Baiq Siti Suryani, Rintis Produk Berbahan Baku Ikan

A-2SASAK Maiq adalah salah satu UMKM yang berkembang di Desa Senteluk Batulayar Lombok Barat. UMKM ini dirintis Baiq Siti Suryani. Kini dia telah berhasil mempekerjakan pegawai sebanyak 15 orang.

Awalnya pada tahun 2012, Sasak Maiq membuat tortilla rumput laut, kerupuk rumput laut, dan rengginang rumput laut. Tahun 2015 kemudian melebarkan sayap dengan memproduksi produk lainnya seperti terasi dan kopi rumput laut.

“Kami akan berupaya mengembangkan UMKM ini sehingga memiliki daya saing yang lebih kuat lagi,” kata Suryani kepada Lombok Post kemarin.

Suryani menuturkan, usaha ini dimulai dari usaha kecil-kecilan. Pasarannya hanya menyasar warung, kios, dan sekolah. Harga produk yang ditawarkan cukup murah mulai dari Rp 500 hingga Rp 1000 perbungkus.

Menurut dia dalam perjalanannya, usaha ini mengalami pasang surut. Hingga tahun 2014 Suryani menjalankan usaha sendiri. Namun lambat laut permintaan terus meningkat. Dia pun menggandeng mitra untuk meningkatkan produksi dan memasarkan barang.

”Dengan bermitra usaha kita bisa lebih cepat berkembang,” ujarnya.

Kemitraan ini penting karena sejalan dengan misi dari UMKM tersebut. UMKM ini mulai dirintis sejak tahun 2012 dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dia mengaku ingin mengajak masyarakat untuk mandiri dalam menjalankan usaha.

Menurutnya menjalankan bisnis membutuhkan proses yang cukup panjang. Apalagi tingkat persaingan tinggi. Namun itu semua tak membuat ia gentar.

”Kuncinya jalankan bisnis itu, harus berani bersaing,” katanya.

Suryani melihat, jika dikelola secara serius UMKM yang memasarkan produk unggulan daerah akan mampu bersaing. Apalagi di tengah terus berkembangnya pariwisata NTB. ”Peluang UKM cukup besar dengan majunya pariwisata daerah,” jelasnya.

Ia cukup terkesan dengan perkembangan pariwisata NTB. Pariwisata dinilai mampu mengembangkan produk UKM. Khususnya produk UKM yang merupakan komoditi unggulan daerah.

Banyaknya tamu mancanegara ke NTB merupakan peluang yang harus dimanfaatkan. Tentunya dengan hal ini pihaknya berharap agar produk di NTB makin berkembang baik dikenal lokal maupun mancanegara.

”Olahan rumput laut paling laku di pasaran, dan sangat diminati wisatawan mancanegara,” tambahnya.

Dia mengakui, merintis suatu usaha pasti akan menemui kendala. Hal inilah yang juga dialami UKM Sasak Maiq. Kendala yang dihadapi di antaranya belum adanya alat modern untuk menopang produksi dan pemasaran yang belum begitu luas. Namun kendala ini tidak pernah menghambat pengembangan usahanya.

“Pelan-pelan, kendala itu akan bisa dipecahkan,” tegasnya. (nur/r4)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/05/14/berawal-rumput-laut-lebarkan-sayap/