Hotel Sentosa Bakal Disegel

GIRI MENANG – Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Lobar memberikan ultimatum pada Hotel Sentosa terkait penunggakan pajak. Dalam waktu dekat DPPKD akan menemui GM Hotel Sentosa.

Jika tak mampu membayar, Hotel Sentosa terancam mengalami penyegelan. “Kita akan koordinasi Minggu ini. Jika tetap tidak bisa, akan kita lakukan penyegelan,” jelas Kepala DPPKD Hj Lale Priyatni, usai Rapim kemarin (18/6).

Lale mengatakan, DPPKD sebelumnya telah melayangkan teguran. Hotel Sentosa pun akhirnya membuat surat pernyataan. Pembayaran pajak ditunda dengan alasan Hotel Sentosa akan dijual. “Tunggakan mereka sudah mencapai 7,5 Miliar,” lanjutnya.

Ia menambahkan, piha DPPKD sebenarnya sudah berinisiatif menemui perwakilan dari Hotel Sentosa beberapa hari lalu. Namun semua tertunda oleh pembahasan KUA PPAS APBD Perubahan 2016.

Menanggapi hal ini, Bupati Lobar H Fauzan Khalid meminta tindakan segera. Prosedur penanganan terhadap kasus ini harus beda dari sebelumnya. Sebab ini pengulangan kasus yang sama.

Ia menambahkan, alasan penjualan hotel telah berlangsung sebelum Hotel Sentosa menunggak pajak. Ia tidak membenarkan alasan tersebut untuk tidak membayar pajak. “Tidak ada hubungan dengan kewajiban membayar pajak,” tegasnya.

Menurut Fauzan, tindakan tegas bukan hanya pada Hotel Sentosa. Tindakan ini juga berlaku pada penunggak lainnya. “Bukan hanya Hotel Sentosa saja,” tandasnya.

Terpisah, Bagian Keuangan Hotel Sentosa I Wayan Sudiarta mengatakan belum menerima surat pemberitahuan dari DPPKD. Namun ia telah menyampaikan pada DPPKD untuk melakukan pertemuan. “Sedang kita koordinasikan dengan DPPKD,” pungkasnya.

Terkait masalah pembayaran pajak, ia mengatakan, hal tersebut merupakan wewenang GM Hotel Sentosa. “Kalau itu bukan wewenang saya,” kilahnya. (fer/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/07/20/hotel-sentosa-bakal-disegel/

Bupati Fauzan: Nambung Milik Lobar!

A-FAUZANGIRI MENANG-Persoalan tapal batas Lombok Barat (Lobar) dan Lombok Tengah (Loteng) akhirnya usai. Salah satu aset berharga di perbatasan kedua daerah itu, yakni Pantai Nambung resmi menjadi milik Lobar.

Hal ini disampaikan Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid di ruangannya, kemarin (19/7). Ia menuturkan, Mendagri beberapa waktu lalu memanggil para pejabat terkait dari kedua daerah. “Kita dimintai keterangan yang kemudian dikaji langsung oleh Mendagri,” tuturnya.

Ia melanjutkan, Mendagri melakukan beberapa kajian terhadap tapal batas tersebut. Diantaranya beberapa dokumen peta yang dikeluarkan pusat. Berdasarkan hasil kajian Mendagri, Nambung resmi masuk dalam wilayah Lobar. Koordinat dalam peta menunjukkan lokasi Nambung berada dalam wilayah Lobar.

Agar lebih meyakinkan, akhirnya Pemda kedua belah pihak turun ke lokasi. Saat itu, Fauzan  juga ikut turun. Keduanya membawa GPS untuk mengukur lokasi yang dimaksud. Setelah diukur, hasil menunjukkan tapal batas masuk dalam wilayah Lobar.

“Setelah diukur alat tersebut, Nambung memang ternyata masuk kawasan Lobar,” sambungnya.

