Lobar Dapat Jatah Guru Garis Depan

Kebutuhan Lombok Barat terhadap guru di daerah terpencil, sebagian sudah terjawab dengan kebijakan nasional era Nawacita Jokowi. Terutama untuk wilayah Kecamatan Sekotong, prioritas Nawacita ke 3 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran melalui sektor pendidikan telah terjawab melalui pengangkatan Guru Garis Depan yang dilakukan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kemen PAN-RB.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dengan didampingi oleh Kepala BKD PSDM Kabupaten Lombok Barat H. Ahdiat Soebiantoro menyambut gembira uluran kebijakan pusat tersebut dengan menghadiri dan menanda tangani Serah Terima Surat Keputusan CPNS untuk 46 Guru Garis Depan di Hotel Peninsula Jakarta, kemarin (17/7).

Kehadiran Fauzan di hadapan Kepala BKN bersama 7 gubernur dan 43 Bupati yang mendapat jatah formasi GGD itu.
Untuk Provinsi NTB, selain Lobar maka jatah tersebut juga diberikan kepada KLU, Lombok Tengah, Lombok Timur, KSB, dan Kabupaten Bima.

Ahdiat Soebiantoro ketika dikonfirmasi mengabarkan, gambaran umumnya seluruh GGD se-Indonesia berjumlah 6.296 orang. “Diproses pengangkatannya jadi CPNS dalam 2 tahap. Tahap l sebanyak 2.806 orang. GGD Lombok Barat sendiri mendapat proses Tahap l, seluruhnya sebanyak 46 orang. Dapat terselesaikan sebanyak 39 org. Sisanya 7 Orang karena kurang lengkap persyaratan administrasinya. Harus diselesaikan sebelum bulan Agustus 2017 pada Kantor Regional BKN X Denpasar,” paparnya.

Namun hasil penelusuran akhir setelah beliau dikonfirmasi bahwa dari tujuh yang ada sudah ada tambahan sebanyak tiga orang lagi yang melengkapi berkas administrasi. Sisanya yang tiga orang hanya kurang berkas administrasi berupa pengesahan pendidikan dan berkas lain yang dituntaskan cukup di Kantor Regional saja.
Untuk Lombok Barat sendiri sesungguhnya kebutuhan terhadap guru berdasarkan rasio rombongan belajar masih sangat besar.

Berdasarkan Data Pokok Kependidikan (DAPODIK) terakhir, untuk SD masih kurang sebanyak 372 orang guru dan 138 orang untuk tingkat SMP. Mengacu ke kriteria Terpencil, Tertinggal, dan Terluar (3T) maka Kecamatan Sekotong, Lembar, Batulayar, dan Gunung Sari adalah daerah sasaran bagi para GGD yang telah diproses akhir SK CPNS nya langsung di Jakarta karena prosedur perekrutan, seleksi, dan Penetapan dilaksanakan terpusat di Kemendikbud RI dan BKN Pusat.

Empat puluh enam GGD yang ditetapkan kemaren, pun distribusinya dilakukan oleh pihak pusat dengan mengacu pada DAPODIK yang sudah berbasis online dan terintegrasi di seluruh kabupaten/ kota se-Indonesia.
Ada 31 orang CPNS akan ditempatkan di SD dan 15 orang GGD untuk SMP. Mereka sebagian besar akan ditempatkan di Kecamatan Sekotong.

Bupati sendiri mengakui bahwa kebutuhan guru di daerah tersebut sangat spesifik. Tidak hanya dari segi jumlah, namun juga soal motivasi dan integritas dalam kerja. Namun dengan kondisi Sekotong hari ini yang jauh lebih maju dari kondisi sepuluh atau belasan tahun lalu, soal integritas terhadap tugas untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar tidak perlu dikhawatirkan lagi.

“Alhamdulillah, saat ini infrastruktur dan fasilitas umum lainnya relatif lebih maju. Akses transportasi pun sudah lebih baik, kecuali di daerah gili dan pangsing di Buwun Mas yang harus melalui jalur laut”, ujar Bupati.

