Ajaran Baru, Dilarang Pungut Biaya Pendaftaran

Lombok Barat – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat dalam menyambut tahun ajaran baru 2013/2014, tidak memperbolehkan sekolah-sekolah di setiap jenjang untuk memungut biaya pendaftaran murid baru.

Kebijakan itu demi menyikapi keluhan orangtua atau permasalahan yang sering muncul selama penerimaan siswa baru. Keluhan meliputi mahalnya biaya pendaftaran siswa berikut harga seragam yang tak sesuai mutu.

Kepala Seksi Kurikulum Bidang Dikmen, Dikbud Lombok Barat Lalu Supriyadi mengatakan, seluruh sekolah telah diberitahu terkait regulasi ini. Diakuinya, peran Dikbud selama ini khususnya dalam hal kebijakan terkait jelang ajaran baru sangat siginifkan.

Meliputi pengawasan terhadap sekolah-sekolah yang membuka pendaftaran dan mengawasi fungsi dari penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah –BOS untuk pendaftaran siswa baru.

http://www.ntbterkini.com/2013/06/05/ajaran-barudilarang-pungut-biaya-pendaftaran/

Audisi Calon peserta Putri Wirausaha Kreatif Indonsia 2013

Perusahaan di bidang pariwisata El John bersama sejumlah pihak, menyelenggarakan audisi calon peserta Putri Wirausaha Kreatif Indonesia 2013, Putri Olah Raga Indonesia 2013, Putri Pangan Indonesia 2013, serta Putri Bahari Indonesia 2013.

Audisi digelar di Lombok Barat, menyusul audisi di empat kota sebelumnya, yakni Medan, Manado, Semarang, dan Palangkaraya. Reylando Eka Putra dari El John mengatakan, audisi diselenggarakan untuk menjaring peserta asal Nusa Tenggara Barat di ajang pemilihan empat putri ini.

Dengan harapan, mendapat sebanyak-banyaknya peserta dari NTB yang pada akhirnya akan diseleksi menjadi peserta pemilihan purti pangan, bahari dan olah raga.

Reylando menambahkan, kegiatan audisi juga bertujuan sebagai upaya mendukung dan memajukan sumber daya manusia Indonesia, serta mendorong kunjungan masyarakat calon peserta dari seluruh daerah di Indonesia untuk datang ke 10 kota audisi.

Setelah Lombok Barat, program road show akan dilanjutkan ke Jakarta, Bandung, dan Jambi, hingga berakhir di Palembang, pada akhir Juni nanti. Sementara malam Penobatan masing-masing pemilihan akan diadakan di Jakarta, selama Agustus hingga Desember 2013.

http://rrimataram.com/2013/06/audisi-calon-peserta-putri-wirausaha-kreatif-indonsia-2013-di-gelar-di-lombok-barat/

Gudang UD Ikan Lombok Kosong

Mataram-Setelah gencar disorot dan diselidiki aparat, pihak UD Ikan Lombok tiarap. Gudang penangkaran koral di Tembowong, Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong Barat, Lombok Barat (Lobar) sudah dikosongkan. Berbagai jenis koral pun raib dari tempat penangkarannya. Dugaan sementara, koral disembunyikan di laut.

“Kalau diangkut lewat jalan darat, pasti ketahuan. Karena aparat setiap saat nyanggong. Barangnya kemungkinan besar disembunyikan di laut,” ujar sumber yang minta identitasnya dirahasiakan. Namun mengenai lokasi penimbunan koral, ia tidak tahu persis. Butuh penyelam khusus untuk menunjukkan lokasi persis penimbunan koral.

Hal itu juga diakui aparat yang sejak beberapa hari terakhir nyanggong di lokasi. Mereka mengaku tidak menemukan pengangkutan melalui jalur darat melalui jalur Sekotong. Jika ditimbun di laut, sulit dipantau aparat.

