Si Mungil Gili Kedis, Pulau Cinta

kendisINFO NASIONAL – Tak jauh dari Gili Nanggu dan Gili Sudak, Sekotong, Lombok Barat, keajaiban alam membentuk pulau mungil Gili Kedis berbentuk hati. Kemudian, banyak pasangan berdatangan ke tempat ini untuk bertamasya, dan entah bagaimana mulanya, orang-orang pun menamainya dengan Pulau Cinta.

Pulau yang terdapat di pesisir barat daya Pulau Lombok ini sungguh mungil. Sebagian besar terbuka dengan hamparan pasir putih yang sangat halus seolah tepung yang berserakan . Saking kecilnya pulau ini, mengelilinginya pun tak sampai 15 menit.

Banyak pelancong yang berkunjung ke tempat ini, khususnya pasangan muda. Apalagi kalau tidak mengharapkan kenangan bersama kekasih hati di Pulau Cinta yang ternama di Lombok Barat ini. Datang ke tempat ini pun tak sulit. Dari pelabuhan terdekat, seperti Tawun atau Batu Kijuk, Sekotong, dengan menyewa perahu, pelancong bisa segera diantar ke tempat indah ini. Laut bening dan suasana tenang bisa didapat di sini. Tentu tak lengkap jika tak bersama orang tercinta.

Meski tak banyak, beberapa pohon peneduh tumbuh di Gili Kedis yang bisa digunakan sebagai tempat bergantung hammock, tempat Anda bisa berlama-lama menikmati pulau cantik ini. Selain itu terdapat berugak (pendopo) yang bisa menjadi tempat pengunjung berteduh.

Bergeser sedikit dari Gili Kedis, terdapat Gili Tangkong. Pulau yang ditumbuhi pohon lebat dan berbentuk memanjang ini tak berpenghuni. Karang tampak di sisi-sisi pulau. Lautan di sekitar Gili Tangkong ini menjadi tempat favorit para diver atau sekadar snorkeling saat berkunjung ke Sekotong. Bahkan para pemancing amatir dan profesional sering memancing di sekitar pulau ini. Cumi , udang, dan aneka ikan banyak berseliweran di Gili Tangkong ini.

Dengan sekali dayung, keindahan Gili Tangkong dan Gili Kedis bisa dinikmati sekaligus. (*)

Sumber:https://nasional.tempo.co/read/news/2016/12/13/285827603/si-mungil-gili-kedis-pulau-cinta

Kuliner Seafood di Sepanjang Batu Kijuk dan Tawun

btuINFO NASIONAL – Datanglah ke Sekotong, Lombok Barat. Di sepanjang jalan antara Bukit Kijuk dan Tawun, Sekotong, Lombok Barat, Anda akan mendapati jajaran warung yang menyajikan menu olahan dari hasil laut. Ikan bakar sudah pasti tersedia. Dari baronang, ekor kuning, sampai bawal. Perbedaan dengan ikan bakar di tempat lain terdapat pada sambal khas yang dioleskan pada olahan seafood. Pedas-pedas sedap, pastinya.

Olahan cumi-cumi dan udang pun siap disajikan di warung-warung makan sederhana di sepanjang jalan tersebut. Ikan tidak langsung dibakar, tapi diasap-asapkan dengan bara api dari arang batok kelapa terlebih dahulu. Saat akan disantap, baru dibakar kembali.

Ikan, cumi-cumi, dan udang yang terdapat di warung-warung ini masih segar, merupakan hasil tangkapan malam atau pagi sebelumnya. Jadi rasanya akan berbeda dengan ikan-ikan yang sudah lama dibekukan.

Pengunjung bisa memesan makanan dan memilih ikan secara langsung. Besar atau kecil, sesuai dengan selera. Sambil menunggu makanan tiba, duduk di berugak-berugak (semacam pendopo) menghadap laut tentu menyenangkan. Sebab, Batu Kijuk dan Tawun berada di pesisir, di mana terdapat gili-gili yang menjadi destinasi wisata, seperti Gili Nanggu, Tangkong, Sudak, dan Kedis, tepat di depannya. Bahkan, jika ingin snorkeling atau memancing di laut, biasanya warung-warung ini pun menyewakan perahu dan peralatan yang dibutuhkan.

