HUT Ke-56 Kab. Lobar, Jalan Santai
SDN 2 Midang Tambah Jam Belajar
GIRI MENANG-SDN 2 Midang Kecamatan Gunungsari Lombok Barat menambah jam belajar bagi murid kelas VI. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai persiapan menghadapi Ujian Sekolah (US) mendatang.
“Kami sudah menambah jam belajar murid dari Oktober 2013. Orang tua juga sangat mendukung,” kata Kepala SDN 2 Midang Lilik Jayaningsih, kemarin.
Dikatakan, jumlah murid kelas VI 40 orang, terbagi dalam dua rombongan belajar (rombel). Biasanya murid kelas VI pulangnya pukul 12.30 wita. Setelah penambahan jam belajar, mereka pulang pukul 15.00 wita.
Kegiatan ini setiap hari dilaksanakan. Sebelum mulai belajar dalam penambahan ini, murid terlebih dahulu melaksanakan salat di musala sekolah. Setelah salat, murid makan siang, baru melaksanakan belajar.
“Orang tua datang ke sekolah membawakan makan siang untuk anaknya,” terang wanita berjilbab ini.
Dia menuturkan, pembinaan jam tambahan belajar dilakukan oleh semua guru. Meliputi guru kelas I hingga kelas VI. Guru kelas akan mendapatkan jam penambahan belajar sesuai jadwal. Jadi, guru piket melaksanakan penamabahan jam belajar pulangnya pukul 15.00 wita. “Semua materi yang dibahas pada pengayaan ini,” jelasnya.
Dari pengayaan dilaksanakan di sekolah sudah ada evaluasi. Beberapa waktu lalu, pihaknya melakukan try out. Evaluasi dalam bentuk try out dilaksanakan di sekolah dirangkai seperti UN.
Dari hasil try out di sekolah, murid sudah mengalami peningkatan nilai. Kata Lilik, try out pertama hasilnya masih kurang, namun setelah try out kedua hasilnya memuaskan. Rencananya, murid juga akan melaksanakan bimbel (bimbingan belajar) untuk lebih menyiapkan diri mengahadpi US. Dengan persiapan ini, dia optimistis bisa meluluskan 100 persen.
“Kami optimis murid akan lulus 100 persen dengan nilai yang cukup memuaskan,” katanya.
Sumber: Lombok Post, Selasa 22 April 2014
Pemkab-BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama
GIRI MENANG-Di usianya yang menginjak 56 tahun, Pemkab Lombok Barat (Lobar) terus mengoptimalkan pelayanan dan pembangunan di wilayahnya. Beberapa kerja sama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah juga telah dilakukan. Diantaranya, dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang NTB, khususnya terkait kerja sama operasional penyelenggaraan jaminan sosial tenaga kerja melalui administrasi izin usaha di bidang perizinan di Lobar.
Penandatanganan kerjasama antara kedua belah pihak dilakukan di sela-sela peresmian proyek pembangunan infrastruktur lingkup Pemkab Lobar, Kamis (17/4) lalu. Pemkab Lobar dalam hal ini diwakili Bupati H Zaini Arony sementara BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mataram diwakili Pimpinan Perwakilan BI NTB Bambang Himawan.
Acara ini juga dihadiri sejumlah pejabat penting, diantaranya Wakil Gubernur NTB HM Amin, Wakil Bupati Lombok Tengah, Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara dan muspida. Turut hadir kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTB.
“Kami akan terus mengembangkan kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah maupun non pemerintah sebagai bentuk upaya pembangunan di Lobar,” kata Bupati H Zaini Arony dalam sambutannya.
Di acara itu juga dilaksanakan bantuan beasiswa BPJS Ketenagakerjaan peduli lingkungan untuk putra-putri tenaga kerja yang berasal dari Lobar.