Fauzan menjelaskan, sebelumnya permasalahan ini pernah dilimpahkan pada Pemprov NTB. Namun Pemprov tidak menemukan solusi sehingga diserahkan pada Mendagri. “Tapi Lombok Tengah tetap tidak mau, akhirnya ditangani menteri,” kenangnya.

Ia menambahkan, Pemkab Lobar telah menerima hasil keputusan terkait perbatasan tersebut beberapa waktu lalu. Ia berharap pemerintah Lombok Tengah legowo dan bisa menghargai keputusan tersebut. “Sekali lagi, Nambung sekarang resmi milik Lobar,” tandasnya. (fer/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/07/20/bupati-fauzan-nambung-milik-lobar/

Wisata Gili Nanggu Dapat Ratusan Miliar

Pariwisata Sekotong yang Mulai Menggeliat

Pesona Sekotong terus menarik perhatian sejumlah investor. Salah satunya PT Istana Cempaka Raya (ICR) yang berniat mengembangkan kawasan Gili Nanggu, Sekotong. Berikut ceritanya.

F-BOKS-1-1WISATAWAN yang berkunjung ke Kabupaten Lobar, destinasi yang pertama dituju adalah Senggigi. Meski banyak objek wisata lainnya, namun belum mampu mengalahkan pamor Senggigi, yang telah menjadi ikon Lobar, bahkan NTB.

Hanya saja, lama kelamaan, Senggigi mulai jenuh dikunjungi. Di tengah kondisi Senggigi yang seperti itu, muncul alternatif lain, yakni Kecamatan Sekotong. Menawarkan keindahan alam yang bisa menjadi masa depan pariwisata di Lombok Barat.

Salah satunya adalah Gili Nanggu. Pulau kecil yang dikelilingi pasir putih. Kaya akan karang-karang indah dan ikan yang membuat betah wisatawan untuk snorkling.

Keindahan tersebut rupanya menarik minat PT ICR untuk berinvestasi. Legal PT ICR Mulyadin menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 55 miliar untuk pengembangan awal.

Namun rencana berubah. Gili Nanggu dianggap mempunyai prospek yang sangat menjanjikan. Rencana pengembangan langsung diubah dengan membangun hotel bintang lima plus. ”Untuk membangun hotel yang seperti itu, kita tambahkan anggaran menjadi Rp 381 miliar,” kata mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lobar ini.

Terkait dengan izinnya sendiri, prosesnya telah mencapai final. Seperti, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), syarat dari BKPRD, serta izin pemanfaatan ruang laut telah dikantongi dari BKPM. ”Sekarang sedang menunggu izin pengelolaan dari pemkab saja,” terang dia.

Rencananya hotel yang akan dibangun sedikitnya terdiri dari 97 unit kamar. Berdiri di atas lahan 12,3 hektare. Jumlah kamar tersebut sekaligus menggenapi 27 cottage yang telah ada di Gili Nanggu.

”Hanya 30 persen yang akan kita bangun dari total lahan,” kata pria yang sempat mencalonkan menjadi Bupati Dompu di Pilkada lalu.

Guna memudahkan arus lalu lintas penyeberangan menuju Gili Nanggu, rencananya akan dibangun jeti. Rencana pengembangan ini pun telah mendapatkan komitmen dari Bupati Lobar Fauzan Khalid.

”Ini sesuai apa yang direncanakan daerah. Sekotong memiliki keindahan yang lebih di banding daerah lain,” tandasnya. (Wahidi Akbar S., Giri Menang*/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/06/30/wisata-gili-nanggu-dapat-ratusan-miliar/

Kembangkan Budi Daya Lebah Madu

GIRI MENANG – Dinas Kehutanan Lombok Barat memfasilitasi sekaligus memberikan pendampingan cara budidaya lebah madu kepada masyarakat. Hal tersebut melihat potensi lebah madu yang cukup menjanjikan.