Makanan datang, ada plecing kangkung dan terung sambal, hadir bersama ikan-ikan bakar yang menggoda selera. Menikmati hidangan sembari dibuai angin laut, jangan salahkan jika akan menambah berkali-kali. Di Sekotong, warung-warung makan dengan menu ikan bakar makin menjamur. Syifaiyah, salah seorang pemilik warung makan, merasakan itu. “Dulu yang datang makan di sini kebanyakan para penambang emas, tapi sekarang sudah banyak wisatawan, terlebih pada akhir pekan,” kata perempuan yang menjalankan usahanya bersama keluarga sejak tahun 2000 ini.

Untuk harga relatif terjangkau kocek. Meskipun demikian, antara satu warung dan lainnya harganya bisa berbeda-beda dengan menu yang sama. Agar tak kaget, triknya, sebutkan nilai uang yang kita mau jajankan dan biarkan mereka menyajikannya. Biasanya akan melimpah ruah.

Datanglah ke Sekotong. Tak akan kelaparan, karena warung-warung makan seafood berjejer di sini. Jangankan sepiring oseng-oseng sotong, ikan bakar baronang pun bisa dipesan dan bakal disajikan dalam jumlah banyak. (*)

Sumber:https://nasional.tempo.co/read/news/2016/12/14/285827802/kuliner-seafood-di-sepanjang-batu-kijuk-dan-tawun

Perkuat Jaringan Telekomunikasi, Pemkab. Lobar Lakukan MoU dengan PT Tower Bersama

towerGiri Menang – Penandatanganan MoU ( Memorandun of Understanding) dilakukan Rabu (14/12) siang ini antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat dengan PT Tower Bersama bertempat di Ruang Rapat Utama Jayengrana Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang, Gerung. Hadir pada kesempatan itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si dan perwakilan Direktur PT Tower Bersama dan jajarannya dan seluruh kepala SKPD lingkup Pemkab. Lobar.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid usai penandatanganan MoU tersebut mengakui sangat mengapresiasi penandatanganan kesepakatan ini. Bupati menilai, jika perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang cukup pesat dan semakin modern. Bupati memberi ilustrasi, jika dulunya HP (Hand Phone) seukuran batu-bata. Namun saat ini ukurannya malah makin kecil dengan fungsi serta aplikasi yang semakin banyak dan luas. Demikian pula fasilitas yang mendukung alat baik infrastruktur telekomunikasi dan lainnya mengalami perkembangan signifikan.

Bupati juga membandingkan, jika dulunya untuk membangun sarana prasarana telekomunikasi membutuhkan lahan yang cukup. Tapi saat ini untuk membangun satu tiang pancang menara telekomunikasi saja tidak sampai satu meter. “Kita akui dari sisi efisiensi dan efektivitasnyapun juga jauh lebih praktis. Dan dengan penandatanganan kerjasama seperti ini merupakan jawaban dari kekhawatiran penyediaan sarana telekomunikasi model lama yang terkesan sulit, lamban tidak efisein dan efektif,” ungkap Bupati.

Sepengetahuan Bupati, Kabupaten Lombok Barat merupakan kabupaten/kota kedua di NTB setelah kota Mataram yang melakukan MoU seperti ini. Mengutip laporan dari Kadishubkominfo Lobar H. A. Saichu, Bupati menjelaskan bahwa di Lombok Barat terdapat 54 titik yang sudah dilakukan survei oleh PT Tower Bersama dan sudah dinyatakan layak oleh PT Tower Bersama dimaksud. Hanya saja untuk tahap awal baru 10 titik yang bisa dilakukan kerjasama kesepahamannya. “Dan ini nantinya akan dtindaklanjuti dalam bentuk perjanjian sewa aset antara Pemkab. Lobar dengan pihak PT Tower Bersama,” ujar Bupati.

