Fasilitas Kesehatan dan Sekolah dapat Bantuan Rehab MCK dari Yayasan PLAN International Indonesia.

Gerung, Diskominfotik – Yayasan PLAN Internasional Indonesia rampungkan program pembangunan Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) di wilayah kecamatan Gerung, bertempat di Aula Kantor Camat Gerung, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Minggu (12/9/2021).

Giat Serah terima pekerjaan di hadiri oleh Camat Gerung H. Mulyadi, koordinator PLAN Lobar Syafaruddin, Perwakilan dari Dinas Dikbud, Perwakilan dari Sekolah yang Ada di wilayah kecamatan Gerung. Sekolah yang menerima manfaat yakni SDN 1 Gapuk, SDN 1 Gerung, dan MA Assohwah Fasilitas Toilet, SMPN 2 Gerung dan SDN I Beleka, Rehab Toilet, serta SLB Lobar sumur BOR dan Puskesmas Dasan Tapen CTPS dan TOWER.

Perwakilan dari Dinas pendidikan Kecamatan Gerung mengapresiasi kegiatan pembangunan sarana kebersihan di sekolah-sekolah kecamatan Gerung dan menghimbau kepada sekolah-sekolah yang mendapatkan  program dari yayasan PLAN agar di manfaatkan dengan sebaik mungkin, menjaga kebersihan baik pada diri sendiri, lingkungan dan masyarakat.

Senada Dengan hal tersebut Camat Gerung H. Mulyadi juga mengucapkan, “terima kasih kepada yayasan Plan Internasional Indonesia yang telah membantu sekolah-sekolah dalam memberikan sarana dan prasarana yang menyangkut MCK agar bisa dimanfaatkan dan dirawat,” ungkapnya.

Baik Pihak Kecamatan Maupun Dinas Dikbud berharap agar program dari Yayasan PLAN Indoensia agar tetap dilaksanakan setiap tahun agar sekolah-sekolah yang belum tersentuh bisa mendapatkan program tersebut.

Menjawab hal tersebut koordinator PLAN Indonesia Kabupaten Lobar Syafaruddin mengungkapkan, “program-program yang sudah dilaksanakan oleh Yayasan Plan Internasional yang mana pembangunannya agar bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya yang bisa digunakan oleh para remaja dan tentunya harus dipelihara karena akan ada Audit dari PLAN Intermasional Indoensia pada Bulan November untuk memeriksa bangunan yang sudah Ada di program PLAN itu sendiri,” Tutupnya. (Diskominfotik/Ria/YL)

Angka Kesembuhan Covid-19 di Lombok Barat Cenderung Meningkat, Keterisian BOR Menurun

Gerung, Diskominfotik – Angka penyebaran COVID-19 di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), dalam seminggu terakhir terkonfirmasi menurun atau cenderung dalam keadaan landai.

Pernyataan ini ditegaskan oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, di mana situasi ini juga diikuti oleh angka kesembuhan Masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19 juga mengalami peningkatan, Rabu (10/8/2021).

“Alhamdullilah, dari waktu ke waktu, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lobar, angka kesembuhan terus meningkat, ini yang kita diharapkan, masyarakat Lobar cepat terbebas dari COVID-19,” ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan ini terjadi dari perkembangan  Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit penanganan COVID-19 di Lobar.

“Pemerintah Daerah Menyiapkan BOR, untuk memastikan ketersediaannya, di mana dalam perkembangannya saat ini masih  39 persen, Jauh dari batas maksimal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, sebesar 60 persen,” terangnya.

Selain itu, Fauzan juga menegaskan bahwa Lobar terus berusaha melakukan Tracing Kontak pasien yang terkonfirmasi, ini dilakukan untuk mencapai hasil di atas yang telah ditargetkan oleh Pemerintah Pusat.

“Namun demikian, dengan perkembangan ini, mengingatkan kembali untuk tidak kendor dan lengah dalam penegakan Protokol Kesehatan,” katanya.

Di mana, pihaknya akan lebih tegas lagi dalam mengontrol Protokol Kesehatan, dan di harapkan juga kesadaran Masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan Protokol Kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

“Insya Allah kami dari Pemerintah Daerah, yang di back up oleh rekan-rekan TNI-Polri, yang di dalamnya kita masukan unsur perhubungan dan unsur Pol-PP, akan lebih tegas lagi dalam pendisiplinan protokol kesehatan ini,” ungkapnya.

