Kadis Dikbud Kritik Data BPS

GIRI MENANG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat H. Ilham mengkritisi data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait penilain rata-rata lama sekolah di Lombok Barat mencapai 291.325 orang. Pendataan yang dilakukan BPS mengambil usia putus sekolah yang sudah berumur 25 tahun hingga 80 tahun.

Seandainya pihak BPS melakukan pendataan pada usia saat ini, pihak Dikbud meyakin angka rata-rata lama sekolah tidak seperti ini. Mengingat infrastruktur pendidikan berupa bangunan dan fasilitas dunia pendidikan saat ini telah menjamin harapan lama sekolah untuk masyarakat Lombok Barat.

”Apabila BPS melakukan pendataan dengan melihat usia saat ini, kami yakin angka rata-rata lama bersekolah di atas 5,6 persen,” tegas  H. Ilham kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (20/7).

Sesuai data BPS, totalnya warga yang tidak tamat SD mencapai 291.325 orang. Jumlah ini terdiri dari kategori usia 15 hingga19 tahun yang tidak lulus SD sebanyak 1.891 orang dan lulus SD sebanyak 3919 orang. Pada usia 20 hingga 24 tahun yang tidak lulus SD sebanyak 1.858 orang dan lulus SD sebanyak 6.571 orang. Sementara pada usia 25 hingga 29 tahun yang tidak lulus SD sebanyak 7.684 orang dan lulus SD sebanyak 10.123 orang.

Jumlah ini memang rendah masyarakat yang di survey berumur 25 tahun. Jika disurvey berusia sekolah, ia memastikan angkanya bakal besar. Masyarakat berusia 25 tahun ini mengalami putus sejak 10 tahun lalu. Rata-rata putus sekolah di SD, SMP, dan SMA.

“ Ini kondisi mereka yang dikumulatifkan, sehingga rata-rata lama sekolah tercatat 5,6 baik berusia 80 tahun,” tandasnya.

Ilham sendiri mengakui bidang pendidikan merupakan salah satu indikator yang dinilai dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada IPM ini ada dua yang mempengaruhinya, yakni rata-rata sekolah dan harapan lama sekolah.

Ia merincikan jika harapan lama sekolah di Lombok Barat telah mencapai lebih dari 12 tahun. Artinya dari sisi infrastutkur yang dimiliki saat ini telah memungkinkan masyarakat bersekolah sampai berumur 12 tahun atau tamat SMA.

“ Pemda sudah mampu membangun infrastruktur yang memadai hingga bisa bersekolah 12 tahun, artinya ada sekolah tempat mereka bersekolah. Tergantung anak-anak ini memanfaatkannya mau bersekolah atau tidak,” terangnya.

Untuk mendorong masyarakat belajar, mereka yang memiliki hambatan geografis yang jauh, pemerintah telah menyediakan program. Untuk tingkat SMP, ada SMP terbuka yang belajar pada siang dan sore. Kemudian, SD dan SMP satu atap yang diperuntukan di pelosok, yang agak rentan dengan sekolah regular.

“Selanjutnya, masyarakat yang terlanjur putus sekolah, bisa masuk ke program paket A (SD) ,B (SMP), dan C (SMA). Inilah program yang dilakukan,” pungkasnya.(fer/r4)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/07/25/kadis-dikbud-kritik-data-bps/

TGH Hasanain Raih Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan

1F-KAPLATARUSIAK – TGH Hasanain Juaini,Lc., MH.,  pengasuh Pondok Pesantren NW Nurul Haramain, Narmada, Lombok Barat, meraih penghargaan Kaplataru 2016 kategori Pembina Lingkungan.

Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Istana Siak Sri Inderapura Kabupaten Siak, Provinsi Riau, kemarin (22/7).

Penghargaan Kaplataru itu diberikan atas sumbangsih tiada henti Hasanain untuk melestarikan lingkungan di NTB. Pria satu-satunya asal NTB peraih Ramon Magsasay Award itu memang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan memakmurkan bumi.

Dia menjalani hidup dengan mengabdi pada dunia pendidikan. Juga mengabdi untuk merintis dan menggerakkan penghijauan. Dia telah melakukan itu sepanjang 15 tahun tiada henti.

