BUPATI, WAKIL BUPATI LOMBOK BARAT BERSAMA FORKOMPINDA IKUTI DETIK-DETIK PROKLAMASI DI ISTANA NEGARA SECARA VIRTUAL MELALUI ZOOM MEETING

Gerung Diskominfotik, Bupati H. Fauzan Khalid, Wakil Bupati Hj. Sumiatun, Bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, Para Asisten dan beberapa Kepala OPD ikuti Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara secara virtual melalui saluran zoom meeting dari ruang rapat Umar Maya, Senin 17 Agustus 2020.

Seuasai mengikuti Upacara bendera HUT RI ke 75 di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Bupati H. Fauzan Khalid, Bersama Wakil Bupati Hj. Sumiatun dan Forkompinda beristirahat sejenak sebelum memasuki ruang rapat Umar Maya untuk mengikuti detik-detik proklamasi di Istana Negara secara virtual melalui saluran Zoom Meeting.

Tepat jam 10.30 Wita Bupati H. Fauzan Khalid Bersama Wakil Bupati Hj. Sumiatun, Sekretaris Daerah Dr. H. Baihaqi, Asisten I H. Agus Gunawan, Asisten III H. Mahyudin, Kasat Pol PP Baiq Yeni S Ekawati, Kadis Kominfotik Ahad Legiarto, dan Inspektur Inspektorat H. Ilham, Forkompinda Lombok Barat hadir Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nurhidayah, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satrio Wibowo, SIK., Dandim 1606/Lobar Kolonel Arm Gunawan, Kepala Kejaksaan Negeri Mataram M. Yusuf, SH., Danlanud Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), dan Danlanal diwakili Paspotmar Mayor Laut (K/W) Ni Nyoman Arya Suciati,  memasuki ruang Umar Maya tempat acara virtual Detik Detik Proklamasi.

Sebelum memasuki ruangan semua peserta upacara dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan wajib menggunakan masker dan kursi tempat duduk diatur jarak sesuai protocol Kesehatan untuk menghindari kontak fisik secara langsung.

Semua rangkaian acara di istana negara diikuti secara khidmat layaknya upacara di lapangan. (Diskominfotik)

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT GELAR UPACARA KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS DENGAN MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN

Gerung Diskominfotik Ditengah pandemi Covid-19  Pemerintah Kabupaten Lombok Barat tetap menggelar Upacara 17 Agustus sesuai kondisi covid-19 dengan  menerapkan protokol Kesehatan di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Senin 17 Agustus 2020.

Upacara memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75 ini, sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya baik dari jumlah peserta maupun pengibar benderanya.

Biasanya peserta Upacara adalah seluruh ASN Pemda Kabupaten Lombok Barat, Pelajar, TNI AD, TNI AL, TNI AU, Kepolisian, Pol PP, Damkar, Tagana dan Organisasi Pemuda, namun Upacara tahun ini pesertanya dibatasi  untuk menerapkan protokol kesehatan.

Peserta upacara dari ASN hanya diwakili oleh 5 orang per OPD sehingga membentuk pasukan/peleton, sedangkan TNI AD, TNI AU, TNI AL dan Kepolisian masing-masing 1 peleton, demikian juga Pol PP, Damkar, Basarnas, Tagana dan karyawan PDAM Giri Menang masing-masing 1 peleton.

Jarak antar barisan diatur sekitar 2 meter atau dengan masing-masing membentangkan tangan, seluruh peserta upacara wajib menggunakan masker.

Tahun ini tidak ada formasi pada saat melakukan pengibaran bendera merah putih, hanya dilakukan oleh 3 orang yang merupakan anggota dari Paskibra Lombok Barat.

Sementara dibangku Undangan tempat duduk diatur sedemikian rupa dengan memperhatikan jarak,  yang diisi oleh Bupati, Wakil Bupati, Forkompinda, para Asisten dan Kepala OPD dan untuk tahun ini tidak mengundang tokoh agama maupun tokoh masyarakat.

Bertindak sebagai inspektur upacara Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si.

Dalam amanahnya Inspektur Upacara membacakan Sambutan Gubernur NTB mengatakan antara lain

“HUT Kemerdekaan RI kali ini kita hadapi di tengah situasi sulit, yang ditimbulkan  oleh  pandemi  Corona. Semua  orang  telah  berupaya mencari jalan keluar dari serangan wabah ini. Tapi, belum ada satu pihak pun yang mampu menemukannya.

Hikmah yang kita petik dari pandemi ini adalah pentingnya kita memperkuat kolektivitas kita. Sebab, pandemi hanya bisa kita hadapi dengan kekuatan bersama. Pemerintah, dokter, perawat, pakar-pakar dan tenaga kesehatan tidak akan berdaya, tanpa dukungan masyarakat.” Tambahnya

Pemerintah Provinsi NTB bersama DPRD NTB telah menetapkan   Peraturan   Daerah   tentang   Penanggulangan   Penyakit Menular.