Ahdiat Soebiantoro sendiri mengingatkan soal integritas kerja untuk GGD itu biarpun proses perekrutan dan penempatan dilakukan oleh pusat, namun kabupten berhak melakukan pengawasan dan pembinaan. (Humas Lobar)

Bupati Dianugerahkan Penghargaan Saat Hani 2017

Giri Menang, Senin 17 Juli 2017 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) melalui Bupati H. Fauzan Khalid diberikan penghargaan atas komitmen memerangi narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Barat (BNN PROV. NTB). Hal tersebut diberikan bersamaan dengan puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017 yang diselenggarakan di Lapangan Bumi Gora Taman Udayana Mataram, Minggu kemarin (16/7).

Untuk diketahui, kejahatan narkotika sudah menjadi kejahatan yang luar biasa. Bersifat lintas negara dan telah berkembang dengan modus operandi yang semakin maju. Menurut data UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime ) yaitu Kantor PBB yang mengurusi Narkoba, ada 644 zat baru yang bersifat psikoaktif yang telah ditemukan dan dipersalahgunakan. Hal itu sangat berbeda dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 tahun 2016 tentang perubahan penggolongan narkotika yang hanya mengatur 43 jenis saja.
Hal itu mestinya menjadi perhatian dan upaya antisipasi yang lebih baik lagi untuk mengatasi gempuran zat-zat psikoaktif tersebut.

“Perlu dilaksanakan upaya pecegahan yang dilakukan secara massif, berkesinambungan dan bersinergi di setiap lingkungan tempat tinggal,” jelas Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Moh. Amin saat membacakan sambutan Menkopolhukam. Peringatan HANI 2017 juga dihadiri Kepala BNN NTB Sukisto, Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq, Anggota FKPD NTB, Ketua Organisasi Wanita se-NTB, Kepala BNNP NTB, Kepala BI, masyarakat dan tamu undangan lainnya.

Wagub juga meminta komitmen seluruh komponen untuk perduli dan bersama-sama memerangi penyalahgunaan narkoba. Menurutnya, dengan adanya rute penerbangan internasional di NTB menjadikan wilayah NTB menjadi daerah yang terbuka sehingga kewaspadaan harus lebih ditingkatkan.

Peringatan HANI 2017 juga ditandai dengan pengguntingan balon, penyerahan penghargaan dan penyematan Pin Unit Relawan Penggiat Anti Narkoba.

Penghargaan diberikan kepada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang telah berpartisipasi dalam berbagai upaya pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Sekda H. Moh. Taufiq mewakili Pemerintah Kabupaten Lombok Barat karena dinilai sangat aktif dalam menanggulangi bahaya narkoba.(Humas Lobar)

Lobar Inisiatifkan Penggunaan Produk Lokal

Giri Menang, Selasa 11 Juli 2017 – Upaya keras Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) untuk mempercepat peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin menunjukkan gregetnya. Hal itu terlihat dengan diluncurkan Peraturan Bupati No. 21/ Tahun Tentang Penggunaan Produk Lokal Unggulan Daerah yang disosialisasikan di internal Satuan Kerja di Pemkab Lobar hari ini (11/7).

Kepala Bappeda Lobar DR. H. Baehaqi selaku inisiator menyatakan bahwa dasar penyusunan Perbup ini di samping menyelamatkan APBD agar hanya beredar di daerah, juga untuk memberi multiplayers effect dalam pengentasan kemiskinan.

“Ada 21 Milyar untuk biaya makan minum di APBD Tahun 2017. Setidaknya 10% dalam bentuk retribusi kembali menjadi PAD,” ujarnya saat memberi laporan saat sosialisasi di Ruang Rapat Jayengrane Kantor Bupati Lombok Barat.

