BUPATI LOMBOK BARAT SERAHKAN SERTIFIKAT TANAH PROGRAM POKT UNTUK WARGA DESA JEMBATAN KEMBAR

Lembar, Diskominfotik- Sebanyak 65 sertifikat tanah program Penyuluhan Obyek Konsolidasi Tanah (POKT) untuk warga Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar diserahkan secara simbolis oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Dusun Karang Anyar Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar Kamis 27/05/21.

Acara Penyerahan Sertifikat tanah tersebut dihadiri pula oleh, Kepala Dinas Pertanian Lobar H. Muhur Zokhri, Kepala Kantor Pertanahan Lobar I Made Arya Sanjaya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lobar, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lobar H. M. Fajar Taufik, Kepala Dinas Perindag Lobar, Sekertaris PUPR Lobar, Camat Lembar Hasanudin, Kapolsek dan Danposramil, Kepala Desa Jemabatan Kembar Amirullah dan seluruh masyarakat penerima sertifikat.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya, menyampaikan apresiasinya kepada BPN Lobar dan Pemerintahan Desa Jembatan Kembar karena mampu bekerjasama sehingga program tersebut sukses terlaksana.

Ia berharap kepada dinas terkait yang turut hadir agar memprioritaskan kebutuhan warga desa   sehingga semua program program bisa terlaksana dengan baik.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengajak kepada warga yang hadir untuk terus ikut sukseskan Gerakan Anti Merarik Kodek sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Lombok Barat Nomor 30/2018 tentang Pencegahan Perkawinan Usia Dini bagi anak.

Sementara itu, Kades Jembatan Kembar Amirullah dalam laporannya mengatakan sertifikat yang diserahkan ini sebanyak 65 Sertifikat POKT , Ini merupakan program penataan persawahan, kegiatan ini diinisiasi oleh kakanwil BPN  Lobar bekerjasama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Jembatan kembar.

“Program ini sukses dilaksanakan berkat kerjasama yang baik antara warga desa jembatan kembar khususnya warga karang anyar, gunung gundil dan gunung sari dengan tim pelaksana kegiatan, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kerjasamanya.” ungkapnya

Ditempat yang sama Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Barat, I Made Arya Sanjaya mengatakan, Penyuluhan obyek konsolidasi tanah (POKT) ini merupakan program yang dikhususkan untuk prioritas tanah disisi jalan dan untuk pemetaannya tanah yang akan diusulkan  ada jalan dan mungkin yang belum ada jalan supaya dikasih  jalan dan produknya berbentuk sertifikat.

oleh sebab itu perlunya diadakan kegiatan sosialisasi ditengah masyarakat untuk menumbuhkan pemahaman dan penambah pengetahuan masyarakat dalam persoalan penguasaan tanah yang ada serta  untuk mempermudah dalam proses penyelesaian permasalahan pada tanah hak milik,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, “Program Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL)  atau pun Penyuluhan Obyek Konsolidasi Tanah (POKT)  yang tengah digencarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN)  akan mampu mendorong  pergerakan dan kemajuan ekonomi masyarakat bawah. Sebab, sertifikat yang dimiliki oleh masyarakat  bisa menjadi barang berharga yang bisa  di agunkan  kepada  pihak bank  dan lembaga keuangan, selain mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, juga meminimalisasi konflik pertanahan yang sering terjadi selama ini. Sebab,  dengan program ini,  semua bidang tanah akan terdaftar dan terpetakan dengan rapi,” jelasnya. (Diskominfotik/Angge/Fyan)

SEKDA LOBAR, DR.H.BAEHAQI HADIRI RAPAT PARIPURNA DPRD LOBAR TTG PENETAPAN PERUBAHAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERDA THN 2021.

Giri Menang,Diskominfotik; Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat Dr. H. Baehaqi menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lombok Barat tentang Penetapan Perubahan Program Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021 di Ruang Sidang DPRD Kab. Lobar Senin, (24/5/2021).