Semangat Perda ini, bersama dengan anjuran-anjuran terkait protokol kesehatan adalah semata-mata demi melindungi warga NTB dari ancaman penyakit Corona. Kesulitan hidup yang timbul di masa pandemi ini, jangan sampai menumpulkan akal sehat kita.

“ Perda  ini,  sama  sekali  tidak  dihajatkan  untuk  menyulitkan, apalagi membangkrutkan masyarakat lewat denda bagi warga yang tak memakai masker.”

Ditambahkan pula bahwa beberapa warga NTB telah membuat percikan-percikan api untuk mencairkan kebekuan itu.

Seperti dalam penangan dan pencegahan covid-19, Profesor Mulyanto yang melalui Laboratorium Hepatika dan bersama dengan para  pakar lainnya, mampu membuat alat  rapid test Corona berbiaya murah, dengan kualitas yang sangat baik.

Di HUT RI ini akan diproduksi alat bernama RI-GHA sebanyak 100 ribu unit, dengan kapasitas produksi dalam 1 tahun 600 ribu unit lebih.

Dibidang Pendidikan para pengajar  dan  murid  SMK  kita  di  NTB  juga  bisa memproduksi motor listrik. Misalnya, SMKN 1 Lingsar dengan motor listrik “Lingsar”. Ada pula yang kini mengkreasikan sepeda motor listrik “Le-Bui” dan telah memasarkannya hingga ke luar negeri. Di Sumbawa sana, para cendekiawan di UTS juga mengembangkan motor listrik “NgebUTS”. Di Bima, para anak mudanya ikut meramaikan produk teknologi buatan NTB, sepeda listrik yang bernama ‘Matric-B’ (Mbojo Electric- Bicycle). Para  teknisi  kita  di  berbagai  daerah  di  NTB,  kini  juga  telah mampu memproduksi berbagai mesin untuk aneka keperluan.

Semua capaian itu menjadi bukti. Bahwa dari Sape di ujung timur sampai Ampenan di ujung barat NTB, begitu banyak potensi anak-anak NTB yang terserak ysng selama ini, potensi itu terpendam dan tidak pernah dimanfaatkan untuk membangun industri kita.

Usai upacara di Lapangan Bupati, Wakil Bupati, Forkompinda dan  Sekretaris Daerah Bersama beberapa Kepala OPD dijadwalkan untuk mengikuti acara Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara secara Virtual melalui saluran Meeting Zoom. (Diskominfo)

TIM PENGGERAK PKK NTB DAN LOMBOK BARAT BERSINERGI LAWAN COVID-19 DENGAN PROGRAM GEBRAK MASKER

Lingsar, Diskominfotik – TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama TP PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) selalu bersinergi dan berperan aktif melawan covid-19 dengan turun ke masyarakat dengan  programnya  Gerakan Bersama Pakai Masker (Gebrak Masker).

Gerakan ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Jokowi, agar seluruh kader PKK ikut terlibat dalam menyadarkan warga akan pentingnya pakai masker dan taat terhadap protokol kesehatan.

Wakil Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj Lale Prayatni, yang merupakan istri Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB H. Lalu Gita Ariadi Bersama Tim Penggerak PKK Lombok Barat, secara maraton turun ke desa-desa dan melaunching Gerakan Besama Pakai Masker (Gebrak Masker) di Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lobar, Sabtu  (15/8/2020.

Acara Gebrak Masker di Lobar  itu sendiri dihadiri oleh Wakil Ketua III TP PKK Lobar Hj Nurhikmah Baehaqi, Camat Lingsar Jamaludin, Sekertaris Camat Lingsar Marzuki, Kepala Desa Batu Kumbung H. Wira Adi Saputra. Hadir juga para pengurus TP PKK Provinsi NTB  yang diwakili oleh Pokja I dan para Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa.

Dalam kata sambutannya, Hj. Lale Prayatni  mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Camat dan jajarannya yang telah membantu sehingga kegiatan Gebrak Masker di NTB khususnya di Kabupaten Lombok Barat yang digelar serempak se Indonesia berjalan dengan lancar.

“Gebrak Masker ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Jokowi yang meminta kader kader PKK terlibat dalam sosialisasi penyadaran pemakaian masker kepada masyarakat tingkat bawah.” Ungkapnya.