Hasilnya adalah menghijaukan 36 hektare lahan gundul di Lombok Barat, dan sekitar 56 hektare lahan gundul di seantero Pulau Lombok dan Sumbawa.

Kalpataru Pembina Lingkungan diterima Hasanain bersama dengan Mohammad Sokib, penggerak lingkungan dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Kalpataru itu diberikan setelah serangkaian penilaian sehingga diputuskan Dewan Pertimbangan Kalpataru Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Penghargaan ini diperuntukkan bagi individu maupun kelompok masyarakat pejuang pelestarian lingkungan. Total ada 64 penghargaan lingkungan yang diserahkan kemarin.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar Bangsa Indonesia terhindar dari kutukan sumberdaya alam (SDA).

Ia mencontohkan, sebuah negara yang kaya akan sumberdaya alam justru mengalami bencana akibat pengelolaan lingkungan hidup yang tidak tepat.

Diakui Wapres lingkungan hidup sudah berubah maka kehidupan juga berubah. “Dulu memiliki gading gajah dan kulit harimau adalah kebanggaan, sekarang menjadi musuh dunia,” kata Wapres.

Hadir dalam kesempatan itu, Mendagri Tjahyo Kumolo, Menristek Dikti M Nasir, Mentri LHK Siti Nurbaya dan juga Menkominfo Rudiantara, serta para gubernur, bupati dan wali kota.

Wapres menilai, apabila tumbuhan dan satwa baik, lingkungan hidup akan baik maka kehidupan akan baik. “Karena itu kita semua harus sama-sama menjaganya,” kata dia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menambahkan, sangat penting untuk menumbuhkan semangat juang dan inspirasi bagi seluruh pemangku kepentingan LHK.

Pemerintah lanjutnya memberikan apresiasi kepada individu maupun kelompok masyarakat yang menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsihnya bagi upaya-upaya pemeliharaan fungsi lingkungan hidup dalam bentuk penghargaan Kalpataru. (kus/JPG/r10)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/07/23/tgh-hasanain-raih-kalpataru/

Bupati Fauzan: Nambung Milik Lobar!

A-FAUZANGIRI MENANG-Persoalan tapal batas Lombok Barat (Lobar) dan Lombok Tengah (Loteng) akhirnya usai. Salah satu aset berharga di perbatasan kedua daerah itu, yakni Pantai Nambung resmi menjadi milik Lobar.

Hal ini disampaikan Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid di ruangannya, kemarin (19/7). Ia menuturkan, Mendagri beberapa waktu lalu memanggil para pejabat terkait dari kedua daerah. “Kita dimintai keterangan yang kemudian dikaji langsung oleh Mendagri,” tuturnya.

Ia melanjutkan, Mendagri melakukan beberapa kajian terhadap tapal batas tersebut. Diantaranya beberapa dokumen peta yang dikeluarkan pusat. Berdasarkan hasil kajian Mendagri, Nambung resmi masuk dalam wilayah Lobar. Koordinat dalam peta menunjukkan lokasi Nambung berada dalam wilayah Lobar.

Agar lebih meyakinkan, akhirnya Pemda kedua belah pihak turun ke lokasi. Saat itu, Fauzan  juga ikut turun. Keduanya membawa GPS untuk mengukur lokasi yang dimaksud. Setelah diukur, hasil menunjukkan tapal batas masuk dalam wilayah Lobar.

“Setelah diukur alat tersebut, Nambung memang ternyata masuk kawasan Lobar,” sambungnya.

Fauzan menjelaskan, sebelumnya permasalahan ini pernah dilimpahkan pada Pemprov NTB. Namun Pemprov tidak menemukan solusi sehingga diserahkan pada Mendagri. “Tapi Lombok Tengah tetap tidak mau, akhirnya ditangani menteri,” kenangnya.