Sumber: Lombok Post, Senin 21 April 2014
Desain Spanduk Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat
Peneliti: Daging yang Diproses Sebabkan Kanker Usus Besar
Banyak studi yang menunjukkan bahwa memakan terlalu banyak daging merah tidak baik untuk kesehatan. Namun, studi baru menemukan bahwa memakan daging yang diproses secara signifikan meningkatkan risiko kanker usus besar pada beberapa orang.
Memakan lima atau lebih hidangan daging yang diproses per minggu meningkatkan risiko kanker usus lebih dari dua kali lipat pada orang-orang yang memiliki varian-varian tertentu dari gen yang spesifik, menurut Jane Figueiredo dari fakultas kedokteran Keck di University of Southern California.
Kanker usus besar adalah salah satu bentuk utama penyakit kanker dan penyebab kematian di seluruh dunia.
Penemuan-penemuan tersebut berdasarkan pada analisis 10 studi sebelumnya yang melibatkan 18.000 responden di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Eropa, yang mengamati dampak-dampak kesehatan makan daging yang mengandung nitrat sebagai pengawet.
“Daging apa saja yang dikeringkan, diasap, dimasak atau dipaketkan. Dan bentuk paling umum adalah bacon, ham, sosis, hot dog, pate dan potongan dingin,” ujar Figueiredo seperti dilansir voanews.com, Senin (21/4).
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan dua varian genetik yang menjadi fokus studi tersebut, dan yang memakan daging yang diproses hampir setiap hari, memiliki risiko tinggi kanker usus besar.
Figueiredo mengatakan perubahan dalam gen yang spesifik yang berpotensi membahayakan, adalah sangat umum, terjadi pada satu dari tiga individu.
Ia menambahkan, orang yang tidak memiliki varian tersebut tidak berarti dapat makan seenaknya karena masih ada risiko terkena meski lebih kecil.
Studi oleh Jane Figueiredo dan koleganya ini dipublikasikan di jurnal PLoS Genetics.
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/14/04/21/n4drbz-peneliti-daging-yang-diproses-sebabkan-kanker-usus-besar
Naik Haji dengan Uang Arisan, Bolehkah?
Siapa yang tak kenal arisan. Ada berbagai jenis arisan mulai arisan motor, arisan ibu-ibu hingga arisan haji. Motifnya dari ingin mengumpulkan uang demi membeli sesuatu hingga hanya ajang kumpul-kumpul dan bersosialisasi.
Arisan kini juga menyasar orang-orang yang ingin naik haji. Sistem arisan memungkinkan setiap orang bisa memberangkatkan anggotanya naik haji dengan uang hasil arisan hingga semua anggotanya berangkat naik haji. Lalu bagaimana hukumnya naik haji dengan uang arisan?
Majelis Tarjih Muhammadiyah mengungkapkan orang yang diwajibkan haji adalah orang yang punya kemampuan. Baik dari segi fisik, kesempatan dan harta. Definisi harta adalah mampu membiayai perjalanan ke Tanah Suci dan membiayai keluarga yang ditinggalkan selama haji. Harta yang digunakan pun harus yang halal.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda. “Apabila berangkat seorang untuk menunaikan haji dengan nafkah yang baik pada waktu meletakkan kakinya pada kendaraan dan menyeru talbiyah, seorang dari langit mengundangnya ‘Engkau telah memenuhi panggilan dan engkau telah berbahagia, bekalmu halal dan perlengkapanmu halal, hajimu termasuk mabrur’,” (HR Thabarany).
Dalam lanjutan hadis tersebut, jika bekal dan perlengkapannya didapat dari harta haram maka hajinya tidak sah.
Haji dari uang arisan masih menjadi perbincangan di kalangan ulama. Pada dasarnya arisan masuk dalam kategori muamalah. Arisan tidak disinggung langsung dalam Alquran dan sunah. Sesuai dengan hukum asal muamalah, maka hukum arisan boleh atau mubah.
