H. Moh. Uzair: Puasa Bukan Alasan untuk Mengurangi Disiplin Kerja

Kurang dari 20 hari ke depan, umat Islam akan menjalankan ibadah Puasa. Diharapkan supaya umat Islam melaksanakannya dengan baik, ikhlas dan tulus didasari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut dinyatakan Bupati Lombok Barat (Lobar) melalui Sekretaris Daerah (sekda), H. Moh. Uzair dalam arahannya pada kegiatan apel Paripurna di Gerung, Selasa 17 Juni 2014.

Ditegaskan Uzair, momentum Ramadhan, bukan dijadikan alasan untuk mengurangi disiplin kerja, tetapi harus mampu meningkatkan aktivitas seperti biasa. Untuk itu kata dia, jadwal kerja PNS yang telah disesuaikan, hendaknya dipatuhi, dapat menunjukkan contoh positif “Supaya tidak menambah kesalahan yang kita perbuat saat melaksanakan ibadah” harapnya dihadapan seluruh peserta apel. (lebih…)

Satpol PP Hentikan Pembangunan Villa

GIRI MENANG-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lombok Barat (Lobar) menghentikan pembangunan sebuah villa di wilayah Batu Bolong, Senggigi. Ini dilakukan karena izin untuk memulai pembangunan belum diterbitkan dari instansi terkait.
”Kita ke sini menegakkan peraturan daerah. Karena belum memiliki izin resmi, maka pembangunan untuk sementara dihentikan,” kata Kasatpol PP Lobar, I Nengah Sugiartha di lokasi pembangunan villa tersebut.
Dikatakan, saat ini, izin pembangunan villa tersebut masih diproses. ”Jika izin resmi sudah ada, pembangunan boleh dilanjutkan kembali,” tandasnya.
Pantauan Koran ini di lokasi, kedatangan Satpol PP bersama instansi terkait sempat mendapatkan penolakan dari warga. Karena, jika dihentikan, warga lokal yang bekerja di proyek tersebut juga secara otomatis tidak akan bekerja dan tidak akan memperoleh pemasukan. ’’Kalau kami tidak kerja, kami mau makan apa?” cetus salah seorang warga.
Bahkan warga yang bekerja di proyek tersebut bersama tokoh masyarakat dan kepala dusun Batu Bolong membuat surat pernyataan dukungan. Mereka meminta pembangunan villa milik Rosihan Taufik di tanah seluas 1,850 hektare itu dilanjutkan.
Dukungan diberikan karena masyarakat sekitar merasakan manfaat dari pembangunan tersebut. Bila dalam proses pembangunan villa tersebut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tanah longsor atau material batu jatuh menimpa bangunan lain milik warga, pengembang akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Sementara itu, perwakilan pengembang Wawan menuding tindakan Satpol PP Lobar ditumpangi kepentingan salah seorang oknum. “Kenapa hanya proyek ini saja yang dihentikan, yang lain kok tidak dihentikan juga,” ujar pria berambut gondrong ini.
Ia mengakui, izin pembangunan villa tersebut sedang diproses. Jadi bukan tidak memiliki izin. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Pertambangan terkait syarat-syarat yang harus dipenuhi. ’’Izin sedang kami proses, dan kami lihat dari instansi terkait 80 persen menyetujui pembangunan. Hanya saja izin masih di proses,” tuturnya.
Setelah melakukan pembicaraan dengan tim penertiban, akhirnya pengembang bersedia menghentikan sementara pembangunan villa tersebut. ’’Kami akan hentikan sementara pembangunan villa sampai izin selesai diproses. Namun jangan sampai ada oknum yang menunggangi permasalahan ini,” pintanya.
Sementara, salah seorang warga, John Howard Singleton menilai pembangunan villa yang diketahui milik investor dari Jakarta mengancam keselamatan dirinya. Bebatuan hasil pengerukan tanah itu kembali menghantam rumahnya.
Ia mengatakan, batu berukuran besar yang berasal dari lokasi pembangunan villa mengancam nyawa warga dan dirinya. Apa lagi, sejumlah material berupa batu telah menimpa rumahnya, yang tepat ada dibawah proyek tersebut. “Batu ukuran besar kembali menimpa rumah saya. Pembantu saya nyaris menjadi korban,” kata John Howard Singleton didampingi rekannya Sri Mulyani, kemarin.
Ia mengaku, sejak awal dirinya sudah menyampaikan protes langsung kepada orang yang mengerjakan villa tersebut dan meminta untuk menghentikan. Hanya saja, mereka enggan merespon.

