Generasi Shaleh

Anak shaleh dan berakhlak karimah menjadi dambaan setiap orang tua.  Allah SWT mengajarkan agar orang tua berupaya sungguh-sungguh dan berdoa agar termasuk orang yang saleh, bersyukur dan mendapatkan generasi yang saleh (46:15).

Begitulah yang dicontohkan Nabi Ibrahim as (37:100, 14:40) dan Nabi Sulaiman as (27:15). Anak shaleh lahir dari orang tua yang shaleh, yakni yang berbakti kepada Allah dan Rasul, orang tuanya dan juga kepada anak-anaknya.

Dr Muhammad Nasih Ulwan dalam buku Tarbiyatul awlad fil Islam (Pendidikan Anak dalam Islam), menjelaskan lima metode pendidikan yang berpengaruh untuk menyiapkan generasi shaleh yakni:

Pertama; Pendidikan dengan Keteladanan. Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spritual dan emosional anak.

Pertanyaannya, apakah orang tua dan guru masih bisa menjadi teladan? Mereka belum bangga menjadikan kita sebagai idola. Untuk itu, kita harus menjadikan Rasulullah Saw sebagai teladan.

Beliau diutus oleh Allah SWT sebagai teladan terbaik (uswah hasanah) bagi manusia dalam seluruh aspek kehidupan (33:21), baik sebagai orang tua, suami, tetangga, da’i, pemimpin, pengusaha dan lain-lain.

Pribadinya mulia dan sempurna. Aisyah ra. berkata : kana khuluquhu al qur’an (akhlaknya adalah al-Qur’an).  Keteladan Beliaulah yang telah melahirkan generasi terbaik yakni shahabat, tabi’in) dan tabi’it-tabi’iin.

Kedua; Pendidikan dengan Kebiasaan. Pembiasaan (taw’id) sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dan pribadi anak, karena terjadi proses pengulangan yang terus menerus. Sehingga, sadar atau tidak, secara perlahan akan membekas dan menjadi kebiasaan.

Di sinilah peran penting pendidik (orang tua dan guru) untuk memilih perkataan, sikap dan perbuatan yang baik.

Misalnya, menyuruh mereka shalat pada usia tujuh tahun dan memukulnya pada usia 10 tahun jika tidak menjalankannya. (HR. Abu Dawud).

Pembiasaan yang paling berpengaruh berasal dari kedua orang tua, guru dan teman-temannya (lingkungan).

Dalam masa tertentu, pengaruh teman atau lingkungan menjadi dominan, maka hendaklah melihat siapa yang menjadi temannya (HR. At-Turmudzi).

Ketiga; Pendidikan dengan Nasehat. Setelah keteladanan dan pembiasaan, anak-anak perlu petuah atau nasehat yang baik (mau’idzoh hasanah). Petuah yang menyentuh hati sanubari di waktu yang khusus pula.

Petuah yang tulus lahir dari kebersihan hati orang tua dan guru mampu memberi sentuhan dan kesejukan dalam diri anak.

Al-Qur’an mengajarkan kita cara memberi nasehat yang baik dengan ungkapan lembut. Hal ini tergambar pada seorang pendidik sejati yakni Lukman al-Kakim (31:13-19).

Ungkapan yang santun, yaa bunayya laa tusrik billah (Hai anakku jangan menyekutukan Allah)   Begitu pula ungkapan Nabi Nuh As. (Hud:42), Nabi Ya’kub as. (Yusuf:5), Nabi Ibrahim as. (2:132).

Keempat ; Pendidikan dengan Perhatian (pengawasan). Keteladanan, pembiasaan dan nasehat yang diberikan orang tua belum cukup jika tidak dibarengi dengan perhatian atau pengawasan ketat.

Orang tua harus terlibat dan memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalam mengiringi perkembangan anak. Mereka tumbuh dalam zaman yang berbeda dengan kita dahulu. Pengaruh dan godaan semaikn kompleks dan bervariasi.

Seringkali terjadi, karena kurang perhatian dan pengawasan orang tua, menyebabkan  anak kehilangan pegangan.

Pemerkosaan, pembunuhan, hubungan seks bebas, terlibat narkoba, kriminal dan seterusnya, sebagian besar terjadi karena kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua (66:6) dan kelak akan diminta pertanggung jawaban (HR. Bukhari Muslim).

Kelima; Pendidikan dengan Hukuman. Upaya maksimal orang tua dan guru melalui metode pendidikan di atas, adakalanya tidak berhasil atau kurang mendapat perhatian anak. Pendidikan Islam memberikan ruang untuk melakukan hukuman atau sanksi (‘iqob) yang mendidik (ta’zir).