Penelusuran Suara NTB Minggu (2/6) di sekitar Teluk Gili Gede pun tak menemukan tanda tanda tempat penampungan. Menelusuri ke beberapa titik  yang dicurigai, tak ada tanda seperti pelampung atau bahan yang dipakai menampung koral yang diperkirakan sudah mencapai ribuan bongkah.

Seorang warga pemilik perahu motor, Supardin, hanya bisa menunjukkan lokasi  pengambilan koral paling dekat, sekitar Teluk Gili Layar. Menurut Supardi, dugaan pengambilan koral berbagai jenis sering dilakukan di lokasi itu.

Hamdan (35), mantan karyawan UD Ikan Lombok yang bertugas sebagai penyelam mengaku, sekitar Teluk Gili Layar sebelumnya menyimpan berbagai jenis koral kelas dunia. Seperti jenis koral “otak”, koral donat, “cabang hiu”, juga sebutan latin koral “barirum”.  Jenis koral itu juga didapat di beberapa titik pencurian lainnya, seperti Teluk Awang, Teluk Ekas, Maringkik.

Informasinya kosongnya lokasi penangkaran UD Ikan Lombok, terlihat dari pengamatan langsung Suara NTB di gudang, di Tembowong Desa Pelangan, dekat lokasi penyeberangan menuju Gili Gede.

Minggu siang kemarin di dalam gudang tidak seorang pun karyawan bisa ditemui. Di dalamnya tidak ada aktivitas, sebagaimana tampak dua pekan lalu. Koral yang tersimpan dalam aquarium kosong. Demikian juga bak penampungan ukuran 5 x 5 meter juga kosong, berikut beberapa bak lainnya. Hanya ada genangan air dan hewan laut “bulu babi”. Demikian juga pemilik perusahaan, Geofani Ardison tidak ada di kediamannya, yang berdekatan dengan gudang.

http://www.suarantb.com/2013/06/03/wilayah/Mataram/detil1.html

Dugaan Pencurian dan Penyelundupan Koral

Sementara itu, pihak Kepolisian masih bekerja keras untuk menelusuri dugaan pencurian dan penyelundupan koral dimaksud. Fokus awal, terkait proses penyelundupan melalui darat Sekotong menuju Pelabuhan Lembar.

‘’Itu yang terus kami pantau,’’ kata Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda NTB AKBP Wasis Mukti Wibowo,dihubungi Minggu (2/6) malam. Namun ia tak menyebut perkembangan pengamatan terakhir, demi kerahasiaan penyelidikan.

Terkait pengungkapan kasus ini yang berkoordinasi dengan Polair, pihaknya juga sedang mengamati di sekitar teluk, lokasi pencurian. Ditanya soal aktivitas UD Ikan Lombok yang sudah ditutup sementara, sehingga tidak ada aktivitas pengiriman dan pengambilan koral, tak mempengaruhi kinerja timnya di lapangan. ‘’Kami punya teknis sendiri untuk menelusuri kasus ini,’’ pungkasnya.

http://www.suarantb.com/2013/06/03/wilayah/Mataram/detil3.html

Taman Perumahan Varindo Dibongkar

Giri Menang-Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan (DTKPK) Lombok Barat (Lobar) mengambil langkah tegas terhadap para pengembang “nakal”. Kemarin, mereka memerintahkan perusahaan pengembang perumahan PT Varindo untuk membongkar taman perumahan mereka yang berada di wilayah Labuapi-Dasan Cermen lantaran dianggap pembangunannya tidak sesuai “Plan (rencana tapak) yang diajukan ke Pemkab.

“Kami cek langsung ke lapangan tempat pembangunan dan memang benar ternyata gambar yang di berikan ke Pemkab tak sesuai dengan kondisi di lapangan “, kata Kepala DTKPK Lobar Dahrun.

