Bupati Minta PGRI Wujudkan Wawasan Keunggulan

GIRI MENANG – Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony meminta pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mampu mewujudkan wawasan keunggulan. Pasalnya, suka tidak suka, saat ini manusia berada pada era kompetisi, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kapasitas diri agar tidak mengalami kesulitan karena kemajuan teknologi informasi, guru harus mampu kreatif dan inovatif. “Jadilah guru yang kereatif dan inovatif. Jangan jadi guru yang konservatif,” katanya ketika menerima kunjungan para pengurus PGRI Lobar, di pendopo bupati, Sabtu, (31/5).
Kenapa guru jangan konservatif, sambung bupati, karena kadang-kandang guru tidak berani membuat terobosan. Ia akan memberikan penghargaan kepada guru yang berani melakukan reformasi di bidang pen¬didikan sehingga daerah kita menjadi contoh nasional.
Menurut Ketua DPD Golkar NTB ini PGRI harus me¬miliki tujuan yang jelas. Sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), serta program organisasi harus in line dengan program pemerintah pusat maupun daerah.
‘’Masyarakat yang unggul saja yang mampu bersaing. Tidak ada masyarakat yang maju tanpa pendidikan,” ujarnya.
Dikatakan, sektor pendidikan memegang peranan strategis dalam membangun watak bangsa dan daerah. Sebagai masyarakat harus memi¬liki jati diri. Dalam jati diri itu lah kemandiriannya. Hanya masyarakat yang memiliki jati diri yang menjadi masyarakat bermartabat.
Untuk meraih kemajuan tersebut, sektor pendi¬dikan yang paling utama. Tidak ada masyarakat yang beradab tanpa pendidikan. “Itu sebabnya saya membangun perpustakaan dengan sistem digital. PGRI harus mampu mendorong itu. Jan¬gan PGRI terlena dengan urusan organisasi tetapi harus memikirkan hal yang subtantif,” katanya.
Masyarakat yang ingin dibangun Pemkab Lobar, kata Zaini, adalah masyarkat yang ungul, mandiri, sejahtera dan bermartabat. Tidak ada masyarakat yang unggul itu bodoh. Artinya unggul dalam prestasi di seluruh bidang.
Untuk mencapai prestasi itu, sambungnya, PGRI harus menyentuh subtansi pendidikan, yakni mendidik, mengajar dan bagaimana guru berprestasi di bidang pendidikan. PGRI juga harus mampu mendorong pembangunan sekolah secara menyeluruh. Baik itu aspek penguasaan guru terhadap kurikulum, metodologi, sistem evaluasi dan penguasaan guru terhadap pengembangan manajemen sekolah.
” Saya minta agar kegiatan KKG, MGMP, MKKS dimanfaatkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan karena kegiatan itu sistemik, sistimatik dan terstruktur pintanya.
Bupati juga minta PGRI melakukari revitalisasi di bidang pendidikan terutama sistem SKS. Organisasi ini juga harus memiliki data base guru sehingga mampu memetakan tingkat kemampuan guru. “PGRI harus berpikir maju ke depan,”tandasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Lobar Saleh Sayuti,mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada bupati yang telah meluangkan waktu.Sejak dilantik beberapa bulan yang lalu rencana silaturahim dengan bupati selalu tertunda. “Pada Juni mendatang kami akan menggelar konferensi cabang dan melakukan konsolidasi tingkat cabang sampai ranting,” pungkasnya.

