KABUPATEN LOMBOK BARAT ADAKAN LOMBA PERPUSTAKAAN SEKOLAH GOLONGAN SMA/SMK/MA.

Gerung, Diskominfotik- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lombok Barat melaksanakan verifikasi penilaian lomba perpustakaan sekolah golongan SMA/SMK/MA tingkat Kabupaten Lombok Barat, Kamis 25 Maret 2021. Kegiatan ini dalam rangka monitoring pelaksanaan perpustakaan sekolah sekaligus memberikan motivasi agar perpustakaan dapat dikelola secara baik.

Tim penilai terdiri dari 3 orang dikoordinir oleh Kabid Perpustakaan H. Muktasimbillah pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat diterima Kepala Sekolah SMAN 1 Gerung Hj. Erni Zuhara didampingi para pengurus perpustakaan sekolah.

Kabid Perpustakaan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat H. Muktasimbillah mengatakan, adapun tujuan dari lomba ini adalah untuk meningkatkan kinerja pengelolaan perpustakaan sekolah, meningkatkan perpustakaan sekolah dalam pembelajaran guna mencapai visi misi sekolah, dan meningkatkan budaya membaca membaca di masyarakat lingkungan sekolah,” jelasnya.

Dalam pelaksanaan penilaian yang cukup singkat karena pada bulan April 2021 nanti akan diikut sertakan dalam Lomba Perpustakaan tingkat Provinsi NTB,” terangnya.

Ia berharap, dengan adanya lomba perpustakaan ini, semoga dapat menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah agar dapat memiliki perpustakaan sesuai standar. Dan gelaran ini dalam rangka meningkatkan pengelolaan perpustakaan dan menumbuhkan semangat berkarya untuk memajukan perpustakaan.

Sementara itu, Hj. Erni Zuhara, M.Pd., saat dimintai keterangan mengenai kesiapan dalam mengikuti Lomba mengatakan, sebenarnya target kami adalah akreditasi perpustakaan, karna akreditasi ini menentukan standart pelayanan kepada warga sekolah terutama terkait fasilitas perpustakaan.

Tetapi di saat hampir bersamaan, dengan instrument yang juga komponennya banyak sama, kita di tawarkan oleh pihak Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lombok Barat untuk mengikuti lomba ini. Sudah sekali jalan kami pikir, sekalian kita persiapkan untuk akreditasi perpustakaan sekaligus mengikuti lomba ini,” terangnya.

sekolah yang dipimpinnya sebenarnya bukan hanya untuk mengejar target juara, akan tetapi bagaimana kita mengetahui kekurangan-kekurangan sehingga bisa dipenuhi sesuai dengan standart perpustakaan yang baik.

Dikatakannya, pada tahun 2020 SMAN 1 Gerung pernah meraih juara II pada lomba perpustakaan tingkat Kabupaten Lombok Barat tahun 2020 dan untuk tahun 2021 ini pihaknya berharap kepada Dinas Arsip dan Perpustakaan Lombok Barat untuk tetap mendampingi, karna bagaimanapun juga ini akan menjadi bagian kebanggaan warga Lombok Barat,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, kalau dilihat dari persiapan sekolah dalam mengikuti lomba mulai dari pengumpulan barang, berkas administrasi hingga sarana dan prasarana perpustakaan, selain itu pihak sekolah juga membuat website perpustakaan dan aplikasi perpustakaan sekolah yang bisa di akses di mana saja dan kapan saja dengan dilengkapi juga dengan e-book untuk mempermudah pelayanan dan inovasi bagi warga sekolah,” tutupnya.(Diskominfotik.Angge)

PEMDA LOBAR KERJASAMA DENGAN YAYASAN CIPTA DAN TANOTO FOUNDATION ADAKAN LOKAKARYA PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING DI LOMBOK BARAT.