Bupati Fauzan Khalid juga mengaku jika pihak PT Tower Bersama sudah menyatakan komitmennya termasuk menjalankan semua kewajibannya termasuk dari Pemkab. Lobar. Meski demikian yang lebih penting dari itu ingat Bupati yakni rasa memiliki tanggung jawa bersama untuk menjaga, mengawasi dan mensosialisasikannya kepada masyarakat.
Bupati memberi contoh pembelajaran pada kasus yang terjadi di kota Mataram beberapa waktu lalu, terutama dari pihak-pihak yang terkena lahanya maupun lokasi-lokasi yang bersebelahan dengan lokasi dibangunnya tiang mikrosel ini ditancapkan. “Jadi kewajibann kita untuk turut menjaga, mengawasi, memelihara dan mensosialisasikannya kepada masyarakat,” pesan Bupati.

Untuk mendukung kerjasama ini, Bupati Lombok Barat juga menyampaikan kalau pihaknya sudah membentuk semacam tim yang beranggotakan internal Pemkab. Lobar dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat pemerintahan desa. “Karena lokasi pembangunan ini juga menyasar desa-desa, keterlibatan Kades juga sangat dibutuhkan. Muara dan tujuan semua itu untuk memberikan sosialisasi/pengertian kepada masyarakat, sekaligus mengajak masyarakat untuk turut menjaga keberadaan tiang mikrosel yg ditancapkan tersebut oleh PT Tower Bersama. “Jadi kami tidak hanya sekedar menuntut Pihak PT Tower Bersama untuk memenuhi kewajibannya tapi juga turut menjaga, mengawal dan mengawasi bersama tower bersama tersebut,” tutup Bupati.
Kadishubkominfo Lobar, H. A. Saichu, MM melaporkan, penandatanganan kesepakatan antara Pemkab. Lobar dengan PT Tower Bersama tentang Pembangunan dan Pengoperasian Penyelengaran Infrastruktur Antena Telekomunikasi Mikrosel dan jaringan Optik ini dimaksudkan untul lebih memperkut jaringan telekomunikasi baik 3G, 4G dan lainnya. Dan apa yg menjadi harapan Bupati dan segenap jajaran Pemkab. Lobar untuk mendukung Smart City di Kabupaten Lombok Barat bisa berjalan dengan baik.

Kecuali itu, Syaichu menambahkan, dari sisi bentuk tiang telekomunikasi Mikrosel berketinggian tidak lebih dari 18 meter dan juga dapat berfungsi sebagai penerangan jalan dan juga Wifi. Disamping itu bentuknya juga disesuaikan dengan lokasi pembangunannya dengan memperhatikan sisi estetika dimanadilakukan pembangunan tower oleh PT Tower Bersama Group tersebut.

Mantan Sekretaris Dishubkominfo Lobar ini menambahkan, dari hasil pemetaan yg dilakukan PT Tower Bersama di Lombok Barat ditemukan sebanyak 57 titik yang layak untuk dibangun tiang mikrosel ini. Namun sebagai pilot project akan dilaksanakan dulu di 10 titik. Kecuali itu manfaat yang diperoleh, Syaichu menjelaskan, yakni akan mendapatkan retribusi daerah. Disamping itu juga tahun 2017 nanti bisa dilakukan pemungutan terkait dengan retribusi pengendalian dan pengawasan menara telekomunikasi. (her-humas)

tower3 tower2 tower1

Peluang Pasar Hortikultura Di Lobar Cukup Cerah

??????????Harga komoditi tanaman hortikultura jenis sayur-mayur ternyata masih cukup prospektif. Meski harganya sempat menurun di pasaran, namun penurunan tersebut tidak terlalu membuat petani rugi. Penurunan harga terjadi mengingat  stok di pasar berlimpah. Namun dari sisi ekonomi petani dibandingkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan, petani  mengaku masih beruntung.

Hamdi (35) petani sayuran kembang kol asal Labuapi, membandingkan jika pada musim panen sebelumnya, harga perkilonya bunga kol di pasaran bisa menembus Rp 8000. Ia menyadari pada saat itu, petani lainnya masih jarang yang menanam sayuran jenis ini. “Namun sebaliknya saat ini banyak yang mencoba menanam kembang kol dan panen secara bersamaan. Akibatnya harga turun menjadi Rp 5000 perkilonya,” kata Hamdi yang ditemani istrinya saat panen di Labuapi, belum lama ini.

