Pengumuman Jadwal SKB CPNS Formasi Tahun 2019 Pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tata Tertib Pelaksanaan SKB CPNS Formasi Tahun 2019 Pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Jadwal Pelaksanaan SKB TA. 2019 Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Pengumuman Jadwal SKB CPNS Formasi Tahun 2019 Pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tata Tertib Pelaksanaan SKB CPNS Formasi Tahun 2019 Pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Jadwal Pelaksanaan SKB TA. 2019 Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kuripan Diskominfotik, Pada Masa Pandemi COVID-19, kita mengetahui bahwa bayi dan anak – anak dihimbau berada “di rumah saja”. Bayi dan Anak – anak sedapat mungkin tidak dibawa ke Rumah Sakit, kecuali pada saat ada kegawat-daruratan. Sebagai solusinya, Lombok Barat membuat inovasi berupa Sistem Pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga
Sistim ini didisain secara komprehensif yang memberikan gambaran kondisi kesehatan bayi baru lahir dalam semua aspek sehingga memungkinkan ibu-ibu di rumah dapat memantau kesehatan bayinya secara mandiri.
Sistim ini dilounching oleh Bupati Lombok Barat pada acara roadshow PKK Provinsi NTB yang dirangkai dengan Hari Kesatuan Gerak PKK tahun 2020 yang dipusatkan di Kantor Camat Kuripan Kamis, 3/09/2020. Yang dihadiri oleh Bupati Lombok Barat, Kepala OPD Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Barat, Ketua TP PKK Provinsi NTB beserta rombongan, Perwakilan Kepala BKKBN Provinsi NTB, Perwakilan UNICEF, Ketua DWP Lobar, GOW Lobar, Anggota TP-PKK Lobar, Para Camat, Kepala Desa, Ketua TP-PKK Kecamatan dan Desa serta masyarakat.
Ketua TP- PKK Lombok Barat, Hj Khaeratun Fauzan Khalid dalam laporannya menyampaikan bahwa Road Show HKG PKK ini merupakan kali pertama dalam masa adaptasi kebiasaan baru Pandemi Covid-19. Tujuannya, untuk mengetahui dan menyatukan pemahaman tentang peranan sektor/lembaga terkait dalam pengelolaan kegiatan Kesatuan Gerak PKK dan upaya meningkatkan peran serta pemerintah dan swasta tentang penerapan fungsi keluarga.
“ Pada hari ini juga berlangsung peluncuran pelaksanaan Sistem Pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga di Kabupaten Lombok Barat. Sistem ini merupakan sistem yang memberdayakan para Ibu secara mandiri agar mampu memantau dan mendeteksi kondisi bayi baru lahir. Sehingga mampu secara dini menemukan tanda bahaya untuk dilakukan tindakan pengobatan yang diperlukan.” jelasnya
Hj. Khaeratun menambahkan, pelaksanaan sistem ini sangat cocok di era Pandemi Covid-19 ini. Karena bayi baru lahir dapat tetap terpantau kesehatannya tanpa perlu mendatangi fasilitas kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sebagai informasi, Dinas Kesehatan beserta jajarannya memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk terus menurunkan angka kematian bayi khususnya bayi baru lahir yang merupakan masa yang paling kritis.
Upaya ini dilakukan dari hulu sampai hilir. Dari aspek hilir, diupayakan peningkatan akses maupun kualitas pelayanan baik tingkat dasar maupun rujukan (rumah sakit). Bahkan untuk mempermudah dan mempercepat akses masyarakat, tujuan rujukan tidak hanya rumah sakit milik pemerintah saja, namun rumah sakit swasta melalui MoU dengan Dinas Kesehatan.Inovasi ini terlahir atas dukungan dari berbagai pihak, diantaranya Unicef, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Pengda NTB, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Ikatan Dokter Anak (IDAI) NTB maupun PKK Kab Lombok Barat,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyampaikan bahwa di Lombok Barat segala aktivitas diperbolehkan, akan tetapi harus dengan mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Covid-19 ini harus menjadi perhatian kita semua, efek ekonomi dan sosialnya sudah mulai kita rasakan, bahkan pertumbuhan ekonomi kita hingga minus,” ungkap Bupati.
