Gerung, Diskominfotik – Pembagian sembako oleh BAZNAS dan Banjar Dharma Praja Lombok Barat untuk ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) dilaksanakan di Radio Suara Giri Menang, Lombok Barat pada hari Rabu (28/9/2022). Hadir dalam kegiatan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Sekertaris KPA Lobar H. Junaidi, Ketua BAZNAS Lobar H. M. Taisir, Komisioner BAZNAS, Kepala Dinas Perindag H. Muhur Zohri serta calon penerima bantuan sembako.
Kegiatan pembagian sembako oleh BAZNAS (untuk masyarakat muslim) dan Banjar Dharma Praja (untuk masyarakat hindu) ini dapat dikatakan sebagai yang pertama dalam menyalurkan bantuan kepada ODHA. Bupati Lombok Barat berharap agar kedepannya kegiatan ini dapat rutin dilaksanakan dan jika bisa dapat dilaksanakan lebih dari satu kali dalam setahun.
Bupati Lombok Barat dalam penyampaiannya menyampaikan bahwa sebagai ODHA tidak boleh putus asa dan menyerah dalam menjalankan hidup. Ia juga menyampaikan bahwa ia pernah mendengar perkataan KH. AR. Fachrudin selaku Ketua PP Muhammadiyah terlama pada saat ia berkuliah dulu. “Ia berkata bahwa sebagai manusia yang pernah melakukan kesalahan fatal, maka kita tidak boleh tenggelam dan putus asa didalam penyesalan terhadap masa lalu melainkan kita harus selalu melihat ke depan karena kita masih memiliki banyak kesempatan untuk memperbaiki kesalahan tersebut dengan diiringi rasa semangat yang tinggi dan rasa berbaik sangka,” jelasnya.
Bupati dua periode ini juga berharap agar Dinas Perindag, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan yang selama ini telah banyak memberikan sosialisasi dan bantuan kepada ODHA untuk dapat mencari serta mengasah keahlian yang dimiliki oleh ODHA. “Tujuan dalam mencari keahlian mereka ialah agar tidak hanya mendapatkan bantuan dari pemerintah, tetapi mereka pun juga dapat memberikan bantuan kepada masyarakat,” tegasnya.
Ketua BAZNAS mengatakan bahwa ketika Sekertaris KPA mendatangi BAZNAS dengan tujuan membicarakan kegiatan ini mereka pun tidak ragu-ragu dalam menyetujuinya. “Kami tidak ragu-ragu dalam memberikan bantuan kepada ODHA, karena hal ini tidak salah dalam segi manapun dan tentunya tugas utama dari BAZNAS ialah untuk membantu kepada sesama manusia,” tegasnya.
Ia pun menambahkan bahwa HIV/AIDS adalah penyakit yang dikenal sebagai penyakit yang belum memiliki obat, akan tetapi sebenarnya tidak ada penyakit yang tidak memiliki obat. “Sesungguhnya obat tersebut terdapat dalam diri kita sendiri. Sering kali ketika seseorang tersebut divonis ia akan langsung hilang semangat dan putus asa. Oleh karena itulah kita tidak boleh putus asa dan harus percaya bahwa hari esok itu masih ada,” jelasnya.
Sekertaris KPA, Junaidi mengatakan bahwa Lombok Barat memiliki target untuk tidak ada HIV/AIDS pada tahun 2028 nanti. “Awalnya target ini diperkirakan akan tercapai pada tahun 2030, akan tetapi dari Dinas Kesehatan Lombok Barat dengan tegas mengatakan bahwa Lombok Barat akan dapat mencapainya dua tahun lebih cepat dari target awalnya,” terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa jumlah ODHA yang akan diberikan bantuan sembako pada hari ini ialah sekitar 60 orang.
(Diskominfotik/Hamzah/Angga/Dhea).