KETUA TP-PKK LOBAR HADIRI EXSPOSE DATA CAPAIAN GERAKAN BULAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA SECARA VIRTUAL.

Gerung, Diskominfotik-Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat Hj. Haeratun Fauzan Khalid ikuti acara  Exspose Data Capaian Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke XXVIII Tahun 2021 melalui virtual meeting bersama, Ketua Umum TP-PKK Pusat  Tri Tito Karnavian, Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes, Kartini Rustandi, Manager of CSR Astra Wioko Yudhantara. yang dibuka langsung oleh Kepala BKKBN RI Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo Sp.OG di Restaurant Ujung Landasan Gerung, Sabtu (26/7/2021).

Dalam kegiatan tersebut Hj. Haeratun didampingi oleh Ketua Pokja 3 TP-PKK Lobar Ibu Wina, oordinator Project Wise Plan Internasional Indonesia Wilayah Lombok Barat dan Pengelola Posyandu dan kader di Wilayah Kabupaten Lombok Barat.

Acara yang dipancarluaskan secara virtual oleh BKKBN Pusat ini menyajikan sederet data tentang kegiatan layanan operasional posyandu sepanjang awal Juni hingga 25 Juni 2021.

Berdasarkan data yang diinput dalam aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), sepanjang bulan Juni jumlah balita yang menjadi sasaran sebanyak 17.961.425 balita.

Adapun balita yang mendapatkan layanan pengukuran berat badan, seperti disampaikan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Safrina Salim, dalam laporannya mencapai 1.318.574 balita. Sementara yang diukur tinggi badannya 1.236.557 balita.

Tercatat, ada 43.540 posyandu yang membuka layanan sepanjang periode tersebut, atau 22,17 persen dari total 256.879 posyandu yang ada secara nasional.

Lima provinsi yang membuka layanan posyandu di periode Juni dengan persentase tertinggi, yakni Riau 45 persen, Sulawesi Barat 36,67 persen, Sulawesi Tengah 35,91 persen, Bangka Belitung 35,59 persen, dan Aceh 35,13 persen.

Adapun lima provinsi terendah dalam membuka kegiatan layanan posyandu adalah Jawa Timur 1,9 persen, DKI Jakarta 7,72 persen, NTB 9,61 persen, Bali 9,68 persen, Papua 10,40 persen.

Menyikapi hasil data tersebut, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, dalam sambutannya mengatakan, bahwa posyandu memiliki kontribusi positif terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi serta  angka prevalensi stunting di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang ada, angka prevalensi stunting sebesar 27,6 persen. Ini adalah angka sebelum pandemi Covid-19 menerjang Indonesia. Kini, para ahli memproyeksikan angka stunting bisa mencapai 32,5 persen menyusul angka kemiskinan yang naik tipis, dan anak-anak dalam kondisi kurus yang diperkirakan jumlahnya meningkat sebanyak 2 juta anak di Indonesia.

“Kondisi ini akan berujung pada stunting. Stunting bersumber dari ‘suboptimal health’,” terang Hasto, yang juga memproyeksikan kasus stunting bakal meningkat di periode 2020-2021. “Menjadi beban besar untuk mencapai target 14 persen kasus stunting di 2024,” ujar Hasto.

Untuk itu, Hasto menyatakan pihaknya akan mendukung program ini bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, PKK dan institusi terkait.

“Kami berharap melalui (program) pendampingan keluarga akan bisa ditingkatkan partisipasi masyarakat datang ke posyandu,” tutur Hasto.

Menghadapi situasi ini, Hasto mengajak masyarakat untuk tiada henti melakukan sosialisasi, dengan tujuan melakukan perubahan ‘mindset’ masyarakat.

“Sesungguhnya kemampuan alam di sekitar keluarga cukup. Makanan lokal cukup, tapi pola pikir dalam rangka menyusun pola makan untuk memenuhi gizi seimbang yang kurang,” ucapnya.

Salah satu program percepatan penurunan stunting yang dikembangkan BKKBN adalah pendampingan keluarga. Salah satu tugas pendampingan adalah membangun kesadaran bahwa jauhi menikah muda.

Kawin muda atau hamil di bawah usia 20 tahun, menurut Hasto, memprihatinkan. Mereka tidak mengerti bahwa usia 17 tahun tulang berhenti tumbuh saat ibu hamil. Karena kalsium diambil bayi. Akibatnya, puncak kepadatan tulang tidak tercapai. Panjang badan ibu menjadi tidak maksimal. Tulang keropos lebih cepat saat umur 50 tahun.

