TENAGA KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT IKUTI WORKSHOP PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS

Gerung, Diskomimfotik, Salah satu persoalan di tengah pandemi adalah limbah medis infeksius COVID-19. Limbah infeksius ini merupakan limbah medis yang tergolong sampah bahan berbahaya dan beracun atau B3.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat jumlah limbah medis dari Pandemic COVID-19 ini meningkat 30%, sedangkan kapasitas pengolahan limbah B3 medis di beberapa daerah terutama di luar Jawa masih terbatas. 

Yayasan Plan Internasional Indonesia bekerjasama dengan Bappeda Lombok Barat menyelenggarakan Workshop penanganan limbah medis Infeksius Covid-19 bagi tenaga Kesehatan Kabupaten Lombok Barat  selama 2 hari di Aula Kantor Bupati Lombok Barat Selasa 16/03/21.

Workshop ini mengagendakan bagaimana penanganan limbah medis Dan limbah infeksius serta limbah APD untuk bisa diolah sesuai dengan prosedur kesehatan.

Workshop diikuti oleh peserta dari Dinas Kesehatan, perwakilan 12 Puskesmas dan Klinik dan hadir sebagai narasumber dan fasilitator adalah Fasilitator Nasional dari Jejaringf AMDL antara lain Catur Adi Nugroho, Yusrida Mustafa, Kabid Sosbud Dr. Mutmainnah, Project Manager WISE Sabarudin dan Ketua Fasilitator Agustini Rantung hadir Via zoom meeting.

Catur Adi Nugroho selaku Ketua Jejaring AMDL menjelaskan bahwa kegiatan workshop penanganan limbah medis ini dilakukan selama dua hari Dan diikuti oleh para tenaga kesehatan yang tujuannya adalah melatih pengelolaan limbah medis Dan APD serta bagaimana mengelompokkan, mengidentifikasi, serta Mengalokasikan Dan memfasilitasi pengelolaan sampah rumah tangga maupun sampah atau limbah medis.

Sedangkan Kabid Sosbud Dr. mutmainnah menjelaskan bahwa workshop ini memberikan pemahaman kepada tenaga kesehatan tentang bagaimana memilah limbah medis yang infeksius maupun non infeksius yang Ada disekitar tempat tinggal Dan yang Ada di pelayanan kesehatan seperti menentukan di mana Tempat Pembuangan Akhir yang tentunya bisa berkoordinasi dengan dinas kesehatan Dan dinas lingkungan hidup.

Sementara itu Project Manager WISE Sabaruddin memaparkan bahwa kegiatan workshop Dan Pelatihan ini adalah tindak lanjut dari beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan  yang sudah diatur dengan Adanya keputusan Mentri Kesehatan tentang penanganan limbah medis di Tempat pelayanan kesehatan Dan pengelolaan limbah infeksius maupun non infeksius. (Diskominfotik/YL/Fiyan)

YAYASAN PLAN INTERNASIONAL INDONESIA GELAR WORKSHOP TANGANI LIMBAH COVID-19

Gerung, Diskominfotik; Penanganan Copid 19 ini tidak saja di lakukan pada saat penanganan pasien positif saja tapi juga yang harus diperhatikan penyebaran virus ini bisa melalui limbah bekas perawatan copid 19 yang berbhaya bagi kesehatan dan jumlahnya tidak sedikit sehingga perlu menjadi atensi kita semua. Untuk itulah Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) menggelar workshop penanganan Limbah Infeksius yang merupakan bekas alat-alat Covid-19, di aula Kantor Bupati Lombok Barat Senin 15/3/21

Acara yang dihadiri Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid diikuti oleh peserta dari Kecamatan Gerung, Kediri dan Kuripan, 15 Desa, 10 Puskesmas dan 10 unsur Sekolah Dasar.

Ikut hadir dalam acara tersebut Asisten 1 H. Agus Gunawan, Direktur Rumah Sakit Patut Patuh Patju H. Arbain Ishak Pejabat Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat, Direktur Yayasan Plan Internasional Indonesia Wilayah NTB dan Direktur Eksekutif Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) Dini Widya Astuti secara online.

Dalam sambutannya Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan terkait dengan penanganan limbah infeksius Covid-19 ini yang diadakan oleh Yayasan Plan Internasional Indonesia sangat penting dari data Penambahan limbah medis B3 akibat Covid-19 ini meningkat sekitar 30% belum lagi pola penyebarannya.