Bagi Doktor bidang ekonomi pembangunan ini, dorongan untuk menggunakan produk lokal ini secara langsung akan mampu menghidupkan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.
“Ini akan memiliki multiplayers effect, side effect, dan split effect yang tinggi bagi masyarakat sekitar kita,” pungkas Baehaqi sambil menjelaskan bahwa Perbup ini bila dijalankan dengan konsisten akan mampu menjadi pendorong ekonomi masyarakat serta minimal target 1,8 milyar PAD di sektor makan minum dapat diperoleh.

Bupati Lombok Barat yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Ir. H. Moh. Taufiq, M.Sc menyambut baik sosialisasi ini. Bagi pria berkaca mata ini meminta agar terobosan ini harus disosialisasikan lebih intensif ke SKPD.
“Jangan sampai tidak efektif. Kalau sudah jadi Perbup tapi tidak dijalankan, nanti bisa jadi temuan BPK”, ungkap Taufiq mewanti-wanti.

Ia memberi apresiasi atas inisiatif ini, namun mengingatkan juga bahwa produk lokal itu tidak hanya dalam bentuk makan minum, namun juga produk non makanan minuman seperti textile tenun, furniture, handy craft, dan produk lainnya.

Namun mantan Kepala Bappeda ini juga mengingatkan bahwa regulasi ini juga harus diikuti dengan pembinaan oleh SKPD terkait.

“Sektor sasaran dan pasar sangat mengedepankan kontrol kualitas. Baik kualitas produk, pengepakan, dan kontrol qualitas lainnya. Untuk itu, SKPD harus lakukan pembinaan,” tegas Taufiq sambil mengingatkan agar sosialisasi yang akan datang menghadirkan para produsen.

Untuk diketahui bahwa Lombok Barat memiliki potensi produk olahan makanan dan non makanan yang cukup banyak berkembang di desa-desa.

Pemkab Lobar melalui instansi terkait cukup aktif melakukan pembinaan. Dalam beberapa kesempatan dan acara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengenalkan banyak produk yang dibuat oleh masyarakat dan dipamerkan di banyak acara.

Selain Tenun Gumise dan Gerabah Banyumulek, juga ditemui produk makanan yang mampu menembus gerai-gerai berjejaring seperti Serbat, Kopi Lombok, Gula Semut, Kerupuk Jamur dan lain sebagainya. (humas)

Peringatan Hari Bhayangkara Ke-71

Giri  Menang, Senin 10 Juli 2017 – Momentum Hari Bhayangkara ke 71 tahun 2017 merupakan hari yang teristimewa bagi seluruh anggota jajaran Kepolisian  di seluruh Indonesia. Pagi tadi (10/7/2017), Polda NTB menggelar upacara peringatan di lapangan Eks Bandara Selaparang, Mataram.

Gubernur NTB Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A menyebutkan, dirinya sangat mengapresiasi kinerja Polda NTB dalam menjaga situasi kamtibmas, juga atas prestasi yang ditorehkan untuk NTB.

“Teriring ucapan terimakasih yang setulusnya atas pengabdian insan Bhayangkara di NTB, pengabdian yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat NTB. Selamat juga atas prestasi-prestasi yang terus ditorehkan oleh Polda Nusa Tenggara Barat,” ungkap Gubernur NTB.

Sebelumnya, Polda NTB mendapat predikat sepuluh besar se-Indonesia dalam menekan inflasi harga pangan selama bulan puasa hingga puncak Ramadhan kemarin, dimana pelaksanaan menekan harga pangan ini merupakan program nasional pemerintah.

“Hal ini bisa terjadi karena terbentuknya satgas pangan oleh Polda NTB, sehingga beberapa orang yang ingin memanfaatkan momen naiknya harga kebutuhan pangan masyarakat di bulan puasa hingga Ramadahan kemarin mengurungkan niatnya” jelasnya.

Pada kesempatan itu pula, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menyerahkan hibah yang ditandangani oleh Sekda H. Moh Taufik dan Kapolda NTB Brigjen (Pol) Drs. Firli, M.Si.