Kadis Kehutanan Lombok Barat L Agus Gunawan mengatakan, sejauh ini, masyarakat masih mengabaikan kesempatan tersebut.

Padahal secara ekonomi bisa membantu penghasilan keluarga. Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan kawasan yang dikelolanya untuk pembudidayaan lebah madu.

Budidaya lebah madu merupakan upaya memelihara dan mengatur kehidupan lebah dengan teknik tertentu.

Hal ini  disesuaikan dengan sifat yang dimiliki lebah. Sehingga diperoleh produksi madu dan pendapatan yang maksimal.

“Ujicoba pengembangan lebah madu ini sudah dan saat ini terus kita kembangkan di wilayah Tempos Daye, Kecamatan Gerung, Lombok Barat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, budidaya lebah madu merupakan teknologi terapan yang relatif sederhana. Hal ini dapat dilaksanakan masyarakat pedesaan.

Usaha lebah madu dapat memberi banyak manfaat. Misalnya, berupa hasil madu, royal jelly, lilin, dan tepung sari.

Selain itu kehidupan lebah dapat meningkatkan produksi pertanian, pengembangan kesempatan kerja dan peningkatan gizi.

Selain itu, produksi berupa madu dan hasil lainnya membuka peluang pasar yang bagus. Terutama untuk pasar dalam negeri. (fer/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/06/28/kembangkan-budidaya-lebah-madu/

IPM Lobar Naik Peringkat

F-IPM-1GIRI MENANG – Pemkab Lombok Barat menorehkan prestasi cemerlang pertengahan tahun ini. Indek Pembangunan Manusia (IPM) 2015 berada di peringkat empat se-kabupaten/kota di NTB, naik satu peringkat dibanding 2014. Hebatnya lagi, pertumbuhannya berada di atas rata-rata provinsi yang hanya 1,36 persen.

Kepala BPS Lombok Barat Agus Alwi mengatakan, IPM Lobar di 2015 berada di angka 64,62. Jumlah tersebut menempatkan Lombok Barat di peringkat empat IPM terbaik se-NTB.

”Naik satu tingkat, di 2014 Lobar di peringkat lima,” kata Agus.

Agus menjelaskan, angka tersebut merupakan salah satu indikator gabungan yang mencerminkan pembangunan manusia. Terdiri dari faktor kesehatan, pendidikan, serta kesejahteraan.

Untuk faktor kesehatan, dilihat dari angka harapan hidup di Lombok Barat. Tahun lalu, harapan hidup Lobar berada di angka 65,10 tahun. Meningkat 0,6 tahun dibandingkan 2014 lalu.

Sedangkan untuk faktor pendidikan, rupanya masih belum menggembirakan. Angka untuk rata-rata tahun lama sekolah masih berkisar di 12,66 tahun. Sedangkan untuk harapan lama sekolah, bagi usia 25 tahun ke atas, masih di angka 5,69 tahun.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lobar Baehaqi, masih belum idealnya faktor pendidikan dalam IPM, dipengaruhi rasio ruang kelas belajar (RKB) dengan usia sekolah. Di mana, jumlah RKB masih belum mampu mendukung jumlah anak-anak yang bersekolah.

”Karena itu kita akan lebih fokus pada infrastruktur, terutama yang ada di pendidikan,” kata Baehaqi.

Naiknya IPM Lobar di 2015, lanjut dia, berkat perencanaan matang yang dilakukan Pemkab Lobar. Hal serupa tentu akan terus dilakukan pemkab. Bukan saja untuk memperbaiki IPM berdasarkan angka di statistik, tetapi juga memberikan dampak nyata pada masyarakat terhadap perbaikan peringkat Lobar dalam statistik IPM.

Sementara itu, Kabag Humas Setda Lobar Saepul Ahkam mengatakan, IPM yang diperoleh berkat capaian dan proses pembangunan selama satu tahun belakangan. Bukan saja peran pemkab, melainkan seluruh unsur yang ada di Lombok Barat, termasuk masyarakat.

