Sumber Humas Lobar
Manfaat Teknologi Informasi Sangat Dirasakan pada Masa Covid-19
Gerung, Diskominfo – Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat dan dan canggih, sangat membantu dalam melaksanakan perkerjaan. Bahkan kalau tidak ada teknolgo informasi kita tidak dapat mengerjakan pekerjaan dalam keadaan penyebaran covid-19. Demikian dikatakan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khlaid pada Rapat Pimpinan (Rapim) II Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang dihadiri Wakil Bupati, Sekda, Asisten, Kepala OPD, Sekretaris OPD dan Camat se Lombok Barat di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (6/7/2020).
Dikatkatakan, manfaat teknologi informasi itu sejauh mana mampu dan menguasinya. Bila mampu menguasai samapai isi-isinya, maka manfaatnya sangat luar biasa. Manfaat teknologi informasi bagi Pemerintah adalah untuk mendorong transparansi, menjamin akses masyarakat terhadap informasi secara menyeluruh mulai dari perencanaan, program dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
“Teknologi informasi dan teknologi ini sekarang kita rasakan sangat penting. Di masa covid- 19 ini kalau bisa kita bayangkan, kalau tidak ada yang namanya teknologi informasi, apa yang bias kita kerjakan dalam keadaan penyebaran covid -19 . Untunglah ada teknologi informasi. Dan saya yakin manfaatnya yang kita rasakah sejauh mana kita mampu memanfaatkannya. Sejauh mana penguasaan kita terhadap teknologi informasi itu. Kadang-kadang ada di antara kita,WA pun tidak bisa. Yang bisa memanfaatkan sampai isi-isinya, itu akan luar biasa”, ungkapnya.
Perkembangan teknolgi informasi juga memudahkan dalam mempercepat dan akurasi pengambilan keputusan. Dengan teknolgo informasi tidak memandang tempat dan waktu dalam melaksanakan pekerjaan. Bupati Fauzan sudah lama mengangankan adanya tanda tangan digital sebagai solusi mempercepat pengambilan keputusan dan menandatangani surat-surat penting lainnya.
“Ada lagi misalnya dari dulu kita ingin sekali ada tanda tangan digital. Misalnya saya di kantor, pak sekda di luar daerah di Jakarta, asisten di Jakarta, surat-surat bisa di tanda tangan. Begitu pula sebaliknya saya bisa tanda tangan di mana saja. Sehingga kita tidak saling menunggu dalam mengambil suatu kebijakan.
Fauzah Khalid dalam kesempatan tersebut juga meminta Kepala Dinas Kominfo Lombok Barat Ahad Legiarto untuk menindak lanjuti MoU antara Universitas Mataram dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang ditanda tangani bersama di awal acara Rapim II.
Diharapkan, MoU tersebut tidak hanya di atas kertas dan formalkan dalam acara Rapim II. Dinas Kominfo diminta aktif berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak Universitas Mataram untuk melaksanakan sesuai yang tertuang dalam MoU.
Penanda tanganan MoU dilaksanakan oleh Wakil Rektor Universitas Mataram Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Yusron Saadi, ST., M.Sc., Ph.D dengan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan dilanjutkan penanda tanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Mataram dengan Kepala Dinas Kominfo Lombok Barat.
Wakil Rektor Yusron Saadi dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa MoU yang di tanda tangani merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. Adapun tahun 2020 ini program yang dikerjasamakan di bidang teknologi informasi adalah mengenai Smart City di Kabupaten Lombok Barat. Dikatakan pihaknya memerlukan MoU ini harus diformalkan agar seluruh sevitas akademik dapat berperan serta segai kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“kita memerlukan MoU ini diformalkan, sebenarnya sudah harus di tanda tangani ketika Hari Ulang Tahun Lombok Barat April lalu, tetapi karena pandemi Covid-19 baru dilakukan sekarang. Banyak MoU yang harus dilakukan oleh Universtas Mataram yang akan di tanda tangani antara lain tentang pariwisata di Lombok Barat”, ungkapnya. Diskominfo Lombok Barat/rasidibragi
‘Ijo Nol Dedoro’ Jadi Gaya Hidup, Pinta Bupati
Giri Menang – 2 Maret 2020. Hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) ke-62 tahun 2020 ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan peringatan serupa di tahun-tahun sebelumnya. Kali ini HUT Lobar lebih ditekankan pada kepedulian semua pihak baik Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Lombok Barat maupun masyarakat Lobar untuk lebih peduli pada lingkungan dan kebersihan. Karena itu, tema HUT Lobar tahun ini dipilih “Ijo, Nol Dedoro”.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan, tema HUT dijadikan sebagai gaya hidup dan penerapannya harus mulai dari diri sendiri serta harus konsisten dengan tema yang diangkat.
