Gerung, Diskominfotik- Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid terus bergerak memotivasi warga untuk tetap semangat dalam menjalankan aktivitas saat pandemi covid19 mulai melandai. Kali ini Bupati Fauzan menyapa dan memotivasi petani kopi dan gula aren di desa batu mekar dusun Rumbuk, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Bupati Fauzan bersama seluruh kepala OPD, Camat dan Kepala Balai Karantina Pertanian, Perwakilan Bank Indonesia serta Ketua komunitas kopi Lombok (Lombok coffe Association) mengunjungi petani kopi dan gula aren dengan menggunakan sepeda motor. Melewati jalur yang cukup menantang dan menanjak, Bupati Fauzan dan semua kepala OPD tetap bersemangat menuju lokasi. Situasi cuaca gerimis saat perjalanan menuju dusun rumbuk desa Batu Mekar tidak mengendurkan langkah Bupati Fauzan dan rombongan untuk memotivasi petani kopi.
Setelah sampai di Lokasi, Bupati bersama rombongan yang touring menggunakan sepeda motor diterima langsung oleh Kepala Desa Batu Mekar dan para petani. Dalam dialog yang dilakukan oleh Bupati bersama rombongan dan para petani kopi dan gula aren, Bupati Fauzan mengatakan bahwa semua petani harus tetap semangat di masa pandemi yang mulai melandai. Menurutnya para petani Kopi memiliki peluang ekspor yang sangat terbuka lebar. karena kopi, vanili dan komoditi pertanian di wilayah dusun rumbuk merupakan kebutuhan. Selain itu Fauzan mengatakan bahwa balai karantina pertanian dan BI merupakan lembaga yang memiliki peran besar dalam ekspor. Karenanya ia meminta agar para petani tetap semangat dan tetap serius dalam melakasanakan aktivitas pertanian.
Dalam kesempatan ini Bupati Fauzan juga berpesan agar masyarakat dan kelompok tani tetap menjaga kekompakan. Hal ini penting karena salah satu kunci sukses adalah kompak dan kolaborasi. Ia berpesan agar semua pihak tidak saling menjatuhkan antar kelompok karena ini menjadi penghambat dan membuat kita menjadi mundur atau tidak berkembang. “Jadi harus kompak dan berkolaborasi jangan saling menjatuhkan agar kita semua bisa sukses” ujarnya.
Sementara itu Kades Batu Mekar, Juminah mengatakan bahwa pihaknya bersama para petani kopi menyambut hangat kedatangan Buapti dan rombongan. Pihaknya berharap dengan kedatangan Bupati Fauzan petani kopi, gula aren dan semua komoditas pertanian di Batu Mekar dapat menjadi komoditas unggulan yang dapat diekspor. Ia berharap agar pemerintah daerah dapat meningkatkan infrastruktur menuju wilayahnya. Ia juga meminta agar pemerintah daerah dapat membantu petani dalam mengekspor komoditas pertanian di batu mekar. “Kami bersyukur dan bangga atas kedatangan pak bupati bersama rombongan, ini luar biasa. Kami berharap agar bapak bupati dapat membantu masyarakat kami dalam berbagai hal, baik infrastruktur dan peningkatan nilai komiditas pertanian di wilayah kami agar masyarakat sejahtera” ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan dialog antara Bupati dan Kepala OPD bersama petani kopi dan gula aren. Setelah itu Bupati melakukan peninjauan langsung menuju kebun kopi di dusun Rumbuk Desa Batu Mekar. (Diskominfotik/Arief)



Sementara Itu Asisten Daerah II Rusditah menyarakan agar penanaman dapat dilakukan di lahan-lahan yang masih kosong seperti di Hutan Sesaot. “Dimohon untuk menghimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar area penanaman untuk ikut turut dalam menjaga bibit-bibit tersebut sehingga hasilnya dapat menjadi lebih baik.
Mataram, Diskominfotik – Komandan Distrik Militer (Kodim) 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan hadiri undangan Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Barat (Lobar) sekaligus menjadi nara sumber dalam acara moderasi beragama sebagai pilar kerukunan beragama untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) se wilayah Lobar yang berlokasi di Salah Satu Aula Rumah Makan, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Jum’at (8/10/2021).
Dandim 1606/Mataram dalam sambutannya menyampaikan, “Moderasi beragama secara umum berarati anak muda harus punya semangat dan keinginan yang tinggi dalam bertoleransi dalam beragama dimana kita ketahui, kita tinggal di Indonesia dengan budaya, suku dan adat serta agama yang berbeda-beda,” tutur Kolonel Arm Gunawan Dandim 1606/Mataram.