Hukuman bukan untuk menyakiti tapi pencegahan (preventif) dan menimbulkan efek jera (kuratif). Dalam pendidikan anak, hukuman harus dilakukan secara bertahap, lemah lembut dan menghindari kekerasan (HR. Bukhari).

Akhirnya, patut kita renungkan, anak yang melihat orang tuanya berbuat dusta, ia tidak mungkin akan belajar jujur. Anak yang melihat orang tuanya berkhianat, ia tidak mungkin belajar amanah.

Anak yang melihat orang tuanya mengikuti hawa nafsu, ia tidak mungkin akan belajar keutamaan. Anak yang mendengar orang tuanya mencela, tidak mungkin ia akan belajar bertutur manis.

Anak yang melihat orang tuanya marah dan emosi, tidak mungkin ia belajar sabar. Anak yang melihat orang tuanya bersikap keras, tidak mungkin ia belajar kasih sayang”. Allahu a’lam bish-shawab.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/05/04/n50pg0-generasi-shaleh

Kurang Vitamin D Sebabkan Risiko Kanker Prostat Meningkat

Penelitian yang dilakukan Universitas Northwestern di Amerika Serikat menunjukkan pria yang kekurangan vitamin D berisiko lebih besar terkena kanker prostat agresif.

“Kekurangan vitamin D bisa menjadi biomarker (penanda) perkembangan tumor prostat,” kata Dr Adam Murphy, peneliti dari Universitas Northwestern yang memimpin studi tersebut.

Penelitian dilakukan terhadap 600 pria dari Chicago yang memiliki faktor risiko kanker prostat, seperti peningkatan kadar Prostate Specific Antigen (PSA) atau adanya keluarga yang menderita penyakit tersebut.

Tiap pria menjalani pemeriksaan vitamin D sebelum sampel prostat mereka dianalisa. Sampel biopsi menunjukkan kekurangan vitamin D sangat terkait kanker prostat agresif.

Menurut Dr Murphy, penelitian menunjukkan pria Amerika keturunan Eropa tiga kali lebih berisiko menderita kanker prostat agresif jika mereka mengalami kekurangan vitamin D. Sementara pria keturunan Afrika empat kali lebih berisiko.

“Memang masih diperlukan penelitian lebih lanjut, tetapi akan lebih bijaksana bila para pria melakukan antisipasi dengan memeriksa apakah dirinya kekurangan vitamin D atau tidak. Dan bila mengalami kekurangan vitamin D, mereka lebih baik segera mengatasinya,” ujarnya.

Kekurangan vitamin D, ujarnya, lebih sering ditemukan pada orang berkulit lebih gelap.

“Hasil temuan kami menyiratkan bahwa kekurangan vitamin D merupakan penyebab utama dari kanker prostat pada orang berkulit gelap, dalam kasus ini warga Amerika-Afrika,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar para pria memeriksakan kadar vitamin D dalam darahnya secara berkala, yakni setahun sekali.

“Jadi, jika anda kekurangan vitamin D, anda dan dokter dapat segera membuat rencana untuk meningkatkan kadar vitamin D itu, baik melalui diet, suplemen, atau terapi lainnya,” kata Dr Murphy.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/14/05/02/n4x7k0-kurang-vitamin-d-sebabkan-risiko-kanker-prostat-meningkat

Lembaga Pendidikan Islam Harus Terus Kembangkan Iptek

GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony, mendorong lembaga pendidikan Islam untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan (Iptek). Pasalnya, Allah SWT di dalam Al-Quran menekankan pentingnya pengembangan Iptek bagi kemaslahatan umat manusia.

Hal itu dikatakannya sebelum membuka acara Seleksi Tilawati Quran (STQ) XXIII tingkat Kabupaten Lobar, di lapangan Lingsar, Minggu (4/5) malam. “Umat Islam tidak boleh tertinggal dalam penguasaan iptek karena ajaran islam tidak pernah bertentangan dengan iptek,” katanya.

Oleh sebab itu, selaku pimpinan pemerintahan di Kabupaten Lobar, bupati menyeruakan kepada seluruh lembaga-lembaga pendidikan Islam, khususya pondok pesantren (Ponpes) serta lembaga pendidikan umum untuk terus melakukan upaya revitalisasi dan melakukan reformasi pada dirinya sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan zaman. Hal itu sebagai bentuk peran serta membantu Pemkab Lobar, dalam mewujudkan Lobar Bangkit.

Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang unggul, kata dia, Pemkab Lobar telah melakukan berbagai ikhtiar. Diantaranya telah melakukan pembangunan fisik material maupun mental spiritual berupa pembangunan sarana-sarana pendidikan. Selain itu, kesehatan dan pembangunan sarana ekonomi lainnya.

Pembangunan di bidang pendidikan merupakan investasi jangka panjang guna mewujudkan masyarakat yang menguasai iptek. Dengan penguasaan iptek yang memadai maka kesejahteraan yang diidamkan akan terwujud. Apabila masyarakat Lobar sudah menjadi manusia unggul, mandiri dan sejahtera maka dengan sendirinya dapat menjadi manusia yang bermartabat.

Sebagaimana halnya visi dan misi Pemkab Lobar, yakni menciptakan masyarakat yang memiliki harga diri dan dapat berdiri tegak sejajar dengan masyarakat di derah lain.

‘’Semoga dengan ikhtiar yang telah dan akan terus dilaksanakan, cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang unggul, mandiri, sejahtera dan bermartabat dengan dilandasi nilai Patut Patuh Patju dapat terwujud,” harap Bupati Zaini Arony.

STQ XIII tingkat Kabupaten Lobar, itu diikuti oleh 220 kafilah dari 10 kecamatan. Kegiatan itu bertujuan untuk menarik minat masyarakat membaca dan memaknai kandungan isi Al-Quran. Disamping untuk menyeleksi qori’ dan qoriah terbaik yang akan mewakil daerah ke STQ tingkat Provinsi NTB.

Sumber: Lombok Post, Selasa 6 Mei 2014

Ketua TP PKK Lobar Rajin Kunjungi Rakyat

Peran seorang istri juga ikut mendukung keberhasilan seorang kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan. Oleh sebab itu, Hj Nanik S Zaini Arony, selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mengambil peran untuk kelancaran tugas suami.

GIRI MENANG “Saya targetkan semua dusun yang belum saya kunjungi akan saya datangi tahun ini,” kata Hj Nanik S Zaini Arony, ditemui usai pelantikan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK periode kedua, di Giri Menang, Senin (28/4).

Upaya mendatangi dusun-dusun merupakan salah satu tugasnya sebagai seorang istri bupati. Berkunjung menemui rakyat se­bagai bentuk bhaktinya sebagai seorang istri. Pasalnya, sang suami memiliki keterbatasan waktu seb­agai seorang kepala daerah untuk menengok rakyatnya di pelosok perdesaan. “Masih ada 224 dari 825 dusun yang belum saya datangi. Kalau desa sudah semua,” ujar perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur, ini.

Kunjungan ke desa-desa dan dusun-dusun bukan juga hanya menunjukkan muka. Tapi tujuan utamanya adalah bagaimana me­lihat permasalahan yang dialami masyarakat. Dengan begitu, bisa dicarikan solusi bersama Pemerintah Kabupaten Lobar.

Tim Penggerak PKK Lobar juga memiliki berbagai program un­tuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Berbagai program yang dilaksanakan setiap tahun di perdesaan sebagian besar dijadwalkan oleh pengurus tingkat desa dan kecamatan. “Tapi untuk tahun ini saya sendiri yang akan menjadwalkan supaya ada target yang harus dicapai,” ujarnya.

Menurut dia, Tim Penggerak PKK memiliki tanggung jawab untuk ikut mendukung berbagai program pembangunan daerah yang dijalankan pemerintah. Oleh sebab itu, upaya memperkuat kunjungan ke masyarakat harus terus dilakukan.

Ketika turun ke lapangan harus benar-benar memanfaatkan waktu dalam rangka memberikan edukasi dan motivasi agar terjadi perubahan di tengah masyarakat. Baik dari sisi pendidikan, ekonomi, kesehatan lingkungan dan hal positif lainnya.

Dalam setiap kunjungannya, Nan­ik panggilan akrab ibu dari Vauvar F Farinduan, ini banyak menekankan pentingnya nilai-nilai pendidikan, harkat dan martabat wanita serta bagaimana menjadi isteri yang taat menjalankan tugas kepada suami.

Dalam kunjungannya di salah satu desa beberapa waktu lalu, seruan untuk memperhatikan disampaikannya karena melihat kondisi adanya anak-anak muda yang sudah berani melawan orang tuanya. Hal itu sebagai bukti bahwa telah terjadi krisis moralitas.

