Gerung, Diskominfotik-Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat Hj. Haeratun Fauzan Khalid ikuti acara Exspose Data Capaian Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke XXVIII Tahun 2021 melalui virtual meeting bersama, Ketua Umum TP-PKK Pusat Tri Tito Karnavian, Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes, Kartini Rustandi, Manager of CSR Astra Wioko Yudhantara. yang dibuka langsung oleh Kepala BKKBN RI Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo Sp.OG di Restaurant Ujung Landasan Gerung, Sabtu (26/7/2021).
Dalam kegiatan tersebut Hj. Haeratun didampingi oleh Ketua Pokja 3 TP-PKK Lobar Ibu Wina, oordinator Project Wise Plan Internasional Indonesia Wilayah Lombok Barat dan Pengelola Posyandu dan kader di Wilayah Kabupaten Lombok Barat.
Acara yang dipancarluaskan secara virtual oleh BKKBN Pusat ini menyajikan sederet data tentang kegiatan layanan operasional posyandu sepanjang awal Juni hingga 25 Juni 2021.
Berdasarkan data yang diinput dalam aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), sepanjang bulan Juni jumlah balita yang menjadi sasaran sebanyak 17.961.425 balita.
Adapun balita yang mendapatkan layanan pengukuran berat badan, seperti disampaikan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Safrina Salim, dalam laporannya mencapai 1.318.574 balita. Sementara yang diukur tinggi badannya 1.236.557 balita.
Tercatat, ada 43.540 posyandu yang membuka layanan sepanjang periode tersebut, atau 22,17 persen dari total 256.879 posyandu yang ada secara nasional.
Lima provinsi yang membuka layanan posyandu di periode Juni dengan persentase tertinggi, yakni Riau 45 persen, Sulawesi Barat 36,67 persen, Sulawesi Tengah 35,91 persen, Bangka Belitung 35,59 persen, dan Aceh 35,13 persen.
Adapun lima provinsi terendah dalam membuka kegiatan layanan posyandu adalah Jawa Timur 1,9 persen, DKI Jakarta 7,72 persen, NTB 9,61 persen, Bali 9,68 persen, Papua 10,40 persen.
Menyikapi hasil data tersebut, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, dalam sambutannya mengatakan, bahwa posyandu memiliki kontribusi positif terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi serta angka prevalensi stunting di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan data yang ada, angka prevalensi stunting sebesar 27,6 persen. Ini adalah angka sebelum pandemi Covid-19 menerjang Indonesia. Kini, para ahli memproyeksikan angka stunting bisa mencapai 32,5 persen menyusul angka kemiskinan yang naik tipis, dan anak-anak dalam kondisi kurus yang diperkirakan jumlahnya meningkat sebanyak 2 juta anak di Indonesia.
“Kondisi ini akan berujung pada stunting. Stunting bersumber dari ‘suboptimal health’,” terang Hasto, yang juga memproyeksikan kasus stunting bakal meningkat di periode 2020-2021. “Menjadi beban besar untuk mencapai target 14 persen kasus stunting di 2024,” ujar Hasto.
Untuk itu, Hasto menyatakan pihaknya akan mendukung program ini bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, PKK dan institusi terkait.
“Kami berharap melalui (program) pendampingan keluarga akan bisa ditingkatkan partisipasi masyarakat datang ke posyandu,” tutur Hasto.
Menghadapi situasi ini, Hasto mengajak masyarakat untuk tiada henti melakukan sosialisasi, dengan tujuan melakukan perubahan ‘mindset’ masyarakat.
“Sesungguhnya kemampuan alam di sekitar keluarga cukup. Makanan lokal cukup, tapi pola pikir dalam rangka menyusun pola makan untuk memenuhi gizi seimbang yang kurang,” ucapnya.
Salah satu program percepatan penurunan stunting yang dikembangkan BKKBN adalah pendampingan keluarga. Salah satu tugas pendampingan adalah membangun kesadaran bahwa jauhi menikah muda.
Kawin muda atau hamil di bawah usia 20 tahun, menurut Hasto, memprihatinkan. Mereka tidak mengerti bahwa usia 17 tahun tulang berhenti tumbuh saat ibu hamil. Karena kalsium diambil bayi. Akibatnya, puncak kepadatan tulang tidak tercapai. Panjang badan ibu menjadi tidak maksimal. Tulang keropos lebih cepat saat umur 50 tahun.