Majelis Tarjih Muhammadiyah memandang, jika arisan haji dilaksanakan sedikit orang yang memiliki penghasilan tertentu dan jaminan yang kokoh untuk menyelesaikan kewajibannya maka hal tersebut tidak masalah. Lain halnya jika arisan tersebut dilakukan oleh banyak orang, misalnya 50 orang dengan membayar iuran dengan jumlah tertentu. Yang dikhawatirkan dari jumlah yang banyak adalah lamanya untuk memberangkatkan semua anggota arisan.
Forum Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama dalam Mukhtamar ke-28 memberi fatwa tentang iuran arisan haji yang berubah-ubah. Di awal arisan sebagai sebuah sistem diperbolehkan. Sementara jika iuran arisan haji berubah sesuai dengan perubahan BPIH setiap tahun maka ada beberapa perbedaan dalam hal ini. Namun ulama NU menegaskan haji orang tersebut tetap sah.
Menurut Ali al-Syibramalisyi dalam kitab Nihayatul Muhtaj Juz II disebutkan pinjaman yang syari adalah memberikan hak milik dengan mengembalika penggantinya. Dengan syarat mengembalikan persis sama dengan barang yang dipinjamnya atau dengan bentuk barang yang nilainya sama.
Intinya setiap anggota arisan harus memiliki kemampuan untuk membayar atau mengembalikan pinjaman hasil arisan ketika sudah naik haji. Haji adalah ibadah bagi yang mampu sehingga tidak perlu dipaksakan. Majelis Tarjih Muhammadiyah bahkan mengimbau agar saat berhaji tidak meninggalkan hutang.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/fatwa/14/04/16/n44e71-naik-haji-dengan-uang-arisan-bolehkah
Masyarakat Sekotong Tanam 1,539 Juta Pohon
GIRI MENANG-Masyarakat Kecamatan Sekotong mulai antusias untuk menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu buktinya adalah dengan berhasilnya ditanam sebanyak 1.539.000 batang pohon sepanjang 2013.
Atas keberhasilan itu Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony, memberikan penghargaan kepada masyarakat. Apresiasi dari bupati itu diterima Camat Sekotong Lalu Edi Sadikin, saat acara forest tracking yang digelar di Kecamatan Narmada, pada 2 April 2014. “Masyarakat sekotong berhasil menanam pohon lebih dari yang ditargetkan,” katanya. (lebih…)
PIDATO BUPATI PADA RAPAT ISTIMEWA DPRD LOBAR DALAM RANGKA HUT LOMBOK BARAT KE-56 TAHUN 2014
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Sdr. Ketua, Wakil Ketua dan Para Anggota DPRD Kab. Lombok Barat.
Yth. Sdr. Wakil Bupati Lombok Barat.
Yth. Sdr. Forum Koordinasi Pimpinan daerah Kabupaten Lombok Barat.
Yth. Sdr. Sekretaris Daerah, para Asisten Sekda, Kepala Badan, Kepala Dinas, Kepala Kantor, dan Kepala Bagian dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Yth. Sdr. Pimpinan Partai Politik, Tokoh Masyarakat, Organisasi Masyarakat, Para Alim Ulama, dan Generasi Muda.
Yth. Sdr. Camat dan kepala desa se-Kabupaten Lombok Barat yang sempat hadir
Yth. Sdr. Para Insan Pers, baik media cetak maupun media elektronik yang hadir, serta hadirin yang berbahagia.
Marilah kita memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada hari ini kita masih diberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan untuk dapat hadir di ruangan ini dalam acara Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Barat tahun sidang 2014 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Lombok Barat yang ke-56. Semoga kita selalu mendapat bimbingan, hidayah dan lindungan-Nya sehingga kita mampu melanjutkan pembangunan di Gumi Patut Patuh Patju. (lebih…)
Bupati Ajak Warganya Jaga Keseimbangan Ekosistem Pesisir
Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dikenal sebagai salah satu daerah kepulauan di NTB. Pulau-pulau kecilnya itu memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar. Namun, dalam satu dekade belakangan ini, laju pemanfaatannya cukup intensif sehingga terjadi degradasi.