”Ini bukan saja usaha pemkab, tapi semua pihak,” kata Ahkam.

Menurut Ahkam, dengan kemampuan anggaran yang cukup terbatas, serta tahun sulit bagi Lobar, maka peringkat IPM yang naik satu tingkat merupakan prestasi membanggakan. Terlebih lagi angka percepatan IPM Lobar yang berada di atas provinsi NTB

”1,73 persen percepatan IPM kita, di atas provinsi yang 1,36 persen,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut dia, data IPM ini bersifat kuantitatif. Sehingga apa yang dirasakan di masyarakat bawah, bisa saja berbeda dengan angka yang dikeluarkan BPS.

”Kualitatif yang dirasakan masyarakat di bawah bisa saja berbeda,” tandasnya.(dit/fer/r4)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/06/25/ipm-lobar-naik-peringkat/

Di Pelabuhan Lembar, Bisa Bayar Non Tunai

timthumb.phpGIRI MENANG – Transaksi pemebelian tiket di Pelabuhan Lembar semakin mudah. PT ASDP Indonesia mulai memberlakukan sistem pembayaran non tunai. ASDP menggandeng Bank BRI sebagai mitra.

PT ASDP Lembar meresmikan sistem tersebut kemarin (20/6). PT ASDP menandatangani MoU dengan Bank BRI. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kartu BRIZZI serta plakat kerjasama. Setelah itu, mereka melakukan peninjauan lokasi loket pembayaran tiket pelabuhan non tunai.

Kepala BRI Wilayah Denpasar M Fankar Umran menyampaikan, launching tersebut merupakan implementasi dari sistem pembayaran non tunai kerja sama antara BRI dengan ASDP. Untuk pembayaran tiket di bawah harga satu juta dapat dilakukan menggunakan BRIZZI.

Direktur PT ASDP Indonesia,  Herman Hariandri mengatakan program ini untuk memulai melangkah kedepan bagi pelabuhan penyeberangan. Selain itu,  penggunaan non tunai ini sangat bermanfaat bagi pihak ASDP dan pelabuhan lainnya. Sistem ini baru pertama kali di terapkan di Indonesia. “Pelabuhan Lembar merupakan lokasi pertama,” ujarnya.

Sementara  Sekda Lobar HM Taufik menyambut baik niat tersebut. Kerjasama antara ASDP dengan BRI dianggap dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat. Terlebih masyarakat sangat menginginkan pelayanan yang aman dan pasti. Ia juga berharap, nilai pembayaran dapat ditingkatkan kedepannya. (fer/r6)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/06/21/pelabuhan-bayar-non-tunai-lho/

Kaji Kitab Kuning, Tak Lupakan Bahasa Inggris

Lombok Barat memiliki banyak pondok pesantren (Ponpes). Mulai dari utara hingga selatan terdapat banyak ponpes berdiri. Salah satu yang tertua adalah ponpes Al Islahuddiny.

BOK-1-1SEJAK memasuki awal Ramadan lalu, kajian kitab kuning dan tahfidzul quran menjadi rutinitas di ponpes ini.  Kedua kegiatan ini memang menjadi ikon utamanya.

Di pagi hari, semua santri akan berbondong-bondong melakukan dua kegiatan tersebut. Program pengajian kitab kuning dilaksanakan untuk mengasah kemampuan santri dalam membaca kitab kuning. Sebab, kitab kuning merupakan ciri khas dari pondok pesantren. Kitab kuning sendiri dianggap sebagai ruh ponpes tersebut.

Dalam aplikasinya, program pengajian kitab kuning ini diselenggarakan secara berjenjang. Yakni  berdasarkan tingkat pendidikan formal santri.

“Agar kelak saat mereka lulus, mereka memiliki nilai berharga di masyarakat,” ujar Ketua Yayasan Ponpes Al-Ishlahuddiny TGH Muhlis Ibrahim Al-Khalidy.