Dalam kesempatan tersebut sambutan singkat bupati yang dibacakan Sekda mengatakan bahwa dengan penetapan perubahan program Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021 menunjukkan adanya keinginan bersama antar pihak legislatif dan eksekutif untuk mewujudkan terlaksananya pembahasan rancangan peraturan daerah yang telah disepakati.

“Perubahan tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 33 Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 dan Pasal 10 Permendagri Nomor 80 Tahun 2015 tentang pembentukan produk baru,” ungkapnya.

Dalam perubahan program pembentukan peraturan tersebut diharapkan pembahasan dapat terjadwal lebih terinci untuk masing-masing rancangan peraturan daerah sehingga nantinya Produk Perda yang di hasilkan pun akan semakin baik dan berkualitas.

“Program Pembentukan Peraturan Daerah ini dapat diimplementasikan dengan biak dan menjadi pedoman bersama dalam pembahasan rancangan peraturan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,“ harapnya.

Sidang Paripurna tersebut dipimpin Wakil Ketua I DPRD Lobar Hj. Nurul Adha dan tampak hadir mendampingi Sekda Lobar Dr. H. Baehaqi, Kabag Hukum Setda Kab. Lobar Ahmad Nuralam, SH.,MH. Sekretaris DPRD Lobar Aisyah Desilina Darmawati, S.I.P., Sekretaris Bappeda dan undangan lainnya. (Diskominfotik, Sumber: Man-ProKopi Lobar).

BUPATI LOMBOK BARAT PIMPIN LANGSUNG RAPAT PEMBAHASAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN BPK RI.

Giri Menang, Diskominfotik; Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid didampingi oleh Sekretaris Daerah Lobar Dr. H. Baehaqi, Kepala Inspektorat Lobar Hademan, dan dihadiri oleh para kepala SKPD lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat memimpin rapat pembahasan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Tahun 2020 di Ruang Jayangrane, Senin (24/5/21).

Mengawali sambutannya, Kepala Inspektorat Lobar Hademan mengatakan, hasil dari pemeriksaan BPK RI pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2020 dari 34 rekomendasi ditemukan hanya Rp. 1.888.398.817,42 yang tersebar di 12 temuan di OPD dan tidak semua OPD. Jenis temuannya itu ada dua yaitu administratif dan material.

“Dari temuan kita yang terbanyak itu Rp. 744 juta dan yang lain besarnya kecil-kecil hanya Rp 150 juta, Rp 28 juta, Rp 8 juta bahkan ada Rp 2 juta,” ujar Hademan.

Dia berharap ke depan lebih kecil lagi dan temuan yang ada ini untuk ditindaklanjuti.

“Dari hasil rekomendasi BPK RI ini, saya sampaikan bahwa dalam rangka penguatan tata kelola dan akuntabilitas penyelenggaraan fungsi dan tugas serta kegiatan yang dilakukan oleh Pemda Lombok Barat, perlu ada kesadaran OPD untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI. Nanti kemudian Inspektorat yang memfasilitasi Bapak/Ibu sekalian dalam menyelesaikan tindak lanjut sesuai rekomendasi tersebut sampai tuntas,” paparnya.

“Kita punya waktu 60 hari dan kita berharap sebelum 60 hari sudah dapat diselesaikan. Prinsipnya kita akan melakukan upaya percepatan,” harapnya.

Mengakhiri sambutan Hademan berpesan agar orang yang diperiksa itu menjadi orang yang mudah diperiksa dan jangan dibikin berbelit-belit.

“Maka prinsipnya jadilah kita sebagai terperiksa yang mudah diperiksa,” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid bersyukur dengan temuan terkecil hanya Rp 1,8 milyar.

“Kalau diasumsikan dari angka ini dari APBD kita. APBD kita tahun 2020 setelah refokusing sekitar Rp 1,7 triliun dan sebelum refokusing hampir Rp 2 triliun. Ini artinya sekitar 0,18 persen dan itu pun kalau APBD kita Rp 1 triliun. Saya yakin ini juga efek dari program Gardu Mente, dari kita melaunching Gardu Mente ada pengaruhnya dan mulai bergerak secara bersama-sama,” katanya.