Ditanya soal pemasaran, Hamdi tak terlalu mengkhawatirkannya. Selama ini ia memasarkannya ke sejumlah pasar seperti pasar Kebon Roek, Pasar Bertais, Pasar Pagesangan (Mataram), Pasar Labuapi, Pasar Perampuan, Pasar Kediri, Pasar Gerung di Lombok Barat. “Di sejumlah pasar tersebut kebutuhan sayur-mayur permintaannya masih tinggi. Karena itu peluang pasar tanaman holtikultura ini tetap stabil,” jelas Hamdi yang juga anggota Kelompok Tani Labuapi 4.

Terkait penyakit yang suka menyerang tanamannya, Hamdi tidak menampiknya. Paling banter serangan hama ulat daun seringkali mengancam tanaman sayurnya. Salah satu cara untuk membasminya dengan menyemprotkan insektisida ulat daun.

Hamdi juga melakukan persemaian bibit kol sebelum di tanam di sebidang tanah yang luasnya 15 are. Ia membeli bibit sebanyak 10 gram dengan harga Rp. 70 ribu. “Dari 10 gram bibit tersebut menjadi 1.500 batang. Masa panen terhitung sampai 45 hari. Dan untuk 15 are ini rata-rata kami bisa menghasilkan antara 5-6 kwintal kembang kol,” kata Hamdi.

Jurnalisme warga: Wardi, Labuapi

Perang Topat, Perang Perdamaian

perangtopat1Perang! Siapapun dia, kalau mendengar kata perang, pasti yang terlintas adalah pertumpahan darah. Yang terbayang adalah nyawa, senjata, dan dendam. Tapi beda dengan Perang Topat. Justru sebaliknya, Perang Topat ritual masyarakat Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat-NTB ini, justru membawa perdamaian. Perang Topat pada substansinya, ingin menguatkan tali persaudaraan, menguatkan silaturahmi diantara berbagai macam unsur yang ada di masyarakat, khsusnya masyarakat Hindu dengan masyarakat Islam.

Even religi dan budaya Perang Topat 2016 ini, memadukan religi sisi agama, sisi religiusitas dan sisi budaya. “Budaya Perang Topat ini wajib dan terus dipertahankan,” kata Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid, M.Si kala memberikan sambutan pada gelaran ritual Perang Topat, Selasa (13/12).

Ritual budaya Perang Topat adalah, suatu upacara ritual yang merupakan pencerminan rasa syukur kepada Sang Pencipta, yang telah memberikan kemakmuran dalam bentuk kesuburan tanah, cucuran air hujan dan hasil pertanian melimpah. Upacara ini dilaksanakan di Taman Lingsar oleh umat Hindu bersama-sama dengan suku sasak,yaitu dengan cara saling melempar topat (ketupat) antara peserta yang satu dengan yang lainnya.

Perang Topat ini dilaksanakan setelah selesainya Pedande Mapuje, yaitu pada saat Roroq kembang Waru (bergugurnya kembang waru) sekitar pukul 17.00. Biasanya upacara yang cukup sakral ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan Purname Sasih ke Pituq menurut kalender Sasak, atau sekitar bulan Desember.
Ditaman Lingsar inilah terdapat pura yang merupakan tempat pemujaan yang berdampingan antara pemeluk agama Hindu dan Muslim suku Sasak yang disebut Kemaliq. Kronologis upacara ini, diawali dengan upacara persembahyangan ditempat pemujaan masing-masing. Kemudian mereka memasuki lapangan di luar tempat pemujaan, dan dilanjutkan dengan saling melempar menggunakan ketupat antara para peserta upacara.

Masyarakat setempat meyakini bahwa, upacara ini akan memberi berkah dengan turunnya hujan. Sementara masyarakat yang lain menyebutkan bahwa upacara ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas hujan yang dikaruniakan oleh Tuhan bagi kemakmuran hidup mereka. “Secara fisik di taman Lingsar ini ada dua bangunan yang melambangkan persatauan yaitu Kemaliq dan Pure,” sebut Fauzan dihadapan FKPD Lobar, Sekda, Kadis Pariwisata, Komisi IV DPRD Lobar serta sejumlah tamu dari Jakarta dan Korea. (LPA/Humas)

perangtopat perangtopat4 perangtopat3 perangtopat2 perangtopat1

LOMBOK BARAT TERIMA BENDERA PATAKA NTB

pataGiri Menang- Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H.Moh. Taufiq menerima Pataka dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah di lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Rabu (14/12). Selanjutnya Pataka akan di bawa dan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Penyerahan pataka itu dilakukan dalam upacara singkat, sebagai perlambang ulang tahun NTB yang ke-58.

