pohon1Giri Menang – Bupati Lobar H. Fauzan Khalid minta segenap pihak agar dalam melaksanakan suatu gerakan jangan hanya bersemangat di awalnya saja.

“Suatu gerakan sering kita semangat laksanakan ketika baru di awal saja”, ujarnya saat memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia hari ini di Sekotong. Hal tersebut menjadi fokus setelah menilai kebisaan banyak pihak yang setelah awal-awal bersemangat namun melemah di kemudian waktu.

Kegiatan penanaman pohon itu dirangkai dengan acara Bulan Menanam Nasional, Gerakan Perempuan Tanam Pelihara Pohon, dan Korpri menanam itu menurut Bupati tidak berarti apa-apa kalau judul-judul kegiatan ini tidak konsisten dengan yang dilakukan.

“Jadinya hanya bersifat formal tanpa arti apa-apa,” lanjutnya.
Dikatakan, konsistensi sangat dibutuhkan tanpa menunggu perintah. Ketika judul-judul kegiatan ini sudah diumumkan, seharusnya semua pihak bergerak tanpa harus menunggu dilihat orang lain.

Lebih lanjut dikatakan, kita sering memperoleh sesuatu namun tidak kita anggap nikmat yang harus dipelihara. Misalnya hutan.
“Kita baru sadar bahwa hutan itu penting ketika hutan sudah habis dan terjadi banjir,” kata Bupati Fauzan.

Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk giat menanam pohon. Bahkan ia menginstruksikan semua kantor pemerintah dan sekolah supaya menanam pohon dan bunga.

Kegiatan penanaman pohon secara nasional dikenal sebagai bentuk pro aktif pemerintah untuk go green melalui program one million tress. Lombok Barat sendiri cukup berbangga sebagai Pemerintah Daerah dengan prestasi yang cukup prestisius di bidang tersebut dan bidang lingkungan hidup secara umum. Tercatat banyak terobosan dilakukan, di antaranya adalah Pohon Pengantin yang digagas secara kolektif antara Dinas Kehutanan, Badan Lingkungan Hidup, dan Kementerian Agama.

Program tersebut mendapat banyak apresiasi, sehingga saat ini diikuti secara konsisten oleh desa-desa. Prestasi berikut baru-baru ini adalah Pemerintah Kabupaten Lombok Barat memperoleh anugerah Kabupaten Nomor 1 dalam Menanam Pohon yang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Prestasi tersebut seakan melengkapi prestasi 2 tahun yang lalu dalam bentuk prestasi One Million Trees.

Semangat memperbaiki kondisi alam dan hutan pun menginspirasi masyarakat untuk bergerak membantu Pemerintah. Setidaknya dalam kurun 3 tahun terakhir, ada 2 putra Kabupaten Lombok Barat memperoleh anugerah Kalpataru; masing-masing TGH. Shafwan Hakim Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim memperoleh Kalpataru di tahun 2013 dan kemudian diikuti oleh TGH. Hasanain Juaini yang memperoleh Kalpataru di tahun 2016.
Kedua Tokoh Agama tersebut dianugerahkan plakat prestisius karena jerih payah dan upaya kerasnya ikut andil dalam menggerakkan masyarakat “menanam pohon”.

Kadis Kehutanan Lobar, Agus Gunawan memaparkan, luas hutan di Lobar 41.980 atau mencapai 40 persen luas Lobar. Dari jumlah itu 17.200 ha masuk katagori lahan kritis, di mana 15.000 ha di antaranya berada di Sekotong.

Untuk kegiatan HMPI kali ini Dishut Lobar menanam pohon turus jalan sepanjang 3 km, dan hutan rakyat 10 ha. Jumlah bibitnya mencapai 12 ribu, di mana 11 ribu sudah ditanam, dan sisanya 1000 batang ditanam hari ini secara simbolis.
“Tanam dulu baru adakan acara,” tandasnya. (Afgan)

pohon pohon2 pohon1