“Kita semua harus konsisten, saya juga harus konsisten. Di ruangan kerja jangan ada lagi makanan atau minuman plastik. Kita harus cerminkan nilai-nilai yang kita angkat dalam HUT ke-62 ini,” tegas Bupati Fauzan pada Rapat Pimpinan (Rapim) II yang berlangsung di Aula Bupati Lombok Barat, Giri Menang.
Selain itu, bupati juga mengatakan, tidak ada target yang mudah atau muluk, tetapi hal itu bisa tercapai dengan bersama-sama bergerak dengan ditopang kebersamaan. Untuk mencapai keberhasilan itu dibutuhkan kebersamaan dan menyampingkan ego personal.
“Tidak ada keberhasilan personal, tidak ada keberhasilan lembaga, tidak ada keberhasilan bupati, yang ada adalah keberhasilan kita semua masyarakat Lombok Barat. Ini gampang diucapkan tetapi sulit (dilaksanakan) ,” tekan bupati.
Menurut bupati, hal yang harus dilakukan adalah dengan membuang ego personal. Tidak bisa terbentuk ego sektoral jika ego personal masih dikedepankan. Cara menekan ego personal kata bupati, adalah dengan cara menunjuk kekurangan atau kelemahan kepada diri sendiri. Selanjutnya berusaha memperbaiki dan mencari kelebihan orang lain. Setelah itu secara bersama-sama bekerja untuk mencapai target bersama yang sudah ditetapkan.
Asisten III Setdakab Lombok Barat H. Mahyudin mengatakan, launching kegiatan HUT Lobar ke-62, 17 April 2020 ini akan dimulai pada Senin 8 Maret 2020 mendatang. Dengan mengkampanyekan ‘Ijo Nol Dedoro’, di seluruh perkantoran dan sekolah. Ia menekankan agar setiap isi pidato di setiap sekolah maupun perkantoran menyangkut sadar kebersihan sehingga Lobar menjadi benar-benar tidak ada sampah atau nol sampah.
“Semua kepala OPD pidato tentang itu (Nol Dedoro, red) termasuk di sekolah. Insyallah nanti kita launching di salah satu madrasah untuk mengkampanyekan nol dedoro ini. Supaya nyambung dengan program provinsi,” imbuhnya.
Mahyudin juga menambahkan, HUT Lobar ke-62 tahun ini dihajatkan mulai dari pemerintah dan untuk masyarakat Lobar, maka kegiatan setiap OPD dibiayai oleh OPD yang menyelenggarakan. Mahyudin juga menjelaskan, ada beberapa kegiatan yang harus dikolabolarasikan seperti Forest Tracking yang akan dilaksanakan di Kecamatan Narmada. Kegiatan ini akan mengambil rute Desa Sesaot menuju Desa Kumbi. Pada waktu bersamaan direncanakan akan dilakukan penandatanganan MoU dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tentang pemberdayaan masyarakat sekitar hutan serta akan dilaunching di pintu pendakian Rinjani melalui Sesaot.
“Oleh masyarakat di sana kita akan disambut oleh pesta rakyat yang menampilkan berbagai produk desa sekitar. Untuk itu kalo membawa air jangan menggunakan plastik dan jangan buang plastik sepanjang jalan serta jangan bawa bekal. Tapi kita belanja di sana agar bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Mahyudin.