Ia juga menambahkan pembangunan taman ini mengganggu Gapura Lobar yang sudah ada dan lokasinya memang berdekatan. Sehingga dinas langsung melakukan peneguran kepada pihak pengembang. “ Pengembangannya sendiri menyadari kesalahan yang mereka perbuat sehingga mau membongkar yang tidak sesuai dengan gambar”, jelasnya saat ditemui di kantor.

Dinas sebelumnya memang telah menegur secara tertulis ke PT Varindo. Namun itu tidak di respons. Sehingga kemarin, DTKPK langsung terjun ke lokasi pembangunan taman dan melakukan rapat koordinasi dengan pihak pengembang untuk memberikan pengertian.

Setelah cek bersama-sama memang di simpulkan gambar yang diberikan ke pemkab tidak sesuai dengan pembangunan yang sedang berlangsung. Dinas juga tidak akan memberikan sanksi ke pengembang karena yang bersangkutan bersedia membongkar dan menyadari kekeliruan mereka.

“ Kecuali bila pihak pengembang tidak ingin membongkar kita akan bongkar paksa membawa juga tim penertiban”, ujarnya.

Dahrun juga menjelaskan ke pihak pengembang, bila taman ini dibangun maka pintu gerbang yang menjadi tanda perbatasan Lobar dengan Mataram bisa tertutup. Dia berharap masalah ini bisa menjadi pembelajaran pihak pengembang property lainnya agar membangun sesuai dengan site plan yang telah disetujui dengan pemkab.

“ Jadi kedepannya taman ini akan dibangun sesuai dengan kesepakatan antara dinas dan Varindo”, tandasnya.

Sumber: Lombok Post, Selasa 4 Juni 2013

Dinas Dukcapil Lobar Terbitkan Hingga 500 Lembar Akta Kelahiran Perhari

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lombok Barat dalam sehari mampu menerbitkan akta kelahiran sekitar 500 lembar dari ribuan lembar yang diusulkan warga akhir-akhir ini.

Kadis Dukcapil Lombok Barat, Zulkarnain kepada wartawan mengatakan, peningkatan drastis terjadi sejak Mahkamah Konstitusi menyatakan, penerbitan akta kelahiran tidak lagi melalui pengadilan bagi  usulan yang terlambat.

Dari Kecamatan Sekotong saja, usulan yang diajukan pada akhir-akhir ini,  mencapai dua ribu lembar.  Ditambah dari sembilan kecamatan lain, masing-masing sekitar 100 hingga 200 lembar.

Zulkarnain mengatakan, petunjuk teknis maupun petunjuk pelaksana tentang akta kelahiran diperoleh pihaknya sejak awal Mei lalu melalui Kementerian Dalam Negeri,  Tak  lama sejak putusan Mahkamah Konstitusi.   Meskipun pada kenyataanya,  peningkatan permintaan akta kelahiran kali ini, menuntut Dinas Dukcapil untuk mempersiapkan tenaga lebih banyak lagi, serta  mengatur frekwensi kerja  mesin cetak  blangko.

Dampak keputusan MK juga membuat pengurusan akta kelahiran kebanyakan dilakukan secara kolektif, meskipun pada dasarnya, pengusulan akta kelahiran disarankan untuk diurus secara pribadi.

Sumber : http://www.ntbterkini.com/2013/06/01/dinas-dukcapil-lobar-terbitkan-hingga-500-lembar-akta-kelahiran-perhari/

PMI Kerjasama dengan America Red Cross

Giri Menang – Pasca bencana gelombang pasang yang menimpa pemukiman penduduk di Daerah pesisir, Palang Merah Indonedia (PMI) bekerjasama dengan American Red Cross dan USAID. Kerjasama ini dilakukan dengan mengadakan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) di tiga lokasi di Lombok Barat (Lobar).

“ Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi dampak resiko bencana dengan cara menitik beratkan partisipasi masyarakat. Selama ini masyarakat hanya menunggu dibantu, dengan pelatihan ini setidaknya masyarakat mampu membantu dirinya dahulu sebelum bantuan dari pemerintah datang “ ujar Kordes SIBAT Sumaidi saat memberi pelatihan bagi warga di pantai Cemara Kecamatan Lembar, kemarin.