Sumber: Lombok Post, Senin 16 Juni 2014

Kadis Tak Mampu Jalankan Tugas Harus Mundur

GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony, menegaskan kepala dinas yang tidak mampu menjalankan tugas harus mundur. Hal itu sesuai dengan surat pernyataan yang sudah ditandatangani masing-masing pejabat.
“ Seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) saya minta membuat pernyataan pengunduran diri. Itu berlaku jika dia tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas terutama dalam rangka audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2014,” katanya di Giri Menang. kemarin.
Pria yang biasa disapa Zaini, ini mengatakan, akan melakukan evaluasi mengenai bagaimana upaya-upaya sungguh-sungguh dari masing- masing SKPD dalam rangka audit BPK. Lembaga negara itu saat ini tengah melakukan pemeriksaan untuk laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tahun anggaran 2013. (lebih…)

Karaoke Senggigi Diizinkan Beroperasi

GIRI MENANG- Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tetap mengizinkan tempat hiburan malam di kawasan wisata Senggigi beroperasi selama bulan Ramadan. Kebijakan itu ditempuh dengan pertimbangan melihat banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidup di kawasan itu.
Hal itu ditegaskan Bupati Lobar H Zaini Arony, ketika menggelar pertemuan dengan pengelola tempat hiburan malam, di Giri Menang, Gerung, kemarin. Hadir pada rapat tersebut Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB Agus Mulyadi. Selain itu, Kepala Dinas Pariwisata Lobar Gde Renjana dan Kepala Sat Pol PP Lobar I Nengah Sugiartha.
Bupati menjelaskan, masalah jam operasional tempat hiburan malam di kawasan wisata Senggigi sudah diatur. Baik itu, kafe dan karaoke serta club live music serta spa. Waktu beroperasi paling cepat dimulai pada pukul 22.00 Wita dan paling lama berakhir pada pukul 01.00 Wita. ‘’Artinya dua sampai tiga jam yang kami izinkan,” tandasnya. (lebih…)