GIRI MENANG –PUJI dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan hidayahnya kita semua bisa berkumpul hari ini. Pernyataan itu dilontarkan Bupati Lobar H Zaini Arony, di hadapan ratusan nelayan dan para siswa sekolah dasar (SD). Mereka diundang sebagai peserta acara kampanye penyadaran adaptasi perubahan iklim dan ketahanan masyarakat pesisir.
Kegiatan yang digelar Pemkab Lobar bekerja sama dengan USAID-IMACS tersebut dipusatkan di Dusun Cemare, Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar. Hadir juga pada acara itu perwakilan IMACS Kun Praseno, serta sejumlah pejabat lingkup Pemkab Lobar.
Bupati memaparkan, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di daerahnya potensial untuk pengembangan usaha budi daya laut. Selain itu,penangkapan ikan dan pengembangan energi listrik dari tenaga gelombang dan arus laut.
Melihat potensi sumber daya alam yang besar itu, maka hal ini tentu harus menjadi andalan dan prioritas dalam menggerakkan potensi sumber ekonomi pembangunan di Lobar. “Karena disadari bahwa dengan upaya percepatan pembangunan kawasan pesisir maka tujuan meningkatkan kesejahteraan nelayan bukan hal mustahil,” katanya.
Pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil meliputi banyak aspek. Diantaranya, aspek perikanan dan kelautan. Selain itu, perhubungan, pariwisata, pertanian dan kehutanan. Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Lobar, diarahkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha.
Selain itu, pengembangan program dan kegiatan yang mengarah pada peningkatan pemanfaatan sumber daya secara optimal dan lestari. Selanjutnya, meningkatkan kemampuan peran serta masyarakat pesisir dalam pelestarian lingkungan. Tujuan lainnya adalah sebagai upaya meningkatkan pendidikan, latihan, riset dan pengembangan wisata pesisir dan kelautan.
Namun, dengan berkembangnya berbagai kepentingan, kata bupati, membuat wilayah pesisir menyangga beban lingkungan yang berat. Baik itu akibat pemanfaatan yang tidak terkendali, tidak teratur, serta tidak mempertimbangkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
Hal ini diperberat pula oleh kenyataan bahwa wilayah pesisir rentan terhadap perubahan lingkungan dan bencana alam karena pengaruh besar dari daratan dan lautan. Seperti banjir, abrasi pantai, kenaikan suhu global (global warming) dan lain-lain.
Disamping itu, laju pertumbuhan penduduk yang terus mengalami peningkatan seiring dengan tuntutan pemenuhan ekonomi masyarakat pesisir. Maka potensi sumber daya alam pesisir dan pulau-pulau kecil akan menjadi obyek buruan utama dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi tersebut. Sehingga pola eksploitasi sumber daya yang tidak terkendali dikhawatirkan akan mengancam eksistensi dan keberlanjutan sumber daya alam bagi kebutuhan generasi masa mendatang.
“Potret kondisi seperti ini hampir merata terjadi di seluruh wilayah pesisir Indonesia umumnya dan Lobar pada khususnya,” ujar Zaini.
Bertolak dari kondisi dan permasalahan itu, maka langkah strategis dan konstektual patut dikedepankan dalam mewujudkan keseimbangan lingkungan ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil dari ancaman degradasi.
Salah satu langkah nyata adalah melalui partisipasi aktif semua pihak dalam memperlakukan alam secara arif dan bijaksana. Untuk itu, melalui kesempatan itu, bupati mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait cara adaptasi terhadap perubahan iklim. Selain itu, turut menyukseskan kampanye penyadaran adaptasi perubahan iklim dan ketahanan masyarakat pesisir.
“Saya atas nama Pemkab Lobar juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak USAID-IMACS Indonesia atas dedikasinya,” ujar Zaini.
Sumber: Lombok Post, Rabu 16 April 2014