Sidak, Bupati Terabas Bukit

Giri Menang, Minggu 27 Agustus 2017 – Melanjutkan perjalanan usai mengunjungi masyarakat Dusun Pelolat, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan menerabas bukit. Rombongan yang ikut dalam terabas bukit itu yaitu Kepala Dunas Pekerjaan Umum Made Artadana, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agus Gunawan, Kepala Dinas Pertanian H. Muhur, Kepala Dinas Koperasi Nnyoman Sembah dan Camat Batulayar Suparlan.

Perjalanan penuh tantangan dan berbahaya itu ditempuh bupati bersama rombongan dengan penuh semangat. Rute yang dilalui mencapai lima kilometer dari Dusun Pelolat dengan kondisi jalan tanah yang terjal dan melewati pinggiran tebing.

Sesekali rombongan beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan. Maklum pemandangan dari atas ketinggian bukit itu sangat indah. Tak jarang bupati muda yang energik itu menyapa masyarakat yang tinggal di bukit itu sambil mengajak berdialog.

“Kita melakukan perjalanan ini, bertujuan untuk mengecek langsung kondisi infrastruktur yang ada di sini. Terutama akses jalan yang dilalui oleh warga,” terangnya.

Lebih lanjut bupati menyampaikan, setelah melihat kondisi ini ke depannya akan direncanakan pembangunan infrastruktur jalan. “Ini penting, karena banyak warga disini petani aren dan lebah trigona yang akan kita intervensi dari pengolahan hingga pemasaran. Ini adalah bentuk komitmen kita untuk menindak lanjuti kebijakan Bapak Presiden, membangun Indonesia itu lewat pinggir,” ujarnya. (rian/humas)

Fauzan, Bupati Lobar Pertama Kunjungi Dusun Pelolat

Giri Menang, Minggu 27 Agustus 2017 – Sebagai pimpinan yang siap melayani masyarakat kapanpun, di sela-sela jadwal yang padat dan dihari libur Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid tidak henti-hentinya mengunjungi masyarakat. Siang tadi (27/8), bupati berkunjung ke Dusun Pelolat, Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar. Dusun ini terletak di atas ketinggian bukit antara bukit Pusuk dan bukit Senggigi, yang jalannya hanya bisa diakses menggunakan sepeda motor.

Bupati bersama rombongan diojek menuju lokasi. Sesampainya di dusun yang sebagian besar menjadi penyadap air nira ini, bupati yang selalu bersemangat turun sontak disambut hangat oleh masyarakat.

“Ini baru pertama kali Dusun Pelolat dikunjungi oleh seorang bupati dari sepanjang sejarah Bupati Lombok Barat,” ungkap Kepala Desa Bengkaung, Junaidi.

Lebih lanjut Junaidi menerangkan kondisi Dusun Pelolat yang masih kesulitan mendapatkan air bersih. “Harapan kami dengan kedatangan pak bupati kesini, bisa melihat langsung kondisi masyarakat yang ada di dusun ini. Mudah-mudahan dusun ini terlepas dari predikat dusun terpencil, tertinggal, terisolir dan terbelakang,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, bupati mengatakan dalam waktu tidak terlalu lama, persoalan air yang masyarakat hadapi akan bisa terpenuhi di dalam program Perusahaan Air Minum Swadaya Masyarakat (Pamsimas).

“Air ini adalah kebutuhan pokok yang tak bisa ditawar, jadi harus disegerakan,” tegasnya.

Terkait dengan persoalan kesejahteraan petani air nira, bupati menerangkan saat ini pemerintah telah membuat perbup gula semut yang nantinya hasil air nira dijadikan produk gula semut yang penjualannya akan difasilitasi oleh pemerintah.

“Sekarang air nira hanya bisa menjadi gula merah, yang hanya 30 ribu secakep dan harganya pun tidak sesuai dengan pengeluaran. Ke depan, jika sudah bisa menghasilkan gula semut yang harga 50 ribu sekilo, Insya Allah petani aren akan lebih maju,” harapnya.

Disamping itu bupati meminta kepada Camat dan Kades yang hadir untuk selalu aktif dan mencatat petani-petani aren yang ada di Pelolat untuk segera dibentuk kelompok agar nantinya Dinas Pertanian bisa memberikan bantuan berbagai macam peralatan pengelohan air nira.