Bukan hanya pada pendidikan anak-anak saja, kadangkala istri juga dituntut berbakti kepada suaminya, begitu juga sebaliknya. Pasalnya sekarang banyak ibu-ibu memanggil nama suaminya yang aneh-aneh, sehingga suami men­jadi tersinggung.

Berbagai kerja kerasnya itu sering mendapat pujian dari Bu­pati Lobar H Zaini Arony. Bukan karena takut dimarah istri di rumah atau sekadar menghibur isteri. Tapi memang didasarkan pada fakta sesungguhnya. Bah­wa Ketua Tim Penggerak PKK, mampu mengambil peran dalam rangka mewujudkan Lobar yang maju, mandiri dan bermartabat.

Apresiasi kepala daerah juga tidak lepas dari fakta berbagai prestasi yang telah diraih organisasi wanita tersebut. Diantaranya, juara satu lomba BKB terintegrasi dengan PAUD tingkat nasional. Selain itu, juara satu lomba administrasi PKK tingkat Provinsi NTB, juara satu lomba KSI tingkat Provinsi NTB, juara satu Lomba PHBS tingkat Provinsi NTB, dan juara dua lomba P2WKSS tingkat Provinsi NTB.

Sumber: Lombok Post, Rabu 30 April 2014

Utusan IFAD Roma Kunjungi Lobar

GIRI MENANG-Sebanyak enam orang utusan Inter­national Fund for Agricultural Development (IFAD) dari Roma, mengunjungi Kabupaten Lombok Barat (Lobar), kemarin. Mereka ingin mengetahui perkembangan pemanfaatan dana bantuan yang disalurkan kepada masyarakat di kawasan pesisir.

IFAD adalah suatu organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan kantor pusat di Roma, Italia. Tujuan organisasi ini adalah membantu pembangunan pertanian dan mengatasi masalah pangan di negara-negara berkembang dengan sasaran utama petani- petani yang tergolong di bawah garis kemiskinan. Proyek-proyek lembaga tersebeut difokuskan untuk petani kecil, penduduk yang tidak mempunyai tanah (landless), dan wanita pedesaan.

Para utusan dari organisasi PBB tersebut diterima Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Lo­bar Ahmad Subandi, beserta jajarannya. Hadir juga sejumlah kepala desa yang menjadi sasaran pembinaan IFAD. “Mereka datang untuk memonitor program IFAD yang sudah dilaksanakan pada 2013 dan akan dilaksanakan pada 2014,” kata Kadislutkan Lobar Ahmad Subandi.

Dikatakan, para utusan dari lembaga pemerhati masalah pertanian dan kemiskinan itu akan berada di Lobar, selama dua hari. Mereka akan fokus melakukan monitoring dan evaluasi dengan mengunjungi sejumlah desa binaan. Diantaranya Desa Taman Ayu, Buwun Mas, Sekotong Barat, Batu Putih, Gili Gede dan Desa Lembar. “Hari ini kami mengajak mereka ke Desa Lembar,” ujarnya.

Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat pesisir berupa bantuan langsung masyarakat (BLM). Dana itu dimanfaatkan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi produktif yang sudah ada di tengah masyarakat.

Untuk mendapatkan dana bantuan, kata Subandi, kelompok masyarakat mengajukan proposal. Setelah itu, tim pendamping dari desa akan melakukan pengecekan lapangan guna memastikan kebenaran dari proposal yang diajukan. Hasil pemeriksaan kemudian diteruskan ke Dislutkan Lobar untuk diverifikasi ulang.

Kelompok masyarakat yang dinyatakan layak, kemudian memperoleh dana bantuan sesuai dengan jenis dan skala usahanya. “Jadi tidak ditentukan berapa besaran dana yang harus diterima. Tergantung dari skala usahanya,” terang Subandi.

Disebutkan, bantuan dana yang sudah disalurkan IFAD untuk masyarakat pesisir di Kabupaten Lobar sejak 2013 hingga saat ini mencapai Rp 2,6 miliar. Bantuan yang sudah disalurkan tetap diawasi pengelolaannya setiap tahun. Bahkan, Kementerian Keuangan juga ikut terlibat dalam pengawasan. IFAD juga memberikan penghargaan bagi daerah yang berhasil memanfaatkan bantuan dana dengan baik dan sesuai aturan. Begitu juga dengan yang tidak sukses diberikan sanksi.