       Senggigi,Diskominfotik; Lokakarya Penguatan Inflementasi Strategi Komunikasi Perubahan Pencegahan Stunting di Kab.Lobar. Dilakasnakan selama 2 hari di Hotel Montana Senggigi mulai tanggal 23 s/d 24 Maret 2021. Lokakarya ini adalah kerjasama Pemda Lombok Barat dengan Yayasan Cipta dan TANOTO Foundation. Peserta Lokakarya ini antara lain OPD-OPD yang terkait dengan Penanganan seperti Dinas Kesehatan,Dinas Sosial, Bapeda Lobar, DP2KBP3 Lobar, Diskominfotik Lobar, DPMD, DLH Lobar, Disdukcapil, Disnaker, Kemenag Lobar, Pengurus Kelompok Adat Lombok, Dai Kesehatan Lobar Dll.
Lokakarya ini di buka oleh Asisten II Kabupaten Lombok Barat  Rusditah. Pada kesempatan itu Asisten II menyampaikan bahwa Pencegahan Stunting ini adalah merupakan Program Pemerintah secara Nasional yang pada saat ini pada posisi 26 % dari jumlah Balita yang ada di seluruh Indonesia, sedangkan Kabupaten Lombok Barat saat ini pada posisi 20,89 % sehingga berada pada posisi di bawah rata-rata Nasional.
Pencegahan Stunting di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2024 di harapkan dapat turun hingga 14 %. Target ini ditetapkan berdasarkan perhitungan yang mendalam dengan capaian yang realistis. Penanganan dan Pencegahan Stunting harus dilakukan secara bersama-sama. Semua OPD harus memberikan kontribusi untuk Program ini.
Penanganan dan Pencegahan Stunting ini haruslah terukur dan terencana sehingga target yang telah kita tetapkan dapat tercapai dengan tepat bahkan bila perlu dapat melampaui target yang ditetapkan.
Penyebab Stunting ini sangatlah komplek tidak hanya di sebabkan oleh kesehatan yang buruk tapi juga dapat dipengaruhi oleh sektor-sektor lain seperti pendidikan yang rendah, Ekonomi, Lingkungan dan lain-lain. Untuk itu Penanganannya pun harus Komprehenship, antar semua OPD harus bersinergi dalam mensukseskan Program Pencegahan Stunting.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Ibu Hj.Made Ambaryati menyampaikan.” Dinas Kesehatan selaku Leading Sektor Pencegahan Stunting ini sangat mengharapkan sinergitas dengan semua OPD, karena tanpa sinergitas itu target yang sudah ditetapkan akan sulit untuk di capai.”
Sementara itu Kepala BP2KBP3 melalui Sekretaris Dinasnya Erni Suryana menyampaikan,” Salah satu upaya untuk mendukung Pencegahan Stunting di Kabupaten Lombok Barat adalah dengan adanya Gerakan Anti Merarik Kodek atau yang dikenal dengan GAMAK yang beberapa Tahun yang lalu sudah di tetapkan oleh Pemda Lombok Barat adalah merupakan bentuk sinergitas kami dalam upaya Pencegahan dan menekan angka Stunting di Lombok Barat.”
Pada Lokakarya ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih tepat dan lebih terukur dalam usaha Pencegahan stunting di Kabupaten Lombok Barat. Selanjutnya hasil yang dapatkan dari Lokakarya ini nantinya dapat di Inplementasikan dalam Program-program yang ada di OPD masing-masing.(Diskominfotik, HLD)

PEMDA LOBAR KERJASAMA DENGAN FASILITATOR JEJARING AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN SERTA YAYASAN PLAN INTERNASIONAL INDONESIA, EDUKASI MASYARAKAT AKAN BAHAYA LIMBAH INFEKSIUS..

Kediri, Diskominfotik – Pemahaman masyarakat terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh limbah infeksius atau sampah penanganan copid 19 dirasa belum maksimal, untuk itu Fasilitator Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Catur Adi Nugroho bersama Yayasan Plan International Indonesia (YPII) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menilai perlu adanya peningkatan edukasi publik terkait limbah medis di masyarakat dan pengawasan di fasilitas pelayanan kesehatan. Hal itu dia imbau mengingat penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di masyarakat seperti masker dan sarung tangan meningkat di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.

“Khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan, untuk lebih giat melakukan edukasi publik agar masyarakat tertib dalam memakai dan membuang APD selama pandemi belum usai. Selain itu, kegiatan pengawasan dalam penanganan limbah medis di fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, klinik, dan rumah warga) harus lebih ditingkatkan dan diperketat,” kata Catur saat turun langsung bersama peserta pelatihan penanganan limbah infeksius dalam mengedukasi dan melihat kondisi di lapangan yang berada di beberapa titik, salah satunya di Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Lobar, Jum’at (19/3/2021).