“Dimohon untuk petani aren agar nantinya lebih tekun, rajin, dan genem dalam berusaha,” ujarnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Disperindag, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Camat Batulayar, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama Dusun Pelolat. (ryan/humas)

BANTUAN SOSIAL NON TUNAI TAHAP III DISALURKAN

Giri Menang, Minggu 27 Agustus 2017 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Sosial menyalurkan Bantuan Sosial Non Tunai tahap III kepada Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM). Sebanyak 350 KPM dari 10 Kecamatan menghadiri acara yang diselenggarakn di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Minggu (27/8).

Bantuan sosial yang diserahkan dari Kementerian Sosial RI kepada Kab.Lobar tahun 2017 sebesar Rp 132,271,426,600 yang terdiri dari bantuan PKH Non tunai, Bantuan Beras Sejahtera (Rastra), Bantuan Sosial Disabilitas, Bantuan Sosial Lanjut Usia.

“Penyaluran Bantuan Sosial di Lobar tahun 2017 ini dilaksanakan secara Non Tunai melalui Lembaga Bayar Bank Rakyat Indonesia (BRI).Kami punya 102 orang Sumber Daya Manusia (SDM) PKH di Lobar yang selalu melakukan sosialisasi secara intens khususnya terkait penggunaan Kartu dan Buku,” terang Kepala Dinas Sosial, Hj Ambaryati dalam sambutannya.

Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, Program PKH di Lobar telah menyisir dua bidang yakni pendidikan dan kesehatan.

“Kedua hal ini sesuai dengan fokus Pemkab Lobar. Di bidang kesehatan lewat jasa Kader Posyandu, telah melakukan pendataan kesehatan keluarga. Sedangkan di bidang pendidikan kita senantiasa menjaga dan meminimalisir anak putus sekolah,” tegasnya.

Di tempat yang sama Direktur Pengelolaan Sumber Dana Bantuan, Mira Arianti Kurnia menjelaskan, Fokus Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada strategi pengurangan angka kemiskinan yang menekankan pada peningkatan SDM dan kerjasama lintas program. Diharapkan tahun 2019 Program PKH memberi kontribusi penurunan angka kemiskinan hingga 5 – 6 Persen.

“Kemensos sangat mengapresiasi dan bangga ada 10 anak – anak KPM asal Lobar yang memiliki prestasi. Kedepan kita berharap akan lebih banyak lagi anak – anak yang berprestasi,” harapnya.
Untuk diketahui, Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2011. Jumlah PKM di Lobar sampai dengan tahun 2017 sebanyak 20.939 KPM.

Jadwal penyaluran bantuan kepada KPM tahun 2017 terdiri dari 4 tahap. Hal ini disampaikan Pimpinan Cabang BRI Mataram, Harsono. Dikatakannya, tahap I disalurkan bulan Februari, tahap II bulan Mei, tahap III bulan Agustus dan tahap IV di bulan November.

Lebih jauh ia menerangkan untuk melayani seluruh KPM yang tersebar di Lobar, BRI telah menyediakan 5 unit BRI unit, 60 agent Brilink dan 116 ATM. (budi/humas)

CJH LOBAR GELOMBANG TERAKHIR DILEPAS

Giri Menang, Jum’at 25 Agustus 2017 – Sebanyak 188 Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) gelombang II atau gelombang terakhir dilepas Bupati Lobar H. Fauzan Khalid di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Jum’at (25/8/).

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam kesempatan tersebut berharap agar para CJH memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk berdibadah di Tanah Suci Mekkah. “Jangan tinggalkan shalat berjama’ah kalau sedang halangan atau kurang sehat usahakan tetap melaksanakan shalat berjamaah walaupun di tempat tinggal,” harapnya.

Lebih lanjut dikatakan Fauzan, agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan. “Untuk yang masih sehat dan juga memiliki tenaga yang kuat untuk dapat membantu jamah haji yang kurang sehat. Untuk para tenaga kesehatan, tolong agar lebih memperhatikan kesehatan para jemaah,” pesannya.

Keberangkatan untuk melaksanakan Rukun Islam ke lima ini harus didasarkan pada hati ikhlas dan riang gembira sehingga tidak ada beban apapun nantinya dalam pelaksanaan ibadah haji.