Sumber: Lombok Post, Senin 2 Juni 2014

DWP Lobar Sosialisasi AD/ART Organisasi

GIRI MENANG-Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lombok Barat (Lobar) rutin melaksanakan kegiatan silaturahmi antar anggota, baik di tingkat kabupaten sampai tingkat kecamatan. Tujuannya selain meningkatkan silaturahmi juga dapat mendukung semua program pemerintah daerah. Termasuk mensosialisasikan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Penjelasan mengenai isi dari AD/ART DWP disampaikan langsung Ketua DWP Lobar Hj Baiq. Ini disampaikan pada acara silaturrahmi DWP SKPD lingkup Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang di selenggarakan di gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah, Jumat (30/5) lalu.
Hadir di acara ini Penasehat DWP Lobar Hj Khaeratun Fauzan Khalid, kepala SKPD terkait serta para anggota DWP.
“AD/ART ini tidak mungkin dibaca oleh semua anggota jadi kita ambilkan yang poinnya saja,” kata Alwani.
Terkait dengan hal itu, apa yang dilaksanakan oleh DWP ini adalah dalam rangka membantu program Pemerinah Kabupaten Lobar. Karena DWP dan semua SKPD bisa bersinergi untuk kemajuan Lobar kedepannya.
Selain itu, istri sekda ini juga mengapresiasi hasil kerajinan olahan dari para anggota DWP Lobar. “Dari sampah yang tadinya tidak memiliki nilai disulap menjadi satu kreasi yang indah seperti hiasan bunga yang memiliki nilai ekonomis karena ini merupakan tujuan dari DWP sesuai dengan visi misi yaitu untuk memajukan anggotanya supaya menjadi lebih sejahtera,” tandasnya.
Diharapkan kegiatan ini bisa terus berjalan supaya tidak berhenti sampai disini. Silaturahmi ke para anggota juga akan dievaluasi pada saat Hari Ulang Tahun (HUT) DWP. Bentuk evaluasinya khusus untuk anggota DWP yang notabene istri PNS yakni harus tahu apa tujuan dari DWP, hak mereka sebagai anggota dan apakah mereka harus loyal pada organisasi. Tujuan dilakukan ini adalah untuk membangun wanita-wanita Lobar agar bisa bersaing dengan masyarakat di luar.

Sumber: Lombok Post, Senin 2 Juni 2014

Bank Dunia dan FAO Belajar m-KRPL

GIRI MENANG – Sebanyak 15 orang staf Bank Dunia dan FAO (Food and Agriculture Organization) mengunjungi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kemarin. Mereka belajar model-Kawasan Rumah Pangan Lestari (m-KRPL) di Dusun Dasan Belo, Desa Jembatan Kembar Timur, Kecamatan Lembar.
Para staf lembaga dunia dan berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut diterima oleh Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Karyawanita, Siti Hartini dan anggotanya yang menjalankan program m-KRPL tersebut. Hadir juga Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB Dwi Praptomo S, selaku instansi yang menjadi pembina.
Salah satu staf Bank Dunia, untuk perwakilan Indonesia, Ina Pranoto, mengatakan, kunjungan ini dalam rangka mempelajari aktivitas para kaum perempuan yang tergabung dalam KWT Kary-awanita. “Yang datang ini ada yang berasal dari Amerika Serikat, Laos, Manila, Roma, dan Kamboja. Mereka semua ingin belajar pada ibu-ibu,” katanya Dikatakan, konsep pemanfaatan pekarangan yang lebih banyak mengedepankan rasa kebersamaan antarkaum perempuan menjadi catatan penting. Motivasi dan kreatifitas para kaum perempuan yang ter¬gabung dalam KWT Karyawanita, ini akan menjadi satu rekomendasi penting. Bahkan kemungkinan akan dicontoh dalam pelaksanaan proyek pengembangan ekonomi masyarakat di negara berkembang.
Ina sapaan akrab perempuan yang fasih berbahasa Inggris, ini mengaku, rekan- rekannya cukup tertarik dengan hasil karya KWT Karyawanita. Baik dalam hal pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayuran, memelihara ikan dan beternak ayam. Semua itu dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi akan keluarga sekaligus menciptakan peluang usaha.
Upaya menciptakan produk olahan bernilai ekonomi dari bahan baku yang dihasilkan dari pemanfaatan pekarangan juga cukup menjadi perhatian bagi pihaknya. Misalnya, olahan stik talas, stik rasa kangkung, puddjing dari labu air dan manisan tomat yang sudah dikemas rapi. “Kami tahu ada program seperti ini dari BPTP NTB. Kami senang melihatnya dan mudahan bisa dikembangkan di negara lainnya,” tutur Ina bersemangat.
Selain kelompoknya, sambung Ina, ada juga kelompok staf Bank Dunia dan FAO lainnya yang mengunjungi Pulau Lombok. Mereka ada yang ke kabupaten lain den¬gan tujuan yang sama, yakni mempelajari berbagai aktivitas ekonomi produktif yang dikembangkan masyarakat pedesaan.
Hasil dari kunjungan itu nantinya akan dipaparkan dalam pertemuan agar semua bisa mengetahui berbagai informasi yang bisa dijadikan rekomendasi. “Kami berada di Pulau Lombok selama beberapa hari ini. Sengaja kami pilih Lombok karena sudah cukup terkenal dengan wisatanya. Terutama Senggigi. Jadi kami disini belajar sambil berwisata,” tandasnya.