Dia berharap juga temuan-temuan ini cepat diselesaikan. Jangan menunggu masa akhir pemeriksaan dan terbukti bisa diselesaikan.

“Saya ingat betul misalnya LHKPN itu batasnya kalau tidak salah bulan Maret dan kita bisa selesaikan Januari 100 persen. Ini juga saya yakin bisa diselesaikan bulan Juni,” ujarnya.

Dari pengamatan sementara kata dia, temuan lebih banyak fisik. Dan itu biasanya menjadi kewajiban dari kontraktor, tinggal rajin-rajin nagih dari kontraktor atau pelaksana dari pekerjaan konstruksi itu.

“Pada kesempatan ini juga saya menyinggung masalah manajemen resiko. Kita di Kabupaten Lombok Barat oleh BPKP dijadikan pilot project. Informasi dari BPKP satu Provinsi itu diambil satu Kabupaten/Kota dan Alhamdulillah Kabupaten Lombok Barat mendapatkan itu. Ada beberapa OPD yang sudah ditunjuk untuk menerapkan manajemen resiko itu,” terangnya. (Diskominfo, Sumber : Andy-ProKoPi Lobar)

SMAN 1 GERUNG, WAKILI LOMBOK BARAT LOMBA PERPUSTAKAAN TINGKAT PROVINSI.

Gerung,Diskominfotik; Untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan anak didik di sekolah SMA dan SMK, Provinsi NTB secara berkala menyelenggarakan Lomba Perpustakaan. Untuk tahun ini Tanggal 24 Mei 2021 – SMA Negeri 1 Gerung mewakili Lombok Barat (Lobar) pada Lomba Perpustakaan tingkat Provinsi NTB setelah sekolah ini berhasil memperoleh juara satu Lomba Perpustakaan tingkat Kabupaten Lobar.

Lomba perpustakaan tingkat NTB ini digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi NTB setelah berkoordinasi dengan kabupaten/kota di NTB. Lomba ini juga diharapkan sebagai stimulus yang nantinya dapat mendorong dan menaikkan Indeks Minat Baca di Desa, sekolah SMA dan SMK.

“Selama ini Provinsi NTB masih di urutan 25 dari 34 Provinsi di Indonesia,” kata Dr.Julimansyah, Ketua Tim Juri Lomba Perpustakaan.

Hj. Erni Zuhara, Kepala SMAN telah menyiapkan berbagai hal menghadapi lomba misalnya akreditasi perpustakaan, dan sebenarnya belum siap.

“Namun ternyata dari instrumen yang ada malah lebih kompleks pada lomba perpustakaan. Dan Alhamdulillah kita  mewakili Lombok Barat dan sekarang masih dalam proses penilaian,” katanya di SMAN 1 Gerung, (24/5/21).

Dikatakan Hj.Erni yang adalah istri dari Asisten III Setda Lobar H.Ilham ini, jumlah anggota  perpustakaan SMAN 1 Gerung sebanyak 1.065 orang. Jumlah buku 1080 judul dengan 27.110 exsemplar baik fiksi maupun non fiksi termasuk buku digital.

Selanjutnya, ke depan pihaknya akan melakukan kerja sama dengan pihak Dinas Perpustakaan untuk  memperoleh link buku-buku digital supaya perpustakaan sekolah dapat ngelink ke perpustakaan daerah termasuk ke Perpustakaan Provinsi NTB.

“Ke depan koleksi perpustakaan makin banyak hingga lebih menarik, dan lebih banyak gawe menggunakan aplikasi perpustakaan untuk dapat diakses di manapun mereka inginkan,” ujarnya.

Sementara itu Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid dalam sambutannya berharap melalui lomba perpustakaan diharapkan menjadi semangat dan motivasi untuk literalisasi yang semakin tinggi.

“Mari kita budayakan membaca mengembalikan literasi mulai dari keluarga,” ajak Fauzan.