Himbauan dan perintah ini langsung di respon oleh Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah dengan langsung melaksanakan kegiatan Gebrak Masker ini serentak di empat lokasi di wilayah kerja TP PKK Provinsi NTB (Pokja I di Wilayah Desa Batu Kumbung Kecamatan Lingsar, Pokja II di Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram, Pokja III di Desa Lembar, Kecamatan Lembar Kabupaten Lobar yang langsung dihadiri oleh Ketua TP PKK Prov NTB dan Ketua TP PKK Kabupaten Lobar, dan Pokja IV  di Desa Jempong Baru,Kecamatan Sekarbela Kota Mataram).

“Jadi tujuannya Acara Gebrak Masker ini adalah untuk mengajak seluruh masyarakat mulai dari tingkat bawah bahwa tidak ada yang bebas dari covid 19 untuk itu mau tidak mau, suka tidak suka wajib hukumnya kita menggunakan masker ketika beraktifitas keluar rumah untuk menjaga diri kita maupun orang lain dari penyebaran covid 19 ,”katanya.

Perintah Ketua TP PKK Provinsi , kata Hj Lale, menunjukan jika pemerintah mempercayai para kader PKK untuk terlibat langsung dalam penanganan dan pencegahan Covid-19.

Bagaimana pun, masyarakat mesti disadarkan akan pentingnya memakai masker serta disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, virus Covid-19 bisa menular ke siapa saja. Dari pejabat, sampai kalangan masyarakat biasa.

“Penyakit ini tidak pilih-pilih siapa yang akan tertular. Penyakit virus ini tidak mengenal pangkat, umur, jabatan, jenis kelamin, usia, dia tidak mengenal, yang dia kenal adalah orang-orang yang tidak pakai masker, dia sangat mengenal sekali orang-orang tidak bermasker, karena apa? Penularannya memang melalui saluran pernafasan luar yaitu masuk dari hidung dan mulut, otomatis orang yang tidak bermasker dia tidak mmpunyai pelindung diri,” katanya.

Masker, menurut Hj Lale, adalah salah satu senjata utama untuk mencegah penularan virus Covid-19. Terlebih virus ini tidak terlihat tapi nyata. Dengan memakai masker, setidaknya ada perisai untuk melindungi diri dari percikan yang mengandung virus.

“Virus dengan ukuran yang sangat kecil sekali yang bisa saja ada dimana-mana dan terutama pembawanya adalah manusia. Manusia itu selalu bergerak kemana saja membawa virus ini dan karena penularannya melalui rongga hidung dan mulut yang masuk nanti kedalam tubuh dan ke paru-paru dan lain-lain. Sehingga kita sangat perlu memakai masker. Selain masker juga bagaimana dia bisa mencapai ke hidung dan mulut kita? Yaitu melalui tangan kita, tangan kita bisa menyentuh apapun juga yang mungkin terkontaminasi terpapar virus Covid-19,” ujar Hj. Lale.

Oleh karena itu, kata dia, kampanye memakai masker, atau sesering mungkin mencuci tangan dan menjaga jarak sangat penting bagi semuanya. Untuk itu kami mengajak seluruh kader PKK di tingkat pusat, kabupaten, kecamatan dan desa untuk sama-sama bergerak dalam mensosialisasikan hal sederhana ini.

“Dengan adanya gerakan Gebrak Masker PKK ini diharapkan masyarakat makin menyadari (pentingnya pakai masker). Mungkin mereka sudah sadar memakai masker, namun dengan turunnya para kader PKK dan selalu mengingatkan tidak hanya memakai masker, juga mengingatkan cuci tangan, menjaga jarak, juga memberi contoh memakai masker yang benar, masyarakat bisa terbiasa. Sebab saat ini banyak sekali yang sudah pakai masker tapi kadang kita lihat tidak memakai masker yang benar, ” katanya.

Kepada para kader PKK, Hj. Lale mengharapkan untuk all out mensosialisasikan cara cara pemakaian masker yang benar. “Saya mengucapkan terimakasih kepada kader PKK yang sudah meluangkan waktu tenaga dan pikirannya dalam pelaksanaan PKK Gebrak Masker ini,” ujarnya. Diskominfotik/Juan/Yani