Fauzan berharap, Kesadaran Masyarakat untuk tetap taat terhadap Protokol Kesehatan tumbuh tanpa menunggu pengawasan dari petugas TNI-Polri dan Pemerintah.

Sementara itu, Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo menyatakan, “merujuk perkembangan angka COVID-19 di Kabupaten Lobar, yang cenderung mengalami penurunan, merupakan motivasi jajarannya,” Tuturnya.

“Merujuk dari angka penyebaran COVID-19 di Kabupaten Lobar, yang mengalami penurunan yang cukup bagus, Aparat Kepolisian akan lebih bersemangat lagi dalam melakukan upaya penanganan atau pencegahan COVID-19 ini,” ungkapnya.

Kapolres berkeyakinan bahwa, dengan sinergitas yang cukup baik antara TNI-Polri dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lobar, akan lebih berusaha lagi untuk lebih membackup Pemerintah.

“TNI-Polri dan Pemerintah Daerah akan terus Menjaga Masyarakat Kabupaten Lobar untuk tidak tertular COVID-19, dengan langkah-langkah yang telah dipersiapkan,” ucapnya.

Ke depan akan memaksimalkan lagi berbagai upaya untuk menertibkan, mengawal dan mengarahkan masyarakat tetap patuh terhadap Protokol Kesehatan yang telah ditentukan.

“Kami juga akan lebih maksimal lagi untuk mengawal dan menjaga kebijakan pemerintah dalam membatasi aktivitas-aktivitas Masyarakat yang dianggap tidak penting,” katanya.

Terkait upaya pemerintah Daerah dalam menggenjot angka kesembuhan, aparat kepolisian akan memberikan jaminan semaksimal mungkin terkait pendistribusian oksigen.

“Kami merasa kebutuhan oksigen ini sangat penting, dalam upaya penyembuhan setiap pasien COVID-19 yang ada di Kabupaten Lobar, sehingga ini kita pastikan memberikan jaminan semaksimal mungkin untuk keamanannya,” Tegasnya.

Selain itu, dalam mendukung program pemerintah Kabupaten Lobar khususnya, TNI-Polri juga siap mensukseskan vaksinasi masal.

“Kami bersama TNI juga membantu pemerintah, untuk menggenjot vaksinasi, dengan berbagai cara dilakukan untuk memudahkan masyarakat, sehingga bersedia melaksanakan vaksinasi,” tandasnya. (Diskominfotik/HMSPOL AG/YL).

Bupati Lobar Bersama Forkompinda, Gelar Rapat Penanganan COVID-19 Level Darurat.