Bupati mengajak seluruh peserta yang hadir dan masyarakat untuk bersama-sama konsen untuk mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 ini. “Bila bersama-sama kita melawan, akan mudah melalui ini semua,” ucapnya.
Sedangkan Ketua Tim Pengerak-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Zulkieflimansyah mengawali sambutannya, sangat mengapresiasi inovasi Kabupaten Lombok Barat, dengan sistem pemantauan kesehatan bayi baru lahir berbasis keluarga.
“Kami sangat menyambut baik inovasi yang dilakukan Lombok Barat, dengan adanya pemantauan kesehatan bayi baru lahir, mudah-mudahan bisa dicontoh oleh daerah yang lain,”harapnya.
“Kegiatan kita hari ini untuk menyampaikan gerakan PKK terkait Covid-19 ini artinya program-program PKK sekarang diarahkan untuk melawan Covid-19 mulai dari efek sosial kesehatan misalnya ada pola asuh anak dan remaja supaya bagaimana orangtua bisa mengawasi anak-anaknya dengan baik selama Covid-19 ini,” ujarnya.
Roadshow dan Hari Kesatuan Gerap PKK ini diisi pula dengan kegiatan Pelayanan KB di lokasi acara dan gerakan bersama pakai masker (Gebrak) Masker langsung turun ke Dusun Tongkek, Dusun Kuripan 1, Dusun Kuripan 2 dan Dusun Karang Makan Desa Kuripan Kecamatan Kuripan. ( Diskominfotik)
Lembar, Diskominfotik-Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didampingi Ketua DPRD Lobar Hj. Nurhidayah, Kapolres Lobar AKBP. Bagus Satriyo, Dandim 1606/Lobar Kolonel Arm Gunawan, S.Sos.,MT., Kadis PMD Lobar Ir. Lalu Edi Sadikin, dan Wakapolres Lobar Kompol Lalu. Salehuddin, SH, memaparkan pelaksanaan Lomba Kampung sehat di Kabupaten Lombok Barat melalui video conference dari ruang Vicon Polres Lobar, Rabu (02/08/2020).
Pemaparan pelaksanaan Lomba kampung sehat ini diikuti dan disaksikan secara virtual serentak diseluruh Kabupaten/kota se propinsi NTB.
Dalam pemaparannya Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan bahwa Lomba Kampung Sehat yang diinisiasi oleh Polda NTB telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar, siapapun yang akan menjadi juara atau memenangkan Lomba Kampung Sehat ini nantinya Pemerintah Daerah Lombok Barat dibantu oleh Polri dan TNI membuat format supaya Lomba kampung sehat ini tidak selesai sampai disini.
“Pemda Lobar akan melanjutkan Lomba Kampung Sehat ini dengan program Lomba Kampung Sehat Lombok Barat Mantap dengan menambahkan parameter-parameter penilaian baru,”tutur Bupati.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa ketika pandemi covid-19 ini mulai melanda wilayah NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat langsung membentuk tugas yang dibagi menjadi tiga tim yaitu Tim Pencegahan, dengan Penanggung Jawab Ketua MUI Lombok Barat, Tim Reaksi Cepat dengan penanggung jawab Kapolres Lombok Barat dan Tim Medis sebagai penanggung jawabnya adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat.
“Ketika pandemi Covid-19 mulai ada di wilayah NTB dan Lombok Barat khususnya, Pemerintah Daerah (Pemda) langsung membentuk gugus tugas dengan membaginya menjadi 3 yang pertama yaitu tim pencegahan dengan penanggung jawab Ketua MUI Lobar dibantu oleh Depag, TNI/Polri. Yang kedua tim reaksi cepat, sebagai penanggung jawab Kapolres Lombok Barat dibantu oleh TNI, Pemda, MUI Lobar, Depag. Dan yang ketiga, tim medis sebagai penanggung jawab yaitu Dinas Kesehatan Lobar,” paparnya.
Selain hal tersebut Pemda secara paralel telah melakukan hal-hal terkait program program yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat dalam rangka untuk meminimalisir efek negatif dari penyebaran covid-19 seperti memberikan bantuan, membantu pemberian masker dan lain-lain,”tuturnya.