Hibah tersebut nantinya untuk pengembangan Polsek Narmada, Lingsar dan Gunungsari di wilayah hukum Polresta Mataram dan hibah untuk pembangunan kantor serta asrama untuk Polres Lombok Barat. (ryan/humas)

Gala Desa, Munculkan Bibit Olahragawan

Giri Menang, Sabtu 8 Juli 2017 – Usai melepas peserta Gowes Pesona Nusantara (GNP), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat membuka Gala Desa 2017 di Kantor Bupati Lombok Barat, Sabtu (8/7/2017) sore. Pembukaan ditandai dengan penyerahan bendera pataka dari Kemenpora melalui Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan Arifin Madjid kepada Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid.
Program Gala Desa ini bersifat kompetisi yang dikemas secara profesional dengan melibatkan berbagai pihak terkait sehingga program ini berdampak secara masif dan mengena diberbagai segmen masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam berolahraga, baik secara individu atau kelompok. Selain itu, gelaran ini juga untuk memunculkan bibit-bibit olahragawan dari tingkat desa.
Sebelumnya, pembukaan Gala Desa diawali dengan defile kontingen dari 10 kecamatan yang ada di Lombok Barat bersama Paskibraka Lombok Barat 2017. Masing-masing kecamatan menggerakkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum untuk ikut dalam enam cabang olahraga (cabor) yang telah ditentukan. Keenam cabor tersebut yakni, sepak bola, sepak takraw, tenis meja, bola voli, bulutangkis, dan atletik.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Barat, H. Ilham mengatakan, Gala Desa di Lombok Barat siap dimeriahkan oleh 47 klub sepak bola, sepak takraw 11 klub, bulutangkis tunggal putra 44 atlet, putri 28 atlet dan ganda putra 7 pasang. Sedangkan cabor tenis meja usia 15 tahun diikuti 6 orang atlet, kategori umum tunggal putra 52 atlet, tunggal putri 28 atlet, dan ganda putra 7 orang atlet.
 
Dalam kesempatan itu, Bupati H. Fauzan Khalid mengaku sangat bersemangat dengan gelaran yang diselenggarakan Kemenpora ini. Baginya, program Gala Desa ini merupakan salah satu langkah untuk menghidupkan kembali olahraga di masyarakat terutama di tingkat desa. “Jika Gala Desa ini disuarakan lebih awal, saya yakin pasti gaungnya akan lebih besar dan lebih meriah,” ujarnya.
 
Selain defile kontingen, pembukaan juga menyuguhkan atraksi tradisional “Peresean” dan ksenian “Gendang Beleq”. (Humas Lombok Barat)

Bupati : Masyarakat Lobar Cinta Damai

Giri Menang, Sabtu 8 Juli 2017 – Lombok Barat telah menjadi contoh keberagaman hidup bermasyarakat bagi daerah, untuk itu kita harus merasa bangga dan dapat mempertahankan sikap toleransi ini. Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat menghadiri acara Pujawali di Pura Batu Bolong, Kecamatan Batulayar, Sabtu (8/7/2017).

Lebih lanjut orang nomor satu di Lombok Barat itu mengatakan, bukti nyata yang kita rasakan sangat terasa. Hampir tidak ada konflik yang berbau SARA di Lombok Barat. Hal itu membuktikan masyarakat Lombok Barat cinta damai. Ditambah dengan tradisi Perang Topat yang menunjukkan sifat toleransi tinggi yang telah diajarkan para leluhur.

“Tradisi ini (red. Perang Topat) selalu saya ceritakan disaat kunjungan saya ke luar daerah ataupun ke luar negeri,” ungkapnya bangga.

Tidak lupa bupati juga menekankan keharusan bagi seluruh masyarakat untuk menciptakan kedamain di dunia ini.

“Di dalam agama Hindu juga diajarkan bagaimana kita menjaga hubungan baik kepada Tuhan, kepada manusia dan alam raya. Hal itupun sama sebagaimana diajarkan di agama Islam,” jelasnya.