Gerung, Diskominfotik – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid bersama Kapolres Lobar AKBP Bagus Satriyo Wibowo dan Dandim 1606/Mataram melaksanakan Rapat Pemantapan Tim Tracer Desa bertempat yang bertempat di Aula Besar Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar, Gerung, Sabtu (17/7/2021).
Hadir pada kegiatan tersebut Sekertaris Daerah (Sekda) Sekretariat Lobar H. Baehaqi, Dandim 1606 /Mataram yang diwakili oleh Pasi Log Mayor Inf Sutarmin, Kabag Sumda Kompol I Gede Ariadhana, Kasiwas Polres Lobar AKP Agus Pujianto, Kasat Intelkam Polres Lombok Bara , IPTU I Nyoman Agus Sugiarta Wiswa, Kepala Dikes Lobar drg. Hj. Ni Made Ambarwati, Direktur Rumah Sakit Tripat drg. H. Arba’in Ishak, Direktur Rumah Sakit Awet Muda Narmada dr. Aa Ngurah Putra Suryanata, Kabid Yankes Dikes Lobar dr. Ahmad Taufik Fatoni, Kabid Dikes Lobar H. Junaidi, Kasi Pamwal Sat Pol PP Roberd, Camat dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Lobar.
Kegiatan yang dibuka oleh Sekda Lobar H. Baehaqi dalam arahannya mengatakan, “akan dilaksanakan  pemantapan kembali Tim Tracer Desa yang sudah membentuk Tim sehingga didalam pelaksanaan nantinya berjalan sesuai aturan, kemudian juga diharapkan kepada para Camat membuat minimal tiga tempat Isolasi yang nyaman untuk warga masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19. Sesuaikan dengan rasio pergerakan dilapangan yang mempunyai dasar serta sistem, serta harus bekerja baik dalam melakukan trasing secara cepat dalam mengontrol, selain itu juga Camat tetap melakukan rapat koordinasi dalam kesiapan terkait dengan vaksinasi dan penyekatan,” ungkapnya.
Kabid P3KL Dikes Lobar menerangkan bahwa, “situasi COVID-19 dalam Minggu ini tidak begitu baik yang mana dalam lima hari terakhir angka kasus COVID-19 mencapai 100 kasus lebih terkonfirmasi Positif COVID-19, dan saat ini warga masyarakat yang diisolasi sebanyak 250 orang” Ujar Fathoni.
“Adapun cara penanggulangan Covid-19 yakni Tresing, Prokes dan Vaksinasi. Selanjutnya untuk kasus COVID-19 tertinggi saat ini ada di puskesmas Gerung sebanyak 40 Kasus dan untuk laporan Vaksinasi dari Dinas OPD se Lobar sudah melakukan Vaksinasi sebanyak 53.000 Dosis,” Tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dikes Lobar drg. Ni Made Ambaryati menjelaskan ” Kami telah melakukan pertemuan/koordinasi dengan pengelola Salah Satu Hotel di Kawasan Wisata Sengigi yang mana sudah menyiapkan 64 tempat tidur”. Apabila ada Pasien yang dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 harus melengkapi administrasi baru bisa dinyatakan sebagai pasien COVID-19, untuk Pasien yang dibawa ke rumah sakit darurat yakni Gejala Ringan dan untuk sistem kerja secara teknis Tim Tracer Desa yang mana terkait dengan pendanaan semua berasal dari Puskesmas, diketahui juga bahwa 30 Tracer per 130 penduduk namun dikarenakan situasi Lobar saat ini diharapkan juga menunggu Surat Keputusan (SK) Bupati, berapa Tracer yang harus diturunkan di Lobar, kemudian untuk sistem kerja Tim Tracer memiliki waktu sebanyak 72 Jam sejak dirilis, dimana data sudah dikoordinir oleh masing-masing Puskesmas di Lobar,” Ujar Kepala Dikes Lobar ini.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam arahannya mengatakan, “intinya bahwa situasi Nasional saat ini berada di level darurat sehingga diharapkan apa yang menjadi kebijakan dari Pusat maupun Provinsi dan Kabupaten harus ditindaklanjuti,” Tegasnya.
“Perlu diketahui bahwa fasilitas baik Rumah Sakit dan Tenaga kesehatan di wilayah Lobar masih memiliki kekurangan dalam penanganan COVID-19 sehingga dengan situasi dan kondisi darurat dapat diimbangi dengan kerja keras semua pihak yang maksimal khususnya Camat dan Puskesmas bersama TNI Polri dengan kolaborasi dan sinergi dalam segala bentuk kegiatan penanganan COVID dimana BPT yang dialihkan untuk Lombok Barat sangat kecil yang dikeluarkan oleh Kementerian. Selanjutnya masalah isolasi saat ini masih belum berjalan dengan maksimal yang ada di setiap Desa, hal tersebut harus efektif dalam pengawasan khususnya semua Kepala Desa untuk turut andil dalam penanganan covid bersama semua pihak. Dalam kegiatan Penyekatan dilakukan untuk meminimalisir mobilitas orang / masyarakat dimana kebijakan tersebut sebagai upaya dalam pencegahan penyebaran COVID mengimbangi kegiatan PPKM wilayah Kota Mataram. Berkaitan masalah vaksin, tracing dan lainnya harus dilakukan dengan maksimal dan tidak menganggap kegiatan tersebut sebagai formalitas namun harus dikerjakan sesuai dengan situasi darurat saat ini dan mengenai data agar tidak diremehkan maupun diabaikan,” Tutupnya. (Diskominfotik/YL)

PPKM Darurat Hari ke-6 Pelaksanaan PPKM Darurat harus Dibarengi PPKM Mikro

Gerung, Diksominfotik – Mengacu Inmendagri No 15 Tahun 2021, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat harus dibarengi juga dengan pelaksanaan PPKM Mikro. Terutama pada non Jawa-Bali.

Untuk itu, Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito kembali meminta kepada provinsi-provinsi di luar Jawa-Bali untuk terus mengetatkan pelaksanaan PPKM Mikro.

“Jangan merasa terlena karena provinsinya tidak termasuk dalam PPKM Darurat, karena nyatanya kenaikan kasus juga terjadi secara signifikan di luar Jawa-Bali,” ujar Prof Wiku saat menyampaikan perkembangan terkini implementasi PPKM Darurat dalam siaran persnya, Kamis (8/7/2021).