“Kami mendoakan semoga para CJH diberikan kesehatan dan keselamatan dari awal berangkat hingga nantinya pulang kembali ke kampung halaman dan jangan lupa mendoakan daerah tercinta Lombok Barat agar tetap maju dan sejahtera,” pesan mantan Ketua KPU NTB ini.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Lobar, H. Muslim dalam laporan singkatnya mengatakan, ada 13.645 daftar tunggu untuk tahun ini dan Kabupaten Lombok Barat sendiri pada tahun 2017 ini telah memberangkatkan 636 orang.

Gelombang I CJH Lobar berangkat pada tanggal 16 Agustus lalu, awalnya diberangkatkan berjumlah 450 orang, namun dua orang CJH keberangkatannya tertunda dikarenakan sakit, Sehingga gelombang I berjumlah 448 orang.

“Gelombang II yang awalnya memberangkatkan CJH berjumlah 186 menjadi 188 karena dua orang CJH yang sempat tertunda diberangkatkan sekarang,” ungkapnya. (ardi/humas)

WAKILI NTB, TIGA ATLET SD SIAP BERTANDING

Giri Menang, Kamis, 24 Agustus 2017– Tiga atlet setingkat Sekola Dasar (SD) kemren siang meminta restu Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid bersama orang tua yang sekaligus pelatih mereka di Ruang kerja Bupati dalam rangka mengikuti lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Event tahunan yang di selenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diselenggarakan dalam rangka mencari bibit-bibit atlet baru yang berbakat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat (Dikbud Kab. Lobar) Drs. M. Hendrayadi mengatakan,
“Kita menemukan tiga atlit yang sebelumnya mewakili kabupaten Lobar dan sekarang akan berangkat ke Jakarta untuk mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),” paparnya.
Dalam O2SN yang akan dihelat di Jakarta itu, Lobar mengutus cabang renang putri atas nama Agatha Bunga Y. H dan renang putra atas nama Nagatha Excelian Y. H. Keduanya dari SDN 1 Tamansari Gunung Sari. Cabang berikutnya adalah bulutangkis putra atas nama Muh. Sauqi Rizky Al Gadri dari SDN 1 Bagekpolak Barat. Di tingkat SMP, Lobar diwakili oleh Clara Ika Larasati untuk Lomba Mata Pelajaran IPS.

Dalam tatap muka Bupati dengan para atlit, Bupati berpesan agar atlet cilik itu membuat bangga daerah dengan mampu menorehkan prestasi. Para atlet ini akan berlaga di dua cabang olahraga yaitu cabang Renang dan cabang Bulu tangkis.

“Atlit renang dan bulu tangkis ini tidak hanya membawa nama lobar saja tapi juga membawa nama provinsi NTB,” pesannya.
Fauzan mewanti-wanti agar tetap semangat, bahwa yang mereka berangkat ini mewakili empat juta lebih masyarakat NTB, satu atlit bulu tangkis dan dua atlit renang.
“Mudah-mudahan adik-adik bisa melanjutkan ke jenjang internasional untuk mewakili Indonesia di kancah dunia”, harapnya.

Hal terpenting yang juga disampaikan oleh Fauzan adalah agar mereka tidak lupa dengan kewajiban sebagai pelajar, “Walaupun sebagai atlet, jangan pernah lupa belajar yang tekun untuk menambah wawasan. Yang namanya belajar itu tidak boleh ditinggalkan,” pesan Fauzan. (alok/humas)

TANDA KEHORMATAN DITERIMA ASN LOBAR

Giri Menang, Kamis 24 Agustus 2017 – Gelaran Rapat Pimpinan (Rapim) II Pemerintah Kabupaten Lombok Barat berlangsung khidmat. Namun dibanding rapim terdahulu, Rapim yang berlangsung Kamis (24/8) di Aula Utama kantor bupati itu diisi dengan sejumlah agenda.

Di luar agenda utama, Rapim diisi dengan penandatanganan MoU pengelolaan gula semut menjadi produk ekonomi berpotensi antara Pemkab Lobar dengan Bank Indonesia Cabang NTB, penandatanganan MoU dengan Dekan Fakultas Unram tentang pembangunan pariwisata serta sosialisasi PT Taspen tentang program baru ASN yang memasuki masa pensiun (MMP) bagi ASN Lobar.

Selain penandatangan, agenda utama diisi dengan sorotan masalah kehadiran SKPD pada Rapim, pendidikan, pengelolaan LKPD, keberhasilan Desa Lingsar sebagai juara 1 tingkat nasional, prestasi di sektor pertanian, serta lomba administrasi PKK Desa tingkat nasional.

