Rapat Forkompinda Lombok Barat

610_4114Giri Menang, 7 Oktober 2016 – Hari ini Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid memimpin Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) di Ruang Jayangrane Kantor Bupati Lombok Barat, Jumat (7/10/2016). Dalam rapat kali ini ada tiga hal yang dibahas yaitu tentang Kewaspadaan dini, kondisi stabilitas Lobar dan kesiapan pelaksanaan pilkades serentak 7 desember 2016 untuk 18 desa se-Kabupaten Lombok Barat. Acara dihadiri Ketua DPRD Lobar Hj.Sumiatun, Dandim 1606 Lobar, Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Pengadilan, Wakapolres Lobar dan Kepala SKPD Lobar. (lebih…)

Jemaah Haji Lobar Semoga Semua Haji Mabrur

610_3871Giri Menang, 5 Oktober 2016 – Hari ini, Rabu (5/10) seluruh Jemaah Haji asal Lombok Barat tiba di rumah masing-masing. Bersyukur, dari 355 jemaah, seluruhnya lengkap. Cuma 3 orang yang dirujuk ke RSU Provinsi. “Semuanya lengkap, cuma tiga orang begitu turun dari pesawat mereka sakit dan dirujuk ke rumah sakit,” papar salah satu sumber. (lebih…)

Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan RI bersama Wartawan Nasional Bertemu Bupat

610_3942Giri Menang, 5 Oktober 2016 – Rombongan Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan RI bersama wartawan dari Koran Tempo, Majalah Tempo dan Indopos Jakarta sore tadi bertemu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Ruang Kerja Bupati, Rabu (5/10). Kedatangan rombongan untuk melakukan wawancara terkait program CCDP-IFAD di Lombok Barat. (lebih…)

Kurtubi : Alam Indonesia Kaya, Tapi Pengelolaan Kurang Benar

14517550_978589725596708_1948978855531292568_nGiri Menang, 5 Oktober 2016 – Indonesia sangat kaya secara geologis karena memiliki kekayaan bumi melimpah seperti gas, minyak bumi, perak dan sebagainya. “Tapi sayang pengelolaannya kurang bener,” ujar Dr. H. Kurtubi, anggota DPR RI asal Kediri Lombok Barat (Lobar) ini saat kunker ke Dusun Loang Batu-Sekotong baru-baru ini. (lebih…)

Peserta Munas HPI Kunjungi Sesaot

610_3732Giri Menang, 4 Oktober 2016 – Usai mengikuti pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) VI di Kota Mataram, Senin malam lalu, para peserta Munas berkesempatan memenuhi undangan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk bersilaturahmi dan mengunjungi objek wisata Desa “Se Kawan Sejati” yaitu Sesaot, Pakuan dan Buwun Sejati, Kecamatan Narmada di Kabupaten Lombok Barat, Selasa (4/10). Kedatangan rombongan tersebut di sambut oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didampingi Kepala Dinas Pariwisata Ispan Junaidi. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum DPP HPI Erwan Maulana dan Presiden HPI Asia Tenggara Mangku Nyoman Kandia. (lebih…)

Bupati Tandatangani MoU Smart City dengan Walikota Bandung

bandung1Giri Menang, 28 September 2016 – Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat memang layak menjadi mentor bagi Kabupaten/Kota lain se-Indonesia. Dengan kinerja dan akuntabilitas pemerintahan yang mengalami lompatan mencengangkan, dari nilai point 55/cc di LPPD dan LKPJ di tahun 2012 menjadi nilai point 80, membuat Pemerintah Kota Bandung di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil merengsek ke ranking 1 secara nasional. Setelah melalui penggalian isyu dan informasi, ternyata keberhasilan tersebut adalah akibat program digitalisasi di Kota Bandung yang dimulai dalam 3 tahun terakhir.