Perjalanan Kirab Pataka dalam rangka Hari Ulang Tahun NTB ke- 58, dimulai dari Pemerintah Kota Bima. Selanjutnya dijadwalkan pada 16 Desember 2016, pataka ini sudah tiba di Mataram, untuk selanjutnya disemayamkan sebelum turut dikibar pada puncak HUT NTB 17 Desember 2016. (Budi/Humas)

patak1 pata1

Perang Topat Wujud Keluhuran Budaya dan Toleransi Ummat Beragama

perangtopatSelain wisata alam yang tersebar di berbagai penjuru, di Lombok juga terdapat banyak sekali wisata budaya, diantaranya adalah “TRADISI PERANG TOPAT” yang merupakan tradisi turun temurun yang mulai dilakukan sepeninggal penjajahan Bali di Lombok di masa lampau. Tradisi ini di lakukan dengan cara saling lempar dengan menggunakan ketupat antara Ummat Islam dan Ummat Hindu Lombok.
Dengan menggunakan pakaian adat khas Sasak dan Bali ribuan warga Sasak dan umat Hindu bersama-sama dengan damai merayakan upacara keagamaan yang dirayakan tiap tahun di Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Sebagaimana evennya digelar, Selasa (13/12-2016) di pelataran Pura Lingsar digelar tradisi tahunan bernama Perang Topat. Keunikan tradisi ini mengundang kalangan pejabat seperti Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, beserta segenap anggota Muspida, Kadis Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi dan tentunya wisatawan asing yang dibawa para tour operator turut menyaksikan tradisi yang merupakan bentuk manifestasi kerukunan dua ummat beragama Muslim di Lombok dan Hindu Bali yang tinggal di Lombok.
Ketua Pengelola Kemaliq Lingsar, Lalu Suparman Taufik menjelaskan, prosesi Perang Topat dimulai dengan mengelilingkan sesaji berupa makanan, buah, dan sejumlah hasil bumi sebagai sarana persembahyangan dan prosesi ini didominasi masyarakat Sasak dan beberapa tokoh umat Hindu yang ada di Lombok. Sarana persembahyangan seperti kebon odek, sesaji ditempatkan didalam Pura Kemalik.Prosesi kemudian dilanjutkan dengan perang topat, bertepatan dengan gugur bunga waru atau dalam bahasa Sasaknya “rorok kembang waru” yakni menjelang tenggelamnya sinar matahari sekitar pukul 17.30.Perang Topat yang merupakan acara ritual sekaligus bagian dari Pujawali menggunakan makanan sajian berupa ketupat yang juga merupakan sesajian dalam upacara. Setelah itu ketupat yang sudah dipakai untuk perang ini dibawa pulang oleh masyarakat khususnya petani, karena diyakini dapat dipergunakan sebagai bubus untuk dijadikan pupuk yang ditaburkan di sawah dan kebun pada saat malam hari seraya mohon doa pada Yang Maha Kuasa untuk mendapatkan kesuburan bumi dan hasil pertanian yang semakin melimpah.
Perang topat merupakan rangkaian pelaksanaan upacara pujawali yaitu upacara sebagai ungkapan rasa syukur umat manusia yang telah diberikan keselamatan, sekaligus memohon berkah kepada Sang Pencipta.
Ber bagai kegiatan digelar sebelum dan sesudah terlaksananya Perang Topat. Diantaranya gotong royong masyarakat yang dilaksanakan ummat Hindu dan warga suku Sasak di Pelataran Pura dan Kemaliq Lingsar. Memasang Abah-Abah atau memasang perlengkapan upacara dan Sabun Rah  juga dilaksanakan ummat Hindu dan Ummat Muslim Ssaak.  Napak Tilas Negelingan Kerbau oleh Ummat Islam Sasak dan Ummat HIndu. Persembahyangan Ummat Hindu dan Perang Topat, Bebeteh/Ngelukar yang dilaksanakan ummat Hindu dan ummat Muslim-Sasak.
Jurnalisme warga; Wardi, Labuapi

Cegah Infljuenza Hingga Sesak Napas Dengan Mangga

ManggaBanyak varietas mangga dan tidak kurang dari 200 jenis ragam dan varietasnya. Dibalik kelezatannya, mangga memiliki banyak khasiat yang cukup bermanfaat. Yakni dapat menyembuhkan penyakit influenza, penambah nafsu makan, menyembuhkan luka pada kulit, radang tenggorokan atau batuk dan masih banyak penyakit lainnya.