Sekda Baehaqi Berharap PDNW Lombok Barat Bersinergi Dengan Pemerintah

Giri Menang, 15 Agustus 2020. “Selamat kepada Pengurus Daerah Nahdlatul Wathon (PDNW) Kabupaten Lombok Barat yang baru”. Ucapan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Dr. Baehaqi, usai pembaiatan PDNW Lombok Barat periode 2020- 2025 bertempat di Aula Gedung Seni Budaya Lombok Barat di Narmada, Sabtu, (15/8).
Selain itu, mantan Kepala Bappeda Lombok Barat itu juga memuji NW sebagai organisasi terbesar di NTB yang sangat banyak memberikan kontribusi di Kabupaten Lombok Barat bahkan di Nusa Tenggara Barat. “Seperti di bidang pendidikan, sosial ekonomi dan lainnya,”ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap pada kepengurusan yang baru masa jabatan 2020 – 2025 dapat bersinergi dengan pemerintah untuk terus membantu memutus rantai Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat dengan banyak memberikan arahan dan pelajaran ke masyarakat.
“Covid ini tidak menguntungkan maka saya yakin dan percaya pengurus NW Lobar dapat bergandengan tangan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat terkait Covid 19 ini agar mengurangi penularan,” cetusnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathon NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang juga Wakil Gubernur NTB bangga dengan pelantikan PDNW di Kabupaten Lombok Barat karena pelantikan sudah sesuai dengan protokol Covid 19.
“Saya bangga dengan pelantikan, ini cara yang benar dalam situasi pandemi Covid 19,”katanya.
Tidak hanya itu, cucu Maulanassyeikh, Pahlawan Nasional asal NTB menyebut ke depan pengurus daerah NW harus memberi contoh yang baik dalam penerapan Covid karena NW merupakan organisasi Islam terbesar di NTB.
“Kita beri contoh yang baik maka itu namanya jempol. Sekolah-sekolah kita tata biar paham betul tentang protokol Covid untuk menjadi contoh yang baik. Kita harus tanamkan NW jadi contoh mulia,” harapnya.
Pada kesempatan itu Rohmi juga menyampaikan kepada pengurus daerah yang baru harus bekerja keras. “Karena kunci perubahan adalah kemauan dan kerja keras,” sebutnya.
“Selamat berjuang dan semoga ikhtiar kita mewujudkan warga NTB tegakkan protokol Covid dimudahkan,” lanjut Rohmi.
Pengurus Daerah NW Lombok Barat H. Makmun Ibrahim selaku ketua PDNW yang baru siap membantu dan menjalankan apa yang menjadi harapan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.
“Kami yakin dan percaya kita akan dukung program Bupati Lombok Barat dan Program Gubernur NTB yang dihajatkan,” janji Makmun.

Sumber : Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lombok Barat

Launching JPS Covid-19 Lombok Barat Tahap III Di Desa Golong, Bupati: Cara Mencegah Corona Ada Dua

Giri Menang, 15 Agustus 2020. Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si., melaunching Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 Lombok Barat Tahap III di Aula Kantor Desa Golong, Kecamatan Narmada, Sabtu (15/8). Dalam sambutannya, orang nomor satu di Lombok Barat ini menyebut ada dua cara mencegah corona. Cara pertama yaitu selalu berdoa memohon kepada Allah SWT supaya dijauhkan dari virus corona (Covid-19).
“Namun cara ini saja tidak cukup,” ujar bupati. Oleh karena itu, sambungnya, perlu cara kedua yaitu dengan mentaati protokol pencegahan Covid-19.
Dijelaskan bupati, cara pertama dan kedua merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
“Kedua cara ini tidak boleh dipisah-pisah,” jelasnya.
Dikatakan bupati, protokol kesehatan seperti memakai masker adalah untuk keselamatan diri sendiri bukan orang lain.
“Jangan pernah berpikir dusun saya aman, dusun saya zona hijau, saya tidak perlu pake masker,” bupati mengingatkan. Justru, kata bupati, masker digunakan supaya seterusnya tidak terkena corona.
“Jangan menunggu kena dulu baru disiplin memakai masker,” serunya.
Saat ini, kata bupati, semua wajib memakai masker. Masker yg dipakai, bupati menganjurkan, tidak perlu yg sekali pakai, cukup masker kain yg bisa dicuci.
Ajaran menjaga kesehatan, menjaga kebersihan, sebut bupati adalah perintah agama. Untuk itu, bukan hal yg sulit untuk membiasakan protokol kesehatan asal ada kemauan.
“Mari kita selalu memohon perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa dan menjalankan protokol kesehatan,” kembali bupati menegaskan dua cara mencegah corona.
Hal lain disampaikan bupati yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini memberlakukan denda Rp 500 ribu bagi orang yang tidak memakai masker.
“Jangan berpikir pemerintah ingin memeras masyarakatnya, tapi untuk mendisiplinkan. Pemerintah juga sedih kalau masyarakatnya kena denda karena itu menunjukkan banyak yg melanggar protokol kesehatan,” ungkap bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Lombok Barat, Lalu Martajaya menyebut JPS diniatkan untuk mengurangi beban masyarakat yang terkena corona. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Lombok Barat, kata Martajaya, ada 124.192 jiwa. Mereka terdiri dari 42.201 program keluarga harapan (PKH), program sembako 73.273 jiwa, JPS NTB Gemilang 10.800 jiwa, Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial 31.205 jiwa, perluasan sembako pandemi Covid-19 9695 jiwa, JPS Covid-19 Lombok Barat 38.904, dan Bantuan Langsung Tunai dana Desa (BLT-DD) 29.419 jiwa.
Untuk JPS lombok Barat ini, termasuk di Desa Golong, kata Martajaya, sebelum penyaluran sudah diperiksa kualitas sembakonya.
“Kita berharap akhir bulan ini (Agustus), penyaluran tahap III ini bisa selesai,” harapnya.
Selain di Desa Golong, katanya, penyaluran juga dilakukan di Desa Labuan Tereng, Kec. Lembar oleh Wakil Bupati Hj Sumiatun. Juga di wilayah lain seperti Senggigi dan Gunungsari.
Untuk Desa Golong, sekitar 400 orang mendapat bantuan JPS Covid-19 Lombok Barat dalam bentuk sembako senilai Rp 250 ribu.
Hadir juga dalam acara ini, Ketua DPRD Lombok Barat, Hj Nurhidayah, Sekretaris Daerah Lombok Barat, Dr H Baehaqi, Kepala Bappeda Rusditah, perwakilan dari Kejari Mataram, unsur TNI-POLRI, beberapa kepala OPD Lombok Barat, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, H. Lalu Moh. Hakam, sejumlah camat, Kepala Desa Golong HM Zainuddin, SE, dan lain-lain.

