Gerung, Diskominfotik. Rapat Pembentukan Tim MAHYANI (Rumah Layak Huni) dan pemberian santunan anak yatim dari BAZNAS yang dilaksanakan di Ruang Rapat Jayengrana pada hari Rabu (11/1/2023). Hadir dalam kegiatan tersebut Sekertaris Daerah Kab. Lobar H. Ilham, Asisten I Setda Kab. Lobar Agus Gunawan, Ketua BAZNAS Lobar TGH. M. Taisir Azhar, LC.,MA dan Kepala OPD Lingkup Pemkab Lobar.

Sekertaris Daerah Kab. Lobar H. Ilham dalam sambutannya menyampaikan MAHYANI atau Rumah Layak Huni adalah sebuah program yang diadakan dengan tujuan untuk membuatkan rumah layak huni bagi masyarakat yang kurang mampu. Program MAHYANI ini merupakan sebuah inovasi dari BAZNAS Kab. Lombok Barat. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program dibutuhkan sebuah tim yang dapat bekerja dengan baik. Tim yang bisa berkolaborasi dengan semua pihak. “Ditengah kurangnya dana ini, tentu saja kita harus tetap semangat serta saling berkolaborasi agar hasil yang kita inginkan dapat tercapai”, tambahnya.

H. Ilham menambahkan pertemuan
kali ini juga membahas mengenai pemberian santunan anak yatim piatu oleh BAZNAS. Santunan ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah dan BAZNAS kepada anak yatim piatu. Dengan adanya santunan ini diharapkan dapat meringankan beban bagi mereka. “Santunan ini merupakan hasil dari dana yang telah dikumpulkan serta dana dari sumber lainnya”, tuturnya.
Sementara itu Ketua BAZNAS Kab. Lobar TGH. M. Taisir Azhar, LC.,MA menyampaikan bahwa program MAHYANI yang digagas oleh BAZNAS Lobar telah dibangun rumah sebanyak 30 unit di Desa Lembar. Pembangunan rumah ini ditargetkan selesai sebelum bulan Januari 2023 ini berakhir. “Pengerjaan rumah dari program Mahyani ini diperkirakan selama dua bulan”, tuturnya.

TGH. M. Taisir Azhar, LC.,MA juga menambahkan bahwa selain program MAHYANI, BAZNAS Lobar juga akan mengadakan santunan bagi anak yatim piatu. Jumlah penerima santunan akan diberikan kepada 5.000 anak yatim piatu. Santunan ini akan dibagi dalam 2 (dua) tahap yakni masing-masing tahap ada 2.500 anak. “Pemberian santunan ini akan dilaksanakan dalam dua tahap yang dimana pada setiap tahapnya akan dibagikan kepada 2.500 anak”, tutupnya.
(Diskominfotik/Dhea/Indra/Angga)


























Adanya benda peninggalan sejarah zaman penjajahan belanda ini mendapat perhatian dan prioritas khusus dari Kantor Musium Nusa Tenggara Barat. Hal itu dilakukan melalui kegiatan perawatan khusus benda sejarah yang dilakukan oleh Petugas konservasi musium NTB, Kamis 22 Desember 2022 lalu di Lokasi meriam bersejarah tersebut yaitu Kantor Camat Narmada.
Ia mengatakan bahwa meriam ini merupakan salah satu peninggalan belanda di NTB. Ia memperkirakan bahwa meriam ini merupakan jenis peninggalan Belanda yang dibuat di Inggris berdasarkan ciri ciri fisik nya. Meriam ini sama persis seperti yang ada di halaman Gemilang Kolaboratif Area di Kantor Musium NTB. Ahmad Nuralam mengatakan bahwa pihaknya menaruh perhatian khusus terhadap benda benda peninggalan zaman perang dulu karena memiliki nilai sejarah dan histori terhadap perjuangan bangsa ini. Ia mengatakan bahwa benda benda ini selain memiliki nilai sejarah yang tinggi, juga dapat menjadi daya tarik wisata sejarah di Nusa Tenggara Barat. Hal ini tentunya perlu dikemas dengan baik agar dapat menjadi daya tarik wisata sejarah sehingga banyak dikunjungi oleh wisatawan. “Nilai sejarah yang tinggi apabila dikemas dengan baik tentu akan menjadi daya tarik wisata khususnya dalam bidang sejarah. Tentunya hal ini juga harus tetap dirawat dan dijaga agar benda ini tidak rusak” ujarnya.
Meriam yang ukurannya sekitar 2 meter lebih 10 Cm (2.1 meter) ini berjumlah 2 Unit, dimana satu unitnya berada di musium Propinsi. NTB dan satu unitnya lagi ada di Kantor Camat Narmada.