OPTIMALKAN PAD DARI SEKTOR PARIWISATA, LOMBOK BARAT AKAN BENTUK DMO
Giri Menang, Senin, 2 Maret 2020 – Destination Management Organisation ( DMO) atau Pengelolaan destinasi wisata secara terpadu merupakan struktur organisasi pengelolaan pariwisata. Di dalamnya ada obyek wisata, atraksi wisata, fasilitas wisata, kawasan wisata dan ada masyarakat serta layanan wisata di dalam satu destinasi wisata. DMO ini dinilai penting untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih optimal lagi.
“Sebenarnya kita sudah melaksanakan ini di Senggigi, tetapi kita masih berjalan sendiri-sendiri mungkin nanti DMO ini ada management yang mengelola,” jelas Plt. Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Hj Lale Prayatni dihadapan Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, Sekda Lombok Barat H Baehaqi dan seluruh pejabat eselon II, III se Lombok Barat pada Rapat Pimpinan (Rapim) II, di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Senin (2/3).
Lebih jauh Hj Lalel Prayatni yang juga Asisten Bidang Pembangun Setda Lombok Barat ini memaparkan, DMO ini merupakan pembentukan dan pengembangan organisasi tata kelola destinasi pariwisata, apabila DMO ini sebagai penyelenggara tata kelola.
DMO ini bisa juga sebagai penyelenggara tata kelola suatu destinasi, sehingga DMO dipandang sebagai sistem tata kelola.
“Jadi, kita tinggal pilih apakah DMO ini kita yang membentuk ataukah kita buatkan di dalam sistem tata kelola,” jelasnya.
Menurut mantan Kepala Bapenda Lombok Barat ini, DMO ini adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan tata kelola destinasi pariwisata secara berkelanjutan, berbasis proses dimulai dari sejak perencanaan hingga operasional serta penataannya.
Lale menegaskan, tujuan dari dibentuknya DMO tidak lain adalah agar destinasi wisata yang ada bisa dikelola secara profesional, bermutu serta memiliki daya saing.
Ke depan rencananya DMO di Lombok Barat akan dibentuk di destinasi pariwisata, seperti di Senggigi dan Sekotong.
” Yang paling penting dari itu semua adalah harus adanya saling koordinasi antar sektor termasuk dengan masyarakat,” harapnya.
Pada Rapim II tersebut juga diekspose Rencana Pengelolaan Management Resiko oleh BPKP Perwakilan NTB, Ekspose Target Kinerja Tahun 2020 oleh Sekretaris Daerah, Ekspose tentang Pembentukan Awik-Awik Desa oleh Asisten Pemrintahan dan Aparatur, Ekspose Hasil Study Tiru Pemda Lombok Barat ke Kabupaten Banyuangi dan DMO dan Evaluasi Realisasi Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Langsung sampai Bulan Februari 2020.
HUT 62 LOMBOK BARAT, MUARA KEGIATAN FOCUS ZERO WASTE
Giri Menang, Selasa 25 Februari 2020-Pemerintah Provinsi NTB, tengah menjalankan program bebas sampah atau zero waste. Kabupaten/kota di NTB diharapkan fokus agar daerahnya bersih dari sampah terutama sampah plastik. Di Kabupaten Lombok Barat, dalam rangka memeriahkan hari jadinya yang Ke 62, seluruh agenda kegiatan fokus pada bersih sampah.
“Sesuai permintaan Bupati, seluruh kegiatan OPD dalam rangka memeriahkan HUT Lombok Barat, ditetapkan bermuara pada program zero waste,” kata Asisten III bidang Umum dan Kesra, H Mahyudin saat memimpin rapat persiapan HUT Lombok Barat ke 62 di Ruang Jayengrana, Selasa (25/2/2020).
Dalam rapat ini, seluruh OPD hadir. Mereka mempresentasikan rencana agenda kegiatannya masing-masing. Disperindag misalnya, berencana akan menggelar pameran produk unggulan, termasuk melibatkan pedagang kaki lima (PKL). Demikian juga dengan Dinas Koperasi akan menggelar Gebyar UMKM. Intinya adalah, seluruh agenda kegiatan yang melibatkan publik dan banyak orang, semuanya tidak ada kesan bahwa, sampah berserakan di areal kegiatan.