Sumber : Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lombok Barat

Lawan Covid-19 TP-PKK NTB dan Lombok Barat Gebrak Masker

Giri Menang, Sabtu 15 Agustus 2020 – Ketua Tim Penggerak PKK NTB Ny Niken Zulkieflimansah bersinergi dengan TP PKK Kabupaten Lombok Barat Ny Hj. Khaeratun Fauzan Khalid all out memasifkan turun langsung ke masyarakat untuk Gerakan Bersama Pakai Masker (Gebrak Masker) diselengarakan serentak hari ini, Sabtu (15/8) di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini dipusatkan di dua tempat di Lombok Barat yaitu di Kecamatan Lembar di Desa Lembar Utara, dan Kecamatan Lingsar, di Desa Batu Kumbung .
Gerakan ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Jokowi agar seluruh kader PKK ikut terlibat dalam menyadarkan warga akan pentingnya memakai masker dan taat terhadap protokol kesehatan.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Lombok Barat Hj. Khaeratun menyampaikan, untuk maskerisasi dari awal sudah banyak dilakukan kegiatan sosialisasi selain memberikan masker langsung kepada masyarakat baik di pasar maupun tempat keramian lainnya.
“Itu kita bersama-sama dengan organisasi wanita dan lebih khusus lagi ke tempat-tempat posyandu,” katanya.
Saat ini, sambungnya, selain masker untuk orang dewasa juga diberikan masker kepada anak-anak dan juga balita.
“Diharapkan nantinya kita akan turun ke masyarakat untuk membagikan masker secara langsung dan memasangkan untuk memberikan kesadaran masyarakat supaya jangan sampai melupakan. Jadi kalau mau keluar rumah harus memakai masker. Bahwa penularan Covid-19 bisa melalui mulut dan hidung, maka dari itu, memakai masker sangat lah penting,” ujarnya.
Selain itu, Hj Khaeratun juga mengajak mematuhi aturan protokol kesehatan, serta menerapkan selalu perilaku hidup bersih dan sehat agar dapat mencegah Covid-19.
Di tempat yang sama, Ketua TP-PKK NTB Ny Hj. Niken mengatakan di Indonesia saat ini kita sudah 4 bulan mengalami pandemik Covid-19. Dalam waktu 4 bulan ini kita banyak belajar dari penyakit Covid-19.
“Namun yang perlu kita ketahui bahwa penyakit itu ternyata masih ada di sekitar kita. Kabupaten Lombok Barat merupakan daerah di NTB yang sampai saat ini masih termasuk zona merah. Zona merah artinya di daerah itu masih terjadi penularan Covid-19 setiap harinya,” ujarnya.
Untuk bisa mencegah penularan Covid-19, lanjutnya, kita harus bersama-sama melawan, tidak mungkin hanya dinas terkait saja tapi harus didukung oleh semua organisasi dan elemen masyarakat.
Dia berharap, dengan adanya gebrak masker ini diharapkan semua orang harus kembali menggunakan masker. “Jangan sampai dianggap remeh Covid-19 ini. Ini tidak main-main, bersama-sama Kementrian Desa PDTT kita akan melaksakan gerakan setengah Miliar Masker yang akan diadakan di seluruh Indomesia di semua desa dan dusun,” ujarnya.