Yang juga harus diwaspadai, di saat usia 16 tahun, mulut rahim menghadap keluar. Bila tersentuh kelamin laki-laki, maka 15 tahun sampai 20 tahun kemudian akan menjadi kanker.
“Informasi ini perlu disampaikan kepada remaja setingkat SMP, agar mereka berpikir untuk tidak menikah di usia belasan tahun, atau melakukan hubungan seks pra nikah. Mereka butuh pemahaman untuk tidak nikah di usia dini,” tutup Hasto.
Menjelang akhir acara dilakukan kunjungan virtual ke delapan posyandu. Mulai dari NTB, Riau, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali hingga Kalimantan Timur. Dialog berlangsung antara pengelola posyandu dan narasumber. (Diskominfotik/Angge/Ris)


Gerung Diskominfotik, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menekankan kepada seluruh operator Asminduk se Kabupaten Lombok Barat untuk melayani Masyarakat dalam pembuatan administrasi kependudukannya secara maksimal dan tidak boleh merubah data atas inisiatif.

Lembar, Diskominfotik – Dalam rangkaian Hari Bhayangkara ke-75 di Lingkungan Kepolisian Resort (Polres) Lombok Barat (Lobar), dirangkai dengan kegiatan Donor Darah, Bakti Sosial, serta menyerahkan bantuan kursi roda kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ada di Wilayah Hukum Polres Lobar.
Pada kesempatan yang sama Bupati Lobar H. Fauzan khalid, sangat mengapresiasi sinergitas Pemerintah Daerah (Pemda) dengan Polres Lobar, dengan memilih kegitan sosial ini, dalam rangkaian Hari Bhayangkara ke-75.
Ketua Endri’s Foundation Endri Susanto menyampaikan, “telah melakukan assessment terhadap 12 ABK, namun setelah verifikasi dipusat, hanya sembilan anak yang berhak memperoleh kursi roda. Sedangkan yang lainnya, setelah dilakukan verifikasi ternyata kondisi fisik tidak memungkinkan untuk menggunakan kursi roda,” katanya.
Gerung Diskominfotik, Ribuan keping KTP elektronik yang habis masa berlakunya, dan rusak dimusnahkan.

Giri Menang, Diskominfotik-Untuk mendukung Pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pusat bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Webinar Sosialisi Merdeka Belajar secara virtual yang diikuti seluruh pengurus DWP se-Indonesia, Kamis (24/6/2021).
Dikatakannya, secara umum kebijakan Merdeka Belajar memberi kemerdekaan setiap unit pendidikan untuk berinovasi, dengan menyesuaikan kondisi kegiatan belajar mengajar, baik dari budaya, kearifan lokal, sosio-ekonomi maupun infrastruktur. Sehingga kebijakan merdeka belajar, wajib diketahui dan dipahami oleh seluruh masyarakat termasuk anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) di seluruh Indonesia.

Narmada, Diskominfotik – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah yang didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Hj. Khaeratun Fauzan Khalid dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar Hj. Nurhikmah Baehaqi menghadiri acara peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) yang ke 28 dan Hari Ikatan Bidan Indoinesia (IBI) yang dirangkaikan dengan acara Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor se Provinsi NTB di Desa Golong, Kecamatan Narmada, Kamis (24/6/2021).
Kepala Desa (Kades) Golong H. Zainudin menyampaikan, “Pemerintah Desa dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat melaksanakan kegiatan seperti pemberian KB gratis, pemberian makanan tambahan kepada anak-anak kurang gizi guna mencegah stunting secara rutin, serta pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan lansia,” Ujar Zainudin.
Dalam kesempatan yang sama Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengapresiasi atas apa yang disampaikan oleh Kades Golong, ia juga mengajak semua organisasi atau dinas terkait untuk tetap berpartisipasi dalam meningkatkan sektor pelayanan kesehatan, mengingat di NTB juga hari ini melaksanakan pelayanan KB di semua titik pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Poskesdes, Rumah Sakit dan di beberapa Posyandu, dan target di NTB sendiri sebanyak 32.000, target yang cukup besar namun diharapkan pelayanan kesehatan tetap dilakukan dengan maksimal, Ia juga mengingatkan bahwa target pelayanan kesehatan yang terpenting adalah layanan kesehatan bagi anggota keluarga, terlebih di masa pandemi seperti ini.