Selain itu Dinas Pariwisata akan menggelar Lombok Barat Adventires, sebuah kegiatan yang melibatkan banyak orang dan penggabungan antara komunitas motor trail. Diharapkan, pihak kepolisian, Dandim, Pol PP dan masyarakat, turut membantu agar hutan yang diterabas supaya tetap bersih dan tidak merusak lingkungan.
Di tempat yang sama, Asisten II bodang Ekonomi Pembangunan, Hj Lale Prayatni mengemukakan, pada HUT sebelumnya kegiatan Forest Tracking tetap digelar. Rencananya, kegiatan yang dikomandoi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini akan di gelar di Hutan Kumbi, Desa Pakuan, kecamatan Narmada.
Memasuki tempat ini kata Lale, seluruh peserta tidak boleh membawa bekal makanan, apalagi dalam bentuk wadah plastik. Tapi cukup membawa uang, karena di tempat ini masyarakat setempat siap menyediakan makanan sesuai standar dan terhindar dari sampah.
Selain itu, kegitn forest tracking sengaja digelar di hutan Kumbi, karena akan dikolaborasikan dengan launching jalur pendakian ke Rinjani melalui Sesaot-Rinjani. “Kita cukup membawa uang, karena kita juga mau belanja hasil hutan seperti pakis dan lainnya,” pinta Lale.
Asisten III Mahyudin menyimpulkan bahwa, bagi OPD yang belum mempresentasekan agenda kegiatannya, ditunggu sampai hari Kamis 27 Februari 2020. Untuk membuat jadwal dan mengelompokkannya kemudian diserahkan kepada Bagian Pemerintahan seagai panitia induk.
“Seluruh agenda yang sudah terkaper. Akan menjadi salah satu agenda yang dibahas pada gelaran Rapim mendatang,” jelas Mahyudin.
2020, Pemkab Lombok Barat Akan Sapa Desa
Giri Menang, Rabu 29 Januari 2020 – Satu lagi program terbaru dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar) di awal tahun 2020 ini. Program ini diberi nama “Pemda Menyapa Desa”.
Program ini bertujuan sebagai ajang silaturahim antara Pemkab Lobar dengan pemerintah desa untuk mendekatkan hubungan antara Pemda Lobar dengan masyarakat setempa. Hal ini disampaikan Asisten I Pemkab Lobar H. M. Ilham pada Rapat Pimpinan (Rapim) II Kabupaten Lobar di Aula Utama Kantor Bupati, Rabu (29/1).
Selain sebagai ajang silaturahmi, kata Ilham, program ‘Pemda Menyapa Desa’ juga dimaksudkan untuk menyerap berbagai keluhan dan aspirasi di desa. Selanjutnya pemda bisa menyampaikan atau menginformasikan program-program prioritasnya. Tidak hanya itu, pemda juga bisa melakukan pembinaan terhadap desa serta desa juga bisa melakukan konsultasi publik. Kegiatan ‘Pemda Menyapa Desa’, lanjut Ilham, di antaranya adalah melakukan pembinaan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kepada desa terhadap hal-hal yang dinilai perlu mendapat pembinaan mulai dari pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan Sholat Jumat bersama.
”Program ‘Pemda Menyapa Desa’ akan dibentuk 4 tim, tim satu akan dipimpin langsung oleh Bupati, tim dua oleh Sekda , tim tiga dipimpin oleh Asisten 1 dan tim empat dipimpin oleh Asisten 3,” ujar Ilham.
“Program ini akan dilakukan setiap Jumat, mulai dari tanggal 31 Januari ini, dan rencananya akan diawali tim satu yang dipimpin Bupati sekaligus membuka secara resmi program pemda menyapa desa,” tambah Ilham.