Khasiat dari buah mangga begitu banyak, Seperti bila menaruh mangga di kamar akan mampu mengusir nyamuk, karena baunya yang harum tak disukai nyamuk. Dan bila influenza menhyerang, makanlah manbgga tiga biji bakal dapat terobati. Dan untuk menguatkan rasa anggur yang bias disajikan dalam jamuan makan malam hanya dengan menyajikan satu biji buah mangga dapat memperkuat rasa anggur.

Mangga memiliki kandungan vitamin A, C dan E yang sangat bagus untuk keremajaan kulit dan mencegah kanker. Karena dalam mangga terdpat karotenoid yakni bahan penumpas kanker yang baik. Kandungan asam galat yang ada pada mangga, sangat baik buat pencermaan. Selain itu kesehatan mata, mulut dan tenggorokan gunakanlah buah mangga.

Jika belanja mangga jangan pilih yang terlalu matang atau mentah, pilihlah kualitas yang pas yaitu matang di pohon. Teksturnya padat tapi tak tyerlalu keras. Baunya harum tapi tak menyengat.

Untuk tips mengobati influenza. Siapkan buah mangga satu buah, ambil dagingnya, tambahkan jahe seukuran satu jari dan dua bawang putih . Semua bahan direbuas dengan 500 cc air sampai tersisa setengahnhya. Kemudian saring dan minum selagi hangat.

Sedangkan untuk batuk atau sesak napas, siapkan mangga satu buah, satu sendok makan jeruk nipis, dua sendok madu, 100 ml air hangat . Campur semua bahan dan belebder halus . Minum dua kali sehari. Untuk itu disarankan mengkonsumski mangga tkidak saja memenuhi kebutuhan vitamin, namun bias dicampur dengan bahan lain sebagai obat.

Wardi, Jurnalisme  warga Labuapi

GELAR PASUKAN PENGAMANAN, IKRAR DAMAI PILKADES

pilka2Giri Menang – Sebanyak 500 personil anggota pengamanan dari Polres Lombok Barat (Lobar), Pol PP Lobar dan TNI melaksanakan apel Gelar Pasukan dalam rangka pengamanan pilkades serentak di lapangan Polres Lobar, Selasa (6/12). Pesta akbar pilkades serentak di 18 desa dari 9 Kecamatan yang ada Kabupaten Lombok Barat rencananya akan dilaksanakan besok Rabu ( 7/12 ). Untuk mengantisipasi terjadinya konflik yang akan menganggu kelancaran pelaksanaan Pilkades, dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatangan dan pembacaan Ikrar Pilkades Damai 2016 oleh 68 calon Kepala Desa (Kades) di dampingi Sekda Lobar, Kapolres Lobar, Kapolres Mataram, Dandim 1606 Lobar,Ketua DPRD Lobar dan Kasat Pol PP Lobar.

Ada 6 point yang tertuang dalam ikrar damai tersebut. Pertama, para calon Kades harus mematuhi tata tertib yang berlaku. Kedua, berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban. Ketiga, mengendalikan perilaku anarkis dari para pendukungnya. Keempat, tertib adil dan berkualitas. Kelima, menerima hasil keputusan akhir dari pelaksanaan Pilkades dan terakhir jika melanggar ikrar tersebut siap untuk ditindak.

Sementara itu Sekda Lobar, H.Moh. Taufiq selaku Inspektur Upacara berpesan agar masyarakat merapatkan barisan untuk mengantisipasi gangguan keamanan. Sekda juga meminta agar para calon mampu menunjukkan diri sebagai suri tauladan yang baik. “Kekalahan dan kemengan adalah hal yang biasa dalam demokrasi. Untuk itu para calon harus arif dalam menerima kekalahan,” ungkapnya. Sekda menganjurkan apabila nanti terjadi permasalahan hendaknya diselesaikan dengan musyawarah dan mengharapkan peran serta dari tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberi arahan. (budi/humas)

pilka5 pilka4 pilka2 pilka1 pilka piljka3

Bupati: Kita Harus Konsisten !!!

pohon1Giri Menang – Bupati Lobar H. Fauzan Khalid minta segenap pihak agar dalam melaksanakan suatu gerakan jangan hanya bersemangat di awalnya saja.

