Wabup Buka Bersama Pengungsi Sengketa Tanah

_DSC0093Wakil Bupati Lobar Fauzan Khalid kemarin (14/7) melaksanakan kegiatan buka puasa bersama dengan warga Dusun Duduk-Batu Layar yang menjadi korban sengketa tanah. Buka puasa ini digelar di musholla An-Nur Dusun Duduk. Dalam kesempatan itu Wabup menyerahkan sejumlah bantuan makanan seperti beras, mie dan kebutuhan lainnya.

Selain itu Fauzan berjanji akan berpaya melengkapi sarana yang dibutuhkan seperti tempat mandi, cuci, kakus (MCK) dan air bersih. “Sebenarnya kita akan tempatkan mobil MCK di lokasi, tapi karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan, jadi mobilnya tidak bisa masuk,” ungkap Fauzan. (lebih…)

Zakat untuk Modal Usaha Rp 610 Juta

Baznas Kab. Lobar Segera Salurkan

GIRI MENANG-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menyiapkan dana sebesar Rp 610 juta untuk disalurkan sebagai modal usaha bagi fakir miskin yang berprofesi sebagai pedagang bakulan.
‘’Dana yang akan disalurkan untuk usaha ekonomi produktif itu merupakan zakat yang berhasil dihimpun dari umat,” kata Sekretaris Baznas Lobar H Mahrum, di Giri Menang, kemarin.
Dikatakan, penyaluran bantuan modal usaha tersebut dilakukan sebelum Idul Fitri 1435 Hijriah. Jumlah sasaran penerima sebanyak 1.220 orang yang tersebar di 122 desa/kelurahan di Kabupaten Lobar. Masing-masing pedagang akan menerima bantuan modal senilai Rp 500 ribu untuk mengembangkan skala usahanya.
“ Misalkan yang jualan pelecing kangkung pakai meja bisa membeli gerobak dorong dengan zakat yang diberikan,” ujar Mahrum, Menurutnya, penyaluran dana zakat ke sektor ekonomi produktif tersebut bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan. ‘’Dengan memperkuat fakir miskin yang sudah memiliki usaha ekonomi produktif melalui zakat diharapkan tidak ada lagi orang minta-minta di jalanan,” kata Mahrum.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lobar H Baehaqi beberapa waktu lalu mengatakan, upaya menurunkan angka kemiskinan melampaui target. Jumlah penduduk miskin saat ini mencapai 15,94 persen dari total jumlah penduduk Lombok Barat pada 2013 sebanyak 628 ribu jiwa lebih.
‘’Jadi angka kemiskinan sudah menurun sebesar 8,11 persen dalam tiga tahun terakhir,” ujarnya.
Penurunan angka kemiskinan itu, kata Baehaqi, sebagai dampak dari kinerja yang tersistem. Misalnya adanya pembangunan jalan di daerah marjinal yang juga menurunkan angka inflasi.
Selain itu, terciptanya lapangan kerja dan meningkatan transaksi barang yang pasti diikuti dengan  adanya transaksi jasa.
“ Kalau peluang kerja dan peningkatan distribusi pendapatan terjadi maka muaranya pada penurunan angka kemiskinan,” ujar Baehaqi.

Sumber: Lombok Post, Selasa 15 Juli 2014

DISPERINDAG AKAN REVITALISASI PASAR TUA

GIRI MENANG-Dinas Perdagangan dan Industri (Disperindag) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) akan merevitalisasi pasar yang tergolong berusia tua pada tahun anggaran 2015.
Kepala Dinas Disperindag Lobar, H M Poniman, di Giri Menang kemarin, mengatakan sesuai hasil penelusuran di lapangan banyak fisik bangunan pasar lama sudah masuk kategori tidak layak ditempati. ‘’Kami sudah siap merivitalisasi pasar lama ini, tinggal menunggu anggaran keluar,” katanya.
Dikatakan, dalam revitalisasi pasar berusia tua ini banyak hal difokuskan, di antaranya aspek tata ruang yang hijau dan asri, tempat pembuangan sampah, perluasan lokasi pasar, menambah jumlah los dagang dan aspek lainnya.
“ Program revitalisas ini difokuskan pada kebersihan pasar, ruang hijau dan lainnya agar pedagang maupun pembeli bisa nyaman bertransaksi,” ujar Poniman.
Ditanya mengenai pembangunan pasar pada tahun anggaran 2013, Poniman, mengatakan fisik pasar telah diperbaiki ini akan dilanjutkan kesempurnaannya. Pasalnya, ada beberapa fasilitas yang belum dirampungkan.
Ia mencontohkan, pasar tradisional Keru, Kecamatan Narmada, yang hanya baru dibangun ruko saja. Sementara los pasar belum dibuatkan. Begitu juga dengan tempat pembuangan sampah dan ruang hijau. “Pada 2015 mendatang kekurangan itu akan ditutup, kalau anggaran digelontorkan ke dinas memadai,” tandas Poniman.

