Khairatun : Sukseskan Program Pendewasaan Usia Perkawinan

Giri Menang, Senin 18 September 2017 – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Barat, Hj. Khairatun Fauzan Khalid mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti program pendewasaan usia perkawinan. “Ikuti program pendewasaan usia perkawinan dengan cara tidak menikah di bawah usia 21 tahun,” himbau isteri Bupati Lombok Barat saat mengunjungi masyarakat Dusun Lendang Guar Barat, Desa Kedaro, Kecamatan Sekotong, Senin (18/9).

Hal itu sesuai dengan program Gerakan Anti Merarik Kodeq (Gamaq) yang sedang digalakkan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Dalam hukum perdata diatur bahwa pernikahan seseorang harus di atas umur 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun bagi perempuan. Tetapi dari segi kesehatan, idealnya adalah 25 tahun untuk pria dan 20 tahun untuk wanita. Mengingat kematangan secara psikologis maupun kematangan alat reproduksi tercapai pada usia tersebut, sehingga usia inilah yag disebut usia ideal untuk menikah.

Ibu Bupati juga mengingatkan para orang tua untuk selalu menjaga pola asuh anak. Menurutnya, mendidik dan mengasuh anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangatlah penting sebagai langkah awal untuk mencetak anak yang sehat dan cerdas.

Dalam kesempatan itu, Ibu bupati dan rombongan juga meninjau langsung jalannya posyandu di dusun itu. Kegiatan itu menyasar 141 bayi dan balita serta 18 orang ibu hamil. Meski jalan menuju lokasi cukup berliku dan dikelilingi daerah perbukitan, ibu bupati mengaku senang dapat turun bersilaturahmi dan melihat secara langsung kondisi masyarakat. (budi/humas)

Pemkab Lobar Fokus Kembangkan Program Garam Rakyat

Giri Menang, Senin 18 September 2017 – Pemerintah Kabaputen Lombok Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) bersama Bappeda Lombok Barat akan membangun berbagai fasilitas untuk menunjang pengembangan garam di wilayah Cendimanik Sekotong. Rencana tersebut menjadi langkah pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan di Lombok Barat (Lobar) dengan melakukan intervensi pada program garam rakyat. Rencananya, sekitar Rp. 3 – 4 miliar akan dianggarkan pada APBD tahun 2018 mendatang.

Hal itu dikatakan Kepala DKP Lobar H. Subandi bersama Kepala Bappeda H. Baehaqi saat menanggapi keluhan para kelompok petani garam usai melakukan uji coba panen garam sistem geoisolator di wilayah Dusun Beretong Desa Cendimanik Sekotong, Senin (18/9).

“Selesai uji coba panen dan melihat kondisi petani garam ini, kami langsung buat RAB. Kami akan bangunkan saluran induk, ulir, geoisolator, perbanyak meja garam. Pak bupati sendiri berkomitmen untuk program ini,” terang H. Subandi.

Selain mengembangkan program geoisolator, DKP Lobar juga mengintervensi pemberdayaan petani garam rebus. Karena dalam setahun petani garam geoisolator hanya berproduksi selama musim panas maksimal 6 bulan minimal 4 bulan. Untuk mengisi waktu para istri petani garam diberdayakan melalui sistem perebusan sebanyak 114 orang yang bergerak di sektor ini.

“Kami juga harapkan selain ASN, garam juga bisa masuk ke Alfamart dan Indomart supaya tetap mendapatkan harga yang layak dan pemasaran yang pasti,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Lobar Dr. H.Baehaqi menambahkan, program garam ini merupakan kabijakan dari bupati untuk meningkatkan aspek pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Program ini untuk bagaimana mengakselerasi penurunan kemiskinan,” tegas Baehaqi.

Melalui program ini, Pemda jelasnya mendorong pemberdayaan masyarakat karena berbicara ekonomi kerakyatan kuncinya adalah pemberdayaan masyarakat.

Sebelumnya, Mahyudin selaku Ketua kelompok petani garam Beretong Bangkit menyampaikan, kualitas garam yang dihasilkan cukup bagus sehingga banyak pembeli tertarik. Namun dikatakannya, saat ini produksi garam agak menurun. Disebutkan, produksi garam dalam sekali panen tahun 2015 lalu perpetak sebanyak 7 ton namun saat ini agak menurun sedikit sekitar 5-6 ton per petak.