Ia menambahkan, Pemkab Lobar telah menerima hasil keputusan terkait perbatasan tersebut beberapa waktu lalu. Ia berharap pemerintah Lombok Tengah legowo dan bisa menghargai keputusan tersebut. “Sekali lagi, Nambung sekarang resmi milik Lobar,” tandasnya. (fer/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/07/20/bupati-fauzan-nambung-milik-lobar/

Teleconference Bupati Lombok Barat,H.Fauzan Khalid dengan Walikota Bandung,M.Ridwan Kamil

DSC_0177tc ridwan kamil1Bupati Lombok Barat, H.Fauzan Khalid melakukan Teleconference dengan Walikota Bandung,M.Ridwan Kamil pada hari Jum’at,15 Juli 2016 pukul 15.00-15.30 wita mengambil tempat di Ruang Kerja Bupati dan Bandung Command Center. Maksud dilakukannya teleconference adalah mempererat kerjasama antar daerah dalam bingkai NKRI. Secara lebih spesifik tujuannya adalah sebagai langkah awal penandatanganan MoU Kerjasama Hibah Aplikasi Smart City yang direncanakan pada awal bulan Agustus 2016. Pada kesempatan tersebut Ridwan Kamil menawarkan kerjasama yang lebih luas meliputi: 1) hibah 309 aplikasi smart city untuk pemerintahan dan pelayanan publik; 2) Ekonomi Kreatif; dan 3) Perencanaan Kota/Desa melalui jasa konsultansi arsitek.

Turut hadir mendampingi Bupati: Sekretaris Daerah, Asisten II, Asisten III, Inspektur, Kadis Dikbud, Kadis Kesehatan, Kadis Hub Kominfo, Kepala BKD, Kadis Sosnakertrans, Kakan Aset, Kabag Ortal, Kabag Adm.Pembangunan, Kabag Humas dan Kabag PDE.

Becingah Agung dan Al-Aziziyah Siap Jadi Lokasi MTQ Nasional XXVI Tahun 2016

lokasi MTQ (2)Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat dan Ponpes Al-Aziziyah yang siap menjadi lokasi MTQ Nasional XXVI Tahun 2016

GIRI MENANG – Penyelenggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI yang akan berlangsung pada akhir bulan Juli hingga Agustus mendatang. Lombok Barat mendapatkan posisi sebagai tuan rumah penyelenggara salah satu mata lomba bidang tahfidz. Untuk memusatkan penyelenggaraan tersebut, Pemkab Lombok Barat memilih dua lokasi yakni, Becingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat dan Pondok Pesantren Al-Aziziyah Dusun Kapek Desa Gunung Sari Kecamatan Gunung Sari.

“ Alhamdulillah kita di Lombok Barat mendapatkan kesempatan sebagai penyelenggara mata lomba bidang tahfidz, yang dipusatkan di Becingah Agung dan Pondok Pesantren Al-Aziziyah,” terang Asisten I Setda Lombok Barat Hj. Baiq. Eva Nurcahyaningsih diruang kerjanya, Kamis (15/7).

lokasi MTQ (1)Persiapan pelaksanaan ini jelasnya, Pemkab telah merapatkan barisan dengan seluruh elemen untuk meramaikan kegiatan nasional tersebut. Alhasilnya, pemkab akan memasangkan baliho dan sepanduk ditempat umum pada tanggal 20 juli mendatang, sedangkan di kantor pemerintahan telah ramai. Kemudian, ruang khusus bagi dewan hakam, panitera, panitia berada di ruangan Umar Madi Komplek Kantor Bupati. Sementara, ruang tunggu peserta di kantor Humas Lombok Barat yang berdekatan dengan Becingah Agung. Di lokasi ini akan berlangsung lomba tahfidz untuk 1 dan 5 juz . “ Semua ruangan ini berada di dalam satu komplek kantor Bupati, sehingga semua peserta dan panitia mudah ke panggung utama,” paparnya.

Sedangkan, lokasi kedua di Ponpes Al-Aziziyah akan disiapkan panggung utama berada di tengah halaman ponpes, dan bisa juga di Masjid Ponpes. Seluruh panitia pun telah disiapkan langsung di lokasi Ponpes tersebut. Pada lokasi ini akan berlangsung lomba tahfidz 10 dan 20 juz. “ Al-Aziziyah dipercaya, karena dianggap telah melahirkan ribuan tahfidz tersebar di berbagai belahan bumi nusantara dan luar negeri dan kerap kali tampil setiap perlombaan,” tandasnya.

lokasi mtq (2)(1)Pada kesempatan ini, Lombok Barat pun berhasil mengutus empat orang mewakili Provinsi NTB diantaranya, di bidang qiroat putri atasnama Mas’adatin, hifzil quran 20 juz diwakilkan Muhammad Fathul Muin, tafsir bahasa inggris atasnama Hj. Hani Malkan, dan Musabaqah Makalah Quran (M2Q) diwakilkan oleh Abdul Kadir Jaelani. “ Keempat ini merupakan yang berhasil lolos pada pelaksanaan MTQ tingkat provinsi di Kabupaten Bima lalu, sehingga saat ini dilakukan pembinaan di provinsi. Kami berharap ini bisa mengharumkan nama NTB, terutama daerah Lombok Barat,” terangnya.