Dia mengingatkan, dari 34 Provinsi, sebanyak 28 Provinsi pembentukan poskonya masih di bawah 50%. Ini artinya hanya 6 Provinsi yang sudah membentuk Posko di lebih dari 50% kelurahannya. Hal ini tidak dapat ditoleransi lagi, karena pelaksanaan PPKM Mikro sudah memasuki bulan ke-6. Namun perkembangan pembentukan posko masih stagnan, tidak signifikan kenaikannya.

“Utamanya pada Provinsi yang bahkan pembentukan posko nya tidak mencapai 3% dari total Kelurahan, yaitu Jambi, Sumatera Utara, Kep. Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, Maluku, NTT, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Papua dan Maluku Utara,” katanya.

Prof Wiku mengharapkan Gubernur dari provinsi tersebut untuk sekarang juga memantau dan menegur Kepala Desa/Lurahnya yang belum membentuk Posko. Pembentukan posko merupakan bagian dari upaya penting menekan kasus, dan itu adalah kewajiban bagi Pemerintah Daerah.

Dia menegaskan, harus ada perbaikan di pekan depan yang menunjukkan provinsi-provinsi itu serius dalam menangani COVID-19 di daerahnya.

Salah satu yang juga perlu untuk terus dipantau adalah kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan salah satunya memakai masker. “Sayangnya, masih terdapat sebanyak 2.654 kelurahan di Indonesia yang kepatuhan memakai maskernya kurang dari 60%,” ujarnya.

Menurutnya, sebagian besar dari Provinsi penyumbang ketidakpatuhan memakai masker tertinggi berasal dari luar Jawa dan Bali. Provinsi dengan jumlah terbanyak adalah Aceh-548 kelurahan, Jawa Barat-503 kelurahan, Jawa Timur-493 kelurahan, Jawa Tengah-186 kelurahan, Sumatera Utara-174 kelurahan, Kalimantan Selatan-131 kelurahan, Sulawesi Selatan-103 kelurahan, Sumatera Barat-85 kelurahan, Sulawesi Tenggara-62 kelurahan, Banten-61 kelurahan.

“Ingat, memakai masker adalah hal termudah dan tersederhana yang bisa dilakukan namun berdampak besar dalam menekan penularan apabila dilakukan secara disiplin dan bersama-sama,” tegas Prof Wiku. Diskominfotik/Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)/YL

Mencegah terjadinya lonjakan Penularan COVID-19 Pintu Keluar Masuk Lombok Barat melalui Pelabuhan Lembar Diperketat.

Lembar, Diskominfotik – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid tinjau langsung situasi di Pelabuhan Lembar setelah ditutup untuk pelayanan penumpang.

Bupati menekankan untuk menindak lanjuti instruksi pemerintah terkait larangan mudik agar semua pihak khususnya ASDP Lembar maupun instansi pelayaran untuk di atensi dengan menerapkan ketentuan yang berlaku sesuai dengan peraturan menteri perhubungan agar setiap penumpang atau pengguna jasa pelabuhan membawa kelengkapan ( hasil rapid tes dan surat keterangan tugas maupun surat keterangan sakit, dll).

Bahkan ia meminta supaya pemeriksaan orang yang masuk melalui Lembar lebih diperketat lagi. Walaupun penumpang yang masuk kriteria pengecualian yang datang dari luar pulau membawa surat keterangan kesehatan. Namun kondisi penumpang yang bersangkutan tetap harus dipastikan kembali di Pelabuhan Lembar.

“Salah satu usaha yang tadi sudah kita sepakati, kalau ada penumpang itu akan kita rapid antigen langsung” tegasnya, saat ditemui di Pelabuhan Lembar, Jum’at (07/5/2021).

Selaku Kepala Daerah Kabupaten Lobar, H. Fauzan Khalid harus memastikan kebijakan pemerintah harus terlaksana dengan baik di wilayahnya. Terlebih ini dinilai untuk kebaikan bersama, mencegah terjadinya lonjakan penularan COVID-19 ini.

“Pelarangan mudik ini kan ada kriteria pengecualiannya, nah yang masuk pengecualian ini yang harus kita pastikan betul-betul syarat-syarat itu terpenuhi” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Lobar, drg. Hj. Ni Made Ambaryati saat ditemui di lokasi yang sama mengakui bahwa untuk menindaklanjuti hal itu, pihaknya sudah menugaskan tiga Puskesmas untuk stand by di Pelabuhan Lembar selama masa pelarangan Mudik hingga libur Lebaran nanti.