Ketua TP PKK Lobar Hj. Khaeratun Fauzan Khalid dalam sambutannya menyampaikan laporan terkait capaian pengguna kontrasepsi di Lobar selama tahun 2021, tercatat pada bulan Januari hingga Juli Tahun 2021 sebanyak 116.250 akseptor sebanyak 79,13%, kontrasepsi jangka panjang 327 akseptor atau 37,84%, pencapaian KB baru sebanyak 3.557 akseptor atau 24,61%, dalam laporannya ia juga memberikan apresiasi Kepada Desa Golong atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakatnya terutama mengenai KB.
Gerung, Diskominfotik – Senin tanggal 24 Juni 2021, seperti biasa kegiatan Para Abdi Masyarakat di lingkup Sekretariat Kantor Bupati Lombok Barat dan para ASN Diskominfotik Lombok Barat memulai kerja dengan mengikuti Apel Pagi di depan kantor Bupati Lombok Barat yang di hadiri oleh Sekda Lombok Barat DR.H.Baehaqi S.Si.M.Pd.MM, Para Asisten,Kadis Kominfotik Lobar Ahad Legiarto, Para staf Ahli, Para kepala Bagian Setda Lobar, Para Kepala Bidang pada Diskominfotik Lobar, para Staf Setda dan Diskominfo Lombok Barat.
Selanjutnya setelah Perencanaan yang baik baru kemudian membentuk Organisasinya, ini dimaksudkan agar tanggung jawab dan pembagian tugas menjadi lebih jelas sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, kemudian diteruskan dengan mengaktualkan pekerjaan itu tahap demi tahap dan di analisa untuk mengetahui sejauh mana progresnya dan sejauh mana persentase dari pekerjaan yang sedang dikerjakan apakah sudah 100%, 90% atau 75% di sini kita bisa mengetahui apa yang menjadi kendala dan bagaimana mencari solusinya, dan diteruskan dengan kontrol yang ketat serta koordinasi yang baik dengan semua lini khususnya yang terkait dengan pekerjaan yang sedang berjalan. Karena suksesnya sebuah pekerjaan sangat ditentukan oleh Koordinasi yang baik. Kesuksesan sulit didapatkan jika bekerja sendiri-sendiri.” Terangnya.
Gerung, Diskominfotik – Melihat data perkembangan kasus COVID-19 yang mulai berkembang di daerah lain di Indonesia menunjukkan peningkatan angka terpapar COVID-19 per Juni Tahun 2021 semakin tinggi, hal ini menjadi perhatian khusus untuk kita antisipasi bersama.
Direktur RSUD Tripat menyampaikan secara langsung terkait himbauan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang meliputi sosialisasi keputusan Kemenkes RI tentang Protokol Kesehatan (Prokes) di fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19, Termasuk di dalamnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pemanfaatan teknologi komunikasi dalam memberikan informasi kondisi pasien kepada keluarga.
Kuripan Diskominfotik- Sebanyak 63 Posyandu keluarga se Kecamatan Kuripan di resmikan dan di Lounching Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid melounching Posyandu Keluarga sekecamatan Kuripan di Aula Kantor Desa Kuripan Timur Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat Rabu 23/06/21.
Wagub yakin Posyandu keluarga di Lombok Barat ini akan maju karena ketua Tim PKK di Lombok Barat ini sudah tau apa yang harus dilakukan untuk memajukan Posyandu keluarga.
Kuripan, Diskominfotik – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Halid yang didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lobar Hj. Khaeratun Fauzan Kahlid, dan dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Anggota TP-PKK, Asisten 1 Setda Provinsi NTB Baiq Eva Nurcahyaningsih, Kepala OPD Provinsi NTB dan Kabupaten Lobar, Camat, Kepala Desa se Kecamatan Kuripan dan Kader Posyandu dalam acara Launching 63 Pos Pelayanan Terpadu (Poyandu) di Balai Desa, Desa Kuripan Timur, Kecamatan Kuripan, Rabu (23/6/2021).
Hj. Siti Rahmi Djalilah Mengapresiasi pemerintah Kabupaten Lobar atas terbentuknya Posyandu Keluarga yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah dan TP-PKK.
Dalam acara tersebut juga dilakukan pemberian bantuan masker oleh Ibu Wakil Gubernur pada perwakilan kepala desa se Kecamatan Kuripan, serta pemberian Kartu Tanda Penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kepada perrwakilan remaja yang telah menginjak umur 17 Tahun secara simbolis oleh Ibu Ketua TP-PKK Lobar. Diskominfotik/Ria/Fyan/Fery/YL