Selain itu, ia juga menginginkan tidak hanya sekolah dan ruangan saja ada perpustakaan namun diharapkannya di setiap ruang terbuka ada perpustakaan minimal untuk memotivasi.

Termasuk, sebutnya tindak lanjut dari Lomba perpustakaan yakni membudayakan literalisasi di Kabupaten Lombok Barat.

Hadir pada acara Penilaian Lomba Perpustakaan Tingkat Provinsi tersebut Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Lobar Abdul Manan, Asisten III H.Ilham, Komite Sekolah H. Suhaily dan para guru SMAN 1 Gerung. (Diskomfotik-Sumber: ProKopi Lobar)

SATGAS COVID-19 KECAMATAN SEKOTONG LAKSANAKAN PENERTIBAN PROKES

Sekotong Diskominfotik- Satgas Covid-19 Kecamatan Sekotong bekerjasama dengan Jajaran Kepolisian dan Danramil Kecamatan Sekotong gelar penertiban Protokol Kesehatan di titik titik Posko terpadu Lebaran masing-masing Desa di Kecamatan Sekotong Kamis, 20/5/21.

Sesuai dengan Surat Edaran Bapak Bupati Lombok Barat No : 800/165/BPBD-LB/V/2021 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat Pasca Lebaran Idul Fitri dan Ketupat, masing-masing Desa di Kecamatan Sekotong membentuk posko terpadu guna mencegah terjadinya kerumunan masa dikawasan wisata.

Tim Poling yang tergabung kedalam P3K Puskesmas Pelangan juga ikut memantau kegiatan tersebut, Dan memberikan edukasi akan pentingnya penerapan Protokol Kesehatan pasca Lebaran.

Di Desa Batu Putih Kepala Desa sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Batu Putih Nur Fajrin, S.Pd. mengatakan Desa Batu Putih tegas tidak memberi ruang kosong bagi warga yang mau berwisata di wilayahnya apalagi warga yang dari luar mau masuk ke Batu Putih tidak diberi akses masuk

“Tim Satgas COVID-19 Desa Batu Putih dengan tegas tidak memberikan Ruang kosong bagi Warga yang mau berpariwisata diwilayah nya dan Warga luar yang masuk ke wilayah Desa Batu Putih.” ujarnya Nur Fajrin.

Kepala Desa menghimbau dan menggugah kesadaran masyarakat diwilayah untuk tidak bepergian ketempat pariwisata guna menekan Penyebaran Covid19.

Sementara di Desa Pelangan Kembali Beraksi Tunjukkan Kemandirian Satgas Covid19 nya dengan Memperketat Protokol Kesehatan Diujung Mekaki. Dalam kegiatan Ini Desa Pelangan Menggandeng Tim Poling P3K Puskesmas Pelangan, Tim Satgas Kecamatan Sekotong, Jajaran Polri, dan Danramil 06 Kecamatan Sekotong.

Ketua Satgas Covid19 Desa Pelangan Akhamd Zainul Hafiz  yang ikut turun sebagai Garda depan penyemangat   Anggotanya. Dalam mengatur Pelaksanaan Kegiatan nya Ketua satgas Dibantu anggota Supriadi yang akrab disapa Lodit, Suhaili dan Akhmad Zainudin.

“Tim satgas, beserta Tim Gabungan tidak memberikan Kelonggaran bagi Warga luar yang mau masuk kepelangan, dan Menegakkan Protokol Kesehatan.” ujarnya.

Sedangkan Barisan Satgas Covid19 Desa Kedaro Yang Diketuai Oleh Sahidillah Mengimbau Warganya untuk tidak keluar rumah dan Berekreasi ketempat Pariwisata setelah lebaran.

“Disamping itu Satgas juga Memantau Gerakan Warga luar Yang melintasi Wilayah Kedaro untuk masuk ke Wilayah Sekotong.” ujarnya.

Barisan Satgas Covid19 Bekerja sama dengan Tim Poling P3K Puskesmas Pelangan, Satgas Covid19 Kecamatan Sekotong, Polsek Sekotong, Danramil Sekotong dan Satpol-PP Sekotong.