Ada yang menarik dalam agenda Rapim yaitu pengumuman dan pemberian gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan RI bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lobar.

Penghargaan diberikan kepada lebih dari tiga puluh ASN Lombok Barat yang telah mengabdi lebih dari 10, 20 dan 30 tahun. Penghargaan tersebut ditandai dengan pemberian gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan yang ditandatangani langsung oleh Presiden RI setelah mendapat rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri atas usulan BKD Lombok Barat.

Penilaian didasarkan atas beberapa hal yaitu masa kerja, kemudian ASN tersebut memiliki prestasi, tidak pernah bermasalah dengan hukum dan dinilai baik oleh pimpinan. “Untuk dapat itu memang sulit, tapi pasti bisa,” ujar Inspektur Lobar, Ir. H. Rachmat Agus Hidayat salah satu penerima penghargaan usai gelaran Rapim.

Agus sendiri telah menerima penghargaan serupa di tiga tempat tugas berbeda. “Untuk masa kerja 10 tahun saya terima waktu kerja di provinsi, yang 20 tahun waktu kerja di Lombok Tengah dan yang 30 tahun sekarang di Lombok Barat,” terangnya. (LPA/romi/humas)

BI TANDATANGANI KERJASAMA BANTU PRODUKSI GULA AREN

Giri Menang, Kamis 24 Agustus 2017 – Maraknya penjualan minuman keras (tuak) yang berasal dari air nira cukup meresahkan maayarakat. Kabupaten Lombok Barat sendiri terkenal sebagai penghasil air nira. Tercatat, setiap harinya 10 ribu liter air nira dihasilkan dari pohon enau.

Melihat kondisi itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengambil tindakan dengan membuat regulasi agar air nira diproduksi menjadi gula aren.

Hal itu lantas menarik perhatian dari pihak Bank Indonesia untuk membantu mengoptimalkan program bupati tersebut.

Langkah kongkrit dilakukan dengan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dengan Bank Indonesia (BI) di sela-sela gelara Rapat Pimpinan (Rapim) II di Aula Kantor Bupati, Kamis (24/8).

Kedepannya kerjasama ini diharapkan mampu mendorong perkembangan produk lokal dalam hal ini adalah gula aren.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar, Agus Gunawan menerangkan, penandatangan tersebut juga menjadi salah satu bentuk kongkrit Pemkab Lobar dalam menuntaskan persoalan kemiskinan melalui pemberdayaan petani gula aren.

“Terlebih lagi untuk menekan dampak sosial akibat pemanfaatan air nira yang marak dijadikan minuman keras tradisional (tuak), itu kita olah,”ungkap Agus saat ditemui selepas penandatangan kerjasama.

Dalam kerjasama dengan BI tersebut terdapat tiga ruang lingkup kerjasama yang akan dilakukan, seperti peningkatan kerjasama keterampilan, baik itu keterampilan manajerial maupun keterampilan teknis dalam pengolahan gula aren.

“Bentuk kongkritnya itu pelatihan dengan BI, termasuk juga promosi,” terang mantan Kepala Dinas Kehutanan Lobar ini.

Selain pelatihan bagi pengolahan gula aren, menurut Agus pihak BI pun akan memberikan fasilitas dalam bentuk sarana prasarana bagi pengolahan gula aren.

Disamping nantinya BI akan mendampingi pengembangan gula aren tersebut dari hulu hingga hilir.

“Dengan mengkoordinasikan dengan instansi terkait, dari pertanian di hulunya. Bagaimana memilih pohon (aren) yang baik hingga penyadapan. Kemudian Pengolahan, produksi hingga brending dan perdagangan kita (Disperindag), termasuk juga pengelompokan dengan Koperasi,” paparnya.

Dalam Penandatangan tersebut, Bupati Lobar H Fauzan Khalid berpesan agar penandatangan kerjasma tersebut jagan hanya sekedar penandatangan saja, namun tidak ditindaklanjuti.

Menanggapi hal itu Agus memastikan bahwa pihaknya telah mempersiapakan action plan yang siap dieksekusi setelah penandatangan kerjasama .

“Action plan dilaksanakan tahun ini, tidak tahun depan. Dengan BI tahun ini,” tegasnya.

Bahkan diakuinya, ia melakukan jemput bola. Hasilnya, Lobar mendapat bantuan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian Industri Republik Indonesia.