Dandim 1606/Mataram menambahkan, “tantangan hidup sekarang ini begitu mudah goyah dengan arus informasi yang cepat sampai ke kita. Terkadang apa itu benar / hoax sukar untuk kita ambil benang merahnya, untuk itu harus kita Filter dengan empat pilar kebangsaan dan harus pegang teguh, baik media elektronik, cetak, internet, harus kita saring untuk kebenarannya. Dalam moderasi beragama kita harus bersikap di tengah tengah untuk kehidupan beragama tidak boleh di paksakan, ada hak-hak orang lain harus di hormati,” tambahnya.

Rapat Pimpinan II (RAPIM II) ini dihadiri oleh Bupati Lombok Barat, Kepala Kejaksaan Negeri Mataram Drs M. Yusuf, Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan Mataram Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Direktur Dana dan Jasa PT. Bank NTB Syariah H. Nurul Hadi, serta Kepala Cabang PT. Bank NTB Syariah. Rapim ini juga dihadiri oleh Sekda Lombok Barat DR Baehaqi, para Asisten Daerah dan semua Kepala OPD di Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat. Selain peluncuran aplikasi si Jempol Jari dalam kegiatan ini juga dilakukan berbagai evaluasi terhadap jalannya program pembangunan di Lombok Barat. Kegiatan ini juga dirangkai dengan pelaksanaan tanda tangan kesepakatan atau MoU dengan sejumlah pihak diantaranya ialah Nota Kesepakatan Tentang Pembinaan dan Pendampingan Hukum Pemerintahan Desa se-Kabupaten Lombok Barat antara Bupati Lombok Barat, Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, Kepala DMPD Lombok Barat dan Inspektur Inspektorat Lombok Barat. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan atau MoU dengan Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan dengan tujuan meningkatkan pengawasan obat dan makanan serta meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat. Kesepakatan yang ketiga ialah Nota Kesepakatan dengan PT. Bank NTB Syariah yang diwakili oleh Direktur Dana dan Jasa PT. Bank NTB Syariah tentang Pelaksanaan Transaksi Non Tunai di Pemkab Lombok Barat dan kesepakatan yang terakhir ialah dengan Kepala Bappenda Lombok Barat dan Kepala Cabang PT. Bank NTB Syariah cabang gerung mengenai Optimalisasi Penerimaan secara Non-Tunai.
Agenda selanjutnya ialah pelaporan Hasil Monitoring dan Evaluasu (Monev) Proyek Fisik Kabupaten Lombok Barat oleh Asisten Daerah II Rusditah. Ia mengatakan bahwa dari monev yang dilakukan terdapat beberapa pryek yang telah selasai dikerjakan dan ada yang belum selesai tepat waktu. Rusditah mengatakan bahwa keterlambatan selesainya proyek ini dapat disebabkan oleh kurangnya tenaga di proyek serta distribusi bahan yang kurang juga. “Dari 11 total proyek fisik terdapat beberapa yang telah selesai tepat waktu dan juga terdapat beberapa yang masih belum selesai walaupun telah mencapai tenggat waktu.” Jelasnya.
Batulayar, Diskominfotik – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Hj. Kaheratun Fauzan Khalid bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar Hj. Nurhikmah Baehaqi dan didampingi Kepala Desa Senteluk Puad Abdurrahman, serta Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa kembali Launching Posyandu Keluarga di Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Lobar, Kamis (7/10/2021).
Puad Abdurrahman Kepala Desa Senteluk dalam sambutannya menyampaikan, “Ketika membuat suatu program tidak hanya tergantung pada dana tapi keinginan yg kuat, nama Posyandu Melet Sehat artinya ingin menuju masyarakat yang sehat. Antuasias Masyarakat untuk hidup sehat sangat tinggi di Desa Senteluk ini, bisa kita lihat dari data terkait kegiatan vaksinasi bagi masyarakat senteluk telah mencapai 65%,” tuturnya.
Hj. Khaeratun Fauzan Khalid Ketua TPP PKK Kabupaten Lobar dalam keterangannya menjelaskan, “Motor penggerak dalam keberhasilan posyandu keluarga adalah kepala desa, yang respon cepat dan langsung bergerak dalam merubah posyandu kovensional menjadi posyandu keluarga. Posyandu keluarga adalah pelayanan secara serentak dari bayi hingga lansia disatu tempat dan satu waktu pada saat petugas kesehatan turun ke lapangan,” terangya.