Satgas meminta kesadaran masyarakat untuk diwilayah Desa  Kedaro untuk tidak bepergian ketempat pariwisata guna menekan Penyebaran Covid19.

Satgas Covid19 Dan Tim Puskesmas akan memantau kegiatan beberapa hari kedepan dan mengatur strategi agar kegiatan berjalan dengan baik.(Diskominfotik/AriSigit/YL)

Cek Kesiapan Anggotanya Dalam Pengamanan Perayaan Lebaran Ketupat, Dandim 1606 Turun Langsung ke Pos Pam di Lombok Barat

Gerung, KIM Diskominfotik – Komanadan Distrik Militer (Dandim) 1606 Lombok Barat (Lobar) Kolonel Arm Gunawan, meninjau pos pengamanan operasi ketupat di wilayah Kodim 1606/Lobar, Gerung, Kamis (20/5/2021).

Peninjuan dilakukan dengan mengecek di tiga Pos Pengamanan (Pos Pam) operasi ketupat Tahun 2021 serta penutupan objek wisata di Lobar. Lokasi pertama peninjuan dilaksanakan di Pos Pam yang berada Kelurahan Dasan Cermen, Pos Pam Grimax, dilanjutkan menuju Pos Pam Monumen Dodokan Gerung.

Dandim 1606/Lobar Kolonel Arm Gunawan mengungkapkan, peninjuan dan pengecekan Pos Pam dan Penyekatan ini bertujuan untuk memastikan kelengkapan sarana dan prasarana serta kesiapan aparat gabungan khususnya Personel TNI yang diperbantukan bersama Polri dan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tugas sesuai prosedur, pengamanan dan disiplin tetap menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19,” ungkap Dandim.

Sedangkan penyekatan di tempat pariwisata itu sendiri untuk mendukung pemerintah daerah sesuai dengan program pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Lobar yang semakin meningkat.

“Apabila ada masyarakat yang terjaring, personel yang bertugas di Pos Pam Penyekatan meminta masyarakat untuk putar balik kendaraannya ke daerah asalnya. Kita jangan sampai lengah, selalu waspada dan perhatikan faktor keamanan,” tegas Dandim. KIM Diskominfotik/Ganep/Amin/YL

RAPID ANTIGEN DAN SWAB AKAN DILAKUKAN DI POS-POS PENYEKATAN MENUJU TEMPAT WISATA.

Gerung, Diskominfotik – Berbagai langkah dilakukan oleh Pemkab Lombok Barat Untuk mencegah penularan covid 19. Hal ini dilakukan karena tingkat kematian akibat covid 19 cukup tinggi di wilayah Lombok Barat. Dari data dinas kesehatan Lombok Barat tingkat kematian akibat covid19 di Lobar mencapai 6,39 atau diatas rata rata nasional yang hanya 2,76 persen. Hal ini menurut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menjadi perhatian serius Pemda.

Karenanya menurut Bupati dua periode ini berbagai langkah dilakukan oleh Pemkab walaupun terkadang langkah tersebut tidak populis. Namun hal tersebut harus dilakukan untuk menekan angka penularan covid 19 di Lombok Barat. Saat ditemui di Giri Menang Gerung, Rabu, 19 Mei 2021, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan bahwa salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Pemkab Lombok Barat bersama aparat keamanan adalah dengan melakukan pemeriksaan Rapid Antigen dan Swab secara random bagi pengendara yang melintasi Pos-pos penyekatan di kawasan Lombok Barat. “Jadi nanti para pengendara akan diperiksa rapid antigen dan swab secara random di titik titik penjagaan atau penyekatan di kawasan Lombok Barat” ujarnya.

Alumni UIN Jogjakarta ini mengatakan pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran covid 19 di wilayah Lombok Barat. Dengan pemeriksaan secara random ini diyakini dapat mengurangi potensi penyebaran covid 19 di wilayah Lombok Barat dari Orang Tanpa Gejala. “Kita akan lakukan pemeriksaan covid 19 secara intensif di pos-pos penyekatan” Ujarnya.