Untuk menyambut kedatangan para peserta, pihaknya akan melakukan bersih-bersih baik di komplek kantor Bupati dan Ponpes Al-Azizyah dengan melibatkan para pegawai, santriwati, serta unsur masyarakat. Termasuk juga para peserta yang akan datang melalui jalur transportasi laut di pelabuhan lembar, meski belum dipastikan pihaknya akan melakukan bersih-bersih sepanjang jalan Kecamatan Lembar dengan melibatkan otoritas pelabuhan lembar seperti pelindo dan PT ASDP.  “ Untuk menyambutnya H-5 kita sudah bersih-bersih menyambut kedatangan para peserta tersebut. Mengingat juga Lombok Barat sebagai pintu masuk melalui jalur pelabuhan Lembarr,” ujarnya.

Sesuai jadwal, para peserta akan berdatangan pada tanggal 28 dan 29 Juli, baru pada tanggal 30 Juli akan dilakukan pembukaan yang dipusatkan di Islamic Center kota Mataram. Bagi peserta yang ikut lomba 1,5,10, dan 20 juz berlokasi di Lombok Barat berlangsung lombanya pada pagi dan siang hari. “ kalau malam hari tidak ada, dan lomba ini akan berlangsung selama lima hari,” pungkasnya.(dika)

Nama Lengkap : Hery Mahardika

MELIHAT PROSPEK USAHA RUMAHAN DI LOBAR Kemas Aneka Macam Keripik dan Camilan, Raih Untung Puluhan Juta

Mainah tunjukan hasil olahan keripiknyaDesa Sesaot Kecamatan Narmada tidak hanya dikenal sebagai penghasil buah-buahan dan wisata alamnya. Melainkan desa ini juga dikenal dengan aneka ragam cemilan yang terbuat dari hasil perkebunan dan pertanian. Dari hasil usaha yang dianggap sepele ini, pengusaha bisa meraih keuntungan puluhan juta per bulan.

Berkunjung ke Kecamatan Narmada tidak akan habis-habisnya menemukan berbagai macam jenis kreasi dari masyarakat setempat yang bisa menarik wisatawan domestic maupun mancanegara. Dari kreasi masyarakat itu, pengunjung akan menemukan salah satu kelompok usaha milik bersama ‘WAROH MAJU BERSAMA’. Usaha ini ditekuni ibu-ibu rumah tangga yang meluangkan waktunya untuk membuat olahan cemilan yang berasal perkebunan dan persawahan. Cemilan olahannya dijamin akan membuat pengunjung bakal ketagihan dengan rasanya yang renyah dan manis-pedasnya.

Usaha digeluti secara gotong royong ini didirikan sejak tahun 2012 lalu, pada tahap pemula para pendiri mengeluarkan modal sebesar Rp 10 juta. Dari modal itu, mereka menghasilkan puluhan jenis olahan cemilan yang banjir dengan pesanan. Bagi pengunjung berniat mencari cemilan sebagai buah tangan, kita bisa menanyakan ke masyarakat sekitar atasnama inak Mainah di Dusun Penangke Desa Sesaot. Semua orang pasti akan langsung menunjukannya.

Inak Mainah yang ditemui menceritakan, terkait sejarah berdirinya Usaha kelompok ‘WAROH MAJU BERSAMA’, yang saat ini telah berjalan selama lima tahun lebih. Usaha ini berawal dari memproduksi usaha kecil-kecilan, yang kemudian bersatu dengan ibu rumah tangga lainnya dan mendirikan usaha kelompok tersebut.