Menurutnya, menurunnya produksi dikarenakan air untuk memproses garam terlambat lantaran terkendala tidak punya tempat penampungan air. Sehingga para petani pun menunggu air pasang.

Dirinya berharap, rencana Pemkab Lobar untuk memfasilitasi produksi garam yang disusun Bappeda dan DKP Lobar dapat meningktkan produksi para kelompok petani garam. (Humas Lombok Barat)

Festival Pesona Senggigi Dibuka

Giri Menang, Minggu 17 September 2017 – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mengembangkan fasilitas infrastruktur maupun akses penerbangan nasional dan internasional untuk masuk ke NTB. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata di NTB yang secara tidak langsung juga menunjang perekonomian negara.

“Karena salah satu prioritas nasional ada di NTB yakni Mandalika. NTB bersama Bali dan NTT sebagai pintu pariwisata dan penyangga ekonomi nasional,” terang Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin saat menutup gelaran Bulan Pesona Lombok Sumbawa 2017 sekaligus membuka Festival Pesona Senggigi 2017 di Pantai Duduk di Batulayar, Sabtu (16/9)NTB.

Wagub juga mengajak masyarakat untuk memeriahkan Festival Pesona Senggigi yang rencananya akan berlangsung selama satu minggu ini. “Mari Festival Senggigi terus kita gelorakan untuk menarik wisatawan datang ke tempat kita,” ajaknya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi mengatakan, Festival Pesona Senggigi akan menyajikan berbagai atraksi budaya, musisi nasional Ipang dan event berskala internasional Senggigi Sunset Jazz Festival 2017. (Humas Lombok Barat)

Meriahkan Hut, RSUD NTB Gelar Sunat Massal Di Lobar

Giri Menang, Kamis 14 September 2017 – Kecamatan Lingsar dan Narmada menjadi lokasi Bhakti Sosial Sunatan Massal yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang ke-48.

Sekitar 100 orang anak mengikuti sunat missal yang digelar di halaman kantor Camat Lingsar, Kamis (14/9).

Direktur RSUD Provinsi NTB Dr. H.Lalu Hamzi Fikri menjelaskan, sunat dianjurkan karena dapat mencegah kanker penis. Agar terhindar dari infeksi, anak-anak yang telah disunat dapat menjaga kebersihannya supaya tidak terkena infeksi.

Sementara itu Camat Lingsar Rusditah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada direktur dan jajaran RSUD provinsi NTB yang telah menggelar hajatan tersebut.

“Kami sangat bangga dan berbahagia bapak berkenan mengadakan bakti sosial sunat massal ditempat ini,” sanjungnya.

Ia juga berharap agar kegiatan semacam ini tetap digelar setiap tahunnya. (andy/humas)

Meriahkan Hari Jadi, TNI Gelar Lomba Renang

Giri Menang, Jum’at 15 September 2017 – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI ke-72 Oktober mendatang, 56 prajurit dari 10 satuan TNI angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang ada di NTB mengikuti Lomba Renang Militer di Kolam Renang Mayure Cakranegara, Mataram, Kamis (14/9).

Selain memeriahkan HUT TNI, kegiatan yang dilepas oleh Letkol Adm Buhanudin Kadispers Lanud Rembiga ini juga untuk mengasah kemampuan para anggota prajurit TNI dan mempererat persatuan antar anggota TNI yang ada di wilayah NTB.

“Kegiatan ini juga untuk membina kemampuan renang militer bagi setiap prajurit TNI, serta untuk mencari bibit-bibit atlet yang nantinya akan mewakili satuannya untuk mengikuti kegiatan perlombaan tidak hanya ditingkat nasional namun juga ditingkat internasional,” jelas Karo Penmas Korem, Mayor Dahlan.