Terkait pengolahan limbah medis, dia menjelaskan bahwa sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya telah mengeluarkan edaran nomor SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan COVID-19.

Dalam temuannya bersama peserta pelatihan, ia mengimbau limbah rumah tangga seperti masker, popok bayi, dan pembalut wanita agar cepat ditangani dengan baik oleh semua pihak, terlebih Dinas Kesehatan bersama dinas terkait untuk dapat menyediakan sarana prasarana dalam mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Untuk masker sekali pakai yang digunakan oleh orang sehat, ia meminta agar masyarakat memotongnya dan dikemas rapi sebelum dibuang dan pemerintah daerah diharapkan menyiapkan tempat sampah khusus masker di ruang publik.

ini sangat penting, ketika terjadi kenaikan jumlah sampah rumah tangga yang salah satunya limbah medis infeksius dan non infeksius saat sekarang ini.

Perwakilan YPII Syafaruddin selaku District Coordinator WISE Lobar menegaskan pemerintah telah melakukan sosialisasi terkait penanganan limbah medis itu melalui Dinas Kesehatan yang menurunkan tim dari puskesmas di 10 Kecamatan se Lobar dalam mengedukasi dan menghimbau masyarakat baik secara langsung, berbagai media sosial, jaringan komunitas serta seminar online dan offline.

Namun, dia tetap mengingatkan agar masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah untuk mengurangi penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker. “Jika terpaksa harus sering memakai masker, gunakan masker kain yang dapat dipakai ulang, hindari masker sekali pakai,” Ujar Afar. Diskominifotik/YL

RENCANA GANDENG BNI 46, PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT WUJUDKAN LOMBOK BARAT MENJADI KABUPATEN SMART CITY.

Giri Menang, Diskominfotik; Beberapa Program yang ditawarkan oleh pihak BNI 46 dalam acara pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat beberapa waktu yang lalu memberikan angin segar untuk Kabupaten Lombok Barat terutama untuk mewujudkan Lombok Barat menjadi Kabupaten Smart city. Rapat membahas terkait persetujuan di lakukannya kerja sama dengan pihak bank BNI 46, agenda yang di adakan di ruang Umar Madi, kantor Bupati Lobar, Rabu, 10/03/21.

Terkait hal tersebut dari beberapa OPD yang hadir belum bisa menyetujui rencana bank tersebut, sebab masih ada beberapa yang di sampaikan oleh pihak bank yang tidak sesuai dengan apa yang tertuang dalam tulisan yang ekspose beberapa waktu yang lalu, sehingga menjadi sebuah pertimbangan bagi masing-masing OPD sebab di khawatirkan hanya menguntungkan satu pihak saja yakni bank BNI 46.

Oleh sebab itu staf ahli Bupati bidang politik hukum dan pemerintahan yakni Baharudin meminta kepada seluruh kepala OPD bahkan Pemerintah Daerah untuk lebih selektif dalam melakukan kerja sama, untuk lebih mendalami rencana Kerja sama ini ia juga meminta agar di agendakan kembali rapat terkait hal ini.

Di tempat terpisah Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Lombok Barat selaku Leading Sektor Pengembangan Aplikasi-aplikasi yang ada di Lombok Barat, melalui Kepala Seksi Pengembangan Aplikasi pada Bidang Aplikasi dan Informatika Sumirah mengatakan Kerja sama ini harus didalami lebih dulu agar tercipta simbiosis mutualisme atau menguntungkan kedua belah pihak yaitu Pihak Pemda dan BNI 46. Untuk selanjutnya nanti diikuti oleh Penandatanganan Nota Kesepahaman dan selanjutnya di ikuti oleh Perjanjian Kerjasama oleh masing-masing OPD yang membutuhkan kerja sama dimaksud.

