Taman Kota Sandik mulai ramai dikunjungi. Siang malam pengunjung berdatangan. Tidak sekadar menikmati suasana, tapi pengunjung dapat berfoto-foto sambil bermanja dengan fasilitasnya.
SEGELAS kopi hangat menemani kesendirian Masnun. Ia duduk sambil menikmati sebatang rokok, yang sesekali dia isap. Matanya tajam menyorot setiap pengendara yang berhenti di parkiran Taman Kota Sandik.
Dia tidak sekadar melihat, tapi dia juga menanyakan keperluan mereka. Mungkin saja, pengendara hendak mampir dan bermain di taman kota yang tahun lalu selesai dikerjakan.
Situasi itu dialami pula Koran ini. Pria yang mengenakan baju kuning itu mendatangani sekaligus menyapa Koran ini. Sapaan ramah dari Masnun membuat hati adem, apalagi dia menawarkan senyum keramahannya.
”Maaf Pak, mau lihat taman?,” sapa Masnun.