Sumber: Lombok Post, Selasa 15 Juli 2014

Wabup Buka Bersama dengan Pengungsi Duduk

Tetap Upayakan Pembebasan Warga

GIRI MENANG-Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar) Fauzan Khalid menyempatkan diri berbuka puasa bersama ratusan warga Dusun Duduk, Desa Batulayar Barat yang menjadi korban sengketa lahan, kemarin.
“ Saya sedih dan prihatin dengan kondisi para pengungsi. Makanya saya menyempatkan diri untuk berbagi dengan mereka dengan cara berbuka puasa bersama,” katanya sebelum melaksanakan salat berjamaah dengan para pengungsi di masjid An-Nur, Dusun Duduk, kemarin.
(lebih…)

Pedoman Peringatan HUT Ke-69 Kemerdekaan RI Tahun 2014

logo_hut_ke-69_kemerdekaan_riMenteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi selaku Ketua Panitia Negara Perayaan hari-hari Nasional dan Penerimaan Kepala Negara / Pemerintah Asing / Pimpinan Organisasi Internasional, menerbitkan Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan RI Tahun 2014.Dalam surat tertanggal 23 Juni 2014 yang ditujukan kepada seluruh pimpinan lembaga negara, menteri , Gubernur Bank Indonesia, jaksa Agung, panglima TNI, Kapolri, pimpinan lembaga pemerintah non kementerian, kepala perwakilan RI di luar negeri, seluruh gubernur, bupati, dan walikota itu, Mensesneg menyebutkan, tema peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI adalah: “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia Yang  Makin Maju dan Sejahtera”. (lebih…)

KPU Larang KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota Publikasikan Hasil Rekap Pilpres

tabulasiKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik melalui suratnya bernomor 1395/KPU/VII/2014 tertanggal 13 Juli 2014, telah meminta KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota agar tidak mempublikasikan/memberitahukan hasil rekapitulasi data entry, yaitu pemindaian dan perekaman data Formulir Model C, (lebih…)

Remaja Masjid Senteluk Bantu Warga Duduk

GIRI MENANG – Bantuan untuk warga Dusun Duduk, Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batukayar yang berada di pengungsian terus berdatangan. Kali ini datang dari Remaja Masjid Desa Senteluk yang menyalurkan bantuan bahan makanan untuk meringankan beban saudara muslim mereka di bulan Ramadan.
Bantuan yang disalurkan berupa beras, mi instan, pakaian layak pakai dan sarung. ‘’Semua bantuan itu disalurkan untuk meringankan beban saudara muslim kita yang hidup di pengungsian,” kata koordinator penyerahan bantuan Mukril, kemarin.
Seperti diketahui, sebanyak 43 kepala keluarga (KK) atau 147 warga Dusun Duduk terpaksa mengungsi ke musala Nurul Iman, karena rumah mereka dihancurkan tim juru sita dari Pengadilan Negeri Mataram (24/6). Lahan yang mereka tempati merupakan milik I Made Krasta, selaku pihak pemohon yang memenangkan perkara gugatan atas tanah seluas 32 hektare melawan Amak Kodrat, selaku termohon.
Selain menyalurkan bantuan bahan makanan, kata Mukril, pihaknya juga ingin melihat langsung kondisi rumah warga yang sudah rata dengan tanah karena selama ini hanya mengetahui dari cerita orang lain. ‘’Warga Senteluk ingin melihat langsung kondisi para pengungsi dan rumahnya yang sudah dihancurkan. Kebetulan lokasi pengungsiannya berada di perbatasan dengan tanah sengketa,” ujarnya.
Apa yang dilihat oleh rekan-rekannya, kata mantan Kepala Desa Senteluk, ini cukup menyedihkan. Puluhan rumah dihancurkan seperti tak ada nilainya. Padahal, rumah tersebut dibangun dari hasil kerja keras selama bertahun-tahun.
Kondisi memprihatikan juga terlihat di lokasi pengungsian karena sejumlah kaum perempuan yang memiliki anak bayi berusia di bawah satu tahun harus mengasuh buah hatinya di tempat yang kurang layak. “Kami melihat ada orang lanjut usia dan ibu-ibu menggendong bayinya di dalam tenda pengungsian. Tentu itu suatu kondisi yang sangat memprihatinkan dan harus segera ditangani,” paparnya.
Pada kesempatan itu, ia juga mendapat informasi bahwa saat ini masih ada 17 anggota keluarga para pengungsi yang masih ditahan di markas Polres Lombok Barat karena dijadikan tersangka menghalangi aparat saat menjalankan tugas negara.
Untuk itu, Mukril akan berupaya untuk memberikan bantuan hukum agar mereka bisa diberikan penangguhan penahanan sehingga bisa menjalankan ibadah puasa dan memilih presiden pada 9 Juli 2014. “Kami akan coba ke Polres Lombok Barat dan panitera Pengadilan Negeri Mataram untuk mengupayakan penangguhan penahanan,” kata pria yang banyak bergaul dengan pengacara ini.