Hadir dalam acara tersebut, ketua PHDI Lombok Barat Nyoman Sembah, Camat Batulayar, Kassat Pol PP, serta tokoh agama Hindu dan ratusan umat Hindu. (ryan/humas)

Ribuan Masyarakat Ramaikan Gowes Pesona Nusantara 2017

Giri Menang, Sabtu 8 Juli 2017 – Ribuan peserta dari berbagai kalangan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat meramaikan gelaran Gowes Pesona Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Sabtu (8/7/2017). Peserta dilepas secara langsung oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didampingi Ketua DPRD, Kapolres, Danlanud, Danlanal, Sekda dan sejumlah pejabat serta Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan Kemenpora. Dengan tagline “Ayo Olahraga”, Presiden Joko Widodo melalui Kemenpora ingin meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia untuk sehat, bugar dan berkarakter melalui olahraga.
 
Di tengah cuaca yang kurang bersahabat, kesiapan hajatan Kemepora ini sudah dipersiapkan jauh hari oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Barat. Walaupun pada akhirnya faktor cuaca membuat jumlah peserta yang semula ditargetkan sekitar 3.500 peserta menjadi berkurang.
 
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat, H. Ilham melaporkan, sekitar 2.000 peserta terdaftar mengikuti gelaran ini. Mulai dari komunitas sepeda kumbang, BMX dan komunitas sepeda lainnya yang ada di Lombok Barat. “Terima kasih Pak Menteri sudah percayakan Kabupaten Lombok Barat sebagai salah satu etape Gowes Pesona Nusantara,” ungkap Ilham.
 
Bupati H. Fauzan Khalid sangat mengapresiasi program Pemerintah Pusat ini. Pada momen istimewa itu, bupati yang gemar berolahraga ini mengajak masyarakat untuk aktif berolahraga. “Selain kesehatan, dalam olahraga juga ada silaturahim.Dalam olahraga ada kegembiraaan, ada kebanggaan, ada akitifitas yang bisa memotifasi kita untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa, negara dan daerah,” ungkapnya.
 
Kabupaten Lombok Barat menjadi kota ke 20 pelaksanaan Gowes Pesona Nusantara ini. Dalam Etape Patut Pajtuh Patju ini, peserta harus melalui jarak sekitar 15 km. Rute dimulai darilapangan Kantor Bupati Lombok Barat kemudian terus melaju ke simpang lima menuju Bundaran Giri Menang Square, lalu melewati Kediri,Sedayu, Babussalam dan berakhir di Kantor Bupati.
 
Usai finish, peserta mengikuti undian doorprize yang telah disiapkan oleh panitia. Kompor gas, Kulkas, Sepeda Gunung hingga Sepeda Motor disiapkan panitia sebagai hadiahnya.
 
Panitia sebenarnya sudah menyiapkan tumpeng dan hidangan untuk Menpora Imam Nahrawi yang berulang tahun hari ini. Disayangkan, Menpora berhalangan hadir karena ada urusan mendesak.
Sebelumnya, acara diawali dengan senam massal yang diikuti oleh seluruh peserta. Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyerahan “tanah air” oleh Pemkab Lombok Barat kepada Kemenpora. Tanah dan air yang dikumpulkan di 90 kabupaten/kota sebagai venue Gowes Nusantara itu nantinya akan dikumpulkan di Candi Borobudur.
 
Tidak seperti tour balap sepeda yang sudah ada, Gowes Pesona Nusantara ini memiliki track yang terus menyambung dari satu daerah ke daerah lainnya yang serentak dimulai serentak empat titik terluas Indonesia yaitu Sabang, Merauke, Tarakan, dan Atambua, kemudian berakhir di Magelang, Jawa Tengah pada perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2017 mendatang. Peserta dari 90 kabupaten/kota akan mengikuti gelaran besar ini dengan tujuan untuk memperkenalkan wisata, kuliner, seni dan budaya daerah-daerah di Indonesia. (Humas Lombok Barat)