Ia menuturkan, selama puasa para santri lebih focus dalam melakukan dua kegiatan tersebut. Terlebih pada tahfidzul quran. Santri dapat lebih mengembangkan bakat hapalan mereka. Sebab, mereka tidak terganggu oleh kurikulum yang ada.

“Mereka dapat meningkatkan kualitas yang dimiliki,” kata Muhlis.

Meski kajian kitab kuning dan tahfidz merupakan ikon ponpes, ia tidak mengenyampingkan kebutuhan santri akan ilmu pengetahuan. Terlebih lagi perkembangan teknologi semakin pesat. Maka kedua hal tersebut harus seimbang.

“Jadi, paginya kajian kitab kuning dan tahfidz. Maka siangnya belajar ilmu pengetahuan umum,” jelasnya.

Saat ini, ponpes Ishlahuddiny tengah mengembangkan pembelajaran bahasa inggris. Sebab tak bisa dipungkiri jika bahasa ini menjadi kebutuhan utama dalam menghadapi persaingan pasar global. Bahasa ini digunakan tak hanya di Timur Tengah, namun juga di seluruh dunia.

Sementara untuk NTB sendiri, bahasa ini sangat diperlukan untuk pariwisata syariah. Bahasa ini sangat potensial sebab digunakan oleh seluruh wisatawan berbagai negara yang berkunjung ke NTB.

Muhlis mengatakan, saat ini Islahuddiny telah berhasil mengirim santrinya belajar ke luar negeri. Mereka belajar memperdalam potensi bahasa tersebut. Kemudian dibawa kembali dan diterapkan di ponpes.

Beberapa waktu lalu, sebanyak 120 santri kembali dari luar negeri. Semua dari jenjang Aliyah dan Tsanawiyah.  Mereka dipilih dari kelas dua Aliyah dan Tsanawiyah.

Muhlis mengatakan, mereka dipilih karena memiliki waktu satu tahun untuk menerapkannnya di Ponpes. “Sementara kelas tiga tidak,” pungkasnya.

Bergerak secara klasikal di 1956 di Kediri Lombok Barat, Ponpes Islahuddiny mulai berkembang secara perlahan. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah hingga saat ini memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID). Ponpes ini menjadi salah satu ponpes tertua di Lombok Barat. Begitu juga di NTB.  Pada zaman itu, ponpes masih terbilang langka.

Hal ini yang menjadi motivasi TGH Ibrahim Al-Khalidy membangun ponpes ini. Tak hanya mengajarkan agama, namun juga ilmu pengetahuan umum lainnya. Santrinya pun berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia.

Hingga saat ini, Ishlahuddiny telah berhasil mencetak banyak ulama besar yang tersebar di berbagai daerah di NTB. Begitu juga sarjana lainnya. “Bahkan sudah lima lulusan sini yang jadi dokter. Satu spesialis dan empat umum,” pungkasnya.

Kini, ponpes ini  memiliki 48 cabang di NTB. Cabang terbanyak berada di Lombok Tengah. Salah satu cabangnya juga berada di pulau Sumbawa.(Ferial ayu/Giri menang/r6)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/06/17/kaji-kitab-kuning-tak-lupakan-bahasa-inggris/

Rayu Warga Produksi Gula Aren

Banyaknya warga yang memproduksi miras, membawa image negatif bagi Desa Langko. Perlahan namun pasti warga ingin menghilangkan image negatif tersebut. Bagaimana caranya?

***

A-BOX-langko-1DESA  Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu desa yang terletak di bagian utara Lombok Barat.

Desa ini berbatasan langsung dengan hutan yang memisahkan kabupaten Lombok Barat dengan kabupaten lainnya. Warga desa yang berada di pedalaman ini mengandalkan hasil hutan. Terutama pohon aren yang tersebar di hutan desa ini.