Dalam hal ini pula beberapa kepala OPD termasuk dari Sekretaris dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Aryanta Rusmana, menyampaikan keluhannya, agar lebih mempermudah dalam melayani masyarakat/customer yang mengurus berbagai macam kepentingan yang melibatkan bank yang saat ini sudah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, untuk dilakukan pada satu atap, agar tidak memakan waktu dan tenaga.
Hadir dalam Rapat tersebut, staf ahli Bupati bidang Politik Hukum dan Pemerintahan Baharudin, Analisis Kebijakan Publik H. Hamka, dan beberapa kepala OPD terkait.(Diskominfotik/Hld/windy/Feri)

PROGRAM SEJELO BINA DESA ATAU “LOBISA” DI KECAMATAN NARMADA BERJALAN LANCAR DAN DIDUKUNG SEMUA DESA.

Narmada,Diskominfotik: Berbagai cara di gunakan oleh Pemerintah Kecamatan Narmada untuk meningkatkan Kinerja Aparat Pemerintah Kecamatan hingga Aparat Pemerintah Desa di Kecamatan Narmada. Hari ini Program sejeLO BIna deSA “LOBISA” berlangsung di Desa Narmada, yang sejak di launching pada bulan Januari 2021 merupakan Desa ke-15 yang sudah dikunjungi. Tim LOBISA yang terdiri dari Camat, Sekretaris Camat semua Kasi/Kasubbag dan masing-masing 1 orang staf berkantor sehari di Desa, dan melakukan pembinaan sesuai tupoksinya.

LOBISA merupakan program inovasi Pemerintah Kecamatan Narmada dalam melaksanakan pembinaan ke Desa, yang dilaksanakan 2 kali seminggu setiap hari Selasa dan Kamis. Pembinaan ini dilakukan terhadap Perangkat Desa dan lembaga yang ada di Desa, meliputi pembinaan disiplin, dan pembinaan administrasi.

Pembinaan disiplin dimulai dengan Apel Pagi bersama jam 08.00 wita dan Apel Sore jam 15.00 wita. Pada saat apel pagi Camat selaku Pembina menyampaikan 3 tujuan LOBISA ini, antara lain :
1. Pembinaan Disiplin, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
2. Pembinaan administrasi, agar tercipta tertib administrasi di Desa.
3. Untuk mempererat silaturahmi antara Pemerintah Kecamatan dengan Pemerintah Desa. Sedangkan Kepala Desa Narmada yang menjadi Pembina Apel Sore menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Tim LOBISA atas pembinaan yang dilakukan, hal ini sangat berguna dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

“Kegiatan ini agar terus berjalan dengan harapan dukungan dari Pemerintah Desa dan semua Lembaga yang ada di Pemerintahan Desa sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama dapat tercapai.” Ungkap Busyairi Camat Narmada.

Kegiatan LOBISA ini diikuti Perangkat Desa, BPD, LPM, PKK, Linmas Desa Narmada, diselingi sholat berjamaah di Masjid Nurul Jihad dan makan siang bersama di Kantor Desa Narmada.

Di sela-sela program LOBISA ada beberapa kegiatan, antara lain :
1. Koordinasi dengan konsultan perencana pembangunan TPS 3R di Golong.
2. Koordinasi dengan Kepala Puskesmas Narmada, dan Kades Tanak terkait pasien yang masih positif covid 19 dan pulang paksa dari RSUP NTB untuk isolasi mandiri di rumah tetapi menyebabkan keresahan di masyarakat Dusun Tanak Beak Daye.
3. Koordinasi dengan konsultan perencana pembangunan taman di Dusun Mekar Indah, Desa Lembuak (pokir dewan Hj. Tunik).
4. Koordinasi dengan LPM Desa Lembuak terkait rencana penetapan Perkades Kependudukan.(Diskominfotik/Hld. Sumber: Camat Narmada)

RAZIA PROTOKOL KESEHATAN TERUS DILAKUKAN UNTUK MENGINGATKAN DAN MENGEDUKASI MASYARAKAT.