Pembangunan UPT direncanakan di Dusun Longseran, Desa langko Kecamatan Lingsar.
“UPT tersebut lengkap dengan sarana prasarana. Kalau tidak salah nilai bangunannya Rp 1 miliar belum termasuk biaya sarana prasarannya,” cetusnya. (man/LPA/humas)

DESA MONTONG ARE WAKILI NTB LOMBA TERTIB ADMINISTRASI PKK

Giri Menang, Selasa 22 Agustus 2017– Di tengah sorotan tajam publik terhadap pembangunan desa dalam skope nasional, Kabupaten Lombok Barat layak berbangga dengan capaian desa-desa di wilayahnya. Setidaknya dengan diwakili oleh Desa Lingsar yang telah menggondol Juara Satu Regional IV Pada Lomba Desa Terintegrasi Tingkat Nasional, Kabupaten Lombok Barat kembali bangga dengan capaian Desa Montong Are, Kecamatan Kediri.

Tim Penilai Lomba Tertib Administrasi PKK Tingkat Nasional melakukan penilaian di desa tersebut setelah memastikan Desa Montong Are Kecamatan Kediri masuk dalam Lima Besar Nasional pada hari ini, Selasa (22/8).

Desa ini dianggap mumpuni dalam pengadministrasi kegiatan PKK yang berhubungan dengan Kelembagaan PKK dan Pemerintah Desa dan Kabupaten beserta dokumentasinya. Terpilihnya Desa Montong Are mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di tingkat Nasional setelah sebelumnya menjadi Juara Satu di tingkat Provinsi.

Keberhasilan ini diraih karena telah berhasil melaksanakan tertib administrasi dari tingkat Dasa Wisma di dusun-dusun, seluruh Kelompok Kerja (Pokja) sampai dengan tingkat Tim Penggerak di Desa.

Aktivitas Tim Penggerak PKK Desa Montong Are selama ini berjalan baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya Tim Penggerak PKK Desa,12 Kelompok PKK Dusun, 80 Kader Dasawisma, 60 Kader Posyandu di 12 Posyandu.

” Pemberian Bimtek dan Sosialisasi tentang tertib administrasi secara berjenjang selalu kami berikan,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Desa Montong Are dalam sambutannya.

Lebih jauh istri Kepala Desa Montong Are ini mengatakan, dalam melaksanakan kegiatannya senantiasa di bawah bimbingan dan binaan Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. “Seluruhnya telah berkomitmen dalam frekuensi kerja yang telah terjadwal,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Desa Montong Are, Mujitahid di tempat yang sama usai acara penerimaan mengatakan, dalam melaksanakan kegiatannya Tim Penggerak PKK Desa Montong Are mendapatkan dukungan dana operasional dari APBDes yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD).

“Tim Penggerak PKK Desa Montong Are, berupaya melengkapi Administrasi desa dan dusun dengan program kerja yang sangat berkaitan dengan program Pemerintah Desa Montong Are, terutama yang menyangkut peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sektor Kesehatan seperti angka harapan hidup bagi bayi, balita serta ibu hamil dan melahirkan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan lainnya menjadi prioritas. “Tahun 2018 nanti kita usahakan tidak ada lagi warga yang membuang hajat di sungai,” ungkapnya.

Tim Penilai Pusat, Sopia Nurhaida menjelaskan, Lomba Tertib Administrasi PKK Tingkat Nasional ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK yang ke – 45. Ia merasa bangga karena kegiatan lomba ini mendapat respon positif dari Pemerintah Desa dan Kelurahan.

“Ke depan lomba ini akan dilaksanakan secara regional dengan maksud untuk menjangkau desa-desa yang terpencil,” paparnya. Sopia pun menjelaskan parameter penilaian dalam lomba kali ini.

“Ada Tiga hal dalam proses penilaian. Materi, tahapan proses, dan pemberian juara. Harapan kami kegiatan ini lebih kepada pembinaan yang berkelanjutan sehingga memotivasi semangat masyarakat,” harapnya.

Menjawab Tim Penilai, Sekda Kab. Lobar H. Moh. Taufiq mengatakan, meskipun Desa Montong Are sudah berada pada level Lima besar, Pemda sangat berharap Desa Montong Are bisa meraih juara Satu.