Semenjak berdiri banyak orderan yang telah memesankan keripiknya. Hasil olahannya pun tidak perlu diragukan karena tahun itupun langsung mendapatkan sertifikat halal dari MUI dan Komisi Fatwa atau Direktur KL Pom MUI. Tak hanya itu melainkan juga sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga P – IRT No : 215520101165. Selain itu, adanya sertifikasi dari penyuluhan keamanan pangan No: 165/52.01/2012. “ Tahun pertama berdiri telah banyak keluar sertifikasi terkait hasil olahannya,” terang ibu berjilbab ini.

Dari kegigihannya, kelompoknya pada tahun 2013 kembali mendapatkan penghargaan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Begitu juga pada tahun 2014 kembali juga mendapatkan penghargaan sertifikasi dari Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi NTB.

Dari prestasi yang didapatkan itu, Mainah berhasil memproduksi varian-varian pembuatan keripik lainnya seperti Kripik Singkong ada Rasa Pedas Manis dijual dari harga Rp 4 ribu hingga Rp 8 ribu, Kripik talas dijual dari harga Rp 4 ribu hingga Rp 8 ribu, keripik pisang dijual dengan harga Rp 9 ribu, keripik ubi ungi dengan harga Rp 9 ribu, begitu juga dengan keripik rasa sapi panggang dan Jagung Manis, Kripik Pisang Rasa Manis dan Original, Kripik Talas Rasa Pedas Manis,Sapi panggang dan Jagung Manis, Kripik Ubi Ungu Rasa Manis dan Original. Sementara itu, cemilan lainnya seperti pisang Sale Rasa Manis, Dodol Nangka Rasa Manis, Manisan Rumput Laut ada Rasa Strobery, Lecci, Nangka Dan Manis, Abon Sapi Rasa Daging Sapi. “ Semua harganya bervariasai dari harga Rp 4 ribu hingga Rp 45 ribu,” jelasnya.

Dari usaha ini, Mainah bisa meraih keuntungan bersih dalam sehari mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Bagi masyarakat yang suka cemilan pada saat membaca, kumpul sama keluarga atau kerabat, berkreasi. Cemilan ini bisa ditemukan beberapa supermarket dan swalayan, toko oleh-oleh, kantin-kantin, lesehan gading, dan lainnya. “ Hasil olahan kami telah tersebar di beberapa toko dan swalayan di Lobar dan Mataram,” ujarnya.

Usaha ini merupakan agroindustri, yang mengolah hasil-hasil pertanian untuk menghasilkan barang jadi siap dipasarkan. Pengembangan agroindustri mempunyai prosfek cerah untuk pertumbuhan baru perekonomian ditingkat nasional, peningkatan nilai tambah, peningkatan pendapatan sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat maupun sebagai wahana penyerapan tenaga kerja. Bentuk agroindustri yang banyak berkembang dan banyak kita jumpai adalah agroindusri rumah tangga.(*)

 HERY MAHARDIKA

Sang Penjaga Wisatawan Sukarela di Sekotong

keindahan pantai sekotong untuk foto sang penjaga pantai sekotong (2)GIRI MENANG – Sekotong punya pemandangan pantai yang indah, melebihi keindahan pantai-pantai utara. Sayang keindahan pantai selatan sering tercemar oleh kasus-kasus kriminalitas. Nah, ada kelompok warga yang secara sukarela menjadi penjamin keamanan Sekotong.  Mereka terus berusaha menjaga agar kawasan wisata Sekotong aman dan nyaman bagi wisatawan. Mereka yakin, pariwisata maju akan menyejahterakan masyarakat.

Para sukarelawan terdiri terdiri dari para pemuda Sekotong. Mereka sudah aktif  sejak tahun 1999. Sementara  penjaga pantai (Baywatch) Sekotong dikukuhkan pada tahun 2010. Baywatch berawal dari aktivitas seorang pemuda bernama Hariyanto warga Dusun Tawun Desa Sekotong Barat Kecamatan Sekotong. Ia sendiri punya banyak pengalaman di bidang pariwisata.

Awal mula sebagai relawan, Hariyanto kaget dengan kebiasaan warganya yang sembarangan buang sampah di pantai. Tentu saja ini mengganggu keindahan pantai yang ada. “ Saya kemudian berfikir bagaimana cara menyadarkan masyarakat saya atas kebiasan mereka ini,” utaranya kepada penulis, belum lama ini.