 

Lingsar, Diskominfotik; Angka penularan Copid 19 sampai saat ini masih terus terjadi meskipun berbagai ikhtiar sudah dilaksanakan oleh Pemerintah mulai dari himbauan kepada masyarakat agar menerapkan Protokol Kesehatan, membuat Regulasi tentang Penerapan Protokol Kesehatan, hingga diadakannya Lomba Kampung Sehat Jilid I dan Jilid II. Kali ini dengan mengambil lokasi di Desa Peteluan Indah Kecamatan Lingsar, Satpol PP Kabupaten Lombok Barat dan beberapa OPD terkait melaksanakan kegiatan Razia Protokol Kesehatan pada :

– Hari       : Selasa
– Tangal   : 09 Maret 2021
– Jam        : 14.00 wita
– Lokasi    : Keroye, DS. Peteluan Indah, kec. Lingsar
Operasi gabungan penegakan protokol kesehatan covid-19 dengan hasil sebagai berikut :
Pelanggar berjumlah 62 Orang dengan rincian :
1. Sanksi administrasi : 4 Orang
2. Sanksi sosial             : 58 Orang
Unsur Pelanggar
1. Masyarakat : 61 Orang
2. PNS              : 1 Orang
Sanksi Denda Rp. 500.000

Personil yang bertugas :
1. Pol PP  : 42 orang
2. Polri    : 8 Orang
3. TNI      : 7 orang
4. Bapenda          : 2 Orang
5. Perhubungan : 4 Orang
6. Kecamatan     : 4 orang
Diharapkan agar kegiatan seperti ini terus dilakukan sampai masyarakat betul-betul memahami akan pentingnya Penerapan Protokol Kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kesempatan yang sama Camat Lingsar Marzuki mengatakan,” Kami siap mendukung segala kegiatan yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten untuk menekan angka penularan copid 19 ini tentunya dengan melibatkan semua elemen masyarakat yang ada di Kecamatan Lingsar.”(Diskominfo/HLD.Sumber Camat Lingsar)

PERINGATAN ISRA’ MI’RAJ NABI BESAR MUHAMMAD SAW. DI DUSUN KERANDANGAN DESA SENGGIGI KECAMATAN BATULAYAR BERLANGSUNG HIDMAT

Senggigi – Diskominfotik – Masyarakat Dusun Kerandangan Desa Senggigi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menghadiri peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriyah. Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Masjid Riyadlul Wardiyah Dusun Kerandangan Desa Senggigi tersebut, juga dihadiri Camat Batulayar Afgan dan beberapa tokoh seperti TGH. Munajib Pimpinan Ponpes Al Halimi Sesela Gunungsari, TGH. Hanafi Pimpinan Pondok Pesantren Riyadhussibyan Lendang Re Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar, TGH. Muharrar Pimpinan Ponpes Nurul Hakim Kedri, Qori International H. Sabarudin Lombok Tengah, H. Sudihardji Lombok Barat, TGH. Zainuddin, TGH. Maskur, TGH. Muhlis, Ust. Wahid, TGH. Suhaili, TGH Ahmad Mukhlis Anggota DPRD Provinsi NTB Fraksi PKS, dan H. Zulfahmi Anggota DPRD Lobar Fraksi PKS, Kamis Malam (4/3/2021).
Ketua Panitia Isra Mi’raj mengatakan, tujuan dari kegiatan ini untuk memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW juga untuk mempererat tali silahturahmi.
“Juga bertujuan untuk memakmurkan Masjid Riyadlul Wardiyah Dusun Kerandangan Desa Senggigi ini,” ungkapnya.
Sementara itu Camat Batulayar yang mewakili Bupati Lobar Afgan menjelaskan, dirinya akan mendukung siapa saja yang ingin memakmurkan Masjid.
Lanjut Afgan, Masjid adalah Rumah Allah dan jika ada keperluan Masjid Riyadlul Wardiyah Dusun Kerandangan Desa Senggigi ini, segera sampaikan kepada pihaknya jangan ditunda-tunda.
Afgan menambahkan, “dimasa pandemi COVID-19 ini kita wajib taat dalam mematuhi anjuran Pemerintah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, dan kita semua jangan takut untuk mendatangi masjid dalam beribadah. Perlu di ingat juga dalam cuaca seperti ini untuk tetap memperhatikan sekeliling kita dalam menjaga kebersihan guna menghindari penyakit lainnya seperti demam berdarah dan malaria, perlu diketahui juga Kabupaten Lombok Barat masuk 10 besar kasus demam berdarah di Indonesia,” ujarnya.
“Saya berpesan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dari genangan air dan bagi masyarakat yang memiliki hoby memelihara burung untuk tetap memperhatikan kebersihan kandang/sangkar burungnya dari jentik-jentik nyamuk. Dan semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT,” pungkasnya. (sumber:KIM Batulayar/Khaerul/YL)