Sumber : Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lombok Barat

 

KETUA PKK LOMBOK BARAT APRESIASI BUDIDAYA GOLDEN MELON HIDROPONIK DESA TERONG TAWAH

Giri Menang, 14 Agustus 2020–Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Lombok Barat Hj.Khaeratun Fauzan Khalid melakukan kunjungan ke Kelompok Tani Hortikultura Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Strong Fres Jaya di Desa Terong Tawah Kecamatan Labuapi.
Di sela-sela kunjungan tersebut, Kamis (13/8), Ketua TP-PKK Lobar Hj.Khaeratun saat diwawancarai sangat mengapresiasi Pemerintah Desa Terong Tawah dan pengurus Kelompok Tani yang mengembangkan budidaya tanaman melon varietas Golden Melon dengan sistem budidaya Hidroponik Organik.
“Kami sangat apresiasi para petani kita membudidaya tanaman Hortikultura sistem Hidroponik dengan modal secara mandiri. Ke depan kita upayakan untuk memfasilitasi para kelompok tani ini untuk berkolaborasi baik dengan Pemerintah maupun Swasta melalui Dinas Pertanian Lobar,” katanya.
Sementara itu, Kadis Pertanian Lobar Ir. H.Muhur Zokhri mengatakan, pengembangan tanaman dengan sistem Hidroponik Organik ini bisa menjadi salah satu program yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Kita harapkan juga bisa menyerap tenaga kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran serta mempercepat pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Selain itu kata dia, dalam menghadapi pendemi Covid-19 kegiatan tersebut dapat menyediakan kebutuhan pangan dan gizi yang cukup bagi masyarakat di Kabupaten Lombok Barat.
“Luas areal tanamnya sekitar 21 are yang dibagi menjadi beberapa blok berupa bangunan green house yang luasnya rata-rata 3 are per satu buah bangunan green house. Tingkat pendapatan rata-rata petani per 3 are selama 2 bulan (60 hari) untuk tanaman Golden Melon yaitu sebesar 15-19 juta rupiah,” tuturnya.
Dia menyebut, dalam proses pemasaran produksinya dilakukan secara langsung oleh para pengurus kelompok kepada konsumen, artinya para konsumen membeli secara langsung dan memetik sendiri di tempat.
“Ke depan direncanakan program tersebut akan terus kita kembangkan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen baik di dalam daerah maupun luar daerah bahkan sampai luar negeri. Sekarang ini saja, kata ketua kelompok sudah ada pesanan dari Singapure sebanyak 5 ton per satu kali kirim,” akunya.
Dia menambahkan, Kelompok Tani Hortikultura P4S Strong Fres Jaya tidak hanya budidaya buah Golden Melon saja. Tetapi para petani juga membuat kebun bibit berbagai varietas Hortikultura seperti Jambu, Mangga, Durian dan Tanaman Sayur-sayuran.
“Ke depan kita usahakan di masing-masing desa yang ada di Kabupaten Lombok Barat untuk bisa mengembangkan budidaya Hortikultura dengan sistem Hidroponik,” harapnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Kades Terong Tawah, Sekdes, Kepala UPTD Pertanian Labuapi, Kabid Penyuluhan dan Jajarannya.

Sumber : Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lombok Barat

Pemkab Lombok Barat Mendapat Pinjaman Dari Bank NTB Syariah Sindikasi Dengan BPD DIY