Bupati menjelaskan, bahwa sekarang Lombok Barat fokus untuk mensosialisasikan dan memastikan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 50 tentang pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum di masa pandemi Covid-19. (Diskominfotik/Angge)
Diskominfotik Lobar, Rabu, 02/09/2020. Acara silaturahmi dan pembinaan KAKANWIL kementrian Agama provinsi NTB, bersama Pimpinan dan Lembaga di lingkungan Lembaga Pendidikan (LP) MA’ARIF NU se Kab. Lobar, yang dihadiri oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Kakanwil Kemenag NTB KH. M Zaidi Abdad, Kakanwil Kemenag Lobar H. Jaelani, Katib Suryah PCNU Dr. H. Adi Fadly, dan TGH. L. Turmudzi Badaruddin.di Aula kantor Bupati Lobar, Rabu, 2/09/2020.
Acara ini digelar agar para pimpinan Ponpes dan Kepala Lembaga menjadi lebih dekat dan lebih akrab serta lebih mengenal program-program dimasa jabatan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi NTB yang baru yang sudah dilantik oleh Menteri Agama secara online.
Dalam sambutanya Bupati memohon izin untuk tidak terlalu membahas tema acara karena memang sudah ada bagiannya, Bupati menyampaikan bahwa efek negative dari covid-19 ini semakin terasa, dia menghimbau agar setiap kegiatan atau acara harus tetap menerapkan protokol Kesehatan. Besar kemungkinan angka kemiskinan di Indonesia semakin bertambah khususnya di Lombok Barat diperkirakan bertambah.
Dalam satu bulan terakhir ini pasien sembuh dari paparan covid-19 terus mengalami peningkatan, namun demikian masyarakat tetap harus patuh terhadap protokol Kesehatan lebih-lebih dengan telah diteribtkan Peraturan Bupati Nomor 50 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum di Masa Pandemi Covid-19, agar dipatuhi dan dilaksanakan secara konsisten.
Ditempat yang sama Khatib Suriah Pengurus wilayah NU Prov NTB Dr. H Ady Fadly menyampaikan pesan bahwa suksesnya Lembaga di topang oleh dua hal yaitu pertama Ikhlas dan kedua Berjuang.
Sekretaris pengurus cabang NU Lombok Barat ustadz Ali Maksum M.Si melaporkan akan dibagikan ijob kepada 3 Ponpes baru yang bernaung dibawah MA’ARIF yang salah satunya di pimpin oleh salah satu khatib Syuryah yaitu Dr. H. Ahyar Fadli. (Windi/Ria)
Gerung, Diskominfotik – Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat banyak yang hilang, dikuasai orang, dipermasalahkan orang bahkan sudah dimenangkan kasusnya oleh orang. Guna mengembalikan aset-aset tersebut Pemerintah Kabupaten Lombok Barat berupaya dengan melakukan Jihad Aset (Penyelamatan Aset-Red). Salah satu cara adalah menemukan dokumen aset tersebut yang mungkin tersimpan di Pusat Asrsip Daerah yaitu Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Lombok Barat.
Mewujudkan upaya itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lombok Bart di Gerung, Rabu (2/9/2020).
Bupati Fauzan membongkar sendiri beberapa dokumen yang tersimpan di Lemari Penyimpanan yang tersusun rapi. Walaupun tidak menemukan dokumen-dokumen aset yang dibutuhkan, Bupati meminta Arsiparis pada Dinas Arsip dan Perpustakaan untuk mencari dan menemukan dokumen-dokumen aset daerah. Bupati secara pribadi akan memberi bonus umroh bila menemukan dokumen-dokumen aset daerah tersebut.
“Aset-Aset Pemda dibawah penguasaan orang lain dan aset-aset yang dipermasalahkan orang, maka bukti-bukti ini harus kita cari betul, kalau dua orang (petugas arsiparis) ini tidak cukup bila perlu buat tim khusus dan saya janji secara pribadi saya akan memberi bonus berupa Umroh, contoh kasus Gegelang itu sudah disertifikatkan oleh oknum dan itu kita butuh backup dokumen dan saya yakin ada” tegas Fauzan.