Output dari program ini, harap Ilham, agar permasalahan-permasalah di desa bisa segara dipetakan dan dikanalisasi sehingga permasalahan tidak menjadi liar. Sering kali, lanjut Ilham, sebagian desa tidak tahu tempat berkonsultasi atau menyampaikan permasalahannya, sehingga banyak kabar-kabar dari luar atau melalui media sosial yang sering menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
Output lainnya adalah agar respon Pemkab Lobar juga bisa lebih cepat dalam membuat program atau kegiatan yang menyelesaikan persoalan desa. Tidak hanya itu, tegas Ilham, program ini bisa menjadi model sosialisasi program yang lebih masif kepada desa.
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/2020-pemkab-lombok-barat-akan-sapa-desa
SUMIATUN SEMPROT OPD
Giri Menang, Rabu 29 Januari 2020 – Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar) Hj. Sumiatun kembali meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih berinovasi dan memberikan terobosan program-program di instansinya.
“Apakah bapak-bapak akan melaksanakan program dan meningkatkan motivasi kerja di Lombok Barat ini dan selalu bekerja dan berkoordinasi dengan baik?. Sasarannya adalah kita bekerja dengan baik. Itu intinya,” tegasnya di hadapan peserta Rapat Pimpinan (Rapim) II Pemkab Lobar yang digelar di Aula Kantor Bupati, Rabu (29/1).
Sejak mendampingi Bupati Fauzan Khalid, Sumiatun mengaku penilaiannya atas kinerja OPD masih kurang optimal. Salah satu hal yang menjadi perhatian Sumiatun adalah keterlembatan penyelesaian pekerjaan pembangunan atau proyek. Bahkan ada proyek yang sampai diputus kontrak karena kehabisan waktu.
“Kali ini saya akan mengultimatum Kepala OPD. Jika tahun 2020 masih saja terjadi proyek yang terlambat, saya persilahkan saudara mundur atau dimundurkan dari jabatannya. Ini sebagai peringatan untuk bapak-bapak dari Pak Bupati, saya dan Pak Sekda,” tegasnya.
Pada kesempatan itu Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Lobar Ahad Legiarto memaparkan kondisi tender untuk tahun anggaran tahun 2020 di Lobar. Dijelaskan Ahad, tahun ini ada 118 paket yang terdiri dari 72 paket pekerjaan konstruksi dan 46 paket pengadaan barang dan jasa.
“Sampai saat ini seharusnya OPD telah melaksanakan dan telah menyelesaikan Surat Keputusan penunjukan KPA dan PPK,” ujarnya.
Untuk percepatan, pihaknya telah melakukan percepatan dalam meng-entry data pada SiRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan, red). Sebelum tanggal 27 Januari kemarin, tambah Ahad, SiRUP yang tayang baru mencapai 17,8 persen.
“Kemudian kami melakukan workshop kemarin dan Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 70,8 persen.
Beberapa OPD lanjut Ahad, sudah 100 persen mengentry SiRUP. Antara lain, Bappeda, Sekertariat DPRD, Kantor Camat Sekotong, Camat Narmada, BKD-PSDM, Dukcapil Lobar, dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Lobar.
“Mohon dukungannya kepada Kepala OPD untuk memantau Admin SiRUP-nya dan menugaskan langsung kalau ada kesulitan bisa langsung meng-entry di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Kemudian untuk percepatan tender konstruksi perencanaan untuk segera, dan yang sudah siap dilelang kami menunggu di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa,” tutupnya.
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/sumiatun-semprot-opd
3.789 PELAMAR SIAP IKUTI SKD
Giri Menang, Rabu 29 Januari 2020 – Tahun ini Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) telah mengusulkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) sebanyak 362 formasi yang terdiri dari 263 untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 99 untuk CPNS. Prosentase 70% untuk PPPK dan 30% untuk CPNS itu sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh KemenPAN-RB.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKD-PSDM) Lobar Suparlan pada gelaran Rapat Pimpinan (Rapim) II di Aula Utama Kantor Bupati Lobar, Rabu (29/1).