Sumber: Lombok Post, Kamis 22 Mei 2014

Pemuda Merembu Dilatih Membuat Pakan Ternak Sapi

GIRI MENANG – Kesempatan kerja saat ini demikian terbatas dan tidak berbanding linier dengan lulusan pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Karena itu semua pihak harus berpikir untuk menunjukkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.
Angka pengangguran yang tinggi menjadi masalah atau beban pembangunan nasional yang harus dihadapi. Akan tetapi apabila dapat diberdayakan secara efektif dan produktif tentu saja akan menjadi sebuah peluang pasar yang merupakan bagian dari pembangunan nasional.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Lombok Barat (Lobar) H. Fathurrahim, ketika membuka pembekalan bagi peserta terapan teknologi tepat guna (TTG) pembuatan pakan ternak sapi program penempatan dan perluasan kesempatan kerja di Bengkel, Kecamatan Labuapi, kemarin.
“Kami berupaya terus menekan angka pengangguran. Salah satunya melalui pembekalan ini,” katanya.
Menurut dia, memberdayakan angkatan muda untuk menjadi tenaga kerja mandiri tentu harus terus dilakukan. Para angkatan muda harus terus diberikan pembinaan agar memiliki jiwa wirausaha dan kepribadian kuat. Mampu mencari dan memanfaatkan peluang usaha, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Fahurrahim, dibutuhkan program yang tepat dan bisa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Program tersebut diantaranya, penempatan dan perluasan kerja dengan memberdayakan masyarakat melaui TTG pembuatan pakan ternak sapi. Program ini bertujuan agar bisa diterapkan di tengah-tengah masyarakat agar dapat mendorong dan menumbuh kembangkan semangat masyarakat.
“Khususnya kaum pengangguran agar mampu dan mau berekspresi dan mengembangkan usaha secara mandiri untuk dapat menciptakan kesempatan kerja melalui kegiatan ekonomi produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Harapannya, sambung mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar, ini dengan program ini angka pengangguran dapat berkurang signifikan. Sehingga angkatan kerja dapat terakomodir pada dunia usaha.
Panitia penyelenggara kegiatan, Baiq Suhaini, menambahkan, tujuan pembekalan dan pelatihan ini adalah guna memberikan keterampilan teknis produksi dengan memanfaatkan teknologi sederhana. Sehingga dapat diterapkan dalam mengolah potensi alam setempat. Upaya ini juga dalam rangka menciptakan dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat. “Sasaran pelaksanaan, sebanyak 20 orang peserta dari desa Merembu dan berlangsung selama tiga hari,” pungkasnya.

Sumber: Lombok Post, Kamis 22 Mei 2014

SKPD Harus Mampu Implementasikan Visi-Misi

GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony, mengingatkan seluruh jajarannya agar visi dan misi Lobar tidak hanya sebatas ucapan tanpa makna dan realisasi saja. Tapi mampu diimplementasikan dalam setiap tindakan.

Hal itu ditegaskannya ketika menghadiri acara ekspose Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2019, kemarin. Kegiatan itu wajib dilakukan sesuai den­gan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2014. “ Jangan visi-misi ini hanya sebuah rangkaian kata dan kalimat,” kata bupati di hadapan para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Sebagaimana diketahui, kata dia, visi-misi pada periode lima tahun pertama (2009-2014), adalah Lobar Bangkit yang maju, mandiri dan bermartabat dilandasi nilai-nilai Patut Patuh Patju. Namun, setelah dilantik menjadi bupati untuk kedua kali bersama Fauzan Khalid, sebagai wakil bupati, visi dan misi tersebut mengalami improvisasi menjadi Lobar Bangkit yang unggul, mandiri, sejahtera dan bermartabat dilandasi nilai-nilai Patut Patuh Patju.