Hj Nanik Santuni PAUD Al Hidayah

Apresiasi Kinerja Para Guru

GIRI MENANG-Kepedulian terhadap lembaga pendidikan kembali ditunjukkan Bunda PAUD Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Hj Nanik Zaini Arony. Rabu (11/6) lalu, istri Bupati Lobar ini mewisuda murid-murid PAUD Al Hidayah di Desa Bug-Bug, Kecamatan Lingsar. Di kesempatan itu Hj Nanik juga menyerahkan bantuan uang sejumlah Rp 2,5 juta ke pengurus yayasan ini.
“Semoga dana yang saya berikan bisa digunakan sebaik mungkin,” pesan Hj Nanik kepada para pengurus.
Santunan tersebut diterima langsung Kepala PAUD Al Hidayah, Kartini. Ucapan terima kasih atas perhatian yang diberikan Ketua TP PKK Lobar itu disampaikan langsung Kartini dan para guru.
Dalam sambutannya di hadapan para tamu, Hj Nanik memberi apresiasinya atas kehadiran PAUD Al Hidayah di tengah- tengah masyarakat. Kepala PAUD beserta para guru telah menunjukkan keikhlasannya dalam mendidik dengan menggratiskan biaya pendidikan ke semua para murid.
Perempuan asal Malang ini pun meminta pihak desa tetap mendukung PAUD Al Hidayah agar bisa dapat terus berkembang. Dia juga mengingatkan para guru untuk tak segan-segan berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan kebudayaan (dikbud) setempat ketika menemukan kendala atau membutuhkan prasarana pendukung terkait kegiatan belajar mengajar.
“ Saya bangga dengan Ibu Kartini. Sebagai pemimpin PAUD, dia mendidik dan membantu pemerintah menuntaskan buta aksara. Apalagi pendidikan ini gratis,” puji Hj Nanik.
Sementara itu, Kepala PAUD Al Hidayah, Kartini mengungkapkan jika wisuda kali ini merupakan angkatan kedua sejak dibuka 2011 silam. Saat ini, jumlah peserta didiknya terus bertambah dari 37 orang di 2011 menjadi 67 orang di 2014 dengan 4 orang tenaga pengajar.
‘’Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bunda PAUD (Hj Nanik) yang tidak henti-hentinya menyemangati kami untuk membuka PAUD. Lembaga pendidikan ini merupakan ladang ibadah bagi kami,” ucap Kartini.
Hingga sekarang, lanjut dia, PAUD Al Hidayah belum memiliki gedung sekolah. Mereka masih menumpang di garasi mobil milik warga yang kebetulan cukup luas.”Jadi ketika waktunya kegiatan belajar-mengajar, mobilnya dikeluarkan agar bisa digunakan sebagai ruangan kelas,” sambungnya.
Kartini mengaku merasa prihatin karena sebelumnya banyak anak-anak usia dini di desanya terpaksa tidak mengenyam pendidikan lantaran tidak adanya PAUD. Kalaupun ada yang bersekolah, mereka harus ke luar desa dengan biaya yang dikeluarkan cukup besar.
“ Ini program kami agar anak-anak di desa bisa membaca sesuai visi Lobar yakni bangkit, mandiri dan bermartabat,” tandasnya.
Ditambahkan Kades Bug-Bug Suhaimi, dirinya merasa bangga karena meski desanya tergolong terbelakang dalam sisi infrastruktur namun bisa unggul di pendidikan. Saat ini, Desa Bug-Bug memiliki dua PAUD dan satu SD. “Kami bangga memiliki lembaga pendidikan ini,” tandasnya.
Pihaknya juga bahagia karena desa ini memiliki sosok Ibu Kartini di 2014. Tanpa memungut biaya. anak-anak di Desa Bug-Bug bisa mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan tersebut karenanya dukungan masyarakat dan wali murid sangat diharapkan agar PAUD Al Hidayah bisa terus maju.