Smart City” yang menjadi ikon program tersebut telah memanfaatkan secara aktif keterlibatan warga dalam berinteraksi dengan kebijakan pemerintah. Dengan pengguna facebook sebanyak 2,1 juta, Kota Bandung benar-benar menjadi Kota yang smart yang membuat Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama Kabupaten Lombok Utara jatuh hati dan beranjangsana untuk membangun kerja sama.

Kerja sama tersebut digagas sejak 3 bulan lalu yang diawali dengan teleconfrence pada tanggal 28 Agustus lalu, maka hari Selasa kemarin (27/9/2016) kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk penanda tanganan Memorandum of Understanding (MoU) “Kerja Sama Jaringan Lintas Daerah” antara Pemerintah Kota Bandung dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.

Hadir dalam penanda tanganan tersebut Bapak Fauzan Khalid dan Bapak Najmul Akhyar yang diterima secara langsung oleh sang Wali Kota. Kerja sama tersebut mencakup Pengembangan Smart City, Pengembangan SDM, Perencanaan Daerah, Kebudayaan dan Pariwisata, Promosi dan Pengembangan Industri Perdagangan Investasi, Kebersihan dan Pertamanan, dan hal-hal lain yang dianggap perlu oleh semua pihak. Khusus untuk Smart City, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara ditunjukkan kemajuan pembangunan dan pelayanan publik akibat digitalisasi di Kota Bandung. Bahkan para tamu cukup tercengang dengan penerapan aduan masyarakat berbasis aplikasi media sosial, dan terakhir penerapan “early warning system” untuk penanganan banjir.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat cukup antusias dengan pemaparan tersebut, setidaknya semangat dasarnya untuk meningkatkan kualitas pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat yang layak ditiru dari penerapan digitalisasi di Kota Bandung.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid cukup berharap agar pola digitalisasi dapat diterapkan di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Dengan struktur APBD yang masih minim untuk program digital tersebut, beliau mengarahkan agar aplikasi-aplikasi yang tersedia di dalam program digitalisasi smart city tersebut dipilah dan dipilih berdasarkan ragam dan prioritas persoalan serta kemampuan anggaran di APBD Kabupaten Lombok Barat. Bupati Lombok Barat pun memberikan perhatian yang tinggi terhadap kerja sama di bidang kepariwisataan dan pertumbuhan ekonomi kreatif di Bandung. Dengan tingkat kunjungan yang mencapai 6 jutaan setiap tahun, Bandung yang APBDnya mencapai 6,5 Trilyunan dapat dijadikan sebagai daerah penyangga dan penyebar informasi dan promosi pariwisata di Kabupaten Lombok Barat. (humas)

bandung3 bandung2

Bupati Kukuhkan Pengurus Kelompok Tani Nelayan

Sebanyak 12 ang112gota pengurus kelompok tani dan nelayan dikukuhkan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Halaman UPT-BP Lingsar, Senib (26/9/2016) lalu.
Pembentukan Pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) diharapakan dapat membentuk jejaring yang lebih kuat dalam koordinasi dan komunikasi antar petani dan nelayan.
Bupati juga berharap petani kedepannya dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi untuk kemajuan Lombok Barat.
“Saya percaya kepada ketua petani Nurul Hidayah mampu memajukan KTNA ini menuju yang lebih baik dan mampu berprestasi,” harapnya.
Bupati juga berharap agar disetiap UPT harus bisa memfasilitasi pembentukan koperasi agar membantu dari sisi permodalannya sampai pemasarannya.(dedy/humas)