Lebih lanjut Bupati menambahkan nantinya para pengendara yang hasil tesnya positif akan langsung dibawa ke tempat isolasi untuk mendapat penanganan dari tim covid 19. Menurutnya langkah ini sebagai upaya antisipasi dari Pemkab agar kasus covid 19 di Lombok Barat tidak meledak seperti di India. “Jadi masyarakat harus siap kalau hasil tes nya positif maka langsung dibawa ke tempat isolasi” ujarnya.

Langkah tes Rapid Antigen dan Swab di pos pos penyekatan ini merupakan bagian dari upaya dan ikhtiar Lombok Barat menuju zona hijau kembali. Saat ini Lombok Barat berada pada zona orange. Karenanya Bupati juga meminta agar semua pihak dapat mematuhi edaran untuk tidak berkunjung ke Lokasi wisata karena Lokasi wisata ditutup sejak 12 Mei hingga 23 Mei 2021. Ia mengatakan bahwa kebijakan ini diambil untuk mencegah agar Lombok Barat tidak menjadi seperti India. Selain itu penutupan lokasi wisata saat libur lebaran dan lebaran topat ini diambil untuk mencegah terjadinya klaster baru di Lombok Barat. “Mari kita hormati dan patuhi edaran tersebut untuk kesehatan dan keselamatan kita bersama” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi. Karenanya ia bersama forum komunikasi pimpinan daerah akan terus mengawal kebijakan ini. Ia juga meminta agar kepala Desa dapat mengarahkan masyarakat untuk merayakan lebaran ketupat dengan mengadakan kegiatan positif seperti lomba Takbir dan lomba Azan sehingga masyarakat memiliki aktivitas yang positif. “Rayakan lebaran topat dengan kegiatan positif bernilai agama, jangan merayakan di lokasi wisata untuk mencegah penularan covid 19 karena pandemi belum berakhir” ujarnya.

Sementara itu di tempat yang sama Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satriyo Wibowo menginformasikan untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah menekan penularan covid 19, semua Polres di Seluruh Indonesia mendapat Bantuan dari pusat sebanyak 500 unit alat rapid antigen untuk keperluan Swab di tempat pos penyekatan secara random. Hal ini merupakan upaya dari Polri untuk menekan penularan covid 19 di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga mengatakan pihaknya telah menyiagakan pasukan sebanyak 540 personel untuk penjagaan di sejumlah wilayah di Lombok Barat.(Diskominfotik,Rif).

CEGAH PENULARAN COVID19, PELAKU WISATA DAN PEDAGANG DIKAWASAN WISATA DIMINTA BERSABAR.

Gerung, Diskominfotik; Tingginya angka kematian akibat covid19 di Kabupaten Lombok Barat dengan persentase mencapai 6,39 persen menjadi perhatian semua pihak. Hal ini karena tingkat kematian ini jauh melebihi tingkat kematian secara nasional yang mencapai 2,76 persen. Menurut Ketua DPRD Lombok Barat, Hj Nurhidayah saat dihubungi via telepon Rabu, 19 Mei 2021 , hal ini menjadi perhatian Pimpinan Daerah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Lombok Barat.

Politisi Gerindra ini mengatakan bahwa Pemerintah Daerah telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah penularan covid19 di Lombok Barat. Langkah langkah ini tentu menyebabkan pro kontra di tengah masyarakat Lombok Barat. Salah satu langkah yang menyebabkan pro kontra tersebut adalah terkait dengan penutupan Lokasi Wisata saat masa libur Lebaran. Menurutnya Pro Kontra ini merupakan sesuatu yang wajar di alam demokrasi dan hal ini perlu dicarikan solusi terbaik. “Pro Kontra itu wajar dan tidak menjadi masalah. Namun yang paling penting adalah bagaimana kita cegah penularan virus corona ini dengan mematuhi edaran Bupati Lombok Barat ini” ujarnya.