Sumber: Lombok Post, Jum’at 13 Juni 2014

SMAN 1 Narmada Jadi Sekolah Percontohan

Dapat Bantuan Rehab Gedung

GIRI MENANG-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat telah menunjuk SMAN 1 Narmada sebagai sekolah percontohan penerapan sistem proses belajar mengajar dan kurikulum 2013. Sebagai sekolah percontohan, sekolah ini akan menerapkan secara penuh kurikulum baru tersebut.
Kepala Dinas Dikbud Lobar Ispan Junaedi menuturkan, ditunjuknya SMAN 1 Narmada menjadi sekolah percontohan tidak lepas dari animo masyarakat yang cukup tinggi menyekolahkan anaknya. Bahkan sekolah yang terletak di Nyur Lembang Narmada ini selalu menjadi sekolah yang paling diunggulkan di Lombok Barat. Apalagi sekolah ini cukup berpengalaman dalam penerapan kurikulum.
Di samping itu, kata Ispan, sekolah ini juga menjadi sekolah pencanang SMATerbuka di NTB. Siswa yang terkendala ekonomi dan geografis bisa melaksanakan proses belajar mengajar, dengan induk sekolah ini. Untuk menjadi sekolah percontohan maka sekolah ini dilakukan perubahan fisik bagian depannya.
“Gedung bagian depan sekolah ditingkatkan yang dananya dari dana APBD Lobar,” kata Ispan.
Ispan berharap, sekolah percontohan bisa memberikan kontribusi lebih dalam meningkatkan kompetensi siswa melaksanakan proses belajar. Menurutnya, sudah semestinya SMAN 1 Narmada Lombok Barat menjadi sekolah percontohan.
“ Sekolah ini sudah banyak meraih prestasi, baik di tingkat lokal maupun nasional. SMAN 1 Narmada akan menjadi sekolah paling lengka fasilitas dalam proses pembelajaran,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Narmada Mustaanullah menuturkan, pihaknya mengakui sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah percontohan di Lombok Barat. Sekolah yang dipimpinnya selalu meluluskan siswa 100 persen setiap tahun. Pihaknya tidak tahu sama sekali jika sekolah ini akan menjadi sekolah percontohan di Lobar.
“Animo masyrakat cukup tinggi menyekolahkan anaknya di sini. Untuk itu, kami membatasi jumlah siswa yang diterima pada tahun ajaran baru,” katanya.
Dijelaskan, proses belajar mengajar di sekolah bukan hanya belajar seperti di SMA lainnya. Melainkan, siswa juga diberikan pembinaan secara intens untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki.
“Kami melakukan pembinaan kepada siswa yang memiliki bakat dan minat. Kami melakukan pembinaan bakat sore hari,” katanya.

Sumber: Lombok Post, Kamis 12 Juni 2014

Wakili Lobar Tingkat Nasional FLS2N

GIRI MENANG-Meski berasal dari daerah yang cukup jauh dari kota Kabupaten Lombok Barat, bukan berarti tidak bisa berprestasi. Paling tidak itulah yang dibuktikan Yusnita Jatiningtyas, siswi kelas X SMAN 1 Narmada Lombok Barat.
Siswi berjilbab ini menjadi satu-satunya yang mewakili Kabupaten Lombok Barat ke tingkat nasional setelah sebelumnya menjadi juara satu tingkat provinsi dalam lomba vcpta puisi pada Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Perjuangannya untuk menjadi yang terbaik pada tingkat provinsi tidaklah mudah. Ia harus menyingkirkan dulu pesaingnya se-NTB. Terutama sekolah unggulan yang sudah menjadi langganan juara.
Berbekal tekad, kemampuan dan kemauan siswi Narmada akhirnya berhasil melaju ke tingkat provinsi. Ia pun lagi-lagi berhasil membuktikan kalaudirinya masih menjadi yang terbaik.
“Ini semua berkat pembinaan guru di sekolah,” ujarnya. Tyas mengaku sebelum berhasil menyabet juara di tingkat provinsi dan melaju ke tingkat nasional ia mengalahkan pesaing di tingkat provinsi yang sebagian besarnya diwakili siswi favorit se-NTB. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran guru yang telah membimbingnya. “Terutama meluangkan waktu untuk melakukan pembinaan,”katanya.
Sumber: Lombok Post, Kamis 12 Juni 2014

Pejabat dan Pelajar Mendapat Pemahaman Anti Korupsi dari Kejagung RI

WIN_20140611_093538GIRI MENANG-Sekitar 100 pelajar SMA/SMK di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mengikuti penyuluhan anti korupsi, di SMAN 1 Gerung, kemarin. Kegiatan itu digelar Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) bekerja sama dengan Penkum Kejati NTB.
Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Lobar Fauzan Khalid, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar Ispan Junaidi, Kasubid Penyiapan Materi pada Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Era Indah S dan sejumlah pejabat dari Kejati NTB.
Kasubid Penyiapan Materi pada Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Era Indah S, menjelaskan, kegiatan penyuluhan dan penerangan hukum ini dalam kerangka upaya prefentif tindak pidana. “Ini adalah salah satu upaya pencegahan. Mencegah itu selalu lebih baik dari pada menindak,” katanya. (lebih…)

1 2 3 4 5 6 7