Lebih jauh mantan Camat Batulayar ini menjelaskan, untuk rekrutmen CPNS kali ini berdasarkan Zero Growth, artinya berapa jumlah PNS yang pensiun dan meninggal dunia pada tahun 2018 kemarin itulah yang bisa diusulkan untuk tahun berikutnya. Di Lobar sendiri tercatat ada 228 PNS yang diberhentikan dengan hormat atau masuk masa pensiun.
Suparlan menerangkan, dari total 362 formasi yang diusulkan, Pemkab Lobar hanya mendapatkan 205 formasi yang terdiri dari 140 tenaga guru, 58 tenaga kesehatan, dan 7 tenaga teknis.
“Ada delapan formasi yang tidak ada pelamarnya, yaitu dua dokter gigi, satu sanitarian, dan lima guru kelas,” jelas Suparlan.
Untuk jumlah pelamar, Lobar berada di nomor dua paling bawah setelah Kabupaten Sumbawa Besar (KSB). Dari total pelamar sebanyak 4.261 pelamar di Lobar, ada 3.789 pelamar yang memenuhi persyaratan dan berhak untuk mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
“Setelah melewati survei kelayakan dari Panselnas BKN yang akan dilakukan sekitar tanggal 2-3 Februari, maka pelaksanaan SKD ini akan kita mulai pada tanggal 5-12 Februari mendatang, bertempat di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat,” terangnya.
Agar SKD berjalan lancar, Suparlan juga meminta kepada OPD terkait seperti Inspektorat, Bappeda, BPKAD, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Satpol PP, Dinas Kominfo, dan Dinas Perhubungan untuk terus berkoordinasi dengan pihaknya.
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/3789-pelamar-siap-ikuti-skd
DI NTB, LOMBOK BARAT YANG PERTAMA LAUNCHING SP ONLINE 2020
Giri Menang, Rabu 29 Januari 2020 – Secara nasional, pencanangan (launching) Sensus Penduduk Online (SP Online) tahun 2020 sudah dilakukan Presiden Jokowi. Launching di daerah sebagian sudah dan sebagian lagi sedang dilaksanakan.
Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dari 10 kabupaten/kota, baru Kabupaten Lombok Barat yang pertama kali melakukan pencanangan SP Online ini. Kegiatan ini dirangkai melalui acara Rapat Pimpinan (Rapim) II yang berlangsung di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang, Gerung, Rabu (29/1).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Dr. Suntono, SE., M.Si mengatakan, launching SP Onine 2020 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 24 Januari di Istana Negara. Respon cepat, sambungnya, ternyata Kabupaten Lombok Barat merupakan daerah pertama yang melakukan pencanangan.
“Alhamdulillah, Kabupaten Lombok Barat sebagai daerah pertama yang merespon cepat terhadap launching Sensus Penduduk online 2020 ini,” ujar Suntono dalam paparannya di hadapan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, Wakil Bupati, Hj. Sumiatun, Sekda Dr H. Baehaqi, para Asisten, Staf Ahli, Pimpinan OPD dan seluruh pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Suntono menyebut, pihaknya menyelenggarakan kegiatan dengan dua tahapan. Tahap pertama adalah sensus penduduk secara online yang akan dilakukan pada 15 Februari sd.31 Maret 2020. SP Online ini lanjutnya, dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia. Tahap kedua yaitu wawancara dari pintu ke pintu tanggal 1 sampai 31 Juli 2020. Pada SP 2020 ini, di Indonesia baru pertama kali dilakukan dengan metode kombinasi.
Menurut Suntono, mengacu dari SP online ini, ada 54 negara di dunia yang akan turut melakukan sensus dengan metode yang sama. Ini artinya, ada satu langkah terobosan yang dilakukan pemerintah Indonesia, sehingga diikuti dan diakui oleh banyak negara, meskipun terobosan ini baru saja bermigrasi menggunakan metode kombinasi.
“Kalau di negara lain untuk meng-update diambil dari berbagai macam sumber, tapi itu problemnya banyak sekali. Untung negara kita punya data yang sudah baik secara cakupan maupun kualitas,” puji Suntono.