“Prestasi Lobar sebelumnya mendapat Juara Satu Lomba Desa Terintegrasi Tingkat Nasional, Juara Dua Lomba HATINYA PKK. Kami berharap prestasi itu bisa bertambah dengan Desa Montong Are bisa Juara Satu” pungkasnya. (budi/humas)

DESA LINGSAR, RAYAKAN HUT RI DENGAN PRESTASI

Giri Menang, Sabtu 19 Agustus 2017 – Pada Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mendapat kado yang sangat istimewa. Usai melewati rangkaian penilaian, Desa Lingsar berhasil mengharumkan nama Kabupaten Lombok Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Juara I (Pertama) Lomba Desa Tingkat Nasional Regional IV.

Kedatangan Kepala Desa Lingsar Abdul Hadi dan rombongan disambut antusias mulai dari penjemputan di Bandara Internasional Lombok (BIL) hingga kembali ke desa tercinta.

Ratusan masyarakat Desa Lingsar pun tumpah ruah menyaksikan Kepala Desa mereka bersama Camat Lingsar, Rusditah diarak layaknya raja, Sabtu (19/8/2017).

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid didampingi Istri, Hj. Kkhairatun menyambut hangat Abdul Hadi dengan pelukan penuh kebanggaan.

Dalam kesempatan itu, Fauzan mengaku bangga dengan capaian luar biasa Desa Lingsar tahun ini. Menurutnya, capaian ini menunjukan Desa Lingsar sebagai bagian dari unsur masyarakat Kabupaten Lombok Barat yang dapat memberikan kebanggaan dan kehormatan.

“Kita semua berharap, Desa Lingsar sebagai contoh dan motivasi bagi desa lain dan tentunya bagi kita semua. Kita tidak bisa melakukan apa-apa tanpa dukungan, kebersamaan, keikutsertaan, partisipasi dari masyarakat luas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Lingsar Abdul Hadi tak kuasa menahan haru saat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Desa Lingsar.

“Kebahagiaan ini bukan hanya miliki saya pribadi, tapi milik kita brsama khususnya masyarakat Desa Lingsar. Saya yakin apa yang kita perjuangkan ini tidak akan sukses kalau tidak ada dukungan dari masyarakat semuanya. Selain dukungan dari masyarakat penghargaan ini tidak akan dapat kita raih tanpa adanya dukungan dari bupati serta seluruh SKPD yang sudah memberikan dukungan secara maksimal sehingga Desa Lingsar bisa berbuat lebih di kancah nasional,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Desa Lingsar memiliki beberapa program unggulan dibanding desa lainnya. Salah satunya yaitu, Desa Lingsar sebagai satu-satunya desa yang memberikan pelayanan publik dengan sistem online yang tujuanya untuk mempermudah pelayanan administrasi kepada seluruh warga masyarakat yang ada di Desa Lingsar.

Selain itu, nilai lebih dari Desa Lingsar yakni sudah mampu mengelola keuangan desa, membangun program desa dan telah menganggarkan keuangan secara transparan sesuai kebutuhan masyarakat. (humas)

TANGIS BAHAGIA ANGGOTA PASKIBRAKA PECAH USAI KIBARKAN BENDERA MERAH PUTIH

Giri Menang, Jum’at 18 Agustus 2017 – Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) 2017 menangis terharu setelah sukses mengibarkan Bendera Merah Putih pada peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Kantor Bupati Lobar, Kamis (17/8/2017).
Tangisan bahagia anggota Paskibraka disambut pelukan hangat orang tua dan kerabat para anggota yang sudah menunggu mereka.
“Saya merasa sedih, bangga dan juga terharu karena telah berhasil menyelesaikan tugas besar ini,” ungkap Trinita Anggun Solehah, Paskibraka yang bertugas pembawa baki.

Siswi yang juga putri salah satu anggota satuan Pol. PP Lobar ini mengaku apa yang telah dia dan teman-temannya lakukan selama latihan tidak sia-sia dan berakhir dengan indah.

Sementara itu, M. Taufikurahman, pengibar bendera dari SMAN 1 Gerung ini merasa bangga sekaligus terharu karena telah mampu menyelesaikan tugas mulia mengibarkan sang Merah Putih.

Tidak lupa ucapan terima kasih kepada para pelatih dan orang tuanya disampaikannya. “Terima kasih para pelatih dan orang tuan yang selalu mensupport kami. Saya berharap akan ada generasi-generasi berikutnya yang bisa dan mampu melakukan hal yang jauh lebih baik lagi dari kami nantinya,” harapnya. (humas)

1 266 267 268 269 270 395