Keluar sebagai Juara I yakni Pratu Johansyah anggota Yonif 742/SWY dengan catatan waktu 00″57″02. Sedangkan Juara II diraih Pratu Dinasri anggota Yonif 742/SWY dengan catatan waktu 00″57″33 dan Juara III diraih Serda Mite Kodim 1606/Lobar dengan catatan waktu 00″57″80. (yudi/humas)

 

Lombok Barat Dipercaya Gelar Gala Desa 2018

Giri Menang, Kamis 14 September 2017 – Gelaran Gala Desa yang telah berlangsung sejak awal juli lalu resmi ditutup. Penutupan dilakukan oleh Asisten Deputi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Arifin Majid didampingi Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq di Lapangan Umum Kecamatan Kediri, Kamis (14/9).

Penutupan ditandai dengan partai final cabang olahraga sepakbola yang mempertemukan kesebelasan PS Senggigi Kecamatan Batu Layar melawan PS Lembuak Kecamatan Narmada. Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh PS Senggigi melalui drama adu penalti dengan skor akhir 4 – 3.

Gala Desa sendiri merupakan program kegiatan Kemenpora untuk membudayakan olahraga di masyarakat yang tinggi sehingga akan memberikan dampak kepada munculnya bibit-bibit olahragawan sekaligus sesuai dengan program pemerintah menumbuhkan karakter bangsa yang tangguh.

“Dari 500 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, sebanyak 136 kabupaten/kota dipilih melaksanakan kegiatan Gala Desa ini, salah satunya yakni Kabupaten Lombok Barat. Ini adalah kegiatan dadakan yang merupakan instruksi Presiden langsung,” terang Arifin Majid dalam sambutannya.

Di Kabupaten Lombok Barat sendiri, ajang Gala Desa mempertandingkan enam cabang olahraga yaitu sepakbola, bola voli, sepak takraw, tenis meja, bulutangkis, atletik yang diikuti oleh masyarakat umum dan pelajar.

“Antusias masyarakat dan Pemerintah Lombok Barat sangat luar biasa. Untuk tahun berikutnya kita akan pilih lagi Lombok Barat untuk menyelenggarakan Gala Desa. Terima kasih kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Barat yang telah melaksanakan kegiatan ini, meskipun harus mengeluarkan biaya sendiri dulu,” sanjung Arifin.

Senada dengan Deputi Kemenpora, Sekda H. Moh. Taufiq mengatakan, dipilih dan dipercayanya Lombok Barat sebagai salah satu penyelenggara karena Lombok Barat dinilai mampu melaksanakannya.

“Puji syukur gelaran ini sukses kita laksanakan. Kita patut berbangga di tahun 2018 kita dipercaya melaksanakannya lagi. Antusias dan dukungan dari kepala dusun dan kepala desa sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ini,” ucap Taufiq bangga. (budi/humas)

Peringati Hari Anak Nasional, Pemkab Lobar Nyatakan Siap Jadi Kabupaten Layak Anak

Giri Menang, Kamis 14 September 2017 – Mengangkat tema “Saya Anak Lombok Barat, Saya Gembira”, Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dipusatkan di Taman Kota Giri Menang, Kamis (14/9).

“Tujuannya untuk mempererat silaturahmi anak-anak Lombok Barat,” ujar Bagus Ariyadi selaku ketua panitia.

Didukung Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Lombok Barat, PKBI NTB, Yayasan Santai, Pancakarsa, Kelompok Perlindungan Anak Desa dan Aliansi YES I DO ini diikuti 150 siswa SD, SMP dan SMA serta 50 peserta dari SKPD dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak.

Untuk diketahui, kasus kekerasan terhadap anak, seperti kasus penelantaran, kekerasan fisik, kekerasan dalam rumah tangga hingga kasus pencabulan saat ini semakin meningkat. Hal itu tentu sangat menhawatirkan mengingat anak-anak adalah aset terbesar yang kelak akan meneruskan perjuangan kita.

Hal itu disampaikan Sekretaris DP2KBP3A, H. Ardipati. “Tak ada yang bisa melindungi mereka dari tindakan kekerasan yang sedemikian nista, kecuali kita sebagai orang tua,” tegasnya.

Melalui berbagai program seperti Gerakan Anti Merariq Kodeq atau Gerakan Anti Nikah Usia Muda (GAMAQ) dan gerakan Ayoo Mengaji, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat berupaya memberikan perlindungan dan merealisasikan mimpi anak-anak Lombok Barat.