Yang juga harus diwaspadai, di saat usia 16 tahun, mulut rahim menghadap keluar. Bila tersentuh kelamin laki-laki, maka 15 tahun sampai 20 tahun kemudian akan menjadi kanker.

“Informasi ini perlu disampaikan kepada remaja setingkat SMP, agar mereka berpikir untuk tidak menikah di usia belasan tahun, atau melakukan hubungan seks pra nikah. Mereka butuh pemahaman untuk tidak nikah di usia dini,” tutup Hasto.

Menjelang akhir acara dilakukan kunjungan virtual ke delapan posyandu. Mulai dari NTB, Riau, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali hingga Kalimantan Timur. Dialog berlangsung antara pengelola posyandu dan narasumber. (Diskominfotik/Angge/Ris)

BUPATI TEKANKAN OPERATOR ADMINDUK LAYANI MASYARAKAT SECARA MAKSIMAL

Gerung Diskominfotik, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menekankan kepada seluruh operator Asminduk se Kabupaten Lombok Barat untuk melayani Masyarakat dalam pembuatan administrasi kependudukannya secara maksimal dan tidak boleh merubah data atas inisiatif.

Hal ini disampaikan H. Fauzan Khalid pada acara pengarahan untuk Operator Adminduk se-Kab. Lobar di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat Jumat 25/06/21.

Ikut hadir mendampingi Bupati dalam acara tersebut Asisten I H.Agus Gunawan, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat M.Hendrayadi, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD dan karyawan Dinas Dukcapil Lombok Barat.

“jangan merubah, jangan berinisiatif sendiri karena namanya document termasuk Nama yang memiliki hak untuk merubah itu adalah pengadilan/hakim Presiden pun tidak boleh , termasuk document kependudukan lainnya,” tegasnya

Kenapa Dokumen Kependudukan tidak boleh dirubah sembarangan karena Dokumen kependudukan  seperti tanda, yang memberikan keabsahan identitas dan kepastian hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami penduduk. Hal ini merupakan bentuk perlindungan negara terhadap status hak sipil penduduk dan memberikan manfaat bagi kepentingan administrasi dan pelayanan publik lainnya.

Terkait dengan Sarana dan prasarana di Dinas Dukcapil harus menjadi atensi kebetulan ikut hadir dalam acara ini BAPEDA dan PPKAD yang merupakan pengolah perencanaan anggaran Daerah.

Bupati meminta Asisten 1 mengawal dan kedua OPD tersebut untuk mencatat agar dalam perencanaan tahun 2022 bisa dianggarkan, karena kalau dilihat dari sisi nilai uang yang dibutuhkan tidak terlalu besar lebih-lebih dihubungkan dengan manfaatnya.

“Kebetulan yang hadir di Dinas Dukcapil ini tukang Ran doang (Bahasa Sasak), BAPEDA kan tukang Ran, PPKAD tukang ran (Tukang ramu), dua-duanya tukang ran, jadi pasti beliau catat dan sebenarnya  kalau dilihat dari sisi nilai uang yang dibutuhkan tidak terlalu besar lebih-lebih kemudian dihubungkan dengan manfaatnya, Insya Allah ini menjadi atensi kita di Sekretariat Daerah, nanti pak Asisten 1 dalam kutip yang mengawal.” Tuturnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Dukcapil Lombok Barat Drs. M. Hendrayadi mengatakan ada 17 solusi terkait dengan pelayanan adminduk yang dijadikan rujukan diberi nama 17 kamus Dukcapil bisa, dia berharap operator di kecamatan sudah menerimanya.

Mulai tahun ini Dinas Dukcapil membuka jaringan salah satunya bekerja sama dengan Kemenag, kemudian kerja sama dengan PKK, menurut informasi bahwa Lombok Barat termasuk yang belum melakukan kerjasama pemanfaatan data, ini akan segera ditindaklanjuti agar nanti bisa membuka jaringan lebih kuat untuk pemanfaatan Data.

“nanti kita diskusi usus dengan Bagaimana memberi ruang kepada teman-teman yang lain untuk memanfaatkan data kita secara baik dan benar.”  Ungkapnya.

Hendrayadi menambahkan di tahun 2021 ini harus ada operator dukcapil baik operator kecamatan, operator UPT maupun operator Dinas yang sudah memiliki sertifikat diklat yang dikeluarkan oleh BPSDM Kemendagri.