Ia lalu merundingkannya dengan rekan-rekannya yang juga peduli akan masalah ini. Di areal pantai Tawun kebetulan ada rumah panggung milik warga bernama Cahyo.Di sinilah mereka setiap hari berkumpul dan berdiskusi. Mereka lalu menyusun program-program terutama program kebersihan. Mereka aktif mengajak warga untuk tidak buang sampah sembarangan. Secara berkala juga ada kegiatan bersih-bersih yang mereka lakukan.

keindahan pantai sekotong untuk foto sang penjaga pantai sekotong (3)Perlahan-lahan warga mulai sadar. Para relawan mulai mengarahkan program mereka ke penyelamatan terumbu karang. Dulu, Sekotong terdapat banyak kasus pengeboman ikan yang merusak terumbu karang. Awal-awal berkampanye, banyak menemukan rintangan. “ Sekarang alhamdulillah warga sudah mulai sadar,” ungkapnya.

Meski kondisi membaik, mereka tetap melakukan sosialisasi. Sekarang warga sendiri yang punya inisiatif menjaga terumbu karang dengan cara mereka masing-masing. Sebab bagi warga yang sebagian besar nelayan, menjaga terumbu karang adalah juga menjaga masa depan mereka. Jika terumbu karang rusak, maka jumlah ikan pun akan sedikit.

Dalam perjalannya, Hariyanto mulai membina rekan-rekannya menjadi penyelamat wisatawan (Baywatch). Mereka dilatih bagaimana menyelamatkan pengunjung yang mengalami kecelakaan di pantai. “ Kami bantu perenang melepas kepanikan. Kami disini mencegah dengan keterampilan yang kami miliki,” ungkapnya.

keindahan pantai sekotong untuk foto sang penjaga pantai sekotong (1)Kini Sekotong semakin berkembang. Banyak investor pariwisata yang melirik kawasan ini, terutama pengembangan gili-gili nan indah setempat. Namun, perhatian Pemkab masih belum maksimal dalam hal pengembangan kawasan selatan. Pemkab dianggap lebih fokus mengembangkan kawasan utara, Senggigi dan sekitarnya. “Meski banyak fasilitas belum memadai, wisatawan ke Sekotong mencapai 13 ribu lebih yang tercatat, belum lagi yang tercatat. Apalagi jika diperhatikan oleh Pemkab, maka akan semakin maju,” ungkapnya.(dika)

HERY MAHARDIKA

Tasyakkuran Lebaran Topat Lobar

DSC_0255Satu minggu usai merayakan Idul Fitri, masyarakat muslim Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya masyarakat Lombok Barat (Lobar) merayakan tradisi turun temurun Tasyakkuran Lebaran Topat 8 Syawal 1437 H. Lebaran Topat juga dikenal dengan sebutan Lebaran Kiyai dan Lebaran Nine. Acara yang diadakan di Pantai Duduk, Kecamata Natulayar itu dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Wakil Gubernur NTB H. Moh. Amin, Forkompimda NTB dan Lombok Barat, Asosiasi Dunia Usaha Pariwisata dan seluruh SKPD lingkup Pemda Kabupaten Lombok Barat serta para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyrakat umum, Rabu (13/7/2016). (lebih…)

Pejabat Lombok Barat “Tidak Amnesia”, terkait Renovasi Rumah Wira Subandi

renovGIRI MENANG – Keluarga Wira Subandi, Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi, tak perlu risau. Renovasi rumah yang dijanjikan Pemkab Lombok Barat, tinggal menunggu eksekusi saja.

Ketua TP PKK Lombok Barat Khaeratun Fauzan Khalid mengatakan, proses renovasi rumah keluarga Wira Subandi telah diajukan ke dinas terkait. Pernyataan tersebut sekaligus menjadikan bantahan bahwa pejabat Lombok Barat tidak ‘amnesia’ terhadap janji-janji yang telah terucap.

”Sudah kami proses, sudah masuk juga ke BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa),” katanya.

Menurut Khaeratun, bantuan renovasi yang dijanjikan tidak bisa asal langsung diberikan. Sebab ada prosedur yang harus dilalui oleh BPMPD dalam menurunkan bantuan perbaikan rumah keluarga Wira Subandi.

”Masyarakat mohon bersabar, semua kan butuh proses, tidak bisa langsung jadi. Tapi renovasi pasti akan kita realisasikan,” ujarnya.