Untuk itulah, bupati mengingatkan agar untaian kata tersebut tidak hanya menjadi rangkaian kata pemanis bibir saja. Tapi ada aksi nyata selanjutnya. Bahkan menurutnya, visi misi menjadi tolok ukur untuk meraih yang dicita-citakan.

‘’Kita perlu menetapkan arah yang dituju selanjutnya. Periode 2009-2014 sudah dilalui, apa yang sudah dicapai periode pertama menjadi langkah awal untuk periode 2014- 2019,” ujarnya.

Selanjutnya, kata bupati yang biasa disapa Zaini, sebagai awal kepemimpinannya bersama Fauzan Khalid, maka diperlukan satu revitalisasi dan improvisasi visi-misi berikut sasaran dan strategi pencapainnya. Banyak hal yang berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Untuk itu perlu menyusun RPJMD sesuai dengan perubahan dan kebutuhan periodesasi 2014-2019. Selain itu, semua rencana pembangunan harus bisa diukur dan tidak kebanyakan hayalan.

“’Jangan berpikir kita akan bangun terlalu banyak karena akan menjadi janji dan beban politik seorang kepala daerah kepada masyarakat,” ujarnya.

Oleh sebab itu, sambung Zaini, pembangunan selanjutnya harus disesuaikan dengan kenyataan dan kebutuhan lima tahun ke depan. Pengalaman lima tahun sebelumnya hendaknya menjadi pengalaman empiris dan posteriori untuk lima tahun selanjutnya yang lebih baik.

Sepanjang perjalanan lima tahun yang lalu, semua tentu sudah tahu kondisi waktu, sumber daya manusia dan constraint-constraint yang lain. Misalnya masalah interkoneksi dan interdependensi antar satu persoalan dengan persoalan lainnya. Kemudian antar satu bagian dengan bagian lainnya yang sering ada keterkaitan dan saling ketergantungan. Jika tidak demikian maka kegagalan yang akan diraih. Bukan keberhasilan.

Untuk itu, kualitas dan kebermanfaatan, kata bupati, hen­daknya diperhatikan dan tidak hanya kuantitas fisik semata. “Kita bisa saja mendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil output-nya. Misalnya, karena jalan ditarget 170 kilometer (km) menjadi 198 km. Tetapi juga harus memperhatikan outcome-nya yaitu bermanfaat tidaknya jalan itu,” ujar bupati.

Sumber: Lombok Post, Rabu 14 Mei 2014

Proyek Pemasangan Listrik Gratis di Lombok Barat Bantuan APBN dan APBD Prov.NTB

Laporkan Jika Ada Kecurangan

GIRI MENANG-Proyek pemasangan listrik gratis di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) rentan terjadi permainan. Pasalnya, program tersebut harus melalui proses verifikasi rumah tangga sasaran (RTS) yang dilakukan aparat desa.

“Usulan RTS langsung dari desa. Kami hanya melanjutkan tapi tidak terlibat dalam proses verifikasi ulang di lapangan,” kata Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Lobar Dayat, di Giri Menang, kemarin.

Disebutkan, kuota program pemasangan listrik gratis untuk Kabupaten Lobar pada 2014 sebanyak 740 RTS. Dari total penerima bantuan tersebut, sebanyak 469 RTS ditangani oleh dana dari APBN yang disalurkan melalui PLN. Sisanya sebanyak 271 dari dana APBD Pemprov NTB melalui Distamben NTB.

RTS penerima bantuan diusulkan oleh aparat desa. Data tersebut kemudian diverifikasi ulang di tingkat lapangan. Baik oleh PLN maupun tim dari Distamben NTB. Sedangkan Pemkab Lobar hanya menerima laporan hasil verifikasi. “Jika ada yang ditolak akan terdata di hasil laporan verifikasi yang diserahkan ke kami,” ujar Dayat didampingi Kabid Energi I Gusti Ayu Swasti Astuti.