“Suatu gerakan sering kita semangat laksanakan ketika baru di awal saja”, ujarnya saat memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia hari ini di Sekotong. Hal tersebut menjadi fokus setelah menilai kebisaan banyak pihak yang setelah awal-awal bersemangat namun melemah di kemudian waktu.

Kegiatan penanaman pohon itu dirangkai dengan acara Bulan Menanam Nasional, Gerakan Perempuan Tanam Pelihara Pohon, dan Korpri menanam itu menurut Bupati tidak berarti apa-apa kalau judul-judul kegiatan ini tidak konsisten dengan yang dilakukan.

“Jadinya hanya bersifat formal tanpa arti apa-apa,” lanjutnya.
Dikatakan, konsistensi sangat dibutuhkan tanpa menunggu perintah. Ketika judul-judul kegiatan ini sudah diumumkan, seharusnya semua pihak bergerak tanpa harus menunggu dilihat orang lain.

Lebih lanjut dikatakan, kita sering memperoleh sesuatu namun tidak kita anggap nikmat yang harus dipelihara. Misalnya hutan.
“Kita baru sadar bahwa hutan itu penting ketika hutan sudah habis dan terjadi banjir,” kata Bupati Fauzan.

Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk giat menanam pohon. Bahkan ia menginstruksikan semua kantor pemerintah dan sekolah supaya menanam pohon dan bunga.

Kegiatan penanaman pohon secara nasional dikenal sebagai bentuk pro aktif pemerintah untuk go green melalui program one million tress. Lombok Barat sendiri cukup berbangga sebagai Pemerintah Daerah dengan prestasi yang cukup prestisius di bidang tersebut dan bidang lingkungan hidup secara umum. Tercatat banyak terobosan dilakukan, di antaranya adalah Pohon Pengantin yang digagas secara kolektif antara Dinas Kehutanan, Badan Lingkungan Hidup, dan Kementerian Agama.

Program tersebut mendapat banyak apresiasi, sehingga saat ini diikuti secara konsisten oleh desa-desa. Prestasi berikut baru-baru ini adalah Pemerintah Kabupaten Lombok Barat memperoleh anugerah Kabupaten Nomor 1 dalam Menanam Pohon yang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Prestasi tersebut seakan melengkapi prestasi 2 tahun yang lalu dalam bentuk prestasi One Million Trees.

Semangat memperbaiki kondisi alam dan hutan pun menginspirasi masyarakat untuk bergerak membantu Pemerintah. Setidaknya dalam kurun 3 tahun terakhir, ada 2 putra Kabupaten Lombok Barat memperoleh anugerah Kalpataru; masing-masing TGH. Shafwan Hakim Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim memperoleh Kalpataru di tahun 2013 dan kemudian diikuti oleh TGH. Hasanain Juaini yang memperoleh Kalpataru di tahun 2016.
Kedua Tokoh Agama tersebut dianugerahkan plakat prestisius karena jerih payah dan upaya kerasnya ikut andil dalam menggerakkan masyarakat “menanam pohon”.

Kadis Kehutanan Lobar, Agus Gunawan memaparkan, luas hutan di Lobar 41.980 atau mencapai 40 persen luas Lobar. Dari jumlah itu 17.200 ha masuk katagori lahan kritis, di mana 15.000 ha di antaranya berada di Sekotong.

Untuk kegiatan HMPI kali ini Dishut Lobar menanam pohon turus jalan sepanjang 3 km, dan hutan rakyat 10 ha. Jumlah bibitnya mencapai 12 ribu, di mana 11 ribu sudah ditanam, dan sisanya 1000 batang ditanam hari ini secara simbolis.
“Tanam dulu baru adakan acara,” tandasnya. (Afgan)

pohon pohon2 pohon1

1 2 3 4 27