DA’I KESEHATAN MENGINGATKAN MASYARAKAT AGAR TERUS IKHTIAR MENJALANKAN PROTOKOL KESEHATAN

*Penyebarluasan Informasi Kesehatan
dan Pencegahan Covid-19 Bersama Da’i Kesehatan*

Gerung, Diskominfotik – Edukasi Vaksinasi Covid19 dan penurunan stunting, serta pencegahan perkawinan anak di bawah umur, bersama DA’I Kesehatan, DP2AP3KB Lobar, PLAN International Indonesia, Dompet DUAFA NTB di Aula Taman Pendidikan Al Khaerat Lingkungan Pohdana Gerung Utara, Kamis (4/3/2021).

TGH. Taufiqurahman termasuk salah satu dari 50 dai kesehatan yang berdomisili di Lingkungan Pohdana Kelurahan Gerung Utara Kecamatan Gerung.
Dalam majelis itu, ia mengajak agar senantiasa hidup sehat, sehat rohani dan jasmani.

Dalam kegiatan tersebut, Kasi Promkes Dinas Kesehatan Lombok Barat Muhammad Zainudin, mengajak masyarakat dimasa pandemi ini untuk “Mengurangi informasi yang sifatnya simpang siur, hoax”, walaupun kita yakin hidup mati dari Allah SWT, tetapi sebagai makhluk kita harus berikhtiar” .

“Tetap patuhi protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas atau keluar rumah bila tidak ada hal yang begitu penting,” imbuhnya.

Ikhtiar dahulu baru tawakal, vaksinasi covid19 diharapkan dapat sebagai ikhtiar untuk meningkatkan imunitas tubuh, harapannya semua orang dapat di vaksin, pungkasnya kembali.

“Adapun vaksinasi sudah masuk tahap II, TNI, POLRI, POL PP, sudah di vaksin dan tidak ada gejala yang berbahaya sebagaimana info yang beredar dari media-media yang tidak jelas di medsos,” ungkapnya.

Dalam topik lainnya di majelis tersebut, barang siapa yang berikhtiar menginginkan anak cerdas, maka ibu harus memperhatikan makanan dan kesehatannya selama hamil,” ungkapnya.

“Makanan yang kita makan diurai di dalam tubuh, menjadi komponen-komponen penyusun yang dibutuhkan oleh tubuh. Ketika kekurangan 1 zat gizi saja, misal Fe, maka tubuh akan merasakan lemah, letih, lesu (gejala anemia), hal itu berarti tubuh akan merespon sendiri apabila ada kekurangan di dalam tubuh,” imbuhnya.

Tak hanya itu, garam yodium selain murah harganya, besar manfaatnya. Oleh karena itu kebutuhan yodium sangat penting bagi ibu hamil dan anak untuk generasi yang cerdas, tinggi dengan kata lain tidak stunting.

Sementara itu, Sekdis DP2KBP3A Erni Suryana, dalam sambutannya membahas topik pernikahan di bawah umur, ia mengatakan, pernikahan anak di bawah umur 19 tahun belum boleh karena masih anak,” terangnya.

Kenapa pemerintah melarang, sementara agama malah menganjurkan segera, di agama dianjurkan apabila sudah siap lahir dan batin,
apabila belum siap dikawatirkan banyak mudarat yang ditimbulkan.

Siap secara finansial, psikologis karena nikah bukan tentang senang-senang saja, tapi banyak hal kompleks yang harus dipikirkan, yaitu dari sisi kesehatan perkawinan  di bawah umur dikhawatirkan kebutuhan calon bayi tidak terpenuhi, melahirkan anak stunting, risiko kematian dan lain-lain,” imbuhnya.

Kekurangan gizi saat hamil berisiko cacat, dari sisi psikologis anak-anak masih labil, dari sisi pendidikan misalnya, ada anak di bawah umur menikah dikhawatirkan anak tersebut putus sekolah, kalaupun sekolah maka ia akan malu dengan status menikah, sementara dari sisi ekonomi/pekerjaan, anak nikah di bawah umur rata-rata masih sekolah, ketika nikah dan ingin bekerja, sebagian besar lapangan pekerjaan memiliki standart pendidikan di atas SMA,” pungkasnya.