“Mari bersama-sama kita sukseskan program Pemda untuk memberikan pendidikan dan perhatian yang lebih baik kepada anak-anak,” ajaknya.

Kegiatan juga diisi dengan pembacaan puisi dan penandatanganan petisi tentang pernyataan sikap untuk mendukung Lombok Barat sebagai Kabupaten Layak Anak. (enes/humas)

Khairatun : Jangan Segan Ke Posyandu

Giri Menang, Rabu 13 September 2017 – Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Barat Hj. Khairatun bersama anggotanya pagi tadi (13/9) melakukan road show ke Dusun Bile Kedit Selatan, Desa Babussalam, Kecamatan Gerung. Didampingi Kepala Puskesmas Dasan Tapen, Ketua TP PKK Kecamatan Gerung dan Desa Babussalam, Ibu Khairatun proses penimbangan, pemberian vitamin bagi bayi dan balita di Posyandu Dusun Bile Kedit Selatan. Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi para lansia dan bayi penderita bibir sumbing.

Dalam arahannya, isteri orang nomor satu di Lombok Barat itu mengingatkan agar ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita agar rajin memeriksakan diri ke Posyandu.

“Jangan segan-segan untuk datang ke Posyandu tiap bulannya. Karena ini semua untuk kesehatan ibu dan bayi itu sendiri. Pola asuh anak pemberian asupan gizi yang baik harus diutamakan,” jelasnya.

Khaeratun juga mengajak agar masyarakat slalu aktif dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) serta membiasakan menjaga Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS).

Sementara itu Nurul, Kader Posyandu Bile Kedit Selatan mengatakan, Posyandu kali ini menyasar 78 bayi dan balita serta delapan orang ibu hamil. “Kendala di lapangan yang kami hadapi adalah terkadang ibu-ibu enggan membawa bayi dan balitanya. Alasannya karena sibuk bekerja. Terhadap hal ini kita terus melakukan pendekatan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama Kepala Puskesmas Dasan Tapen, H. Asmuni mengatakan angka Kesehatan masyarakat di tahun 2017 untuk wilayah kerja Puskesmas Dasan Tapen cukup baik dibandingkan tahun 2016 lalu. “Alhamdulillah tidak ada gizi buruk. Jika ditemukan penyakit terhadap bayi, balita dan ibu hamil kita akan kawal,” tegasnya. (budi/humas)

Cegah Narkoba Masuk Desa, BNN Lakukan Sosialisasi

Giri Menang, Selasa 12 September 2017 – Meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, khususnya pelajar Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan sudah sangat mengkhawatirkan. Sebab sudah banyak para pelajar menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Untuk itu, pencegahan mulai sejak dini harus dilakukan.

Hal itu ditegaskan Asep Badarudin Selaku Penyuluh BNN Provinsi NTB, saat memberikan materi penyuluhan dan pencegahan peredaran narkoba di hadapan sekitar 200 Pemuda yang terdiri dari Mahasiswa KKL dari STIE dan UNW serta para perangkat Desa Babussalam dan Mesangok di Aula Desa Babussalam, Selasa (12/9).

Asep menambahkan, saat ini sudah banyak kalangan pelajar terintimidasi kecanduan terhadap penyalahgunaan narkoba. Hingga saat ini obat untuk menyembuhkan orang kecanduan barang haram itu masih belum ada. Cara yang dapat ditempuh hanya dengan rehabilitasi.
“Pintu gerbang pemakaian narkoba dimulai dengan menghisap rokok. Dengan merokok inilah kita bisa terkena pemakaian narkoba. Awalnya mencari tahu, kemudian ingin tahu, selanjutnya ingin merasakan dan akhirnya kecanduan,” terangnya.

Ia berharap sosialisasi yang diberikan dapat disebarluaskan ke masyarakat. “Mudah-mudahan setelah sosialisasi ini anak-anak generasi penerus bangsa bisa mengendalikan diri dari godaan bahaya narkoba,” harapnya. (emi/humas)

1 265 266 267 268 269 396