Terkait SP Online ini, Bupati Fauzan Khalid menilainya sangat penting. Karena seluruh kebijakan data, terutama data kemiskinan dan Usia Harapan Hidup (UHH) akan dijabarkan melalui SP Online ini. Data kemiskinan di Lombok Barat saat ini berada pada posisi 15,22 persen turun menjadi 15,17 persen. Menurut bupati, dari awal sampai kapanpun, merupakan sebuah kewajiban secara masif untuk mendukung pelaksanaan SP online 2020.
“Kalau presiden Jokowi, Jum’at lalu sudah melaunching. Alhamdulillah, kita hari ini akan melaunching Sensus Penduduk Online 2020,” kata bupati seraya menyebut, akan menjadi sebuah kebanggaan kalau pada pelaksanaan SP online ini, masyarakat bisa berinisiatif mendaftarkan diri melalui jalur online.
Karena itu, lanjutnya, pihaknya akan memberikan imbauan untuk menekan masyarakat secara aktif bisa mengawal dan mendaftarkan diri melalui jalur online.
“Saya berharap sensus penduduk 2020 yang nantinya ada sekitar 80 pertanyaan yang diberikan. Semoga Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan oleh BPS ikut menyadarkan kita akan pentingnya data,” kata bupati.
Launching SP kemudian diikuti dengan pemutaran slide tentang kegiatan sensus.
Selain launching SP Onlne, pada saat yang bersamaan, digelar pula Sosialisasi Pelaporan SPT Tahunan sebagai kewajiban peran masyarakat dalam pembangunan. Sosialisasi dilakukan oleh Tim dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Timur.
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/di-ntb-lombok-barat-yang-pertama-launching-sp-online-2020
Refleksi Akhir Tahun Ajang Serap Masukan Masyarakat
Giri Menang, Selasa 31 Desember 2019 – Menutup akhir tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menyelenggarakan refleksi akhir tahun berjudul ‘Rapim dan Refleksi, Dialog Interaktif, Bersinergi Mewujudkan Lombok Barat Mantap dalam Perspektif Das Sein vs Das Sollen’ bertempat di Aula Utama Kantor Bupati. Bupati Lobar, H Fauzan Khalid dalam sambutannya menyebut refleksi kali ini terbuka bagi masyarakat untuk mendapatkan masukan langsung tentang apa yg perlu diperbaiki untuk tahun 2020.
Selain bupati, hadir sebagai narasumber yaitu Dr Basuki Prayitno dari Universitas Mataram yg membahas tentang aspek ekonomi. Ada juga Adhar Hakim dari Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yg berbicara tentang bagaimana upaya Lombok Barat meningkatkan layanan publik. Dr Baehaqi, Sekretaris Daerah Lobar menyampaikan secara singkat program-program pembangunan Lobar berikut capaiannya. Ketua DPRD lobar, Hj Nur Hidayah yg menekankan perlunya kebijakan yg menyentuh masyarakat. Pembicara lainnya dari unsur ulama yaitu TGH Muharrar Mahfudz yg menekankan perlunya menangani persoalan sampah karena kebersihan merupakan perintah agama.
Dua narasumber berikutnya, Dr Agus, pengamat Politik dari UIN mataram dan Suhaimi Samsuri, mantan ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lobar dua periode, berbicara tentang suksesnya pemilu pilpres dan pileg 2019 di Lobar yg masuk partisipasi masyarakat sangat tinggi yaitu lebih dari 86%. Ada juga Dea Malik yg berbicara tentang aset.
Refleksi ini kemudian dilanjutkan dengan dialog interaktif dengan memberikan kesempatan kepada hadirin menyampaikan uneg-unegnya. Beberapa hal yg menjadi masukan yaitu persoalan sampah, aset yg belum bersertifikat, infrastruktur jalan, promosi wisata, banyaknya bangunan berbeton, dan lain-lain.