“Workshop ini artinya sangat penting kita apresiasi Yayasan Plan Internasional Indonesia memilih Lombok Barat untuk mengadakan Workshop menurut informasi ada dua Kabupaten yang menjadi fokus kegiatannya yaitu Lombok Barat dan salah satu Kabupaten di NTT.” Ungkapnya.

Menurut Fauzan yang paling penting bukan sekedar jumlah tempat tetapi bagaimana pengetahuan terkait dengan penanganan Limbah infeksius akibat covid-19 ini bisa lebih tersebar ke seluruh elemen yang ada di Lombok Barat.

“Kita harapkan yang mendapat pelatihan dalam bentuk workshop itu juga menyebarkannya pada Masyarakat agar masyarakat juga memahami akan bahaya dari limbah copid 19 ini.” Harapnya. (Diskominfotik)

ANGGOTA DPRD KABUPATEN LOMBOK BARAT DI VAKSINASI COVID-19 BERSAMA OPD

Gerung, Diskominfotik – Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat bersama tim vaksinator Puskesmas Gerung melakukan vaksinasi untuk Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat bersama OPD di Aula Kantor DPRD Lobar, Selasa (10/3/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat drg. Hj. Ni Made Ambaryati di dampingi kasi imunisasi pada bidang P3KL Dikes Lobar H. Arif ikut serta mengawasi vaksinasi Covid-19 di auala kantor DPRD Kab. Lobar.

Dalam keterangannya, drg. Hj. Ni Made Ambaryati mengatakan, pemberian vaksinasi di hari ini kurang lebih sebanyak 100 orang terdiri dari anggota DPRD, Basarnas, Badan Pusat Statistik, Disprindag, dan Diskominfo.

Ia juga menyampaikan jadwal vaksinasi akan di lanjutkan pada hari senin berhubung bagi anggota DPRD yang berhalangan di hari ini dikarenakan keluar daerah dan lain-lain. Untuk vaksinasi dosis ke dua nantinya dijadwalkan pada tanggal 24 maret 2021.

Disela-sela proses vaksinasi, wakil ketua 1 DPRD Lobar Hj. Nurul Adha menyampaikan bahwa dari semua anggota DPRD yang telah mendaftar dan melaksanakan vaksinasi sebanyak 17 anggota dan tidak ada effek samping, aman,” ungkapnya.

Dikatakannya, vaksinasi yang dilakukan pemerintah ini adalah aman, halal dan insyaallah ini akan bisa menekan penyebaran covid-19 di kabupaten Lombok Barat.

Vaksin ini akan di programkan secara bertahap oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat dan kamu berharap masyarakat mau dan tidak ragu lagi untuk melaksanakan vaksinasi, karna ini adalah cara kita untuk bersama-sama menjaga kesehatan dan sama sama berjuang melawan Covid-19,” harap ketua Fraksi PKS DPRD Lobar. (Diskominfotik/Angge)

Vaksinasi bagi Pelaku Pariwisata Lombok Barat Bukti Kesiapan Pemerintah dalam Menyambut Wisatawan

Batulayar, Diskominfotik – Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, dr.Ahmad Taufiq Fathoni kembali melakukan vakinasi COVID-19 dibantu oleh petugas Puskesmas Meninting dan Gunungsari dalam penyutikan terhadap 150 anggota Asosiasi Pengguasa Perhotelan Kawasan Wisata Senggigi, bertempat di Aula Hotel Killa, Senggigi, Kecamatan Batulayar, Sabtu (6/3/2021). 

“Pada tahap pertama ini para pelaku wisata yang mendapatkan vaksin 110 orang. Total untuk pelayanan publik yang sudah dilakukan penyuntikan vaksin bejumlah 2.300 tenga kesehatan, 700 pelayanan publik, dan 50 lansia yang dimulai dari awal Maret lalu. Nantinya kita harapkan semua pelaku wisata bisa ikut berpartisifasi dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Ketua Senggigi Hotel Association yang berbasis di Kawasan Wisata Senggigi Ketut M. Jaya Kusuma mendapatkan imunisasi vaksin COVID-19.

Jaya menyampaikan, vaksin COVID-19 bagi ketua asosiasi pariwisata merupakan program dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Lobar.