“Kami sudah bagi di sini, ada tiga Puskesmas yakni Puskesmas Eyat Mayang, Sekotong dan Jembatan Kembar yang tugas di sini bergiliran sampai Tanggal 17 Mei 2021 mendatang” Ucapnya.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi oknum-oknum yang bisa saja membawa surat keterangan kesehatan palsu dari luar daerah.

“Jadi kalau ada lima atau 10 orang, ya lebih baik di rapid langsung” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh General Manajer PT. ASDP Lembar, Muhammad Yasin bahwa setiap ada penumpang dari luar yang masuk melalui Lembar akan di rapid lagi di pelabuhan setibanya dan sebaliknya.

“Nanti kalau ada kelompok yang dari seberang datang, kita akan lakukan uji coba juga” ujarnya.

“Jadi mereka berangkat kita sudah yakinkan mereka bebas covid, mereka sampai di sini juga harus bebas” tegasnya.

Pengecekan COVID-19 itu pun dapat dilakukan melalui rapid antigen maupun G-Nose yang sudah tersedia di Pelabuhan Lembar, tergantung penumpang tersebut memilih yang mana. Hal itu akan berlaku selama masa pelarangan mudik hingga pengetatan pasca Lebaran nanti.

“Tanggal 17 itu masuk masa pelarangan, Tanggal 18 hingga 25 Mei 2021 masuk masa pengetatan tapi sudah boleh nyeberang penumpang” jelasnya.

Yasin juga mengakui bahwa lalu lintas barang (logistik) di pelabuhan Lembar meningkat dari biasanya. Hal itu dikarenakan adanya peningkatan berbagai kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran.

Sehingga untuk mengantisipasi kecurangan oknum-oknum yang melanggar peraturan. Setiap kendaraan logistik yang masuk di Lembar akan diperiksa mulai dari tempat sopir hingga bagian belakang truk. Untuk memastikan tidak ada kendaraan yang sembunyi-sembunyi nekat mengangkut orang.

Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo mengingatkan, yakni untuk menekan terjadinya pemalsuan surat tugas maupun surat rapid tes agar dilakukan tes rapid secara acak, terutama penumpang yang datang dari luar Nusa Tenggara Barat (NTB) yang selanjutnya di ekspose ke media dengan harapan menekan penyebaran COVID-19 di NTB karena pelabuhan merupakan salah satu pintu masuk ke Provinsi NTB. (Diskominfotik/DN/YL)

 

WABUP HJ. SUMIATUN PANTAU HARGA BAHAN POKOK DI PASAR KEDIRI

Kediri Diskominfotik Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) lakukan pemantauan dan kroscek harga barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya guna memastikan ketersediaan dan pengendalian harga kebutuhan barang bahan pokok di bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1442 H. disejumlah pasar di Kabupaten Lombok Barat diantaranya pasar Narmada, Pasar Gunungsari, dan Pasar Kediri., Kamis, 29/04/21.

Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun didampingi kasat Pol PP Bq. Yeni S. Ekawati, Kadis Perindag Lombok Barat H. Sabidin dan Camat Kediri Hermansyah lakukan pemantauan dan kroscek harga di Pasar Kediri Lombok Barat

Dalam bincang-bincang nya dengan para pedagang Hj.Sumiatun menemukan beberapa bahan pokok terjadi kenaikan dan penurunan diantaranya daging ayam terjadi kenaikan dari harga Rp. 35.000,- naik menjadi Rp. 42.000,-  sedangkan Cabai mengalami penurunan yang cukup drastic  dari Rp. 120.000,- turun menjadi Rp. 60.000,-perkilo

“Kita datang ke sini ingin mengetahui bagaimana ketersediaan barang pokok di Pasar Kediri ini,” ungkap Hj. Sumiatun.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Barat H. Sabidin ditemui saat melakukan Kroscek, mengatakan kenaikan harga disebabkan karena permintaan kebutuhan daging ayam di bulan Ramadhan ini meningkat.

“Wajar saja kalau naik itu memang betul karena bertambahnya permintaan kebutuhan daging ayam,” ujar Sabidin.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan distributor untuk mengetahui penyebabnya apakah pasokannya stabil atau tidak.(Diskominfotik/Sumber Yasir ProKopi Lobar)

Laporan Fisik dan Keuangan Pekerjaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kabupaten P3, P4, P5 TAHUN ANGGARAN 2018

Laporan Fisik dan Keuangan Pekerjaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Kabupaten P3, P4, P5 dan Pemeliharaan Rutin Swakelola Dana Hibah Australia Program Prim – KIAT

 

1 2 3 4 7