Dikatakan, keputusan final mengenai RTS yang resmi mendapat bantuan pemasangan lis­trik gratis belum diputuskan hingga menunggu proses verifikasi berakhir. Namun, jika ada yang dicoret dari daftar yang sudah diserahkan pihak desa maka akan ada pengganti agar kuota yang sudah ditetapkan terpenuhi.

Menurutnya, kemungkinan adanya per­mainan di tingkat lapangan bisa saja terjadi. Oleh sebab itu, pihaknya sangat mengharapkan peran serta masyarakat. Termasuk media untuk melaporkan jika ada indikasi kecuran­gan. “Kami siap menerima laporan jika memang ada yang melakukan permainan,” tandasnya.

Sumber: Lombok Post, Rabu 14 Mei 2014

Lobar Jadi Percontohan SMA Terbuka

Dikhususkan Bagi Siswa Kurang Mampu

GIRI MENANG-Kabupaten Lom­bok Barat (Lobar) siap menjadi daerah percontohan untuk dibukanya SMA Terbuka. SMA Terbuka ini nantinya dikhususkan bagi siswa yang jauh dari akses sekolah reguler, terutama yang tinggal di beberapa pulau kecil (gili).

“Ada 23 pulau luar yang sebagian ada siswa di daerah itu. Nanti mereka bisa masuk SMA Terbuka,” kata Bupati Lo­bar Dr Zaini Arony saat teleconference dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Sabtu (10/5) di SMAN 1 Narmada.

Dijelaskan, proses belajar mengajar yang dilaksanakan di SMA Terbuka dengan SMA reguler berbeda. Di SMA terbuka menerapkan system jarak jauh, seperti pada Universitas Terbuka (UT). Para siswa belajar secara online lantaran jarak tempat ting­gal dengan sekolah terdekat cukup jauh.

Dikatakan, Pemda Lobar telah menunjuk enam sekolah yang menjadi rintisan sekolah induk, yakni SMAN 1 Narmada. Ke depan akan dikembangkan juga di beberapa wilayah yang jauh akses ke sekolah. “Mudah-mudahan SMA Terbuka bisa menampung 200 siswa di masing- masing sekolah,” beber doktor bidang pendidikan ini.

Disampaikan bupati, Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA di Lobar mencapi 63 persen. Artinya sekitar 27 persen siswa tidak melanjutkan SMA. Dengan demikian, adanya SMA Terbuka ini di­harapkan bisa menampung mereka.

Besarnya biaya pendidikan di tingkat SMA menjadi salah satu pemicu banyaknya

siswa yang tidak melanjutkan. Lebih-lebih kebijakan Kemendikbud mengeluarkan dana BOS SMA untuk menurunkan SPP di tingkat SMA belum terlihat di NTB. “Insya Allah kami akan memberikan layanan pendidikaan khusus bagi siswa yang terkendala ekonomi, sosial, geografls,” katanya.

Dalam teleconference yag berlangsung sekitar 5 menit itu, terungkap jika siswa SMA Terbuka disiapkan dana Rp 1.250.000/ tahun. Mereka juga akan diberikan pinjaman perangkat teknologi berupa tablet untuk menunjang proses belajar mengajar secara online.

Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora NTB H Imhal mengatakan, di NTB target APK 97 persen. Untuk mencapai target tersebut harus ditingkatkan APK sebesar 4 persen per tahun atau penambahan siswa pertahun 8.000 orang.

Dikatakan, kriteria siswa yang masuk SMA Terbuka pertama berasal dari daerah tertinggal.Kedua, memiliki keterbatasan ekonomi dan syarat ketiga mengalami kendala sosial. “ Kriteria anak seperti itulah yang mendapat prioritas masuk siswa SMA Terbuka,” kata Imhal.

Dijelaskan, sistem pembelajaran bersifat fleksibel dengan menerapkan prinsip belajar mandiri. Siswa belajar berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang disesuaikan kurikulum.

Dikatakan, SMA Terbuka merupakan salah satu kegiatan dalam upaya dalam pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal (PMU). Ini untuk memperhatikan penduduk usia 16-18 tahun yang berasal dari keluarga kurang mampu, daerah terpencil, daerah tertinggal untuk mengenyam pendidikan.

Imhal berharap PMU dapat menjadi lompatan yang signifikan pada pendidi­kan dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan penduduk.Diharapkan lulusan SMA Terbuka memiliki SDM spesifik dan lebih siap untuk bekerja.