111 113

Petani Berprestasi Asal Sekotong

Sulap Lahan Kering dan Tadah Hujan Menjadi Produktif
Wilayah Sekotong dikenal sebagai daerah yang kering, banyak lahan tadah hujan yang sulit digarap. Petani setempat kerap kali dilanda masalah yang disebabkan oleh minimnya air. Namun ditengah keterbatasan itu, petani setempat tak kehabisan upaya. Dimotori oleh Ihsan (35) petani asal Dusun Berambang, Desa Sekotong Tengah, para petani setempat akhirnya mampu menggarap lahan yang tadinya kurang produktif menjadi lahan produktif.
Berangkat dari persoalan yang dialami petani setempat, Ihsan mencoba mengembangkan teknologi sederhana. Berkali-kali gagal, namun ia mencoba terus menerus sehingga mampu menghasilkan produksi 9 ton padi per Hektar, itupun dilahan non irigasi (lahan kering). “Sejak 2013 lalu kami bersama-sama petani disini mencari solusi bagaimana menggarap lahan tidur (lahan kering) menjadi lahan produktif,”katanya saat ditemui Selasa (27/9). foto ihsan petani berprestasi tingkat nasional asal      Sekotong
Ia mengaku, awal mula mengembangkan pertanian di wilayah setempat pada tahun 2013 lalu. Saat itu minim infrastruktur penunjang seperti irigasi dan bantuan benih. Ia pun mencoba mengembangkan benih dengan pola demplot padi melalui program SLPTT. Lalu bibit hasil demplot itu ditanam di sawah, hasil panennya kurang memuaskan karena hanya 4 ton dalam satu Hektar sawah. Ia bersama petani lain pun mencoba mencari apa masalahnya sehingga produktivitas rendah. Ia mencari apa yang kurang lalu digali dan dicarikan solusinya. Saat itu, barulah diketahui bahwa petani belum menerapkan pemupukan berimbang. Ia pun berupaya berbagi informasi dengan petani lain, terkait langkah apa saja yang dilakukan untuk menanam padi. Ia turun ke petani untuk memberitahukan bagaimana cara menanam untuk menghasilkan produksi padi yang tinggi.
Atas pembinaan itu, musim tanam tahun berikutnya ia memperbaiki dengan menerapkan pemupukan berimbang. Sehingga diperoleh hasil yang terus meningkat, hingga saat ini diperoleh produktivitas padi menembus 9 ton per Hektar. Untuk memenuhi kebutuhan air, ia dengan petani lain saling pinjam mesin pompa air untuk menyedot air dari sungai dan embung yang masih memiliki air. Sebelum mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian, ia dengan beberapa petani membuat sumur. Sumur hasil swadaya ini sedikit membantu petani untuk mengairi sawahnya. Dalam kondisi sulit air, petani setempat terpaksa harus menginap di areal sawah miliknya. foto petani binaan Ihsan tengah bercocok tanam
Saat ini jelasnya petani setempat sudah menerapkan pemupukan berimbang, jajar logowo, handtraktor, tanpa olahan tanah, dan pengolahan pasca panen. Dengan penerapan sistem jajar legowo, petani mampu menghemat benih dan biaya. ”Kami juga sudah membuat alat panen sederhana buatan kami,” ujarnya. Dalam hal pemasaran, ia bersama petani setempat tidak mau tergiur menjual padinya dengan harga murah, atas bantuan pemerintah dibangunkan gudang penampungan gabah. Sebelum dijual, gabah diolah dan dikeringkan, & dilepas ke pasaran ketika harga bagus. Selain itu, petani juga diarahkan untuk mengolah gabahnya menjadi beras barulah setelah itu dijual dalam bentuk beras. “Nanti para ibu rumah tangga yang menjual beras itu,” ujarnya.
Selain padi, ia juga mengembangkan sejumlah komoditi lain seperti sayuran dan cabe. Tanaman ini dikembangkan secara swadaya dengan menerapkan teknologi sederhana. Ia menggarap lahan seluas 7 Hektar, yangmana dari total luas tersebut, 3 Hektar adalah milik pribadi sedangkan sisanya adalah lahan tidur milik orang lain. Ia membagi lahan itu untuk menanam padi, jagung dan tanaman hortikultura. Perjuangan Ihsan mengembangkan lahan pertanian di wilayah setempat ternyata dinilai oleh Tim Pusat. Ia pun berhasil mewakili NTB menjadi petani berprestasi tingkat nasional.

