Sosialisasi SPSE versi 4 bagi POKJA

IMG_20160825_114243_HDR Dengan telah diinstalnya  SPSE versi 4 oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada LPSE Kab. Lombok Barat yang dimana ada perbedaan fitur-fitur antara versi sebelumnya (SPSE versi 3.6).

Untuk itu Bagian Pengolah Data Elekrtonik Setda Kab. Lombok Barat sebagai penanggung jawab  LPSE Kab. Lombok Barat  menyelenggarakan Sosialisasi dan Pengenalan SPSE Versi 4, yang diperuntukkan bagi sebagian POKJA khususnya yang ada sekretariat ULP pada Bagian Adminitrasi Pembangunan yang diikuti oleh Kepala Bagian Adm. Pembangunan (Hery Ramadhan, SSTP., M.Si)  beserta tiga orang Kasubbag dan staf yang terkait dengan POKJA ULP.

Pada sosialisasi ini yang menjadi narasumber adalah Sekretaris LPSE yaitu Dawam Muzakki, S.Kom dan Rohmat Zaenuri, A.Md selaku Admin PPE pada LPSE Lombok Barat.

Diharapkan dengan dilaksanakannya sosialisasi ini POKJA sebagai pengguna SPSE dapat memahami perbedaan fitur-fitur antara SPSE versi 4 dan SPSE versi sebelumnya.(war)

IMG_20160825_114310_HDR

Sekda buka Diklat Pengelolaan Barang Milik Daeah

sekda1Bupati Lombok Barat (Lobar) diwakili Sekretaris Daerah H.M. Taufiq pagi ini, Selasa (23/8/2016) membuka Diklat Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) di SKB Gunungsari. Kegiatan ini dihadiri para Kepala SKPD dan Camat se-Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan yang diikuti 45 orang peserta itu akan berlangsung selama lima hari.

Dalam arahannya Sekda meminta kepada peserta untuk mengikuti kegiatan dengan baik, tidak malu bertanya dan dapat berinteraksi secara solutif dengan para tutor.”Persoalan aset di Lobar cukup rumit. Ada aset yang memiliki alas hak tapi tidak ada fisiknya. Namun juga kadang fisiknya ada, alas haknya tidak ada.

Dengan bekal diklat ini, para pngelola BMD nanti bisa bkerja dengan baik sehingga tidak ada lagi temuan saat ada pemeriksaan.

Dalam kesempatan yang sama, selaku penyelenggara kegiatan, Kepala BKD Kabupaten Lombok Barat Ahdiat Soebiantoro mengatakan, “Tujuan diklat ini untuk meningkatkn peran serta para pengelola BMD dalam manajemen pengelolaanya, serta meningkatkan kompetensi peserta dalam piñata usahaan BMD”.

Kegiatan ini dikoordinasikan juga dengan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat yang menjadi narasumber bersama Widyaiswara Provinsi NTB, KPKNL Mataram, dan narasumber dari Pemerintah Pusat. afg/humas

Sekda

Sanggar Rumah Cerdas Bantu Pelajar di Dusun Terpencil

PESAN-KORANGIRI MENANG – Minimnya sarana pendidikan di Dusun Bunbeleng, Desa Sekotong menggugah Sanggar Rumah Cerdas. Bersama Dharma Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat, sanggar rumah cerdas mengadakan bakti sosial (Baksos), Sabtu (20/8).

Ketua Sanggar Belajar Rumah Cerdas Evi Febriana mengatakan, kegiatan baksos bersama Dharma Wanita Dikbud Lobar menyalurkan sejumlah bantuan. Antara lain, alat tulis hingga papan tulis untuk setiap kelas.

”Kami membantu berupa alat tulis lengkap bagi anak-anak di dusun terpencil ini,” kata Evi bersama Ketua Dharma Wanita Dikbud Lobar Erni Zuhara.

Menurut Evi, anak-anak di Dusun Bunbeleng masih merasakan keterbatasan untuk mengakses fasilitas pendidikan. Kondisi wilayah yang hampir terisolir, memperparah seluruh dimensi kehidupan masyarakat, terutama untuk fasilitas pendidikan.

Di Dusun Bunbeleng, hanya ada satu fasilitas pendidikan setara sekolah dasar. Sekolah itu pun dibangun akibat jauhnya SD negeri yang bisa dijangkau masyarakat.

”Sekolah ini menjadi satu-satunya harapan bagi 60 lebih anak-anak di Dusun Bunbeleng dalam mencari ilmu,” ujar dia.

Selain keterbatasan yang dialami sejumlah anak, lanjut Evi, guru-guru pun mengalami kesulitan. Mereka minim fasilitas buku bacaan untuk menambah wawasan dan mengajar anak didiknya.