Ketika diwawancarai tentang konsep Jihad Aset, Fauzan menjelaskan penyelamatan Aset Daerah harus dilakukan dengan sekuat tenaga, mencari dokumen-dokumen yang menguatkan kepemilikan aset tersebut.
“ Kita akan maksimal sekuat tenaga sekemampuan kita semua akan berusaha menyelematkan aset-aset Daerah termasuk yang saya sebutkan tadi dibawah penguasaan orang, dipermasalahkan orang, sudah dikuasai orang padahal Pemda yang punya dan seterusnya, inikan kita butuh bukti backup, backup itu adalah arsip, makanya kita suruh bongkar,” ungkapnya tegas.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah H. Yamil ketika ditanya tentang langkah-langkah konkrit terkait tugas khusus Bupati ini mengatakan akan menindak lanjuti dengan membongkar apa yang ada disini, mungkin ada terselip di box-box ini sambil melakukan penilaian terhadap arsip apakah arsip ini sudah layak dimusnahkan atau akan menjadi arsip permanen.
“Kita akan membongkar apa yang ada disini, inikan sudah ada petanya tetapi belum tentu semuanya itu sesuai dengan ini mungkin disalah satu box ini terselip disitu dan ini yang kita cari dengan melakukan penilaian, nah dalam penilaian ini akan kelihatan sekaligus kita bekerja mencari arsip-arsip yang mungkin ada terselip disana sekaligus kita melakukan penilaian apakah itu hasilnya ini untuk dimusnahkan atau menjadi arsip permanen.” Ungkapnya tegas. Diskominfotik/Zul/Rasidibragi
Senggigi Batulayar-Diskominfotik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas Mataram melaksanakan kegiatan pembinaan dan pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Agro Industri Kopi Lombok di Hotel Jayakarta, Batulayar, Selasa (1/9/2020).
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut mengatakan, ” Minuman Kopi tidak harus identik dengan minuman kaum pria, itu sebabnya minuman kopi ini adalah minuman semua gender yang mememiliki banyak manfaatnya. Sekarang di Indonesia tingkat minum kopi mempunyai rasio 1,07 Kg/Tahun per kapita, rata rata masyarakat indonesia mengkonsumsi lebih 10 Kg/Bulan. Kopi pada saat ini berbeda dengan kopi pada zaman dulu dimana saat ini kita sudah bisa menentukan mana kopi enak, terbaik dan mana kopi yang bisa menambah daya tahan tubuh kita menurut varietas yg telah diterbitkan oleh asosiasi kopi indonesia.” terangnya
“ Kopi bisa menurunkan minat orang untuk minum Alkohol dan bahkan bisa menghilangkan kebiasaan orang untuk minum alkohol dengan diganti minum kopi. Kecendrungan-kecendrungan semacam ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri kopi guna mempersiapkan diri tidak hanya dari jumlah yang akan diproduksi tetapi juga dari sisi kualitas, kebersihan termasuk kemasan. Semoga kopi yang berada di Lombok khusunya di Lobar tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat Lombok saja, namun bisa di kirim keluar daerah bahkan ekspor keluar negeri.” tambahnya.
“Sebelum pandemi covid 19 ini muncul, Pemerintah Daerah telah melakukan pendekatan untuk melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa orang yang akan mengambil hasil perkebunan dan hutan, khususnya kopi Lombok dikarenakan Pandemi copid19 menyebabkan kegiatan tersebut tertunda. Ini bukan berarti Pemerintah Daerah diam, untuk itu kita harus tetap mempersiapkan diri. Dalam kegiatan hari ini Pemerintah Daerah sangat menyambut baik acara yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Barat yang menggandeng Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.” Tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Barat H. Sabidin dalam sambutannya menyampaikan
“Pengembangan kopi menjadi salah satu program Disperindag Lobar, sesuai dengan motto pada mobil disperindag 23 yakni dua hari dikantor dan tiga hari turun kelapangan untuk melakukan pembinaan dan pendampingan Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Ini sebagai upaya kami mendorong perekonomian dengan peningkatan ekonomi kerakyatan melalui bidang perdagangan terutama pasar tradisonal dan modern melalui komoditas kopi yang ditanam di hutan yang berada dikawasan Lombok Barat,” terangnya
Disperindag Lobar Melalui Bidang Industri Kimia, Agro, dan Hasil Hutan (IKAHH) dalam mengawal pengembangan komoditas produk unggulan khususnya kopi, diantaranya Kopi Robusta, Arabica dan varietas lainnya dari daerah-daerah di Indonesia.