”Pohon aren tumbuh hingga di pekarangan rumah warga,” kata Kepala Desa Langko HM Arjuna pada Lombok Post saat dikunjungi Kamis (26/5).

Banyaknya pohon aren, tentu menghasilkan air nira yang banyak pula. Air nira inilah sejak puluhan tahun menjadi bahan baku pembuatan miras.

”Dulunya hampir setiap hari warga saya produksi miras sekitar 1875 liter. Kalau kisaran drum 200 liter, berarti dalam sehari menghasilkan 6 drum miras,” ujarnya.

Sejak tahun 2015, Arjuna mencoba untuk merubah mindset warga. Di mana warga bisa mengolah air nira, tanpa harus memproduksi miras.

”Awalnya memang terbilang cukup sulit. Apalagi usaha produksi miras ini telah berlangsung puluhan tahun,” ceritanya.

Selama beberapa bulan, masih warga ada yang memproduksi miras. Bahkan hasil miras dulunya bisa terlihat di setiap depan rumah warga yang siap diangkut dan dipasarkan berjajar.

Hingga akhirnya dia meminta kadus masing-masing di desa ikut terjun juga ke masyarakat. Kadus bertugas mengajak warga untuk beralih memproduksi air nira menjadi komoditas lainnya.

”Saat itu saya terpikir memproduksi gula aren,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bila warganya memasarkan gula aren, hasilnya cukup lumayan. Harga perbiji dari gula aren di Dusun Longseran berkisar Rp 1 ribu. Harga ini merupakan harga pasaran yang biasa dibeli masyarakat.

“Harga perpack kalau dijual lagi sekitar Rp 20 ribu untuk 24 biji,” jelasnya.
Dari sini bisa dilihat keuntungan yang didapatkan untuk gula aren yang dijual sekitar Rp 4 ribu. Bayangkan saja bila dalam sehari bisa laku 100 biji. Maka dalam sehari keuntungan yang didapatkan bisa Rp 400 ribu.

Pemikiran ini pun disambut baik dinas terkait dengan mulai memberikan pelatihan dan bantuan. Salah satunya bantuan rumah produksi dan rumah kemasan. Di samping itu ada pelatihan yang digelar berkelanjutan.

Dia menilai, satu upaya menekan produksi miras, dengan mengajak warga menggalakkan UMKM. Keinginan ini didorong karena desa ini awalnya dikenal sebagai produsen miras.

“Desa Langko ingin menghilangkan image negatif tersebut,” tegasnya.

Merubah sesuatu yang sudah lama dilakoni memerlukan waktu dan tenaga lebih. Tentunya tidak akan semudah membalikkan tangan merubah yang sudah lama ada. Inilah yang menjadi perhatian dan tantangan Arjuna bagaimana bisa merubahnya tanpa harus ada perselisihan.

“Memerlukan waktu pendekatan yang cukup lama. Waktu itulah yang saya gunakan untuk menganalisa warga saya,” ujarnya.
Sosialisasi dan pelatihan memang sangat diperlukan masyarakat. Apalagi ini merupakan salah satu upaya agar tidak ada lagi produksi miras di desa ini. “Kami ingin desa ini bersih dari miras sesuai dengan perbup yang ada,” terangnya.(Nurul Hidayati/Giri Menang/r4)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/05/28/rayu-warga-produksi-gula-aren/

Setahun, Lobar Hasilkan 1.400 Ton Gula Aren

A-arenGIRI MENANG – Pemerintahan Kabupaten Lombok Barat terus menggali potensi ekonomi yang berpeluang dikembangkan. Salah satunya adalah potensi gula aren. Potensi ini diharapkan bisa dijadikan potensi unggulan daerah kedepannya.

”Lombok Barat bisa hasilkan gula aren pertahunnya 1.400 ton. Nilai investasinya atau modal usaha untuk gula aren sendiri bisa tembus Rp 2,5 miliar,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Barat Hj Lale Prayatni pada Lombok Post kemarin (26/5).