Ia juga juga menghimbau kepada masyarakat yang hadir, mencegah pernikahan anak di bawah umur lebih baik sebelum terlambat. Dan ia juga mengajak masyarakat untuk sama-sama mensukseskan terus Program GAMAK yang diinisiasi oleh Pemkab Lombok Barat dengan tujuan untuk merespon isu perkawinan anak yang sangat tinggi di Provinsi NTB, termasuk Kabupaten Lombok Barat. (Diskominfotik/Angge/Puskesmas Gerung)

KETUA DAN JAJARAN DEKRANASDA KABUPATEN LOMBOK BARAT MENGIKUTI RAKERNAS SECARA VIRTUAL

Gerung, Diskominfotik – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang dipimpin Ketua Dekranasda Lombok Barat Ny. Hj.Khaeratun Fauzan Khalid di damping Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lalu Agha mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang diikuti Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Indonesia tahun 2021 secara virtual di Pendopo I Bupati, Gerung, Lombok Barat, Rabu (3/3/2021).
Sebelum membuka Rakernas Dekranasda, Ketua Umum Dekranas Pusat Ny. Wury Estu Handayani melantik Ketua Dekranasda di beberapa Daerah. Ia mengucapkan selamat kepada Ketua Dekranasda yang terpilih dan mengajak untuk memajukan Dekranasda di daerah masing-masing.
Setelah itu, pada sambutannya, Ny. Wury mengajak seluruh Dekranasda se-Indonesia menjalankan fungsinya sebagaimana yang telah tertera.
“Mari jalankan fungsi Dekranasda dengan baik dan benar. Mulai dari mengembangkan industri kerajinan, menyelaraskan program-program dengan Pemda serta ikut berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini untuk peningkatan kontribusi industri kerajinan dalam pembangunan nasional dan daerah,” ujar Ny. Wury.
Tambah Ny Wury, ia mengajak Dekranasda untuk lebih memantapkan program dalam menunjang industri.
“Untuk mewujudkan itu semua, kita perlu meningkatkan pembinaan dan meningkatkan mutu dalam rangka merebut pasar untuk memudahkan pengembangan potensi kerajinan daerah,” tambahnya
Ia juga meminta Dekranasda untuk memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan pengusaha kecil, perajin dan seniman dengan semangat kewiraswastaan.
“Walaupun pandemi Covid-19, jangan pernah menyurutkan semangat kita dalam memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan pengusaha kecil, perajin dan lainnya untuk mengembangkan potensi yang ada,” tuturnya. Diskominfotik/YL