Menurutnya, vaksin adalah salah satu cara menguatkan atau memulihkan kembali pariwisata di Lobar khususnya Kawasan Wisata Senggigi.

“Hari ini hari bersejarah bagi pelaku pariwisata Kawasan Wisata Senggigi, yakni dilakukannya vaksin COVID-19. Vaksin ini salah satu cara untuk mendapatkan kembali kepercayaan wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” katanya.

Vaksin COVID-19 bagi anggota asosiasi di Kawasan Wisata Senggigi ini akan terus dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan dan kesiapan bahwa Kawasan Wisata Senggigi sudah sangat siap menerima wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Hari ini (gelombang pertama) ketua asosiasi dan perhimpunan pariwisata sebagai contoh bagi pelaku pariwisata selanjutnya menyusul bagi pekerja pariwisata,” terangnya.

Salah satu General Manager Kawasan Wisata Senggigi, Weni Kristanti usai divaksin mengatakan, program vaksin COVID-19 bagi pelaku pariwisata merupakan program yang bagus untuk membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif Kawasan Wisata Senggigi.

Sebagai orang yang berhubungan langsung dengan wisatawan, program vaksin sangat dibutuhkan bagi pelaku pariwisata.

“Program ini “vaksin COVID-19” bagi asosiasi dan perhimpunan pariwisata yang diusulkan oleh Kawasan Wisata Senggigi ini sebagai suatu apresiasi pemerintah daerah Kawasan Wisata Senggigi terhadap pelaku pariwisata di Senggigi,” ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Lobar Saepul Ahkam menyampaikan pemberian vaksin ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan pelaku pariwisata Kawasan Wisata Senggigi untuk mendukung program pemerintah dalam menggairahkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Dengan adanya vaksinasi kepada para pelaku pariwisata ini adalah sebagai edukasi juga kepada masyarakat yang lain.

Vaksinasi para pelaku pariwisata juga menunjukan bahwa pariwisata Lobar sangat siap dalam menjalankan program-program pemerintah dalam menekan angka penyebaran virus COVID-19.

Ahkam berharap, Dikes Lobar bisa menambah kuota vaksin untuk para pelaku pariwisata.

“Jika Lobar nanti mendapatkan kuota sebanyak 10 ribu vaksin, maka kita berharap 10 sampai 15 persen dialokasikan kepada pelaku pariwisata di Lobar. Bagaimana pun kita harus menyiapkan sumber daya manusia kita yang sehat dan siap melawan COVID-19,” ucapnya. Diskominfotik/YL

Pembelajaran Tatap Muka SDN 1 Sandik Tetap Berlangsung dengan Protokol COVID-19 Ketat

Batulayar, Dikominfotik, KIM Batulayar  –  Pada masa pandemi COVID-19 ini begitu banyak hal yang menjadi kekurangan serta banyak yang terkena dampaknya, salah satunya yakni kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar secara langsung sempat terhenti yang di akibatkan oleh pademi COVID-19, mengakibatkan hampir seluruh dunia dari sekolah dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, tingkat pertama, menengah atas, dan perguruan tinggi menerapkan sietem pembelajaran sekolah online “daring”, telpepas dari itu semua banyak menimbulkan keluhan – keluhan yang baik dari siswa, guru, dan orang tua wali, hingga pada akhirnya beberapa sekolah di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Khususnya di Desa Sandik yang di juluki sebagai sekolah model  atau Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sandik mendapatkan izin rekomendasi  dari Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid dengan nomor :420/544/Pikbud /2020, tentang Izin Pembelajaran Tatap Muka, dan Pemberian izin ini menjawab surat nomor 005/2603.Dikdas/Dikbud/2020 tentang Permohonan Izin Belajar Tatap Muka. ujar kepala sekolah SDN 1 Sandik Linawati Wijaya saat dikonfirmasi di Sekolah yang di Pimpinnya, Sabtu (6/3/2021).

Linawati menjelaskan beberapa hal yang wajib disiapkan dalam kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolahnya tersebut yakni membuat jadwal secara bergilir atau sistem roling oleh kesepakatan kepala sekolah dan guru-guru, melakukan pengecekan suhu tubuh  dan mewajibkan menggunakan masker kepada siswa – siswi saat memasuki area sekolah , menyemprotkan handsanitaizer, lalu menyiapkan tempat cuci tangan di depan kelas masing-masing.