Sumber: Lombok Post, Senin 12 Mei 2014

Bangun Sekolah Unggul, Puluhan Miliar Disiapkan

GIRI MENANG – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lo­bar) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 25 miliar untuk membangun center of excellent atau pusat sekolah unggul. Upaya itu dalam rangka meningkatkan kualitas mutu pendidikan. “ Tahun ini kita akan bangun sekolah model nasional,” kata Bupati Lobar H Zaini Arony, di Giri Menang, kemarin.

Salah satu sekolah yang akan ditingkatkan kualitasnya adalah SMAN 1 Gerung. Diharapkan fisik bangunan sekolah ini sudah harus memiliki lantai dua pada 2015. Sehingga Kabupaten Lobar memiliki SMA atau SMK yang tidak saja dari sisi performance bangunan yang bagus. Tapi juga performance proses pembelajaran. Dengan demikian, daerah dengan motto Patut Patuh Patju, ini memiliki lembaga sekolah yang patut dibanggakan.

Selain tingkat SMA/SMK, kata bupati, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk membangun sekolah unggulan tingkat SMP. Sasaran untuk tahap awal adalah SMPN 4 Gerung, yang ada di sekitar bundaran Giri Menang Square. “ Jadi anggaran sebesar Rp 25 miliar itu tidak hanya untuk SMA, tapi juga untuk peningkatan kualitas PAUD, SD dan SMP,” ujarnya.

Dengan adanya beberapa lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD,hingga SMA yang memiliki keunggulan, diharapkan kualitas pendidikan di Lobar, semakin bagus. Sehingga masyarakatnya maju, mandiri, unggul dan bermartabat.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 10 Mei 2014

Istri Harus Kenal Lingkungan Kerja Suami

Silaturahmi Ketua TP PKK Lobar ke DWP Dishut

GIRI MENANG —Rangkaian kegiatan silaturahmi dengan sejumlah organisasi wanita terus dilakukan Hj Nanik Zaini Arony pasca dilantik kembali sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) beberapa waktu lalu. Kemarin, istri bupati ini melakukan silaturahmi dengan pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Kehutanan (Dishut) Lobar.

Dalam kesempatan tersebut, Hj Nanik, sapaannya, banyak memberi wejangan kepada anggota DWP yang notabene adalah istri PNS. Mereka diminta bisa mengenali lingkungan kerja suami.

“ Kerapian suami saat berangkat ngantor semestinya diperhatikan karena ini akan mempengaruhi kinerja mereka di kantor,” ujarnya.

Bukan hanya sebatas memperhatikan penampilan fisik suami saat berangkat ke kantor, para istri juga sedianya bisa mengenal rekan-rekan kerja suami. Tujuannya selain bisa menjalin keakraban juga untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

Jadi setidaknya para istri bisa mengetahui aktivitas suami dari rekan kerja suami sebagai bentuk perhatian sambungnya.

Para anggota DWP juga diingatkan agar mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah yang positif. Jika dirasa tidak memberi manfaat, mereka sebaiknya bisa beraktivitas di rumah saja.

Menurutnya, kesuksesan bagi seorang perempuan tidak hanya karena memiliki karir yang cemerlang. Kesuksesan juga bisa diraih dengan mendedikasikan diri di rumah dengan menjalankan peran sebagai ibu dan istri yang baik.

“ Pendidikan dalam kelurga adalah yang utama dan pertama terutama di usia dini. Balita itu mencontoh apa yang dia dengan dan rasakan,” tandasnya.

Saat anak baru berusia dini, orang tua, lanjut dia, harus mampu menanamkan bagaimana bersikap, bersopan santun dan tata krama. Nilai-nilai moral, budi pekerti dan sopan santun juga sedianya sudah mulai diajarkan.

Sementara itu, Ketua DWP Dinas Kehutan­an Lobar Hj Sudiami Sumiatun mengatakan, kunjungan Hj Nanik kali ini merupakan yang kedua selama menjabat sebagai ketua TP PKK kabupaten dua periode. Saat ini, jumlah anggota DWP Dishut berjumlah 70 orang yang diantaranya tersebar di empat UPT. Yakni Narmada, Gunungsari, Gerung dan Sekotong.