”Karena itu kami bantu buku dan alat belajar,” katanya.

Evi menjelaskan, guna terus mengadakan baksos serupa, pihaknya telah membuat gerakan satu orang satu buku dan 1000 manfaat. Gerakan ini sendiri telah berjalan sejak beberapa bulan terakhir.

”Nantinya akan kita buat taman belajar pelangi di Dusun Bunbeleng. Taman bacaan serupa telah berdiri di Teluk Gok, Sekotong,” tandasnya. (dit/r3)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/08/22/sanggar-rumah-cerdas-bantu-pelajar-dusun-terpencil/

Keberhasilan CCDP IFAD Mengubah Wajah Masyarakat Pesisir Lombok Barar

Fasilitasi Pengembangan Produk Olahan Perikanan

Sejak digulirkan pelaksanaannya di 2013 lalu, proyek pembangunan masyarakat pesisir (coastal community development program/CCDP) di Lombok Barat (Lobar) hingga sekarang telah menunjukkan hasil. Tidak hanya dari aspek pemberdayaan masyarakat, infrastruktur penunjang juga gencar dibangun dan kini banyak dimanfaatkan.

BOX-IFAD-1

RAMAI DIKUNJUNGI : Keberadaan jalur tracking mangrove di Dusun Pesanggaran, Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar menjadi alternatif destinasi wisata baru di Lobar. Pembangunannya merupakan kerjasama pihak desa dengan dinas terkait melalui program CCDP IFAD.

KABUPATEN Lobar boleh bersyukur karena ditunjuk  menjadi satu dari 11 kabupaten/kota di Indonesia sebagai lokasi kegiatan proyek CCDP. Potensi sumberdaya kelautan besar yang dimiliki Gumi Patut Patuh Patju selama ini memang belum dimanfaatkan secara optimal, baik potensi penangkapan, budidaya dan pariwisata bahari. Hal ini tercermin dari masih tingginya angka kemiskinan masyarakat yang ada di daerah pesisir.

Pemkab Lobar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) pun tidak tinggal diam atas kondisi tersebut. Berbagai bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir sudah dilaksanakan.

”Namun berbagai bentuk bantuan belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat pesisir di Lobar akibat terbatasnya ketersediaan anggaran yang ada,” jelas Kepala DKP Lobar H Ahmad Subandi.

Melalui program CCDP-IFAD yang berjalan 2013 hingga 2017 dimanfaatkan secara optimal oleh pemkab. Pengembangan produk olahan hasil perikanan yang berdaya saing dan siap berkompetisi di pasar domestik dan regional menjadi salah satu kegiatan yang difasilitasi CCDP IFAD. Beberapa bentuk turunan dari hasil diversifikasi produk olahan ini pun sudah memasuki pangsa pasar termasuk diikutkan dalam pameran nasional MTQ ke – XXVI di Mataram, beberapa waktu lalu.

”Hasil produk olahan yang dimaksud seperti kerupuk ikan, tortilla rumput laut, abon ikan tongkol, terasi udang rebon, stick ikan dan rumput laut. Namun produk tersebut masih kalah bersaing dengan beberapa produk sejenis yang diproduksi oleh daerah lain dalam kegiatan pameran tersebut,” ungkap Subandi.

Menurut dia, salah satu kekurangan dari produk tersebut adalah tidak tercantumnya hasil uji mutu produk dari BPOM serta sertifikat halal dari MUI. Guna memperbaiknya, dinas akan mengambil langkah-langkah yang relevan untuk dilaksanakan. Di antaranya meningkatkan mutu dan keamanan produk perikanan, meningkatkan produktivitas pengolahan hasil perikanan yang ramah lingkungan, serta meningkatkan standar bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang sesuai dengan ketentuan nasional.

Potensi pasar yang masih terbuka harusnya menjadi momentum bagi pokmas (kelompok masyarakat) CCDP IFAD Lobar dalam menangkap peluang usaha sekaligus memperbaiki kualitas dan mutu produk. Pola dan sistem penyediaan dana pembangunan untuk fasilitasi usaha kegiatan pokmas yang cukup besar dan disesuaikan dengan usulan rencana kerja yang berbasis masyarakat seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal bersama tenaga pendamping desa yang dibantu konsultan pemasaran dan value chain.

Subandi juga memaparkan CCDP IFAD telah banyak memfasilitasi pembangunan sarana infrastruktur pedesaan. Seperti pembangunan jembatan yang menghubungkan sumber produksi perikanan dengan akses pasar di Desa Eyat Mayang dan Candi Manik, jalan produksi di Desa Batu Putih, Lembar Selatan, Buwun Mas, Gili Gede, Taman Ayu, dan Labuan Tereng.