Beberapa bulan berlalu kembali keluar surat edaran baru dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lobar pada bulan Februari lalu tentang sekolah tatap muka hanya boleh di laksanakan oleh siswa – siswi kelas enam, sembilan, dan 12 itupun menjadi pertimbangan kembali oleh kepala sekolah dan guru-guru setempat dalam mentaati aturan yang ada di dalam surat edaran tersebut. 

Ini menimbilkan pertanayaan bagi guru dengan siswa – siswi kelas 1-5, maka di buatkan pos-pos belajar bagi Siswa – siswi kelas 1-5 dengan membagi beberapa kompok guna dapat belajar di rumah yang tediri dari 5-6 siswa di lokasi pembelajaran juga tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

Berbeda dengan pendapat dari beberapa guru pengajar,salah satunya Sridani Guru Kelas enam, “pada masa pendemi ini ada hal yang menjadi kendala kami sebagai pengajar yakni penyampaian materi, dimana materi yang di sampaikan harus sesingkat mungkin karena waktu yang diberikan hanya maksimal tiga jam saja, walapun demikian kami sebagai guru pengajar takakan pernah lelah untuk membimbing siswa –siswi,”Ujarnya. 

Untuk lebih efektifnya pembelajaran dan menjamin keamanan, keselamatan  Para pengajar setiap pergantian sesi dan selesai pembelajaran kami bersama-sama untuk mensterilkan ruangan dengan menyemprotkan desinfektan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan COVID-19 dengan melaksanakan mencuci tangan sebelum masukkelas, mewajibkan siswa-siswi dan guru untuk tetap menggunakan masker, dan menjaga jarak di dalam kelas . KIM Batulayar/Haerul/YL

Pejabat Eseon II, III, dan IV Kabupaten Lobar Mulai di Vaksinasi

Gerung, Diskominfotik – Ratusan orang dari pejabat pemerintah Eselon II, III, dan IV menjalani vaksinasi Covid-19 di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar), Gerung, Jum’at (5/3/2021).

Mulai dari Camat, Kadis, dan Asisten Pemerintahan Kabupaten Lobar pun ikut menjalani penyuntikan. para pejabat eselon dua, sejumlah Kepala Dinas, Camat, Lurah, ikut menjalani serangkaian tes sebelum disuntik vaksin Covid-19.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan, Kabupaten Lobar, dr. Ahmad Taufiq Fathoni mengatakan kita menargetkan untuk harin ini maksimal 250 orang yang ikut berpartisifasi dalam program tersebut.

“Tensi di atas 150 itu masih bisa dilakukan penyuntikan. Dua orang lagi ada gula darah. Yang pasti tensi itu merupakan screening awal,” ujar Fathoni.

dr. Fathoni meminta masyarakat termasuk para pejabat untuk mendukung program vaksinasi Covid-19. Tujuannya, agar upaya penuntasan pandemi bisa dilakukan secepatnya.

“Nantinya ini akan dilakukan selama du tahap yakni Jum’at Tanggal 5 Maret 2021 dan Senin 8 Maret 2021, untuk itu kami harapkan kepada semua pegawai pemerintahan Lobar untuk berpartisifasi dalam kegiatan ini selain membentengi diri, keluarga,dan orang disekliling kita,” kata dia.

Di tempat yang sama, Bendahara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lobar H. Winengan berpesan, “Kita tidak rugi untuk melakukan vaksin ini,karena ini semua geratis, aman dan tentunya halal,” ujarnya.

H. Subardi kepala bagian organisasi senada dengan H. Winengan, mari kita suksesakan vaksinasi iniuntuk menjaga diri kita dan keluarga yang utama, dan perlu di ketahui kami baru selsai di vaksin dan tidak ada efek yang seperti di beritakan oleh beberapa media yang tidak benar mengenai vaksin ini.

“Ayo kita sama-sama mensuksekan vakinasi Covid-19 ini untuk mewujudkan Lobar yang aman dan sehat,” katanya. Diskominfotik/Ria/Dhio/Fiyam/Juan/Fery/YL

POLRES LOMBOK BARAT GELAR VAKSINASI BAGI ANGGOTA, TOKOH LINTAS AGAMA DAN AWAK MEDIA.