Subandi mengaku, dari hasil evaluasi IFAD, Lobar masuk kategori kabupaten yang sukses mengelola bantuan. Sehingga masuk klaster satu dari 12 kabupaten yang memperoleh dana pemberdayaan dari organisasi PBB tersebut. “Dari 497 kabupaten/kota di Indonesia, Lobar masuk dalam 12 kabupaten penerima dana IFAD. Ini kami sudah rintis sejak 2009. Tapi terealisasi pada 2013,” tandas Subandi.

Sumber: Lombok Post, Rabu 30 April 2014

Permohonan Minat Membeli Kavling Tanah dan Rumah PNS Pemerintah Kabupaten Lombok Barat

Permohonan Minat Membeli Kavling Tanah dan Rumah PNS Pemerintah Kabupaten Lombok Barat

Download (PDF, Unknown)

Persyaratan Kepemilikan Rumah Bagi PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat

Download (PDF, Unknown)

 

Formulir Permohonan Minat Membeli Kavling Tanah dan Rumah PNS

Download (PDF, Unknown)

PKK Lobar Juara Lomba Menulis

GIRI MENANG-Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, organisasi yang diketuai Hj Nanik Zaini Arony itu berhasil menyabet juara satu lomba menulis dengan tema semangat Kartini tingkat Provinsi NTB. “Prestasi ini kami persembahkan sebagai kado Hari Ulang Tahun Lombok Barat ke-56. Untukmu Lombok Baratku,” kata salah satu anggota PKK Lobar Erni Rohanah yang mengikuti lomba menulis kemarin.

Kegiatan yang digelar TP PKK provinsi ini dinilainya sangat positif sebagai wadah untuk kembali menghidupkan semangat Kartini. Perjuangan RA Kartini untuk kaum perempuan dimasa lalu kini telah dinikmati. Kaum perempuan boleh mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan memperoleh kesempatan kerja yang sama, duduk di lembaga legislatif dengan porsi 30 persen.

“Kartini masa kini harus mampu melahirkan dan mendidik generasi hebat. Kartini masa kini harus memiliki semangat juang sebagai pendekar bangsa yang tanguh,” katanya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Lobar Hj Nanik Zaini Arony yang ditemui terpisah terlihat tidak bisa menyembuyikan kebahagiannya atas prestasi yang dicapai anggotanya. Dia juga mengapresiasi TP PKK Provinsi NTB yang telah menggelar lomba menulis tentang RA Kartini.

“Saya kira apa yang digelar PKK provinsi patut dicontoh. Semangat Kartini harus terus dikobarkan dalam kondisi dan situasi apapun karena peran dan kiprah Kartini masa lalu tidak bisa anggap sebelah mata,” tandasnya.

Dikatakan, orang tidak tahu apa yang telah dikerjakan PKK selama ini. Padahal cukup banyak program yang telah dilakukan dalam menunjang kerja pemerintah daerah.

Hj Nanik juga mengulas soal peran perempuan yang tidak terlepas dari kiprah Ibu Kartini dalam memperjuangkan harkat dan martabat kaum perempuan. “Hal ini saya sampaikan karena tugas kaum perempuan adalah meneruskan cita- cita beliau, banyak hal yang dapat kita lakukan dalam upaya meneruskan cita-cita dan perjuangan ibu Kartini,” sambungnya.

Istri dari Bupati H Zaini Arony itu menyadari betul bahwa kaum perempuan masih harus bekerja keras dalam meningkatkan harkat dan martabatnya. Kaum hawa di kota terlebih di desa-desa kondisinya masih dianggap sebalah mata. Padahal peran mereka terutama sebagai ibu sangat penting.

Sumber: Lombok Post, Senin 28 April 2014

Guru Wajib Mengajar 24 Jam

Cuti Tidak Dapat Sertifikasi

GIRI MENANG-Bagi guru Lombok Barat yang tidak melaksanakan jam mengajar 24 jam per pekan maka tunjangan profesi tidak akan dibayarkan. Aturan ini berlaku secara nasional tanpa ada pengecualian.

“Entah itu guru mau cuti hamil, cuti haji tetap tidak dibayarkan tunjangan profesinya. Karena itu sudah aturan,” tegas Kabid Dikmen Dinas Pendidikan dan Kebudyaan (Dikbud) Lobar Sabidin pada Lombok Post, kemarin.

Menurutnya, apapun alasan guru tidak mengadakan pertemuan tatap muka 24 jam per pekan di sekolah maka tidak dibayarkan tunjangan profesinya. Hal tersebut sesuai dengan permen 62 tahun 2013 tentang pemberian tunjangan profesi guru.

