selain dapat menikmati keindahan alam dan budaya Lombok, di sini para wisatawan juga dapat menyaksikan wujud toleransi beragama yang dijalankan oleh para warganya.

Konsep Desa Wisata di Desa Buwun Sejati tercetus dari sang Kepala Desa, Bambang Kurdi Sartono. Potensi yang beragam dan melimpah di desanya membuatnya optimis desa yang dipimpinnya dapat berkembang.

“Desa Buwun Sejati memang kaya potensi. Saya yakin desa ini akan maju dan berkembang jika dibangun dengan kebersamaan dan semangat,” ujar Bambang.

Dalam sambutannya, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid menyatakan keseriusannya menjadikan industri pariwisata sebagai produk terdepan di wilayahnya. Secara bertahap pembenahan dan inovasi terus dilakukan. Ia juga menekankan agar potensi lokal untuk kebutuhan wisatawan terus ditingkatkan.

“Kebutuhan wisatawan harus disiapkan 50 persennya dari potensi lokal sebagai penunjang dan daya tarik wisatawan, seperti fasilitas pendukung, kuliner dan kebutuhan lain agar wisatawan betah untuk berlibur,” tegas bupati.

Selain Buwun Sejati, bupati rencananya juga akan melaunching Gunung Sasak sebagai destinasi wisata alam yang baru di Lombok Barat. “Sebentar lagi Gunung Sasak kita launching dan akan kita bangun rukyatul hilal di atasnya,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB H. Moh. Amien berharap agar Desa Wisata dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB. Senada dengan bupati, Amien meminta seluruh desa agar dapat lebih inovatif untuk mengembangkan sumber daya alam, pertanian, budaya serta menyiapkan kebutuhan wisatawan.

“Silahkan kembangkan potensi yang ada dengan tetap menjaga nilai budaya keagamaan,” pungkas Amien.

Usai acara seremonial, para tamu undangan bersama masyarakat menikmati hidangan khas Lombok seperti pelecing kangkung, urap, beberuk dan lainnya. Bahkan, para wisatawan asing yang juga hadir tampak lahap menikmati hidangan yang disajikan dengan cara begibung.

Begibung merupakan tradisi makan bersama dengan menikmati sajian dalam sebuah wadah/nampan berisi nasi, lauk pauk, baik oleh tiga atau empat orang. Tidak sekedar makan bersama, dalam tradisi Begibung ini terkandung banyak makna, di antaranya berbagi kebersamaan, susah-senang, manis-pahit yang semuanya dirasakan bersama. (dedy/humas)

1.495 KELOMPOK TANI LOBAR TERIMA SERTIFIKAT

Giri Menang, Senin 22 Januari 2018 – Sebanyak 1.495 kelompok tani menerima sertifikat registrasi dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Penyerahan sertifikat diberikan oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid kepada perwakilan kelompok tani dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di masing-masing kecamatan.

Kelompok tani yang menerima sertifikat di antaranya kelompok petani pangan, holtikultura, kelompok ternak dan kelompok petani perkebunan.

Penyerahan dilakukan di Becingah Agung Kantor Bupati Lobar di Giri Menang Gerung, Senin (22/1/2018).

Kepala Dinas Pertanian Lobar H. Muhur menjelaskan, dengan bergabungnya Badan Penyuluh ke Dinas Pertanian maka pembaharuan data kelompok petani menjadi penting.

Sertifikat registrasi ini sendiri menjadi dasar kelembagaan bagi para kelompok tani. Dengan begitu kelompok tani yang sudah teregistrasi dipastikan akan mendapat prioritas dari program Pemerintah, termasuk keikutsertaan sebagai peserta BPJS.

“Dengan banyaknya kelompok tani yang tumbuh maka ke depan harus terus diupdate,” kata Muhur.

Dalam kesempatan itu, Bupati H. Fauzan Khalid mengaku bangga dan sangat mengapresiasi kedatangan 4.000 lebih petani dalam acara tersebut.

Di mata bupati, petani merupakan salah satu sosok yang mulia. Bahkan, keberadaan petani menjadi penting bagi perkembangan industri pariwisata di Lombok Barat.

“Wisatawan datang berkunjung pasti mencari makan. Itu semua tidak terlepas dari hasil karya dan perjuangan petani. Petanilah yang paling mulia pekerjaannya karena banyak memberikan kontribusi untuk tubuh dan pertumbuhan manusia. Karena apa yang kita makan merupakan hasil petani. Selain itu, petani Lombok Barat juga diharapkan mampu sebagai penyumbang lumbung pangan nasional,” ujar mantan Ketua KPU NTB saat memberikan sambutan.

Dikatakan Fauzan, petani menjadi salah satu penyumbang kemiskinan di Lombok Barat. Hal itu sesuai dengan jumlah penduduk Lombok Barat yang mayoritas petani.

“Untuk meminalisir kemiskinan ini petani harus punya kelompok. Dengan kebersamaan semua hal akan mudah,” katanya.

Berikut perwakilan Kelompok Tani masing-masing kecamatan yang menerima sertifikat :
1. Kelompok Tani Ingin maju Kecamatan Kuripan
2. Kelompok Tani Karya Tani Kecamatan Kediri
3. Kelompok Tani Lembu Sari Narmada
4. Keompok Tani Tunas Mekar Kecamatan Lingsar
5. Kelompok Tani Sumber Sari Kecamatan Lembar
6. Kelompok Tani Bengkaung Berkarya Kecamatan Batulayar
7. Kelompok Tani Beriuk Maju Kecamatan labuapi
8. Kelompok Tani Karya Tani Kecamatan Kediri
9. Kelompok Tani Aneka Tani Gerung
10. Kelompok Tani Terus Berpacu Kecamatan Sekotong
(dedy/humas)

1 249 250 251 252 253 396