Lembar, Diskominfotik; Anggota Kepolisian Resort Lombok Barat bersama Tokoh Agama dan Awak Media divaksinasi Covid-19 yang digelar oleh Kepolisian Resort Lombok Barat Selasa 2/3/21.

Vaksinasi ini merupakan tindak lanjut program Vaksinasi yang dijadwalkan dilaksanakan di Polres Lombok Barat, yang ditargetkan tuntas dilaksanakan selama dua hari.

Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S. Wibowo, SIK mengatakan Polres Lombok Barat melaksanakan kegiatan vaksinasi yang diarahkan kepada Personel Polres Lombok Barat dan Tokoh Lintas Agama.

“kita hari ini laksanakan vaksinasi terhadap 400 anggota polri dan 40 tokoh lintas agama di kabupaten Lombok barat, dan awak media yang meliput acara ini” ungkapnya.

Dijelaskan bahwa ini merupakan tahap pertama, kemudian nanti tahap berikutnya akan dilanjutkan kepada tokoh-tokoh agama yang lain.

“Pada kesempatan ini juga kami sampaikan, kegiatan vaksinasi ini Alhamdulillah berjalan dengan lancar di bawah kendali ibu Kadis Kesehatan Kab. Lombok Barat,” katanya.

Dinas Kesehatan Lombok Barat mengerahkan Tenaga Kesehatan dari Dinas Kesehatan, Puskesmas Jembatan Kembar, Puskesmas Kediri, dan Puskesmas Eyat mayang Lembar.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan vaksinasi, yang diikuti oleh para tokoh lintas agama Kabupaten Lombok Barat ini, akan lebih menambah keyakinan masyarakat bahwa vaksinasi yang aman,” ujarnya.

Kapolres berkeyakinan bahwa vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, bisa menekan angka penyebaran covid-19 di kabupaten Lombok Barat .

Kegiatan vaksinasi di Polres Lombok Barat  ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu hari ini dan besok, sedangkan untuk personel semuanya memenuhi syarat vaksinasi.

Tokoh Agama yang ikut dalam Vaksinasi yang gelar Polres Lombok Barat ini antara lain TGH. Muhlis Ibrahim Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri, I Gusti Mangku Ganesa, selaku Tokoh Agama Hindu, Prajaniti Lobar I Made Diarta, dari umat Kristriani Pendeta Suardi dan Majelis Agama Buddha Kabupaten Lombok Barat, Darma Yusuf.

Mendapat tanggapan positif dari para Tokoh Lintas Agama ini, Kepala Dinas Kesehatan Lobar drg. Hj. Ni Made Ambarwati, MM menjelaskan bahwa untuk selanjutnya menunggu vaksinasi berikutnya.

“Karena vaksin kami terbatas, kali ini, vaksin cukup diberikan kepada para aparat keamanan, Tokoh Lintas Agama dan Awak media yang bertugas di Lombok Barat sedangkan hari Kamis dan Jumat kepada pejabat Eselon II dan III di pemda kabupaten Lombok Barat, sejumlah 500,” pungkasnya. (Diskominfotik/Opick Dikes Lobar/Tim Media/YL)

TIGA PILAR KABUPATEN LOBAR MATANGKAN LOMBA KAMPUNG SEHAT JILID II DAN PPKM MIKRO,

Membahas Pelaksanaan PPKM Mikro dan Lomba Kampung Sehat Jilid II, Tiga Pilar Kabupaten Lombok (Bupati, Dandim dan Kapolres Lobar) Barat bersama unsur terkait lainnya melakukan pertemuan dan secara vistual dengan tiga Pilar ditingkat Kelurahan/Desa  di Aula Kantor Bupati Lombok Barat Senin  1/03/21.

Sekretaris Daerah  Lombok Barat, Dr. H. Baehaqi, S.Si., M.Pd, M.M mengatakan,  PPKM (Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat) dan Program Kampung sehat Kapolda NTB,  memaksimalkan upaya mencegah penyebaran covid-19 di Lombok Barat.

“Sehingga warga masyarakat merasa aman dan nyaman, dimana saat ini Masyarakat Lombok barat juga sedang menghadapi Cuaca yang Extream,” ungkapnya.

Baehaqi juga menegaskan bahwa, melalui Lomba Kampung Sehat Jilid II, diharapkan masyarakat  tetap mematuhi  protokol Kesehatan, “Warga Masyarakat Sehat dan Ekonomi menjadi produktif.”  Ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S. Wibowo, S.I.K. mengatakan, Lomba Kampung Sehat kali ini merupakan terobosan Kapolda NTB untuk lebih memperkuat dalam mencegah penyebaran covid-19.