“Yg masih harus menjadi perhatian kita semua baik TP PKK dan DWP Lobar dalam membantu Pemda adalah bagaimana menurunkan angka stunting di Kabupaten Lobar melalui integrasi pelayanan di Posyandu Keluarga ini, peran serta lintas sektor, Tokoh Masyarakat (Toma), Tokoh Agama (Toga) dan tentunya kader-kader kesehatan. Ini semua berkaitan juga dengan target Kabupaten Lobar untuk vaksinasi harus mencapai 75% disinilah peran berat bagi kader kesehatan di tingkat kecamatan dan desa. Peran Toma dan Toga Sangat besar dalam memberikan pengetahuan bagi sasaran vaksinasi. Selain integrasi program Pemda yang ada di posyandu keluarga bisa juga berinovasi dalam memajukan kualitas posyandu keluarga dengan melibatkan OPD terkait,” pungkasnya. Diskominfotik/YL

Gerung, Diskominfotik – Kunjungan Kerja (Kuker) Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bandung Barat ke dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) di sambut baik oleh Kepala Diskominfotik Ahad Legiarto, di Ruang Aula Diskominfotik, Gerung, Lobar, Kamis (7/10/2021).
Kepala BAPPEDA Kabupaten Bandung Barat Asep Wahyu mengucapkan, “Terimakasih atas sambutan hangat Kepala Dinas Diskominfotik Lobar beserta jajaran dalam Kunker kami di Kabupaten Lobar ini, dimana struktur geografis Kabupaten Bandung Barat hampir sama dengan Lobar untuk itu kami datang ke sini,” jelasnya.
Dalam sambutanya Kepala Diskominfotik Lobar Ahad Legiarto menyampaikan, “Kabupaten Lobar tahun lalu Lolos dalam mengikuti assessment untuk dukungan penyusunan dokumen smart city dari Kementerian Kominfo RI, dan saat ini tengah dilakukan pendampingan oleh Kementerian Kominfo dan telah melwati dua tahapan, baik membimbing secara langsung kepada kepala sub bagian program di masing-masing OPD, serta diberikan kajian khusus dari master plan smart city. Diharapkan akhir Desember bisa selesai, meski dalam hal ini banyak kendala yang di alami oleh Diskominfotik Lobar, namun semangat tim tetap berjalan, karna memang kedepannya smart city ini akan menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting, apalagi di masa pandemi saat ini memang di haruskan untuk benar-benar memanfaatkan teknologi digital,” Tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Seksi Aplikasi dan Pengembangan Informatika Bidang APTIKA Diskominfotik Lobar Sumirah juga menyampaiakan, “terkait dengan desa digital, ini merupakan salah satu bagian dari program Smart city, karna jika desa sudah smart maka otomatis wilayah kabupaten/kota juga akan smart, sehingga kita lebih memfokuskan pengembangan digital ke bagian desa, namun yang bergerak bukan kominfo melainkan perhatian dari pemdes dan pemerintah kecamatan, dan itulah yang membuat Kabupaten Lobar menggeliat desa digitalnya, serta potensi daerah masing-masing untuk tetap memanfaatkan Desa digital hingga dikenal dunia. Melihat hal ini juga tak terlepas dari bantuan yang diberikan oleh tim dari Kementerian Kominfo kepada Diskominfotik Lobar dalam pengembangan smart city nya,” Pungkasnya. Diskominfotik/Windi/Fiyan/YL

Gerung, Diskominfotik – Penetapan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (DPD-LASQI) masa 2021-2025, Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Daerah I Kabupaten Lobar Drs. Agus Gunawan, Ketua Umum DPW-LASQI Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Niken Saptarini, Ketua DPD-LASQI Lombok Barat (Lobar) Hj. Khaeratun Fauzan Khalid, Kepala OPD Lobar, pengurus DPW-LASQI NTB, serta Pengurus DPD-LASQI Lobar di Aula Kantor Bupati Lobar, Gerung, Rabu (6/10/2021).
Hj. Niken Saptarini mengatakan, “dengan terbentuknya kepengurusan ini Kabupaten Lobar akan lebih bersemangat dalam berpatisipasi di kegiatan ini serta menjalin pertemanan dengan kepengurusan LASQI di daerah lain dan semoga Kabupaten Lobar meraih juara satu,” terangnya.
Agus Gunawan menambahkan “Pemerintah Daerah lobar sangat berharap, kedepannya dengan adanya LASQI ini akan dapat dibuatnya payung hukum atau legal formal agar dapat melestarikan budaya-budaya yang ada sehingga tidak terjadi pelencengan dari budaya yang telah ada tersebut. Kecimol yang seperti kita telah tau adalah adat dari masyarakat yang telah menikah, akan tetapi sekarang sering kali terjadi pelencengan karena masuknya budaya dari barat yang menyebabkan kecimol tidak seperti dulu lagi.” tambahnya.