“Kita sangat optimis kopi bisa jadi komoditas unggulan dalam hasil perkebunan dan hutan khususnya di Lombok Barat banyak hutan dan perkebenunan yang sudah menanam kopi unggulan dari berbagai varietas di Indonesia. Ini bisa bersaing dengan kopi-kopi lain dari luar. Kopi Lombok memiliki perberbedaan ciri khas yang sangat natural untuk para pecinta kopi, Berdasarkan info dari petani saat ini produktivitasnya mencapai rata-rata 2 kg/pohon/thn, bahkan bisa lebih dari 4 kg” Ujarnya H. Sabidin.
Bagi penikmat kopi baru baru ini mungkin sudah tidak asing dengan kopi khas Lombok. Cita rasa biji asli hutan tropis dibawah kaki gunung Rinjani dengan sedikit campuran rempah menjadikan kopi Lombok sedikit berbeda dengan kopi luar Lombok, kini kopi Lombok mulai diperkenalkan di berbagai daerah melalui pameran-pameran dan festival kopi yang pernah dilakukan di Lobar. Diskominfotik/Juan/Yani
Gerung, Diskominfotik – Kesehatan masyarakat merupakan hak dasar yang terbaik dan wajib dilindungi. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memberi perhatian besar terutama bagi Kesehatan Ibu, Bayi baru lahir dan anak Balita. Dalam mengupayakan peningkatan Kesehatan itu, banyak bekerjasama dengan berbagai Mitra Pembangunan Daerah baik dari dalam maupun luar daerah.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam Pers release yang dikeluarkan Dinas Kesehatan mengapresiasi kemampuan Staf Kesehatan yang memberikan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dari hulu ke hilir melalui pelayanan fasilitas tingkat pertama di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, pelayanan pada unit-unit terkait ibu bersalin dan bayi baru lahir di RSUD.
Bupati Fauzan juga mengatakan “di era pandemi covid-19 yang dilanjutkan dengan era Adaptasi Kebiasaan Baru, direkomendasikan agar bayi baru lahir tidak sering dibawa ke sarana pelayanan kesehatan kalau tidak dalam kondisi mendesak (emergency). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan transmisi Covid-19,” ungkapnya dalam press release yang dikrim ke Kominfo, Selasa (1/9/2020).
Melalui dukungan UNICEF dan Organisasi profesi Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) NTB, Bupati akan meluncurkan inovasi Sistem Pemantaun Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga, yang memungkinkan ibu-ibu di rumah dapat memantau kesehatan bayinya secara mandiri dengan menggunakan format yang didesain secara sederhana namun dapat secara komprehensif memberikan gambaran kondisi kesehatan bayi baru lahir dalam semua aspek.
“Ibu dapat melakukan pemantauan secara harian yang memberikan tanda check (tanda rumput) pada pilihan kondisi bayi, bila berada pada kolom hijau, maka bayi dalam keadaan aman. Namun bila berada pada kolom merah, maka bayi harus segera dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.
Dengan demikian, Kesehatan bayi baru lahir terjaga dan mendapat perhatian secara baik oleh keluarga dan masyarakat, dan rujukan bila ada risiko sekecil apapun dapat segera dilakukan tepat waktu. Hal ini, tentu akan berdampak pada penurunan kasus kematian pada bayi baru lahir dan anak di kabupaten Lombok Barat.