“Lomba Kampung Sehat Jilid II kali ini, memberikan motivasi lebih untuk Masyarakat, memberikan kesejahteraan bagi warga masyarakat,  agar tetap lebih bersemangat lagi,” ungkapnya.

Kapolres berharap kepada seluruh OPD terkait, untuk lebih bersemangat lagi dalam melakukan pendampingan, sehingga pelaksanaan Program Pemerintah dalam mencegah penyebaran covid-19, mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.

“Dalam Lomba kampung Sehat Jilid II ini, agar diaplikasikan dengan baik di masing-masing wilayah Desa atau Kecamatan, termasuk kegiatan vaksinasi dan 3 T (testing, tracing dan treatment),” ucapnya.

Kapolres menjelaskan bahwa, testing, tracing dan treatment, merupakan bagian dari kegiatan lomba kampung sehat, sehingga disetiap Desa wajib untuk membuat tempat isolasi mandiri.

“Dari perkembangan terakhir, hanya ada 3 Desa yang masuk Zona hijau,  sedangkan yang lainnya, hampir semua warganya terpapar  Covid-19. Sehingga dalam pelaksanaan Lomba Kampung Sehat Jilid II ini, bagaimana caranya semua Desa di lombok Barat, mampu berada di Zona Hijau,” bebernya.

Sedangkan, Tim Penilai Lomba Joko Jumadi S.H.,M.H yang juga hadir dalam acara tersebut  menjelaskan bahwa, Program Lomba Kampung Sehat sebelumnya, dapat meminimalisir Penyebaran Covid-19, sehingga dilanjutklan dengan Lomba kampung Sehat Jilid II.

“Dimana terkait vaksinasi, kemudian Program PPKM, sesuai dengan Indikator Pemilaian dimulai dari Nominator Awal, Penilaian Tahap I, Penilaian Tahap II, dan Juara Kampung Sehat,” jelasnya.

Indikator penilaian terdiri Kesehatan Angka Covid-19, Sosial Ekonomi/Ketahanan Ekonomi, dan Indikator Keamanan.

“Timeline Kampung Sehat Menurut Tatanan Baru 2 Tahun 2021 ini, yang harus dilakukan adalah bagaimana penerapan program PPKM di Masyarakat, berjalan dengan baik dan lancar,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat drg. Ni Made Ambarwati, M. Kes mengungkapkan  bahwa,  cluster paling tinggi  Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat saat ini, adalah Rumah Tangga dan Perkantoran.

“Kondisi tersebut menunjukkan bahwa penularan Covid-19 bisa terjadi dimana saja dan analisis kematian Covid-19 yang sampai saat masih cukup tinggi,” pungkasnya. (Diskominfotik/YL/Fiayan)

RATUSAN PERSONIL SATPOL PP LOBAR DISUNTIK VAKSIN COVID-19

Gerung, Diskominfotik-Ratusan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lombok Barat menjalani program vaksinasi Covid-19 Sinovac tahap ll dosis pertama.

Pelaksanaan vaksinasi kepada ratusan personil Satpol PP ini difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat yang digelar di Aula kantor Satpol PP Lobar, Senin (1/3/2021)

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Barat dr. H. Ahmad Taufiq Fathoni mengatakan, dalam vaksinasi tahap ll diperuntukkan kepada petugas pelayanan publik di Kabupaten Lombok Barat, ketersediaan vaksin sinovac berjumlah 4.900 dengan sasaran 2.900 orang, dan sasaran yang dimaksud yaitu pelayan publik seperti Satpol PP, TNI/Polri, ASN, OPD, dan Tokoh Agama sesuai dengan porsi,”terangnya.

“Memang menjadi perhatian kami yaitu pelayan publik yang harus 100 % divaksin”,ungkapnya.

Pelayanan publik yang pertama menerima vaksin pada tahap ll ini Satpol PP Lobar, namun karena persediaan vaksin masih kurang  Satpol PP belum bisa divaksin 100% sehingga untuk Satpol PP di alokasikan sekitar 60 % untuk saat ini.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Lombok Barat Bq. Yeni Ekawati menjelaskan, vaksinasi mulai dilaksanakan pada pukul 08.00 sesuai ketersediaan Vaksin Covid-19 Sinovac Satpol PP  baru mendapat jatah 100 vaksin, yang  tekhnisnya diatur oleh Dinas Kesehatan.