Menpora Akan Hadiri Gowes Pesona Nusantara

Giri Menang, Rabu 5 Juli 2017 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terpilih sebagai salah satu etape gelaran Gowes Pesona Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kegiatan yang rencananya akan diselenggarakan Sabtu (8/7/2017) mendatang ini akan dihadiri oleh Menpora Imam Nahrawi.  Hal itu disampaikan Asisten III Setda Lombok Barat, H. Fathurrahim dalam rapat persiapan gelaran Goews Nusantara di Ruang Rapat Jayangrane, Rabu (5/7/2017). “Kita sukseskan bersama acara Gowes Pesona Nusantara dengan terus berkoordinasi lebih intens dengan pihak terkait. Terutama dalam pengerahan massa untuk ikut bersepedaan minimal 3.000 orang peserta,” ucapnya saat memberi arahan.

Rute yang akan dilalui oleh peserta dimulai dari kantor Bupati Lombok Barat kearah Gerung  menuju Simpang Lima Gerung. Kemudian melewati Samsat Lobar menuju Bundaran Giri Menang Square dilanjutka kea rah Rumak kemudian Kediri, Jagaraga, Sedayu, Bermi, Babussalam dan diakhiri di Kantor Bupati.

Gelaran Gowes Pesona Nusantara secara keseluruhan akan bergulir di 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Tidak seperti tour balap sepeda yang sudah ada, Gowes Pesona Nusantara ini memiliki track yang terus menyambung dari satu daerah ke daerah lainnya di mulai serentak dari empat titik terluas Indonesia yaitu Sabang, Merauke, Tarakan, dan Atambua, kemudian berakhir di Magelang, Jawa Tengah pada perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2017. Peserta dari 90 kabupaten/kota akan mengikuti gelaran besar ini dengan tujuan untuk memperkenalkan wisata, kuliner, seni dan budaya daerah-daerah di Indonesia.

Sepeda dipilih masuk dalam rangkaian gerakan ‘Ayo Olahraga’ karena sudah tidak asing dan masih digunakan banyak masyarakat di Indonesia sebagai alat transportasi sekaligus sarana berolahraga. Selain itu, dengan bersepeda, dapat mempersatukan masyarakat ditambah olahraga ini memenuhi kriteria, yakni murah, meriah, masal, manfaat, dan menarik.

Dua program lainnya yang masuk dalam Gerakan #AyoOlahraga yang diluncurkan oleh Kemenpora adalah Gala Desa dan Liga Pelajar. Gala Desa merupakan kompetisi olahraga yang akan dilakukan di 816 Desa, 136 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia. Kompetisi ini akan diikuti oleh masyarakat antar desa dan mempertandingkan enam cabang olahraga, yaitu; sepak bola, sepak takraw, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, dan atletik.

Kegiatan Gowes Pesona Nusantara, Gala Desa dan Liga Pelajar pada hakikatnya merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) yang pada salah satu pointnya adalah Gerak Aktif.  Gerak Aktif dalam konteks ini diterjemahkan sebagai kegiatan yang melibatkan masyaraat umum dalam jumlah besar, sehingga diharapkan mampu membuat masyarakat termotivasi dan terbiasa untuk berolahraga, dan menjadikan oahraga sebagai gaya hidup. (andy/humas)

“Pemucuk”, Garda Terdepan Prosesi Lebaran Topat

Giri Menang, Minggu 2 Juli 2017 – Saat Bupati Lombok Barat dan rombongan tiba di pusat acara Lebaran Topat, nampak lima orang tetua berdiri menyambut di depan gerbang. Tetua ini menggunakan pakaian jas hitam, berpeci, berkain sarung dan berselempangkan sorban di pundak. Mereka terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang dianggap layak menyambut tamu selevel bupati. Mereka inilah yang disebut dengan “Pemucuk”.

Pemucuk adalah istilah barisan terdepan yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengawal prosesi adat. Di Lebaran Topat kali ini selain mengawal jalannya acara, Pemucuk juga mengalungkan selempang kepada bupati sebagai tanda dimulainya prosesi adat.