“Beberapa guru di Lobar tidak mengajar sesuai 24 jam,” terangnya.

Dari evaluasi Dinas Dikbud Lobar, pihaknya menemukan beberapa guru sertifikasi tidak mengajar 24 jam. Itulah yang akan menjadi sorotan dinas terkait kinerja guru yang hanya mementingkan tunjangan sertifikasi tanpa melaksanakan kewajibannya mengajar 24 jam per pekan.

“Dari hasil temuan, beberapa guru di Kecamatan Sekotong tidak mengajar sesuai ketentuan jam,” terangnya.

Harusnya, lanjut Sabidin, kepala sekolah memberikan keterangan tersebut jika ada guru yang tidak mengajar sesuai jamnya.

“Jangan sampai ditutup-tutupi jika ada guru seperti itu. Kami minta kepala seko­lah laporkan jika ada guru tidak mengajar sesuai jamnya agar sertifikasinya tidak dibayarkan,’’ujarnya.

Dijelaskan, tunggakan sertifikasi dua bulan tahun lalu belum bisa dibayarkan lantaran belum ada SK pusat. Dari hasil pemeriksaan BPKP terkait jam kerja sertifikasi ditemukan sisa dana sekitar Rp 360 juta. Dana tersebut merupakan tunggakan sertifikasi di daerah.

“Bisa saja tunjangan ini dibagikan namun belum ada SK dari pusat,” tuturnya.

Dikatakan, keputusan penyaluran dana sertifikasi tergantung daerah. Pada audit BPKP beberapa waktu lalu, ditemukan guru tidak mengajar sesuai jam mengajarnya pada tahun 2013. BPKP juga meminta data kinerja guru dari tahun 2010, namun data itu sudah tidak ada.

Ditambahkan, dalam kurun dua tahun, Dinas Dikbud Lobar akan melakukan mutasi. Hal ini dilakukan untuk memberikan penyegaran kepada guru di sekolah.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Narmada Musataan’nullah sependapat dengan apa yang dilakukan kebijakan daerah ini. Dia menilai, kebijakan ini merupakan bentuk introspeksi guru dalam menjalankan tugasnya. “Banyak guru yang mementingkan tunjangan sertifikasi tanpa melaksanakan kewajibannya,” akunya.

Dengan aturan ini, maka guru yang malas tidak menutup kemungkinan akan berlomba-lomba untuk melaksanakan tugasnya. Karena memikirkan sertifikasinya akan dipotong. Dia juga meminta kepada semua sekolah untuk melaporkan guru yang ma­las. “Lindungi yang masih bisa dilindungi dan buang yang memang harus dibuang,” ujarnya memberikan perumpamaan.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 26 April 2014

Cegah Abrasi, Puluhan Ribu Mangrove Ditanam

GIRI MENANG-Kondisi cuaca buruk di perairan pantai yang terjadi setiap tahun tidak hanya merugikan nelayan karena tidak bisa mencari ikan. Tapi juga menyebabkan abrasi pantai. Oleh sebab itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mencoba meminimalisir dampak tersebut dengan menanam mangrove.

Mangrove merupakan tumbuhan tropis yang komunitas tumbuhnya didaerah pasang surut dan sepanjang garis pantai. Tanaman ini memiliki berbagai fungsi. Salah satunya menjaga kestabilan garis pantai.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Lobar H Ahmad Subandi, di Giri Menang, Gerung, kemarin mengatakan, penanaman mangrove sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir. Mulai 2011, 2012 dan 2013. “Selama kurun waktu tiga tahun itu ada sekitar 2,5 juta mangrove yang sudah ditanam,” katanya.

Khusus untuk tahun ini, kata dia, pihaknya menargetkan penanaman bibit mangrove sebanyak 80 ribu batang. Lokasi penanaman tersebar di pesisir Cemara, Teluk Waru dan Labuhan Tereng. Semuanya di Kecamatan Lembar.

Pelaksanaan penanaman terbagi dalam dua tahap. Pertama pada April sebanyak 40 ribu batang. Kemudian nanti pada Juni 2014 dengan jumlah yang sama. Proses penanaman pohon pelindung di wilayah pesisir itu melibatkan kelompok masyarakat, pelajar dan mahasiswa. Serta komunitas peduli lingkungan.

Program konservasi di wilayah pesisir itu bertujuan untuk meminimalisir dampak anomali cuaca dan iklim yang tidak menentu. Sehingga tidak terjadi abrasi yang begitu parah.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 26 April 2014

1 161 162 163 164 165 238