Giri Menang, 14 Agustus 2020 – Haji Fauzan khalid, Bupati Lombok Barat (Lobar) menandatangani Akad Perjanjian Pinjaman Daerah. Akad ini antara Pemkab Lobar dan PT. Bank NTB Syariah yang bersindikasi (bersama-sama) dengan PT. BPD DIY berlangsung di Ruang Jayengrana, Jumat (14/8).
Acara penandatanganan ini dilakukan secara langsung dan daring menggunakan aplikasi zoom meeting dengan PT. BPD DIY.
Jumlah pinjaman Pemkab Lobar sebesar Rp 115 Miliar dalam jangka waktu pembiayaan selama 43 bulan yang berakhir pada bulan Maret 2024. Untuk penarikan dananya akan dimulai paling telat Bulan Desember 2020.
Rencananya, dana pinjaman ini akan digunakan untuk pekerjaan proyek rekonstruksi pembangunan Rumah Sakit Patuh Patut Patju, peningkatan pembangunan RSUD Awet Muda, dan penataan Pantai Senggigi dan Pantai Kerandangan.
Dalam kesempatan itu, Fauzan Khalid berterima kasih kepada Bank NTB Syariah dan BPD DIY atas keparcayaannya kepada Lombok Barat.
“Terimaksih atas keparcayaan kepada kami untuk bekerjasama dalam rangka akselerasi proses pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lombok Barat,” ujar Fauzan .
Fauzan juga mengungkapkan bahwa Lombok Barat baru pertama kali melakukan pinjaman di Bank NTB secara syariah.
“Lombok Barat baru pertama kali meminjam secara sistem syariah di Bank NTB Syariah,” ujar Fauzan.
Fauzan berharap Lombok Barat mendapatkan keberkahan dari pembangunan yang diselesaikan.
“Mudah-mudahan kita mendapatkan pahala jariah dari orang-orang yang mengikuti kita setelah ini, karena kita yang pertama merintis,” ujar Fauzan.
“Dengan proses yang tepat, Pinjaman ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari DPRD Lombok Barat, kemudian persetujan dari Mendagri, Menteri Keuangan Republik Indonesia, semuanya sudah kita dapatkan (persetujuan, red,” lanjut Fauzan.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun, Sekretari Daerah Lombok Barat H. Baehaqi, Ketua DPRD Lombok Barat Hj. Nurhidayah, Dirut Bank NTB Syariah H. Kukuh Rahardjo, Dirut PT. Bank BPD DIY Santoso Rohmad (secara daring), Inspektur Inspektorat Lobar H. Ilham, Asisten III Setda Lombok Barat H. Mahyudin, Kepala Dinas PU-TR Made Artadana, Dirut RS Patut Patuh Patju, drg. Arbain Ishak, Dirut RSAM dr. AAN Surya Natha, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Hj. Ni Made Ambaryani, serta Kepala Dinas Kominfotik Ahad Legiarto.

Sumber : Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lombok Barat

Tegakkan Protokol Covid-19, Fauzan Khalid Apresiasi Wakil Gubernur NTB

Giri Menang. 14 Agustus 2020. Dianggap telah sesuai menerapkan protokol kesehatan, Wakil Gubernur NTB didampingi Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyerahkan Sertifikat Cleanliness, Healthy, Safety, Evironment (CHSE) untuk pengelola taman Narmada dan beberapa pelaku wisata lainnya, bertempat di Taman Narmada Lombok Barat. Jum’at (14/8).
Dalam sambutannya, Bupati H. Fauzan Khalid memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Wakil Gubernur Hj. SittibRohmi Djalilah yang telah memberikan Sertifikat Cleanlinesn, Healthy, Safety, Evironment (CHSE) untuk destinasi wisata Taman Narmada.
“Saya apresiasi wakil Gubernur NTB yang telah menegakkan protokol kesehatan di NTB terlebih perhatiannya untuk Lombok Barat,”ujarnya.
Tidak hanya itu mantan ketua KPU NTB ini juga memberi apesiasi kepada Kepala Dinas Pariwisata NTB H. Lalu Moh. Faozal yang terus menyambangi sekaligus memberikan support kepada pelaku destinasi wisata di Lombok Barat terlebih untuk Taman Narmada dalam penerapan Protokol Covid-19.
Pada kesempatan itu, bupati juga melaporkan beberapa program terkait penataan kawasan wisata Meninting yang akan dijadikan taman bersepeda (bike park) yang bertaraf Internasional dan kawasan sungai Sesaot yang nantinya diharapkan juga akan menguntungkan tiga Desa Sekawan Sejati (Sesaot, Pakuan dan Buwun Sejati). Terkait anggaran bupati menyebutkan anggaran melalui Balai Wilayah Sungai (BWS).
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Hj. Rohmi Djalillah mengatakan warga NTB tidak akan menyerah meskipun banyak tantangan mulai dari gempa bumi hingga pandemi Covid 19 ini.
“Banyak hal positif atau kesempatan yang bisa diambil dari musibah yang dialami. Kadang kita mundur, susah dulu, kerja dua kali lipat dari kondisi normal tapi percayalah itu investasi untuk masa depan, masa depan berikutnya,” tegasnya.
Pandemi, ujar wagub, mengajarkan betapa tidak boleh meletakkan kesehatan pada prioritas kedua, ketiga dan seterusnya.
“Kesehatan itu paling utama. Dengan sehatlah kita bisa pruduktif, kita beribadah, berkiprah dan melakukan yang terbaik dalam hidup kita,” ujar kakak mantan Gubernur NTB Dr Muhammad Zainul Majdi ini.
Lanjut dikatakan Sitti Rohmi, pandemi mengajarkan untuk hidup sehat, bukan hanya slogan yang selama ini digaungkan yaitu sibuk dengan seremonial dan acara-acara namun implementasinya longgar.
Oleh karena itu, ia mengajak semua agar mengawal dari sisi implementasinya. Karena menurut Rohmi, pemerintah tidak mampu sendiri.
“Kita tidak boleh lagi main-main dengan slogan yang dibuat, aktualnya tidak ada,” ujarnya.
“Sekarang harus kita lakukan, kalau tidak, kita tidak bisa hidup, kalau tidak, kita tidak bisa pruduktif.
Pilihan kita tidak ada. Pilih aman tidak bisa, pilih poruduktif saja hancur kita. Karena pasti kondisi tidak terkendali,” lanjut Rohmi.
Pilihannya, sebut Rohmi, hanya satu yaitu aman dan produktif yaitu dengan mau menggunakan masker dan cuci tangan. “Mari kita perjuangkan itu dengan semangat yang tidak pernah kendor wujudkan warga NTB terus disiplin dan konsisten menggunakan masker,”pungkasnya.