Sumber: Lombok Post, Selasa 8 Juli 2014

Bupati Lobar Imbau Warganya Tidak Golput

GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony mengimbau warganya ramai-ramai ke tempat pemungutan suara pada saat pemilihan presiden 9 Juli 2014, tidak bersikap golput (golongan putih) atau orang yang tidak menyalurkan hak pilihnya.
” Saya mengajak seluruh masyarakat Lombok Barat untuk menggunakan hak pilih sebaik-baiknya. Artinya datang ke TPS di lingkungan masing-masing dengan memberikan suaranya,” katanya di Giri Menang, kemarin.
(lebih…)

PON 2016 Jabar, Lobar Janjikan Empat Emas untuk NTB

Lombok Barat (Lobar) makin percaya diri terhadap prestasi olahraga atlet- atletnya. Setelah menjadi juara umum pada Porprov NTB 2014, Bupati Lobar H Zaini Arony menjanjikan empat medali emas bagi NTB pada PON 2016 di Jawa Barat, mendatang. Hal itu diungkapkan Zaini di sela-sela pemberian bonus bagi atlet peraih medali di Porprov 2014. ‘’Kita harus berani memasng target. Karena itu akan memotivasi para atlet maupun pelatih. Saya yakin, pada PON 2016 nanti, Lobar mampu menyumbang empat emas untuk NTB tegasnya. Cabor yang diharapkan akan menjadi tumpuan Lombok Barat untuk mendulang emas pada PON Jawa Barat nanti adalah silat, karate, atletik dan voli pantai.

(lebih…)

Ketua TP PKK Lobar Hadiri Pelepasan Murid SBB Handayani

Digabung dengan Perpisahan TPA Pasar Handayani

Meski sederhana, acara pelepasan murid kelompok bermain Semai Benih Bangsa (SBB) Yayasan Handayani yang digelar akhir Juni lalu begitu dinikmati para tamu undangan. Kegiatan ini merupakan prosesi lulusnya 16 murid SBB yang merupakan angkatan ketujuh.

KECERIAAN nampak terlihat dari wajah para murid SBB yang akan dilepas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan tertib mereka mengikuti setiap sesi acara didampingi para orang tua masing-masing.
Sekadar informasi, sesuai keberadaannya, Yayasan Pemberdayaan Perempuan Handayani menjadi organisasi sosial yang bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial (UKS) terpanggil untuk memberikan kontribusi di bidang pendidikan. Melalui dedikasi menyumbangkan sumber daya manusia (SDM) di pendidikan anak usia dini (PAUD), yayasan yang diketuai Hj Bq Erna Andayani ini mendirikan kelompok bermain Semai Benih Bangsa (SBB).
“ Kami juga kemudian mendirikan Taman Penitipan Anak (TPA) Pasar Handayani yang lokasinya di sekitar Pasar Gerung,” kata Erna kepada Lombok Post, kemarin.
SBB berdiri sejak tahun 2006 dan telah meluluskan sebanyak 70 murid. Sudah banyak prestasi yang ditorehkan para peserta didik dan lulusan dari SBB kini tersebar di sejumlah SD. Sementara TPA Pasar Handayani mulai muncul tahun 2009 dan telah meluluskan sekitar 40 murid.
Karena bernaung dalam satu yayasan, acara pelepasan lulusan kedua lembaga pendidikan ini pun digabung. Jika dikalkulasikan, jumlah siswa yang dilepas dari SBB dan TPA adalah 26 orang.
Acara perpisahan semakin istimewa dengan kehadiran Ketua TP PKK Lobar Hj Nanik Zaini Arony. Di kesempatan itu, Nanik mengapresiasi dedikasi yayasan yang peduli terhadap pendidikan bagi para generasi penerus bangsa.
Wanita yang dinobatkan sebagai Bunda PAUD Lobar ini pun mencoba memompa semangat para murid menyongsong masa depan yang lebih cerah. Peran dan andil orang tua menurutnya, juga sangat menentukan masa depan seorang anak. Hj Nanik juga menyerahkan bantuan kepada yayasan untuk membantu mengembangkan dua lembaga pendidikan anak usia dini tersebut.
Ditambahkan Erna, yayasan yang diketuainya mencoba membangun pondasi moral sedini mungkin pada usia pra sekolah. Dalam memberikan layanan pendidikan, mereka menanamkan Sembilan pilar karakter.
Untuk lokasi, SBB berlokasi di Batu Anyar, Kelurahan Gerung Utara. Sementara TPA Pasar Handayani berlokasi di musala pasar Gerung.
Diungkapkan wanita berjilbab ini, untuk sementara kegiatan belajar- mengajar TPA masih menumpang di musala pasar karena tidak adanya bangunan khusus. Mereka baru mendapat bantuan lahan dari pemkab setempat seluas 10 are.
Karena sifatnya masih menumpang, diakui Erna, kegiatan berlajar murid cukup terganggu dengan kebisingan pasar. Mereka pun berharap pemkab melalui dinas pendidikan dan kebudayaan setempat bisa membangunkan sebuah ruangan khusus agar kegiatan pembelajaran bisa maksimal.

Sumber: Lombok Post, Senin 7 Juli 2014

1 156 157 158 159 160 242