Ia menerangkan, saat ini terdapat 2.058 perajin gula aren se-Lombok Barat. Mereka masih mengolah gula aren secara tradisional. Padahal jika diolah dengan lebih modern dan beragam, nilai ekonomi yang diperoleh bisa jauh lebih besar.

”Kebutuhan akan gula aren banyak dicari hotel dan restoran. Pasar ini mestinya bisa digarap sendiri,” ujarnya.

Peluang pasar yang terbuka lebar ini, menurut dia seharusnya bisa dimanfaatkan. Caranya tentu dengan mengolah produk gula aren agar terjaga mutu dan kualitasnya.

”Salah satunya melalui pelatihan pengolahan dan pengemasan. Pembelajaran ini dapat meningkatkan harga jual produksi UMKM,” jelasnya.

Kawasan Lombok Barat bagian utara sangat prospek mengembangkan gula aren. Daerah itu antara lain Narmada, Lingsar, Gunungsari, dan Batulayar. Keempat wilayah ini nantinya akan dijadikan sentra gula aren di Lombok Barat.

”Kami akan kawal produk unggulan di daerah yang memiliki potensial besar,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB Prijono menjelaskan gula aren sangat potensial. Apalagi kebutuhan akan gula aren asli terus mengalami peningkatan.

”Gula aren sangat potensial untuk terus dikembangkan kedepannya,” katanya. (nur/r4)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/05/27/setahun-lobar-hasilkan-1-400-ton-gula-aren/

4 Langkah Teknik Berpikir Jernih Untuk Menemukan Ide Brilian dan Solusi jitu

Mengapa Harus Berpikir Jernih?

Sering kali masalah begitu mudah dipecahkan saat kita berpikir jernih. Saat pikiran kita kacau, dunia terasa gelap sehingga solusi pun tidak nampak, padahal ada di depan kita. Akhirnya kita stress, mengambil keputusan yang salah, dan hanya memberikan solusi sesaat. Saat keputusan diambil hanya merupakan solusi sesaat, bisa jadi malah menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Dengan Teknik Berpikir Jernih Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah

Dengan berpikir jernih, kita bisa menemukan solusi atau mengatasi masalah kita tanpa masalah. Bukan berarti kita tidak akan menemukan masalah yang lain karena masalah bagian hidup kita, tetapi kita bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan tidak memperparah keadaan.

Dengan berpikir jernih, kita bisa menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah yang lain. Setiap masalah yang kita hadapi, bisa kita selesaikan dengan tuntas dan kita pun mendapatkan hadiah yang luar biasa bagi kehidupan berupa hikmah.

Apa Itu Berpikir Jernih?

Berpikir jernih adalah saat kita berpikir, pikiran kita bersih dari emosi negatif, pikiran negatif, dan persepsi yang salah terhadap masalah. Hal-hal yang mengotori pikiran kita bisa membahayakan hasil pemikiran kita. Pertama kita tidak bisa melihat masalah dengan benar sebab pandangan kita tertutupi oleh kotoran. Tidak bisa melihat masalah dengan jelas akan menjadikan diri kita mengambil solusi yang salah.

Ibarat seorang dokter yang salah diagnosa pasen, maka bisa menangani pasen dengan salah. Ibarat seorang montir mobil yang salah mendeteksi keruksakan mobil, maka dia bisa salah menangani mobil. Kejelasan kita melihat masalah adalah kunci awal untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Penyebab kedua adalah saat pikiran kita tertutupi oleh berbagai hal yang negatif, kita tidak akan mampu melihat solusi, tidak akan mampu melihat ide-ide yang sebenarnya berlimpah, bahkan tidak mampu mencerna nasihat yang bisa saja merupakan nasihat emas tetapi terlihat seperti lumpur. Ibarat Anda memakai kacamata kotor, maka penglihatan Anda bisa terganggu.