Menurut Yeni, pelaksanaan vaksinasi bagi anggota-anggotanya ini dipandang perlu dan harus, karena mereka termasuk orang-orang yang berada di garda terdepan sebagai petugas pelayanan publik dalam upaya pencegahan, pengawasan, pengendalian serta penegakan hukum protokol kesehatan di tengah masyarakat.

“Kami sering bertugas di lapangan bertemu dengan unsur masyarakat dan langsung berinteraksi masyarakat yang belum mentaati protokol kesehatan saat operasi yustusi pemakaian masker.” Ungkapnya.

Ia juga menghimbau, selama program vaksinasi belum tuntas di semua masyarakat, yang paling utama adalah masyarakat wajib menjalankan seluruh aktivitasnya  dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. tegasnya. (Diskominfotik/Angge).

TENAGA KESAHATAN DI KABUPATEN LOMBOK BARAT SUDAH 100% DIVAKSIN

Batulayar, Diskominfotik –  Bupati Kabupaten Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) drg. Ni Made Ambaryati menggelar rapat koordinasi bersama seluruh Kepala Puskesmas se-Lobar terkait penanganan COVID-19 di Wilayah Lobar.

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Lobar Arief Suryawirawan, dan Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular dr. Ahmad Taufiq Fatoni di Aula B Kantor Dikes, Gerung, Lobar, Rabu (24/2/2021).

Rapat yang dipimpin Bupati ini memfokuskan penanganan kasus COVID-19 dan pelaksanaan vaksin harus tetap berjalan dengan tidak mengindahkan kasus DBD dikarenakan musim hujan yang tidak menentu.

‘’Saat ini masyarakat pada umumnya, bahkan kita semua sedang berada di titik jenuh akibat pandemi yang tak berkesudahan, banyak masyarakat juga sudah mulai mengabaikan protokol kesehatan dan menganggap COVID-19 sebagai hal biasa,’’ tutur Bupati.

Dalam mengantisipasi lonjakan tersebut, Bupati menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bekerja sama melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 ini di tengah masyarakat. Salah satunya dengan mengedukasi kembali masyarakat agar lebih disiplin dalam menaati protokol kesehatan dan saat ini sudah beradaftasi yang dulunya 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan Dengan Sabun) menjadi 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, Membatasi Mobilitas dan Interaksi).

Dalam kesempatan tersebut, dr. Ahmad Taufik Fatoni, Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular, menjelaskan bahwa penanganan Covid akan menggunakan  Rafid Antigen, dan mengenai mengapa Lobar belum bisa ke zona kuning atau hijau ini dikarenakan adanya kendala pada sistem pelaporan auto record data serta para pasien positif Covid tidak hanya dirawat di rumah sakit yang ada di Lobar, melainkan berada di rumah sakit lain atau rumah sakit di luar Lombok Barat yakni Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit Universitas Mataram, Rumah Sakit Kota Mataram, dan Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat, ini yang menyebabkan tidak maksimalnya pendataan pasien yang terkonfirmasi positif.

Terkait untuk vaksinasi tahap kedua untuk pelayanan publik akan dilakukan persiapan vaksinasi yang akan segera dilakukan, mengingat jumlah pendaftar mencapai 10.000 jiwa, akan tetapi jatah Lobar hanya 2.971. Nantinya jumlah ini akan dibagi  dan dipersentasikan sekian persen sesuai dengan kebutuhan. Untuk diketahui juga tenaga kesehatan yang ada di Lobar 100% sudah divaksin.

‘’Ini salah satu upaya Pemerintah Daerah Lobar untuk menyadarkan kembali masyarakat dan meningkatkan kembali kepedulian masyarakat terhadap kedisiplinan protokol kesehatan.  Kita juga perlu memberitahukan kembali bahwa COVID-19 bukanlah aib. Oleh karena itu satuan gugus tugas akan terus melakukan tracking dan melaksanakan Instruksi Mendagri ataupun Kapolri dalam menekan angka penambahan kasus COVID-19 di kabupaten kita,’’ tandasnya. (Diskominfotik/Fiyan/YL)

1 8 9 10 11 12 29