Dikatakan, SIBAT ini dilakukan di tiga titik di Lombok Barat yakni Desa Labuan Tereng, Desa Lembar Selatan dan Desa Kuranji Dalang. Masing-masing desa akan mendapat pelatihan selama seminggu siaga bencana dan simulasi tanggap darurat.

Pelatihan SIBAT ini melibatkan tim siaga bencana desa setempat, Palang Merah Indonesia (PMI) Lobar, Tokoh Masyarakat, muda mudi dan pihak terkait lainnya.

Ketua desa siaga Lembar Selatan Suhaimi mengapresiasi kegiatan ini karena memberi pengetahuan mengenai penyelamatan diri dan pemulihan masyarakat pesisir akibat bencana laut seperti tsunami dan banjir rob. Desa Lembar Selatan, khususnya Dusun Cemara memang memiliki kerentanan bencana alam, dalam satu bulan bisa terjadi hingga dua kali banjir rob hingga ke pemukiman warga.

“ Dengan adanya pemahaman warga mengenai bencana alam, setidaknya dapat menekan jatuhnya korban jiwa jika terjadi bencana alam “ katanya.

Kegiatan semacam ini, lanjutnya sangat dibutuhkan agar masyarakat Desa Lembar Selatan bisa mengantisipasi jika terjadi bencana alam.

Sumber: Lombok Post, Kamis 30 Mei 2013

Bidan Desa Terpencil Dapat Bantuan Kendaraan

Lombok Barat – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menyerahkan delapan unit kendaraan bermotor bagi 8 bidan yang bertugas di 8 desa terpencil. Pemberian kendaraan itu untuk mengejar pelayanan kesehatan di bidang persalinan.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Rahman Sahnan Putra mengatakan, delapan kendaraan itu di drop bagi bidan yang bertugas di desa Sedau Kecamatan Narmada, Pusuk Lestari Batu Layar, Gili Gede Sekotong, Blongas Sekotong, Gelangsar Gunung Sari, Mareje Lembar, Banyu Urip Gerung, dan Gegerung kecamatan Lingsar.

Masing-masing bidan mendapat satu unit kendaraan jenis motor bebek dari Dinas Kesehatan. Pemberian kendaraan sebagai lanjutan kepedulian pemerintah daerah terhadap profesi bidan.

Disamping pemberian kendaraan, Pemerintah Daerah juga memberikan insentif atas tugas-tugas bidan di desa, meliputi seluruh bidan yang bertugas di 119 desa dan tiga kelurahan.

Di tempat yang sama, bidan Desa Pusuk Lestari Fajrin mengaku gembira atas pemberian kendaraan tahun ini. Medan yang berat sudah sepantasnya ditopang dengan kendaraan prima. Lebih-lebih jenis bebek dinilai menjadi kendaraan yang tepat untuk alam sekelas Pusuk Lestari.

http://www.ntbterkini.com/2013/05/29/bidan-desa-terpencil-dapat-bantuan-kendaraan/

Relawan PMI Lombok Barat akan Ikuti Temu Karya PMI Nasional

Lombok Barat – Sekretaris Palang Merah Indonesia Cabang Lombok Barat Fadlulah Mustafa mengatakan, pihaknya akan mengirim empat orang relawan PMI Lombok Barat untuk hadir di dalam kegiatan Temu Karya PMI Nasional di Malang, Jawa Timur, 24-30 Juni 2013 mendatang.

Untuk mengirim relawan, PMI Lombok Barat akan melakukan seleksi, untuk memilih siapa saja relawan yang berhak mewakili Lombok Barat pada temu nasional tersebut.