Hj Nurhidayah meminta semua pihak untuk bersama sama bekerjasama dalam upaya mencegah penularan virus corona di Lombok Barat. Dengan kebersamaan ini pihaknya optimis penularan virus corona di Lombok Barat dapat ditekan. “Kita harus bersama sama mencegah penularan virus corona ini” ujarnya.

Karenanya ia meminta semua pihak untuk dapat menghormati dan mematuhi edaran bupati terkait dengan penutupan lokasi wisata di musim libur lebaran. Ia juga meminta agar para pelaku wisata dan pedagang untuk sedikit bersabar dan bijak dalam menyikapi edaran ini. Hal ini karena berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan masyarakat Lombok Barat. “Kami harap para pelaku wisata dan pedagang sabar dan bijak serta mematuhi edaran ini karena penutupan tempat wisata ini juga hanya sementara dan ini semua untuk kebaikan kita bersama” ujarnya.

Ia juga meminta agar semua pihak dapat mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan serta mengurangi mobilitas. Hal ini tentu berat namun harus dilakukan untuk kebaikan dan keselamatan kita bersama.(Diskominfotik,Rif).

KAPOLRES LOBAR : “MASYARAKAT HARUS PATUH, AGAR KEJADIAN DI INDIA TIDAK TERJADI DISINI”.

Gerung, Diskominfotik- Untuk mencegah terjadinya Penularan virus covid19 di wilayah Lombok Barat, Pemkab Lombok Barat bersama Aparat Keamanan memutuskan untuk menutup semua objek wisata di Lombok Barat selama libur Lebaran. Penutupan ini dilakukan menurut Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satriyo Wibowo untuk menghindari kerumunan yang terjadi di objek wisata saat masa libur lebaran. Dihubungi oleh awak media Hari Minggu, 16 Mei 2021 di Lombok Barat, Kapolres Lombok Barat mengatakan potensi terjadinya kerumunan saat libur lebaran sangatlah tinggi sehingga opsi penutupan objek wisata ini diambil. “Tentu Kita semua tidak ingin kejadian di India terulang di wilayah kita karenanya opsi ini diambil untuk mencegah penularan covid19 secara masif dan ganas seperti di India” ujarnya.

AKBP Bagus meminta masyarakat untuk Patuh dan Taat terhadap keputusan untuk menutup objek wisata di Lombok Barat. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerumunan di objek wisata yang berpotensi menyebabkan penularan covid19. Menurutnya keselamatan merupakan hal utama bagi masyarakat sehingga keselamatan masyarakat menjadi hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh semua pihak. “Kita tidak boleh main main dan sembarangan dalam mengatasi ini. Kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres meminta agar masyarakat dan para pedagang tidak melanggar kebijakan ini. Sebab pihaknya akan mengambil tindakan tegas apabila ada yang melanggar hal ini. AKBP Bagus mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggotanya di sejumlah lokasi yang merupakan akses menuju tempat wisata. Pihaknya akan melakukan penjagaan secara ketat agar kebijakan penutupan lokasi wisata ini berjalan dengan baik. ” Kami minta supaya semua patuh jangan melanggar edaran ini” ujarnya.

Kapolres meminta masyarakat untuk tidak berkunjung ke lokasi wisata saat libur lebaran untuk menghindari terjadinya penularan covid19 di lokasi wisata. Hal ini sesuai dengan surat edaran Bupati Lombok Barat yang menutup lokasi wisata saat libur lebaran. Menurut Kapolres apabila masih ada masyarakat yang ingin berkunjung ke lokasi wisata pihaknya akan tegas dengan meminta masyarakat putar balik. Ia mengatakan bahwa kebijakan ini diambil agar kejadian di India tidak terjadi di Indonesia khususnya Lombok Barat. “Jangan sampai kejadian di India terjadi di Lombok Barat karena itu kami akan tegas untuk mengamankan ini semua” ujar Kapolres.(Diskominfotik/rif)

1 129 130 131 132 133 421