Penyebab Pikiran Tidak Jernih

Penyebab utamanya adalah kondisi emosi yang sedang negatif. Kondisi emosi yang negatif akan mengundang pikiran-pikiran negatif sehingga memenuhi pikiran kita. Jika mood kita sedang jelek, marah, tertekan, dan kepepet sering kali dibayangi oleh rasa takut dan keinginan untuk segera menyelesaikan masalah dengan tergesa-gesa.

Pikiran negatif menjadikan kita banyak pikiran, sehingga pikiran kita malah memikirkan berbagai hal yang sebenarnya tidak perlu kita pikirkan. Pikiran-pikiran yang tidak kita perlukan seolah seperti sampah yang berserakan dan mengotori jalan. Saat jalan sudah kotor, Anda tidak bisa melihat jalan dengan jelas, padahal bisa saja ada lubang besar yang membahayakan. Begitu juga dengan pikiran, jika banyak “sampah” pikiran negatif, kita tidak akan bisa melihat solusi.

Teknik-teknik Berpikir Secara Jernih

Teknik berpikir jernih atau cara berpikir secara jernih ada bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini

Langkah pertama adalah membersihkan hati kita. Semuanya berawal dari hati, saat hati kita jernih maka otomatis kita akan berpikir jernih.

Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu, bagaimana cara membersihkan hati kita? Jika kita membaca berbagai literatur maka istighfar, dzikr, dan ibadah pada umumnya adalah sarana untuk membersihkan hati kita. Silahkan baca kita Tazkiyatun Nafs, disana dijelaskan bagaimana ibadah-ibadah dan dzikr akan membersihkan hati kita. Orang-orang yang selalu berdzikr dan menjalankan ibadah dengan ikhlas dan penuh kekhusyu’an akan memiliki hati yang bersih sehingga mampu berpikir jernih.

Langkah kedua adalah mengembalikan fungsi akal. Saat emosi negatif yang sedang menguasai diri kita, maka posisi akal akan lemah. Yang berkuasa adalah emosi seperti rasa khawatir, takut, was-was, dan ragu. Untuk itu, kita harus berusaha mengembalikan fungsi akal agar berfungsi sebagaimana mestinya. Kuncinya adalah dengan cara menenangkan diri disaat emosi sedang negatif.

Banyak cara yang bisa dilakukan. Mulainya dengan yang sederhana seperti menenangkan diri. Anda bisa berhenti sejenak, jalan-jalan dulu, membaca Al Quran dulu, shalat hajat dulu, dan berbagai aktivitas lainnya yang menenangkan sehingga emosi negatif bisa terkikis. Kuncinya jangan buru-buru mengambil keputusan disaat emosi sedang negatif. Berhentilah sejenak, redakan emosi Anda.

Langkah ketiga ialah gunakan akal. Setelah kita berhasil mengalahkan emosi negatif, maka akan siap bekerja. Untuk memaksimalkan potensi akal, ada banyak teknik berpikir yang bisa kita gunakan. Misalnya ada teknik problem solving, berpikir sistematis, mind maping, dan berbagai teknik-teknik lainnya termasuk teknik berpikir kreatif.

Langkah keempat agar pemikiran kita lebih dahsyat ialah dikombinasikan dengan otak kanan. Otak kanan berkaitan dengan imajinasi yang akan memberikan gambaran besar pada diri Anda, kemudian perinciannya adalah tugas otak kiri. Kadang otak kanan berkaitan dengan emosi, jadi pastikan emosi Anda sudah positif agar kinerja otak kanan Anda tidak terpengaruh oleh emosi negatif. Insya Allah dengan berpikir jernis kita bisa menemukan ide brilian, solusi jitu, dan gagasan-gasan untuk hidup lebih baik.

Sumber:http://www.motivasi-islami.com/teknik-berpikir-jernih/

1 13 14 15 16 17 27