‘’Karena terpencar, ini menjadi kendala bagi kami untuk mengumpulkan anggota dalam jumlah banyak ketika mengadakan pertemuan tiap bulan,” ujarnya.

Atun, sapaannya mengungkapkan, be­berapa kegiatan juga telah dilaksanakan jajarannya. Seperti mengadakan seminar dan kunjungan sosial. Penyuluhan tentang pendidikan dan kesehatan juga telah dilaksanakan.

Dalam kegiatan ini, hadir juga Ketua DWP Kabupaten Lobar Hj Bq Alwani Uzair, Istri Wakil Bupati Lobar Hj Khairatun Fauzan Khalid dan Ketua Iiswara Lobar Hj Siti Aminah Umar Said.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 10 Mei 2014

Bupati Harapkan Pers Promosikan Daerah

GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony mengharapkan insan pers lebih memperkuat promosi potensi sumber daya alam NTB. Melalui upaya itu, diharapkan para wisatawan dan investor akan tertarik untuk datang ke daerah ini.

Hal itu dikatakan bupati ketika menerima kunjungan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB, di ruang kerjanya, kemarin. “Kita harus sama-sama mempromosikan daerah. Tidak hanya pemerintah bersama masyarakat. Pers juga harus ikut terlibat,” katanya kepada Ketua PWI NTB H Sukisman.

Para pengurus organisasi wartawan lain yang ikut hadir dalam pertemuan itu adalah Sekretaris SIWO Boy Mashudi, Bendahara H Rahman Hakim, dan anggota seksi bidang ekonomi Zaelani.

Bupati mengatakan, NTB memiliki potensi yang sangat besar. Jika semua itu digarap dengan optimal tentu akan memberikan efek bagi kesejahteraan rakyat. Terutama dari pariwisata. Salah satu cara mengoptimalkan sektor tersebut adalah dengan memperkuat infrastruktur pendukung berupa pembangunan dermaga.

Pemkab Lobar dibantu Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) telah membangun dua derma­ga untuk bersandarnya kapal dari Bali. Masing-masing di Tawun, Sekotong, dan Senggigi. Sarana transportasi laut ini untuk melengkapi Bandara Internasional Lom­bok (BIL) yang sudah lama beroperasi. Kedua dermaga itu diperuntukkan bagi kapal yang melayani rute Benoa, Nusa Penida, Sekotong, kemudian ke obyek wisata tiga gili di Kabupaten Lombok Utara.

“Daerah kita butuh sarana transportasi yang layak. Dua dermaga inilah jawabannya. Bahkan satu di Senggigi, dirancang seperti cecak merayap jika dilihat dari udara pada malam hari,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, bupati juga membeberkan penilaiannya terhadap kondisi Pelabuhan Lembar yang seharusnya sudah diupgrade. Namun, hingga saat ini belum ada langkah maju dari pemerintah pusat.

Berbeda dengan kondisi di pelabuhan yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terbilang sudah selangkah lebih maju dari NTB. Hal itu merupakan buah dari kerja keras para anggota DPRnya. “Ini yang perlu dicontoh oleh anggota DPR dari NTB. Bagaimana mereka harus berjuang dan ngotot di pusat agar dapat memberikan kontribusi bagi daerah,” tandasnya.

Ketua PWI NTB H Sukisman, mengatakan, salah satu tujuan bersilaturahmi dengan Bupati Lobar adalah dalam rangka membahas persiapan rapat kerja nasional SIWO PWI. Selain itu, rapat kerja PWI dan Dewan Kehormatan PWI. Kegiaatan itu akan digelar di NTB pada 15-18 Mei 2015.

Jumlah peserta yang akan hadir sebanyak 150 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah. Sebagian para pengurus PWI tersebut adalah pengelola media massa. “Jadi kedatangan mereka diharapkan akan memberi­kan kontribusi untuk mempromosikan NTB di daerah masing-masing. Ya ibaratnya promosi gratis,” tandas­nya.

Sumber: Lombok Post, Jum’at 9 Mei 2014

1 21 22 23 24 25 53