Sejauh ini, informasi yang ia peroleh, proposal bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) untuk keluarga Wira Subandi sudah masuk di BPMPD. Bahkan SK untuk renovasi rumah sudah keluar, sehingga tinggal menunggu realisasinya saja.

Sebelumnya, keluarga Wira Subandi, anak penderita hydrocephallus di Dusun Telagawaru, Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi, mengeluh. Sebabnya janji renovasi rumah dari Pemkab Lobar tak kunjung terealisasi.

”Kami dijanjikan rumah ini akan direnovasi,” kata Dini, ibu dari Wira Subandi.

Dini mengaku, petugas telah datang untuk melakukan pengecekan. Mereka telah mengambil gambar kondisi rumahnya. Namun setelah itu tidak ada kabar kelanjutan.

”Disuruh menunggu tiga bulan, tapi sekarang sudah lewat,” protes dia. (dit/r4)

Dikutip dari Lombok Post 25 Juni 2016

Ajak Masyarakat Terus Membaca Alquran, Mendengar Tausiyah Bupati Fauzan Khalid

A-BOKS-1-1CERAMAH: Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid (berdiri) saat memberikan tausiah di Masjid Darul Taqwa, Desa Labuapi, Minggu (26/6).

Menjelang berakhirnya Ramadan, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengadakan kegiatan Nuzulul Quran. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi pemimpin daerah kepada masyarakatnya.

AZAN Magrib baru saja berkumandang. Masjid Darul Taqwa, Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi telah dipenuhi jamaah.

Selain hendak melaksanakan salat Magrib, jamaah datang untuk melihat pemimpin mereka di Lombok Barat.

Mereka ingin mengenal lebih nakhoda daerahnya secara lebih dekat. Sekaligus menyampaikan aspirasi dan keluhan kepada Bupati Lombok Barat.

Salah satunya meminta Bupati untuk menjadi pelindung penasehat untuk tiga masjid yang ada di Desa Labuapi.

”Saya siap, selama ini untuk kebaikan dan kemaslahatan masyarakat,” kata Bupati Lobar Fauzan Khalid.

Fauzan mengatakan, Nuzulul Quran ini jangan hanya diperingati secara seremonial saja. Paling utama adalah membiasakan setiap diri kita untuk selalu membaca Alquran.

Di mana saja dan kapan saja. Mengamalkan setiap isi dan kandungan dari Alquran dalam kehidupan sehari-hari.

”Bila dibaca dengan benar, Alquran mampu menggetarkan hati. Membuat tentram jiwa, baik bagi yang membaca dan mendengar bacaan itu,” terang Fauzan.

Karena itu, Fauzan mengajak umat Islam di Lombok Barat untuk membiasakan diri membaca Alquran. Meski berat di awal, namun bila membaca Alquran telah menjadi kebiasaan, maka akan terasa mudah.

”Kalau sudah terbiasa, hampa rasanya tidak membaca Alquran,” ujar mantan Ketua KPU NTB.

Lebih-lebih, Pemkab Lobar telah mencanangkan program magrib mengaji dan belajar. Ditambah lagi Bulan Ramadan segera berakhir, sambung Fauzan, harus dimaksimalkan dengan memperbanyak zikir, sedekah, dan membaca Alquran.

”Jangan lupa untuk menjaga habluminallah dan habluminanas. Insya Allah, masyarakat Lobar akan sukses, rukun, damai dan sejahtera,” ungkapnya.

Sementara TGH Satir Idris menyampaikan hal serupa. Beliau mengatakan Alquran merupakan kitab suci yang sempurna.

Hanya saja, dewasa ini lebih banyak orang yang menyimpan Alquran, tanpa membaca, apalagi mengamalkan isi Alquran.

”Padahal Alquran diturunkan sebagai tuntunan, pembeda yang hak dan bathil,” katanya.

TGH Satir melanjutkan, Alquran mengandung sumber ilmu. Bisa dijadikan petunjuk dalam bersikap untuk kehidupan sehari-hari.

Sehingga siapa saja yang membaca Alquran dan mengamalkannya dengan baik, Insya Allah akan menemui kesuksesan. (Wahidi Akbar S/Giri Menang/r6)

 

 

1 330 331 332 333 334 429