Seleksi berlaku bagi 600 relawan PMI Lombok Barat di 10 kecamatan. Meliputi relawan paling aktif dan tercatat sebagai donor darah sukarela. Fadlulah menambahkan, relawan yang dimaksud ialah relawan berusia dewasa dengan tugas utama suka membantu masyarakat, dan peduli terhadap lingkungan.

http://www.ntbterkini.com/2013/05/29/relawan-pmi-lombok-barat-akan-ikuti-temu-karya-pmi-nasional/

Perempuan dan ABH Terlapor Turun Tiap Tahun

Giri Menang-Kasus perempuan dan anak atau yang dikenal dengan istilah anak berhadapan hukum (ABH) yang terlapor secara resmi di Lombok Barat (Lobar) tergolong kecil. Secara garis besar, jumlahnya menurun setiap tahun.

“ Tapi kami rasa jumlahnya, masih banyak yang tidak terlapor”, kata Kepala BKBPP Lobar Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih.

Menurutnya, banyak yang tidak melapor karena mereka berpikir akan mengeluarkan biaya. Bisa juga mereka takut karena berpikiran itu aib atau bisa juga khawatir dilaporkan balik. “Jelas dalam membantu hal ini dipastikan tidak ada biayanya apalagi bila ada visum dan pendalaman kasus”, tambahnya.

Salah satu yang mungkin jarang dilaporkan adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ada yang melapor namun sering kali dicabut laporannya setelah di awali dengan mediasi oleh pihak BKBPP Lobar. “Semoga warga tidak ada lagi yang takut untuk melaporkan hal ini”, harapnya.

Khusus rangkuman BKBPP Lobar dari tahun 2010 hingga tahun ini, total laporan menyangkut KDRT sebanyak 316 kasus. Untuk tahun 2011 ada 318 kasus dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 212 kasus. “Dari kasus yang terungkap dan terlapor tersebut 37 persen kasus yang menimpa anak dan 63 persen kasus terhadap perempuan”, lanjutnya.

BKBPP Lobar dalam hal ini bekerja sama dengan pihak Polres Lobar, Puskesmas, Rumah Sakit, LSM, dan lembaga lainnya yang peduli dengan perempuan dan anak. Selama ini kasus yang sering di jumpai menimpa anak dan perempuan adalah berupa kekerasan fisik, pemukulan, perkosaan, pencurian, dan lainnya. “Selama dua tahun terakhir ada 9 orang yang dilaporkan menjadi pelaku dalam tindak pidana oleh Polres Lobar”, terangnya.

Panti Sosial Marsudi Putra Paramita (PSMPP) merupakan salah satu pelaksana pelayanan dan rehabilitasi kepada anak dan remaja berstatus eks anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang berstatus offender dan defender. Anak ini nantinya diberikan rehabilitasi sosial serta ketrampilan sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat menjalankan fungsi sosialnya.

“Katagori ABH yang berstatus offender dan defender meliputi pelaku, saksi, maupun korban yang terlibat dalam pelanggaran hukum,”kata Kepala PSMP Paramita Sutiono.

ABH yang terlaporkan dari masyarakat ada 18 orang dan dari lembaga kepolisian ada 1 orang. Pihak panti juga menjadi mediator bila ada kasus yang menimpa ABH tersebut. “Sehingga setelah nanti kembali ke keluarga dan di masyarakat, anak-anak ini mampu melakukan kegiatan sosial dan interaksi sosial dengan masyarakat lainnya”, terangnya.

Panti ini mendidik anak usia pendidikan sekitar 12 hingga 18 tahun yang memiliki permasalahan sesuai dengan Undang-Undang Peradilan Anak. Sehingga anak-anak tersebut harus mendapatkan pembinaan di Panti Sosial Paramita.

“Permasalahan ini seperti anak yang terjerat hukum karena tindak pidana, anak yang terjerat narkoba, serta anak-anak yang tidak berperilakuan baik”, paparnya.

Sumber: Lombok Post, Rabu 29 Mei 2013

1 37 38 39 40 41 53