Manfaat sistem pemantauan bayi baru lahir berbasis keluarga ini sangat relevan. Sekalipun bayi berada di rumah, bayi tersebut tetap mendapat perhatian terukur secara Kesehatan oleh keluarganya sendiri dengan menggunakan Instrumen/ Formulir Pemantauan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga ini. Peran tenaga Kesehatan dalam kunjungan neonatus/ bayi baru lahir tetap harus dilaksanakan sesuai Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Ni Made Ambarwati mengucapkan Penghargaan yang tinggi kepada PKK Kabupaten Lombok Barat, yang telah menangkap dan mengampu inovasi Sistem Pemantauan kesehatan Bayi baru lahir berbasis keluarga ini menjadi satuan gerak langkah PKK, yang akan terus – menerus mengawal pelaksanaannya sehingga memberikan kemanfaatan yang luarbiasa untuk bayi, anak – anak, ibu dan keluarga di Kabupaten Lombok Barat.
Penghargaan tinggi pula disampaikan kepada Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTB (bekerja sama dengan PKK Provinsi NTB) telah berkomitmen memperluas pelaksanaan Sistem Pemantauan kesehatan bayi baru lahir berbasis keluarga ke seluruh Kabupaten dan Kota di NTB, pada tahun 2020.
“Dengan perbaikan kualitas pelayanan KIA oleh sektor Kesehatan dan sektor-sektor terkait dan pada tingkat masyarakat, semoga pelaksanaan inovasi sistem pemantauan kesehatan bayi baru lahir berbasis keluarga ini, dampak percepatan penuruan kematian AKI/ AKB khususnya percepatan penurunan kasus kematian bayi baru lahir dapat kitacapai bersama di Kabupaten Lombok Barat,” harap Ambarwati.
Dikatakan, Program ini akan di lounching pada Hari Kesatuan Gerak PKK Kabupaten Lombok Barat yang akan dilaksnakan 3 September mendatang yang dipusatkan di Kantor Camat Kuripan. Diskominfo/Zul
Gerung-Diskominfotik- Pemerintah Kabupaten Lombok Barat gaungkan hastag atau tanda pagar #ayokembalikesenggigi yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisatan Kabupaten Lombok Barat untuk menghidupkan kembali pariwisata di Lombok Barat yang menjadi bagian penting dalam upaya membangkitkan sektor ekonomi daerah.
Selain itu tagar ini juga simbol atau pendorong untuk menggairahkan sektor pariwisata Lombok Barat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo Lombok Barat Ahad Legiarto di Gedung Putih Gerung, senin,31/08/2020.
Menurut Ahad, Pemerintah Daerah mengajak semua pihak untuk dapat menggaungkan tagar #ayokembalikesenggigi agar sektor usaha pariwisata bangkit kembali. Diharapkan wisatawan dapat menjadikan Senggigi sebagai destinasi pilihan untuk berwisata.
“Dengan tagar ini kami berharap wisatawan dapat kembali menjadikan Senggigi sebagai pilihan untuk berwisata dan masyarakat ingat akan keindahan panorama pantai Senggigi” ujar Ahad.
Pemerintah Daerah mengajak semua ASN dan Masyarakat Lombok Barat untuk bersama sama menggaungkan tagar #ayokembalikesenggigi di setiap postingan medsosnya, sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Daerah dalam upaya mengembalikan gairah pariwisata yang redup akibat wabah covid19. “Mari kita gaungkan tagar #ayokembalikesenggigi sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Lombok Barat” ujarnya.
Kadis Kominfo juga mengatakan bahwa Dinas Pariwisata telah menyiapkan berbagai even untuk mendukung upaya membangkitkan kembali pariwisata Lombok Barat yang terdampak oleh covid19. “Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata telah menyiapakan berbagai even seperti program “nyampah” yang merupakan istilah pembersihan areal wisata senggigi dari sampah, dg cara bergotong royong dihari libur yang dilakukan pemda Lombok Barat dimotori oleh Dinas Pariwisata dan kegiatan ngezumba bareng atau lebih populer dengan ngecok bareng. Itu semua untuk mengembalikan kejayaan pariwisata Lombok Barat dengan hastag #ayokembalikesenggigi”ujarnya. Selain itu Pemda melalui dinas Pariwisata juga terus mengkampanyekan penggunaan protokol covid dan sertifikat CHSE di lokasi wisata untuk menjamin keamanan lokasi wisata dari wabah covid19. (Rf)
Sumber : Protokol & Komunikasi Pimpinan Setda Lombok Barat
Gerung-Diskominfotik. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi menyampaikan ASN harus bersyukur memiliki penghasilan tetap karena hampir dipastikan bulan depan Indonesia dilanda resesi.
