PKK Sosialisasi ke Para Ibu, Harapkan Lebih Banyak Ruangan untuk Menyusui Air Susu Ibu (ASI) mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Menyadari pentingnya ASI bagi bayi, Pemkab Lombok Barat (Lobar) pun terus berupaya menggaungkan kampanye pemberian ASI ke masyarakat denqan menggerakan semua lini.

GIRI MENANG, Salah satu organisasi di Lobar yang konsisten menyampaikan pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi adalah jajaran TP PKK Lobar. Dalam setiap kunjungan ke dusun-dusun, Ketua TP PKK Lobar Hj Nanik Zaini Arony selalu menyelipkan pesan agar para ibu bisa memberikan ASI kepada anak mereka sejak lahir hingga usia dua tahun atau minimal enam bulan. Perintah untuk memberikan anak ASI juga disebutkan dalam Alquran.
Hj Nanik kepada Lombok Post menyampaikan gerakan Kampanye ASI merupakan program dinas kesehatan yang berkaitan juga dengan ranah kerja pokja IV TP PKK Lobar. Melalui program ini masyarakat diimbau dan diharapkan memahami pentingnya ASI karena mengandung gizi yang luar biasa dan berpengaruh pada tumbuh kembang anak ‘’Disarankan untuk diberikan ASI eksklusif, yakni hingga usia 6 bulan, bayi tidak boleh diberi apa-apa kecuali ASI,” ujamya.

Istri Bupati Lobar itu mengungkapkan pada dasamya semua orang tua mengharapkan anaknya bisa tumbuh baik dan berkualitas. Namun karena latar belakang pendidikan orang tua yang berbeda tentunya akan berpengaruh pada pola asuh anak. PKK pun menyadari hal itu dengan mengintensifkan sosialisasi ke masyarakat.
Kepada masyarakat, Hj Nanik selalu menyampaikan jika pemberian ASI ini lebih ekonomis untuk pengeluaran rumah tangga. Para ibu juga tak perlu khawatir berlebihan akan terjadi perubahan secara fisik di tubuh mereka karena menyusui.’ Justru mereka harus bangga ketika bisa memberikan ASI eksklusif ke anak,” tambah Hj Nanik.
Ketua HWK (Himpunan Wanita Karya) NTB ini juga meminta dalam rangka mendukung gerakan pemberian ASI, di Lobar ke depan bisa lebih banyak disediakan ruangan khusus untuk ibu menyusui. Khususnya pada ruang-ruang publik sehingga para ibu ketika akan menyusui tak perlu melakukannya di depan banyak orang.
Memanfaatkan kader mereka yang berjumlah 8.880 orang di Lobar, PKK juga tak hentihentinya menggaungkan gerakan kampanye ASI di dusun-dusun. Seminar ataupun sosialiasi juga telah mereka lakukan untuk meningkatkan pengetahuan para ibu di Lobar.
‘’Ketika saya turun ke lapangan juga selalu saya tekankan mengenai hal ini selain beberapa pesan untuk melaksanakan program pemerintah lainnya,” papar Hj Nanik.

Turun Langsung ke Jalan, Banyak Para Ibu Tertarik Gerakan kampanye ASI (Air Susu Ibu) memang merupakan program nasional yang di laksanakan seluruh dinas kesehatan di Indonesia. Namun tahun ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tak ingin hanya melaksanakan kegiatan di dalam ruangan. Mereka melakukan inovasi dengan harapan pesan yang ingin disampaikan bisa lebih banyak diterima masyaraKat.

Giri Menang- Kepala Dinas Kesehatan Lobar H Rahman Sahnan Putra berani melakukan terobosan barn dalam kegiatan kampanye ASI tahun ini di wilayah kerjanya. Jika sebelumnya program ini digelar di dalam gedung sehingga gaungnya tidak dirasakan banyak orang, kini Dikes Lobar beserta seluruh jajaran diinstruksikan untuk turun langsung ke jalan.
Rahman meminta tak hanya para pegawai di dikes, tapi juga seluruh personil di sejumlah puksesmas diminta turun serentak meny’ebarkan leaflet di lima lokasi terpilih. Kegiatan kampanye ASI dilaksanakan pada Jumat (22/8) pagi.‘ ’Semua say a minta harus bergerak turun ke lapangan. Kami berharap upaya ini bisa lebih banyak menjangkau masyarakat sehingga mereka juga bisa memahami pentingnya memberikan ASI kepada bayi,” kata Rahman kepada Lombok Post.

Saat bertemu masyarakat, para petugas tak lupa memberi informasi seputar keun- tungan menyusui. Yakni ASI mengandung zat gizi yang lengkap dan seimbang, mudah dicema dan diserap oleh bayi serta melindungi bayi dari penyakit. Menyusui juga membantu membentuk jalinan kasih antara ibu dan bayi, membantu menunda kehami- lan, membantu mempercepat pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, menghemat biaya rumah tangga serta praktis karena dapat diberikan dimana saja. Ada lima lokasi yang dipilih untuk pelaksanaan kampanye ASI di Lobar. Yakni perempatan Gerung, pelabuhan Lembar, pasar Gunungsari, pasar Narmada dan pasar Kediri.
Disamping itu. Dikes Lobar juga telah melakukan pemilihan Duta ASI. Mereka yang dinominasikan untuk selanjutnya dipilih sebagai Duta ASI adalah bidan, petugas gizi dan ibu balita yang telah berperan aktif di dalam penyebarluasan informasi tentang ASI. Serta mereka berhasil memberikan ASI secara eksklusif.
Selanjutnya, Duta ASI terpilih akan dilibatkan dalam kegiatan kampanye ASI. Bersama petugas, dia juga membagikan leaflet serta membagi informasi seputar ASI kepada masyarakat. Hal yang membanggakan juga di Lobar, ternyata  cakupan ASI eksklusif pada tahun 2013 sebesar 88 persen dan pada tahun ini sampai bulan Juni mencapai angka 85 persen. Meskipun di atas target tetapi dinas kesehatan tetap mewaspadai karena masih adanya kasus-kasus gizi buruk dan gizi kurang yang muncul pasca pemberian ASI eksklusif.’ Jadi kami tidak pemah mengacu pada angka yang didapat sekarang. Namun kami akan terus berupaya bagaimana bisa cakupan ASI eksklusif di Lobar bisa mencapai 100 persen,” tandas Rahman
(BAIQ FARIDA) Sumber: Lombok Post Senin, 25 Agustus 2014.