Dalam prosesi Lebaran Topat kali ini diturunkan lima orang Pemucuk diringi sejumlah gadis di belakangnya. Herman, ketua Pemucuk menjelaskan, tugas Pemucuk antara lain adalah matur kepada bupati sebagai bentuk laporan kesiapan dimulainya acara. “Kami juga menemani pak Bupati untuk memotong Topat agung,” terangnya. (budi/humas).

terangnya. (budi/humas)

Fauzan : Lebaran Topat, Tradisi Budaya Berisikan Nilai-Nilai Kebhinekaan

Giri Menang, Minggu 2 Juli 2017 – Usai zikir di makam Batu Layar, Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid dan rombongan berjalan menuju pusat acara Lebaran Topat di Pantai Duduk. Jarak makam dengan lokasi ini sekitar 200 meter. Iring-iringan bupati dikawal oleh puluhan tokoh agama, para pejabat, kesenian cupak gurantang, dan topat agung.
 
Di lokasi Pantai Duduk sendiri sejak pagi harinya masyarakat terlihat sudah berkumpul menanti acara dimulai. Ibu-ibu tampak sibuk mempersiapkan dulang sesaji. Sembari menanti, warga dihibur dengan kesenian seperti lagu cilokaq sasak islami dan hadrah dari salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Gunungsari.
 
Tak lama berselang, bupati dan rombongan tiba di lokasi acara. Saat memasuki gerbang, bupati dikalungkan selendang hijau oleh Pemucuk. Pemucuk adalah istilah “barisan terdepan” yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengawal prosesi adat.
 
Usai pengalungan, bupati dan rombongan kemudian menempati podium kehormatan. Sebelum acara dimulai, para tamu disuguhkan tari-tarian islami dan rudat.
 
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi selaku ketua panita penyelenggara dalam laporannya menjelaskan, kegiatan Lebaran Topat ini dimulai dengan prosesi nyekar makam. Para tamu termasuk bupati menggunakan cidomo menuju makam. Digunakannya cidomo, ujar Ispan, untuk mengingat kembali para leluhur dulu yang dari berbagai kabupaten datang ke Batu Layar menggunakan alat transportasi tradisional Lombok ini saat Lebaran Topat.
 
Dikatakan juga, kegiatan ini dihajatkan untuk menaikkan angka kunjungan wisata ke Lobar. “Tahun kemarin Alhamdulillah tidak ada low season,” ujarnya. Lebaran Topat ini merupakan salah satu even untuk menggerakkan halal “tourism destination”.
 
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam setiap perayaan Lebaran Topat. Pertama, ujarnya, secara internal Lobar punya kewajiban memelihara tradisi turun temurun ini. Dalam tradisi ini tertanam nilai keagamaan yang dibungkus dengan nilai budaya. “Mudahan kedepannya pelaksanaan Lebaran Topat ini bisa ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya,” ujar bupati.
 
Yang kedua, lanjutnya, even Lebaran Topat adalah momen untuk memperkenalkan budaya Lobar yang sangat familiar dengan nilai-nilai budaya dan keagamaan di Lobar. “Mudahan ini bisa jadi contoh untuk meningkatkan nilai-nilai silaturahmi di Lobar,” harapnya.
 
Dijelaskan, even Lebaran Topat dan Perang Topat merupakan budaya adiluhung masyarakat Lobar yang bisa dicontoh masyarakat luar, di mana di dalamnya terdapat nilai-nilai kebhinekaan.
 
“Hanya dengan silaturahmi akan timbul kebersamaan, dari kebersamaan bisa timbul gotong royong untuk membangun masyarakat agar semakin maju,” pungkasnya.
 
Acara seremonial ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh TGH Ahmad Hanafi yang kemudian dilanjutkan pemotongan topat (ketupat) agung oleh Bupati Fauzan Khalid. (afgan/humas)

 

1 299 300 301 302 303 425