Mengutip pernyataan Menkopolhukam Mahpud Md. Pada salahsatu media online (Detik.com) dalam acara temu seniman dan Budayawan Yogyakarta di Warung Bu Agung, Jalan Tirtodipuran Yogyakarta bahwa Bulan depan (September) Indonesia hampir dapat dipastikan 99,9% akan mengalami resesi dengan pertumbuhan ekonomi -5,32%. Jika 1% pertumbuhan ekonomi Indonesia menciptakan 300.000 lapangan kerja, maka kontraksi ekonomi -5,32% akan menciptakan PHK/Pengangguran 1.600.000 orang.
Produksi menurun dan permintaan tetap, maka harga-harga pasti akan naik.
Yang paling merasakan dampak dari resesi ini adalah masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap, para petani, Nelayan, pengusaha, pedagang (UMKM).
Sementara yang memiliki penghasilan tetap tidak begitu merasakan karena memiliki gaji yang tetap seperti ASN. Untuk itu menjadi ASN patut disyukuri karena memiliki penghasilan yang stabil.
Tahun 2020 peserta tes CPNS barjumlah 6,8 juta orang sedangkan yang dicari hanya 200.000 orang, “Kita sudah menjadi bagian dari 6.000.000, ASN harus betul-betul bersyukur dan mencintai pekerjaan/Profesi kita.”
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi saat memimpin apel pagi dihalaman kantor Bupati Lombok Barat, Senin, 31 Agustus 2020.
Baehaqi menambahkan sambil mengutip ayat Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya “Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim:7)
Bersyukur bukan hanya dengan ucapan (Alhamdulillah) tetapi implementasi dari rasa syukur itu berupa tindakan melaksanakan kewajiban sebagai ASN seperti :
“Kontrak kita sebagai ASN adalah harus masuk setiap hari kerja, ada pekerjaan atau tidak ada pekerjaan, minimal 22 hari dalam sebulan dan 37,5 jam dalam seminggu. Banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan yaitu terkait penataan administrasi, pengumpulan dan analisa data, penataan inventaris/aset dan optimalisasi pelayanan publik.”
“Berusahalah untuk mempersembahkan sesuatu prestasi bagi Daerah, dan jangan selalu bertanya /berharap apa yang telah diberikan oleh Pimpinan/Bupati.”
“Target kinerja yang sudah ditetapkan oleh pimpinan, misalnya pendataan DTKS ditargetkan 100% dalam jangka waktu 1 bulan, maka sebelum 1 bulan pendataannya harus sudah selesai.” Terangnya.
Setiap ASN harus punya cita-cita dan target kinerja individu. Misalnya, dalam jangka waktu 10 tahun lagi saya harus menjadi Sekda. Untuk mencapai target tersebut, maka seorang ASN harus memiliki motivasi untuk berprestasi, mepersembahkan kinerja terbaiknya untuk Daerah dan mempersiapkan diri dengan upgrading pendidikan formal, diklat struktural dan diklat teknis.
Dan yang tidak kalah pentingnya menghadapai resesi ini ASN harus irit dan hemat dalam pengeluaran belanja rumah tangganya, prioritaskan belanja yang sifatnya wajib, baru yang sunnah, apalagi yang mubah/untuk gaya hidup.
Bekerja harus ikhlas, “ASN Lombok Barat harus bangun lebih pagi, berangkat dengan niat ikhlas untuk mencari rizki, berkendara dengan aman, bekerja dengan baik dan benar, pulang kerja pada waktunya, insya Allah menjadi amal ibadah bagi ibu/bapak sekalian, yang menjadikan seluruh keluarga ASN sehat wal afiat, berkah dan selamat dunia dan akhirat.”
Menutup arahannya Sekda mengingatkan agar ASN wajib menerapkan protokol kesehatan di rumah, di kantor dan di fasilitas umum. “semoga covid-19 cepat berlalu.” Harapnya. (Diskominfo)