DESA SESAOT KECAMATAN NARMADA MENJADI SALAH SATU DESA WISATA BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Narmada, Diskominfotik – Desa Wisata Desa Sesaot menjadi salah satu Desa Wisata Berkelanjutan di Indonesia. Penyerahan Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dilakukan di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Selasa, (2/3/2021). Perwakilan dari Desa Wisata Sesaot, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kepala Desa Yuni Hariseni dan Pengelola Wisata Desa Sesaot Budi Setiawan Masudi menerima penghargaan/sertifikat tersebut langsung yang diserahkan oleh Menteri Kemenparekaf Sandiaga Salahudin Uno di Jakarta.
Kemenparekraf memberikan sertifikasi dan penghargaan bagi 16 Desa Wisata atas prestasinya sebagai Desa Wisata Berkelanjutan sebagai upaya untuk mendorong quality tourism.
Menteri Kemenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Selasa (2/3/2021) menjelaskan penerapan standart berkelanjutan yang berfokus kepada 3 aspek keberlanjutan yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi di Desa Wisata melalui program sertifikasi desa wisata berkelanjutan agar lebih berkualitas, lebih kredibel, dan mampu berkolaborasi serta bersaing secara domestik dan internasional.
“Membangun Quality Tourism memerlukan beberapa syarat seperti infrastruktur, konektivitas, pemasaran, hingga daya tarik pariwisatanya sendiri sehingga mampu meningkatkan kualitas wisata serta kenyamanan dan keamanan destinasi wisata. “ujarnya.
Komitmen Kemenparekraf terhadap pariwisata berkelanjutan sendiri di implementasikan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. Sesuai RPJMN 2020-2024, Kemenparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata menjadi desa wisata mandiri hingga 2024.
“Karena desa wisata menggerakkan ekonomi masyarakat, UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan untuk pelestarian lingkungan yang merupakan hal penting. Nanti dengan program One Village, One Creative Product”, ujar Manparekraf Sandiaga Uno.
Manparekraf Sandiaga Uno berharap melalui pencapaian penghargaan tersebut diharapkan pengelola Desa Wisata agar dapat memberikan contoh bagi pengelola Desa Wisata lainnya dan berperan aktif dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Menparekraf juga menginstruksikan kepada para jajaran di lingkungan Kemenparekraf untuk mendukung dalam peningkatan kapasitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif, kemudian melakukan pendampingan, revitalisasi, peningkatan kualitas daya tarik, serta pemenuhan sarana dan prasarana penunjang pariwisata, peningkatan promosi, mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan degitalisasi, serta mendukung penyelenggaraan event/festival di Desa Wisata Berkelanjutan.
“Selain itu juga, mampu mempertahankan dan meningkatkan dan meningkatkan kualitas produk wisata serta berkomitmen penuh dalam pengembangan pariwisata dengan menyesuaikan kondisi terkini “Pandemi COVID-19” yang memprioritaskan aspek Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) dan pengembangan serta penguatan produk ekonomi kreatif lokal”, katanya.
Kemenparekraf memberikan sertifikasi Desa Wisata bertujuan untuk membangun, meningkatkan kesadaran stakeholders di Desa Wisata. Kemudian sebagai upaya penguatan dan pengembangan dalam implementasi aksi Desa Wisata berkelanjutan yang terdiri dari aspek tata Kelola, pelestarian budaya dan lingkungan yang membawa dampak positif bagi masyarakat sosial khususnya dalam meningkatkan perekonomian Desa Wisata.
Proses tahapan sertifikasi Desa Wisata dilakukan pada 29 – 30 November 2020 yang meliputi Training Auditor, sosialisasi Instrumen dan Pendampingan Pengisian bagi Desa Wisata, Desk Evaluation, Visitasi Desa Wisata ( Daring dan Luring) hingga Rapat Panel Reviewer.
Ke depannya 16 (enam belas) Desa Wisata Berkelanjutan tersebut diharapkan dapat tetap menjaga dan mengembangkan aspek aspek berkelanjutan di Desa Wisatanya dan menyesuaikan dengan kondisi terkini “Pandmi Covid-19” yang sangat memerlukan perhatian pengelola Desa Wisata dalam menjaga kebersihan, Kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Berikut 16 Desa Wisata Berkelanjutan sebagai proyek percontohan sertifikasi, yaitu :
1. Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta
2. Desa Wisata Desa Sesaot, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta
3. Desa Wisata Jatimulyo, Kabupaten Kulonprogo, D.I.Yogyakarta
4. Desa Wisata Candirejo, Kabupaten Magelang, Prov. Jawa Tengah
5. Desa Wisata Karangrejo, Kabupaten Magelang, Prov. Jawa Tengah
6. Desa Wisata Kandri, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah
7. Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
8. Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali
9. Desa Wisata Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali
10. Desa Wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
11. Desa Wisata Osing Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur
12. Desa Wisata Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur
13. Desa Wisata Bilibante, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat
14. Desa Wisata Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat
15. Desa Wisata Sesaot, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
16. Desa Wisata Batu Layang Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
“Tentunya suatu kebanggaan bagi Desa Sesaot karena satu-satunya di Lombok Barat, Desa Wisata yang sudah mendapatkan sertifikat desa wisata. Sinergi antara semua lembaga desa pengelola, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) serta para tokoh & masyarakat supaya tetap menjaga dan mempertahankan pengelolaan, sosial ekonomi budaya & lingkungan,” Ujar Yuni Kades Sesaot yang dihubungi via telepon.
Ia juga berharap, “Perolehan Sertifikat Desa Wisata berkelanjutan Desa Wisata Sesaot lebih maju dan berkembang ke depannya, serta Pemerintah Daerah dan Pusat bisa memberikan perhatian penuh baik dalam membantu promosi maupun yang lainnya, sehingga bisa berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar Desa Sesaot,”pungkasnya. (Diskominfotik/YL)

1 5 6 7 8 9 12