Sumber : Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lombok Barat

KABUPATEN LOMBOK BARAT PENERIMA SERTIFIKAT CHSE TERBANYAK

Narmada, Diskominfotik-Di tengah pandemi, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat terus melakukan upaya dalam mencegah penyebaran covid-19 serta menggeliatkan sektor pariwisata. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah mengeluarkan sertifikat Clean, Healthy, Safety, Environment (CHSE) bagi pegiat usaha dan pariwisata.

Bagi pegiat usaha dan pariwisata yang menerapkan protokol kesehatan akan diberikan sertifikat CHSE, serta bagi pegiat usaha dan pariwisata yang tidak memiliki sertifikat CHSE, tidak diperbolehkan beroperasi.

“Mari kita sungguh-sungguh serius, untuk betul-betul menegakkan protokol covid-19 dan tentunya clean, healthy, safety and environment, untuk aktivitas pariwisata di segala bidang ini, harus kita wujudkan. Tadi disampaikan Pak Kadis, tanpa pakai CHSE tidak akan bisa buka, kalau mau buka maka urus CHSEnya,” ujar Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka acara simulasi protokol covid-19 untuk jasa usaha dan destinasi wisata di Taman Narmada, Jumat (14/08/2020).

Wagub meminta pegiat usaha dan pariwisata untuk berkomitmen dan bersama melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya, agar seluruh tempat di NTB baik itu transportasi, restoran, hotel, destinasi wisata, semuanya bersertifikat CHSE. dia juga menekankan bahw a sertifikat CHSE ini, dapat sewaktu waktu dicabut, apabila pihak yang bersangkutan, lalai dalam penerapan protokol covid-19.

“Ini adalah langkah awal kita untuk seterusnya konsisten, tidak ada ruginya kita usaha, upaya yang luar biasa di awal tetapi investasi di kemudian hari, ini yang saya harapkan, pasti juga itu harapan Bapak Bupati dan tentu juga kita semua ingin hidup normal, dalam nurut tatanan baru dengan menggunakan masker, menjaga kesehatan dan kebersihan kita. Mari kita perjuangkan bersama,”ungkapnya.

“Perda tentang penanggulangan penyakit menular bukan untuk menyakiti masyarakat. Tapi, itu semua dilakukan untuk menjaga kita semua dari ganasnya Covid-19,”tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, mengungkapkan bahwa Pemprov tegas dan perhatian terkait penerapan protokol kesehatan. “Ibu Wagub begitu tegas dan perhatian terkait dengan bagaimana kita harus tegak lurus dalam menegakkan protokol covid-19 ini. Tentunya hal ini dilakukan bukan hanya untuk beliau tetapi untuk masyarakat NTB,”ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Pariwisata Provinsi NTB selalu memberikan dukungan untuk memastikan protokol kesehatan covid-19 selalu ditegakkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata H.Lalu Moh Faozal, menerangkan bahwa yang menerima sertifikat CHSE yakni Aruna Hotel Senggigi, Taman Nasional Gunung Rinjani, Islamic Center, Taman Narmada, Asmara senggigi mewakili restaurant, Sama-sama bar and bungalow, dan juga transpost anda.

“Tujuan dari kegiatan ini untuk menciptakan penyelengaraan kegiatan pemerintah pelayanan public dan usaha industri pariwisata yang mentaati protokol covid dalam masa new normal, meningkatkan peran aktif masyarakat sebagai garda depan pencegah penyebaran covid-19 di NTB, pemulihan akses kehidupan sosial ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Lombok Barat merupakan penerima sertifikat terbanyak. Terdapat 150 destinasi wisata yang sudah disiapkan untuk menerima sertifikasi yang akan dilakukan secara bertahap.

“Teman-teman banyak yang meminta untuk diberikan sertifikat, karena jika tidak ada sertifikat maka tidak bisa beroperasional, artinya ini hal yang harus segera kita lakukan untuk pemulihan industri parisiwata,”tutupnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan perwakilan OPD terkait bersama organisasi pelaku industri pariwisata NTB. (Angge/Juan)

1 152 153 154 155 156 409