Lembar, KIM – Pemerintah Desa Jembatan Kembar Timur Kecamatan Lembar melengkapi Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Desanya dengan pengukur suhu. Alat tersebut sangat diperlukan karena masyarakat, banyak yang tidak menghiraukan himbauan pemerintah Pusat, Daerah bahkan dari pemerintah desanya sendiri. Terbukti dengan banyaknya warga seperti Sopir truk tronton yang lalu lanang di wilayah desa Jembatan Kembar Timur.  Terlebih penyebaran Covid-19 semakin banyak menjangkiti masyarakat. Di tingkat provinsi NTB saja sudah berada pada angka 289 positif Covid-19 dan Kabupaten Lombok Barat sudah mencapai angka 44 orang positif terjangkiti Covid-19.

Demikian dikemukakan Kepala Desa Jembatan Kembar H. Ismail Darwan ketika mencoba diukur suhu badannya di Kantor Desanya, Rabu (6/5/2020).

Dikatakan, alat pengukur suhu sangat penting agar Satgas lebih waspada, lebih mudah bekerja dan meminta maaf kalau pengukur suhu terlambat datangnya.

“untuk meningkatkan kewaspadaan Kepala Desa membelikan Satgas alat pengukur suhu, agar satgas lebih mudah bekerja, terlebih lagi ada beberapa dusun notabene masyarakatnya jadi Sopir Truk, Tronton yg selalu menyebrang ke luar Pulau Lombok. Disamping itu Kepala Desa juga meminta maaf atas keterlambatannya alat pengukur suhu ini, karena prosesnya agak lama, harus memesen dulu baru ada barangnya. Katanya menjelaskan.

Ismail juga meminta agar Satgas lebih meningkatkan kirnerjanya, mengedukasi dan melakukan sosialisasi ke dusun-dusun. Terutama agar masayarakat memahami apa wabah penyakit Covid-19 ini, bagaimana cara penanganannya dan apa program pemerintah dalam menangani Pandemi Covid-19. Sehingga masyarakat lebih berpartisipasi, mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dalam mencegah Covid-19. Masyarakat menjadi tidak cuek dengan himbauan pemerintah dan tidak sekedar mengharapkan bantuan dari pemerintah.

“ketakutan saya masyarakat sekarang semakin cuek sama himbauan Pemerintah terlihat dari aktivitas yang lalu lalang, terus sekarang masyarakat lagi mendambakan bantuan-bantuan dari Pemerintah Pusat sampai Desa, samapai-sampai mereka lupa himbauan pemerintah tentang bahayanya pandemi ini,” ungkapnya.

Pemdes Jakem Timur telah melengkapi Satgasnya untuk operasional dengan menyediakan sebanyak delapan  alat pengurukur suhu untuk delapan dusun yang ada. Dengan alat ukur yang dimiliki Satgas, masyarakat di cek satu persatu suhu tubuhnya secara langsung dan tidak perlu takut diketahui suhu tubuhnya. Pemdes Jakem Timur dapat mengontrol dan mengetahui perkembangan warganya serta dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19 di wilayahnya yang sampai saat ini belum ada yang positif.

Masyarakat menyambut positif Satgas Covid-19 mengukur suhu tubuh warga dan tidak takut lagi diketahui suhu tubuhnya. Mereka juga sangat bersyukur adanya Satgas yang selalu memberikan edukasi bagaimana mencegah Covid-19.

“Alhamdulillah alat pengukur suhu sudah ada dan bisa mengakomodir 8 Dusun, jadi kami satgas semakin lengkap alat kerja kami, karena ada beberapa masyarakat juga takut ke puskesmas untuk mengecek suhu gara-gara pandemi ini. Jadi dengan alat ini kita bisa mengontrol lasung prosed perkembangan warga tersebut,” ungkap seorang Satgas.  KIM Lembar Bersaing / Sumariyadi/Rasidibragi