Kendala yang dialami petani di wilayah Sekotong masih seputar ketersediaan air dan akses permodalan. Terkait kebutuhan air, meskipun sudah dibangun embung Tibu Kuning di daerah itu namun daya tampungnya terbatas. Embung itu hanya mampu mengairi 250 Hektar saja dari ribuan Hektar lahan yang ada. Menyangkut modal, menurutnya banyak petani terpaksa mengijonkan padinya karena kesulitan mengakses modal. Petani menjual murah padinya, karena tidak ada modal untuk membeli kebutuhan pertanian. Ia mengaku hampir semua petani di wilayahnya mengijonkan padi untuk membeli kebutuhan pertanian. ‎

Pengirim : Zubaidi- Sekotong

Anak-anak harus Aman dari dan ke Sekolah

10Terwujudnya tumbuhkembang anak secara optimal, jika pemenuhan hak dan perlindungannya telah diupayakan kapanpun dan dimanapun mereka berada, baik dalam keluarga, sekolah maupun di ruang publik. Hal tersebut dikemukakan oleh Asisten Deputi (Asdep) Pemenuhan Hak Anak dan Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Rohika Kurniadi Sari,SH.M.Si di Gerung. Pernyataan tersebut dikemukanan saat berlangsungnya kegiatan Pelatihan Pemetaan Rute Aman dan Selamat dari dan ke Sekolah (RASS) di Aula Utama kantor bupati, Senin (26/9).

Kata Rohika, di era otonomi daerah, pemenuhan hak dan perlindungan anak yang tertera dalam amanah Konvensi Hak Anak (KHA), diwujudkan melalui pengermbangan Kabupaten/kota Layak Anak (KLA) yang telah dirintis sejak tahun 2006 silam. Sedikitnya ada 31 indikator yang mencerminkan pemenuhan hak dan perlindungan anak. Salah satu indikator tersebut adalah, pasilitas sarana dan prasarana keamanan dan keselamatan perjalanan anak ke dan dari sekolah. Anak-anak harus dilindungi keamanannya dari kecelakaan ketika mereka dalam perjalanan menuju dan pulang sekolah. “Ini sebagai salah satu upaya percepatan untuk menuju KLA,” tegas Rohika.

Kegiatan pelatihan RASS rencananya berlangsung selama dua hari. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Lobar melalui Kepala BKBPP Lobar, Hari Ramadan, S.Sos. Hari pertama, diikuti oleh puluhan anak SD, SMP dan SMA sederajat. Pihak asdep sendiri menghadirkan tiga orang nara sumber yang mempasilitasi pelatihan. Mereka adalah, Rohika Kurniadisari, membawakan materi Terwujudnya KLA. Narasumber kedua, Prof. Dr. Darmaningtyas dengan materi, Menggali Mimpi-mimpi Anak serta Dr. Hamid Patilima membawakan materi General Concept. Pada hari kedua, Selasa 27 September 2016, direncanakan akan hadir sebagai peserta Pimpinan SKPD terkait. (LPA-Humas)

12 11

Bimtek KIM Lobar Sepakat Promosikan Pertanian Dan Pariwisata

Temu KIM Lobar (3)Giri Menang – Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi 12 anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Lombok Barat berlangsung Kamis (22/9/2016) di Ruang Rapat Utama Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Barat. Bimtek dibuka Sekretaris Dshubkominfo Lobar HL. Supratman didampingi Kabid Informasi Komunikasi Publik (IKP) Rasidi.

Pada Bimtek ini menghadirkan pembicara H. Nur Zohri, Kabid Sarana Prasarana Dinas Pertanakbun dengan materi Kebijakan Pembangunan Pertanian Di Lombok Barat dan Sanusi dari Dinas Pariwisata Lombok Barat  dengan materi peluang pengembangan sektor pariwisata di Lombok Barat. (lebih…)

1 324 325 326 327 328 429