“Ada juga pembangunan instalasi air bersih di Buwun Mas, pembangunan gudang produksi tongkol di Batu Putih, gudang pengikatan rumput laut di Buwun Mas, rumah produksi kemasan beserta kelengkapannya di Gerung,” bebernya.

Khusus tahun ini saja, akan ada banyak infrastruktur sejenis yang dibangun. Di samping fasilitasi pembangunan infrastruktur, CCDP IFAD terus memfasilitasi sarana input produksi kegiatan usaha pokmas. Diantaranya pengembangan pusat pemancingan air tawar di Desa Taman Ayu, pengembangan kelompok produksi olahan hasil perikanan dan sarana penangkapan ikan; seperti perahu, mesin dan jaring pada 15 (lima belas) desa pesisir.

Hal lain yang menyita perhatian publik adalah kejelian pihak Desa Lembar Selatan mengembangkan sektor wisata bahari berbasis nuansa alam. Yaitu dengan menata dan menjadikan kawasan ekosistem mangrove yang luas di wilayahnya sebagai ikon daya tarik wisata.

“Setelah melalui kordinasi dan komunikasi  maka melalui program CCDP IFAD telah dikembangkan jalur wisata baru dengan membangun jalur tracking mangrove beserta sarana pendukung lainnya,“ jelas Subandi.

Berangkat dari peran strategis program CCDP IFAD dalam aspek pemberdayaan dan pembangunan masyarakat pesisir, upaya keberlanjutannya pasca program tersebut berakhir juga menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, saat ini DKP tengah menyusun profil berikut progress dan mapping potensi dan masalah yang dihadapi oleh masing-masing pokmas sebagai dasar dalam menyusun instrumen kebijakan dan perencanaan lebih lanjut.

Rencananya akhir bulan ini tim Support Mission IFAD yang berkedudukan di Roma Italia bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Bappenas akan berkunjung ke Lobar. Kunjungan ini adalah merupakan kunjungan sejenis yang kedua di luar kunjungan resmi Vice President IFAD Roma yang pertama kali datang di Indonesia pada bulan akhir Mei 2015 di Kantor Bupati Lombok Barat dan Pantai Cemara Desa Lembar Selatan.

Adapun maksud kunjungan untuk memantau dan melihat lebih dekat perkembangan kegiatan CDDP IFAD di Lobar. Diharapkan hasil penilaian kunjungan tim minimal sama dengan hasil penilaian di tahun 2014 dimana Lobar mendapat peringkat nilai “safestory”. (Baiq Farida, Giri Menang*/r3)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/08/22/fasilitasi-pengembangan-produk-olahan-perikanan/

“Lampu Hijau” Untuk Bendungan Meninting – Gunungsari Lombok Barat

pu

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB Wedha Magma Ardhi.

MATARAM – Rencana pembangunan bendungan Meninting mulai menunjukkan titik terang. Mega proyek bendungan yang bakal mengairi lahan di dua kecamatan yakni Gunungsari dan Lingsar Lombok Barat (Lobar) tersebut kabarnya sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Untuk pembebasan lahan, rencananya akan ditanggung tiga pemda, yakni Lobar, Pemprov NTB dan pemerintah pusat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB Wedha Magma Ardhi.

Menurutnya, pembangunan bendungan Meninting bahkan lebih siap jika dibandingkan dengan bendungan Mujur Lombok Tengah (Loteng). “Kemungkinan mulai 2017 sudah mulai dibangun,” kata Ardhi.

Pembangunan bendungan tersebut, dalam jangka panjang, diharapkan bisa berfungsi mengairi dua kecamatan Gunungsari dan Lingsar. Selain itu, juga untuk mengendalikan banjir dan kebutuhan air baku di Kota Mataram. “Karena Mataram akan jadi kota metropolitan yang besar nantinya,” katanya.

Mega proyek bendungan sendiri ditaksir membutuhkan anggaran Rp 1 triliun. Kementerian PUPR juga telah melayangkan surat ke Pemkab Lobar agar menyiapkan pembebasan lahan seluas 110 hektare di Daerah Gunungsari.

Ardhi mengatakan, penuntasan beberapa proyek bendungan memang menjadi salah satu fokus daerah saat ini. Khususnya bendungan yang berfungsi sebagai irigasi teknis untuk lahan pertanian di NTB.

“Pembangunan Bendungan Meninting ini sangat diperlukan di Lombok agar sistem irigasi teknis bisa lebih komprehensif. Kalau ada bendungan tersebut akan menyatukan keseluruhan irigasi teknis kita,” pungkasnya. (uki/r9)

202 Pembalap Ramaikan Kejurnas Drag Bike di Lombok Barat

13900318_1654599184867851_2298160455944363265_nGIRI MENANG – Sebanyak 202 pembalap meramaikan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Drag Bike Region III Putaran I di Sirkuit Penas, Lombok Barat (Lobar), kemarin. Seluruh peserta kejurnas berasal dari wilayah Bali, Jawa, Sulawesi dan NTB.

Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB M Nur Haedin yang juga selaku penanggungjawab kejurnas  mengatakan tahun ini terjadi lonjakan peserta. Pada drag bike kedua tersebut, acara juga dikemas lebih meriah.

”Dibandingkan kejurnas sebelumnya, tahun ini lebih banyak peserta dan lebih meriah,” ungkap Edo sapaan akrabnya.

“Ini artinya kejurnas drag bike di NTB mulai  diminati pembalap luar. Semoga lewat event ini kita bisa membantu pemerintah mempromosikan potensi wisata daerah,” sambungnya.

Pihak panitia menyiapkan total hadiah uang pembinaan Rp 75 juta.  Sementara kelas yang dilombakan sebanyak 14 kelas, terdiri dari  empat kelas utama dan 10 kelas terbuka (umum).

Empat kelas utama yakni,  kelas TU (tune up) 4 tak s/d 130 CC (DB1), kelas UT 4 tak s/d 200 CC (DB2), kelas sport TU 2 tak RK.Std. s/d 155 Cc (DB3) dan kelas matik  RU s/d 200 Cc (DB4).

DARG2Selanjutnya 10 kelas terbuka (umum), bebek STD 2 tak 155 Cc Satria FU, bebek TU  2 tak s/d 130 CC, bebek TU  4 tak s/d 130 CC, bebek TU  4 tak s/d 115 CC, bebek TU  4 tak s/d 155 CC, sport  TU 2 tak s/d 140 Cc, FFA campuran, s/d 300 Cc, kelas bracket 8 detik dan kelas bracket 9 detik.

Edo berharap pada balapan kali ini, atlet NTB bisa tampil lebih maksimal. Dengan meraih juara, minimal pada salah satu dari empat kelas utama.

”Peserta yang juara akan mewakili wilayah Nusa Tenggara di drag bike paling bergengsi di Surabaya September nanti,” tukasnya.

Kejurnas Drak Bike Region III Putaran I ini di buka secara resmi oleh Bupati Lombok (Lobar) Barat H Fauzan Khalid. Dalam sambutannya, mantan Ketua KPU NTB itu mengatakan mendukung pelaksanaan event drag bike khusunya di Lobar.

“ Saya berharap lewat event ini lahir atlet dari Lobar yang mampu berprestasi di level nasional hingga internasional,” katanya. (zen/r5).

Sunber:http://www.lombokpost.net/2016/08/15/202-pembalap-ramaikan-kejurnas-drag-bike/

SMAN 1 Lembar Fokuskan Revolusi Mental

780072943-revolusi-mental-membangun.1678GIRI MENANG – SMAN 1 Lembar fokuskan melakukan revolusi mental bagi siswa dan guru. Hal ini harus dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta meningkat mutu sekolah.

Kepala SMAN 1 Lembar LOBAR, Hj Erni Zuhara mengatakan, pihaknya berupaya membenahi kekurangan dalam pembinaan maupun pengembangan, baik dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) maupun ekstrakulikuler.

“Karena itulah kita fokus untuk melakukan revolusi mental bagi guru dan siswa,” jelasnya kemarin(12/8).

Erni juga mengatakan, ia bersama  para guru berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kemajuan. Selain itu, ia juga akan selalu melakukan transparansi dalam semua kegiatan.

“Pembinaan akan dilakukan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan sekolah dan siswa, ” terangnya.

Dia mengaku melakukan sejumlah inovasi. Di antaranya menyelenggarakan pelatihan jurnalistik sebagai penunjang masa depan dan pengetahuan.

Setelah siswa mampu menyerap ilmu jurnalistik pihaknya akan menuangkan tulisan para siswa untuk dipajang  dalam mading dan buletin sekolah. Hal itu  dilakukan untuk menambah skill para siswa. Sehingga nantinya menghasilkan lulusan yang berkualitas.

“Siswa tidak hanya membawa sebuah ijazah saja, namun begitu mereka lulus dari SMA 1 Lembar mereka kaya akan skill,” jelasnya.

Erni menegaskan, sudah saatnya melakukan upaya pengembangan terhadap kebijakan dalam membangun nama baik sekolah. Sebab guru sangat perlu menelaah kondisi lapangan. Sebagai wujud dukungan penuh terhadap visi pemerintah dalam menghadirkan revolusi mental.

“Sebagai wujud langkah awal untuk mewujudkan sekolah yang maju, berintegritas dan bersinergi.” tandasnya (fer/r4)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/08/13/fokuskan-revolusi-mental/

1 10 11 12 13 14 27