Bupati Fauzan dalam tanggapannya mengaku apa yg disampaikan hadirin sebagian besarnya benar. Namun, bupati memberi beberapa catatan positif apa yg telah diraih Lobar. Sebagai contoh, dikatakan bupati, tahun 2018, standar pelayanan publik di Lobar adalah yg terendah di NTB dan bernilai merah dari Ombudsman RI Perwakilan NTB. Namun, berkat kerja keras yg dilakukan, tahun 2019 mengalami perbaikan tajam yaitu menjadi yg terbaik di NTB dan terbaik ketiga secara nasional.
Selain itu, upaya perbaikan infrastruktur juga terus dilakukan. Demikian juga dengan keberhasilan penurunan tajam angka stunting di Lobar. Yaitu dari 49% tahun 2009 menjadi 23,2% tahun 2019. Hal ini menjadikan Lobar bersama Kab. Klaten menjadi pilot projek pusat dan juga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
“Saya diwawancarai Bank Dunia mengapa begitu konsen mengurus stunting padahal tidak menguntungkan secara politik,” ujar bupati. Bupati pun menjawab ‘kalau bukan sekarang kapan lagi mempersiapkan SDM Lombok Barat’.
Menanggapi berbagai masukan bupati mengatakan harus pintar-pintar memilih prioritas, mana yg paling bermanfaat bagi masyarakat karena terbatasnya anggaran. Menanggapi kritik dari salah seorang penanya mengenai pembangunan berbahan beton di Lobar yg tampak mengabaikan lahan pertanian, bupati pun menjawab tentang pentingnya perencanaan.
“Tadi Kota Mataram banyak disanjung karena maju, padahal Mataram juga maju salah satunya karena bangunan beton,” jawab bupati. Di satu sisi, kata bupati, kita dikritik karena membangun, padahal di sisi lain kita perlu membangun untuk maju.
Terkait dengan aset Lobar yg dikritik karena masih banyak yg belum bersertifikat, bupati berjanji, meskipun kurang yakin, untuk menyelesaikannnya hingga masa jabatannya selesai. Namun diakuinya, persoalan aset Lobar memang ribet yg diwarisi dari sebelumnya. Dicontohkannya, kompleks perkantoran kantor bupati luasnya sekitar 16 hektar. Baru beberapa bulan yg lalu, sebut bupati, selesai persoalannya.
“Dulu jangankan sertifikat, surat jual beli saja tidak ada,” kata bupati. Namun demikian, progress tetap terjadi. 2018 misalnya, 200 aset sudah disertifikatkan dan menyusul 130 aset tahun 2019.
“Saya sudah perintahkan bahwa tidak ada tawar menawar mengenai aset pemerintah (Lobar), ” tegas bupati.
Mengenai jalan di Lobar yang kemantapannya hanya 68%, ditegaskan bupati, alasannya karena banyak jalan desa yang diangkat statusnya menjadi jalan kabupaten sehingga tampak masih banyak jalan yg kurang mantap.
Ada juga kritikan dari audiens tentang promosi wisata yg seharusnya dilakukan provinsi NTB bukan Lobar serta event-event yg diselenggarakan seperti Festival Senggigi, Senggigi Sunset Jazz yg dianggap tidak meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Kritik pertama dijawab bupati, hal itu terjadi karena kalau Lobar diam tidak melakukan promosi terbukti tidak ada event di Lobar yg diadakan provinsi. Karena itulah Lobar giat melakukan promosi melalui event-event. Dalam hal dampak, dikatakan bupati, tidak bisa dilihat langsung pada hari H event.
“Senggigi Sunset Jazz, misalnya, dana yang dibutuhkan Rp 2,5 miliar, tapi kita menyiapkan hanya Rp 200 juta, sisanya dari sponsor,” ujarnya. Efeknya memang tidak langsung, kata bupati, tetapi bayangkan iklan 30 detik di TransTV biayanya Rp 60 juta, majalah Garuda Rp 500 juta. Dengan event Jazz tersebut, tegas bupati, iklan tersebut gratis dan dunia membaca itu.
“Jadi tidak bisa diukur pada saat itu, “ujarnya.
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/refleksi-akhir-tahun-ajang-serap-masukan-masyarakat