“Jadi bukan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas dukcapil Karena kalau saya menandatangani bisa 10 satu mingu satu hari.” Terangnya. (Diskominfotik/ Fiyan/angge)

Sambut Hut Bhayangkara Ke-75 Tahun, Polres Lobar Bersama Lombok Forgotten Children Endri Foundation Serahkan Bantuan Sosial Pada ABK

Lembar, Diskominfotik – Dalam rangkaian Hari Bhayangkara ke-75 di Lingkungan Kepolisian Resort (Polres) Lombok Barat (Lobar), dirangkai dengan kegiatan Donor Darah, Bakti Sosial,  serta menyerahkan bantuan kursi roda kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ada di Wilayah Hukum Polres Lobar.

Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo mengatakan, memilih kegiatan berbagi dalam bagian dari rangkaian Hari Bhayangkara ke-75 merupakan wujud rasa syukur jajarannya.

“Kegiaatan berbagi ini sebagai wujud rasa syukur kami, yang kini telah memasuki usia ke-75, karena bisa berbagi sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh yang membutuhkan.” ungkapnya.

“Atas terlaksananya kegiatan ini, merupakan salah satu kebahagian bagi kami bisa bersama-sama menghadirkan anak-anak yang mebutuhkan perhatian khusus dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT,” ungkapnya dalam memberikan sambutan di Lapangan Mapolres Lobar, Jl. Raya Lembar, Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Jum’at (25/6/2021).

“Pada usia ke-75 Tahun Polri semakin dipercaya oleh masyarakat Lobar khususnya, dimana dalam beban tugas selama ini, tentunya memilki tantangan yang tidak ringan, dengan mengabdikan diri dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, termasuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Lobar” Harapnya.

Menurutnya, Polri harus berusaha mengikuti perkembangan zaman, terkait perkembangan situasi di masyarakat, dalam rangka menciptakan Polri yang Prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan (Presisi).

“Ini merupakan Program Bapak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan kami sebagai jajarannya tentunya akan berusaha untuk mensukseskan Program ini, intinya Polri bisa memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat,” terangnya.

Dalam kegiatan tersebut, selain penyerahan bantuan kursi roda, dilakukan juga penyerahan santunan, dan bingkisan dari Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Lobar Lina Bagus Satrio Wibowo, yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh keluarga ABK.

Pada kesempatan yang sama Bupati Lobar H. Fauzan khalid, sangat mengapresiasi sinergitas Pemerintah Daerah (Pemda) dengan Polres Lobar, dengan memilih kegitan sosial ini, dalam rangkaian Hari Bhayangkara ke-75.

“Saya Apresiasi, memberikan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya atas sinergitas Pemda dengan TNI-Polri serta kepada semua pihak yang telah memfasilitasi kegiatan ini, diantaranya Kapolres Lobar, Ibu Ketua Bhayangkari dan Lombok Forgotten Children Endri Foundation,”ucapnya.

Bupati menjelaskan bahwa ini memang sangat tepat, dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya dari kalangan disabilitas, ini sangat membantu masyarakat, dan juga Pemda.

“Seperti yang sudah sering saya katakan, Pemda tidak bisa kerja sendiri, butuh kolaborasi, bersinergi, dan termasuk dukungan dari semua kalangan salah satunya media,” Tambahnya.

“masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan bantuan, sehingga lebih dibutuhkan sinergitas Pemda dengan semua pihak baik TNI-Polri, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Ketua Endri’s Foundation Endri Susanto menyampaikan, “telah melakukan assessment terhadap 12 ABK, namun setelah verifikasi dipusat, hanya sembilan anak yang berhak memperoleh kursi roda. Sedangkan yang lainnya, setelah dilakukan verifikasi ternyata kondisi fisik tidak memungkinkan untuk menggunakan kursi roda,” katanya.

Endri tidak menyangkal bahwa sangat membutuhkan peran serta Polri dalam penyampaian informasi oleh Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkantibmas), terutama dalam menginformasikan masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan, dimana peran serta Bahbinkantibmas dilapangan sangat membantu kami dalam memperoleh data dan informasi yang benar-benar membutuhkan bantuan dari Endri’s Foundation. Diskominfotik/YL

BUPATI LOMBOK BARAT H.FAUZAN KHALID MUSNAHKAN RIBUAN KEPING KTP ELEKTRONIK

Gerung Diskominfotik, Ribuan keping KTP elektronik yang habis masa berlakunya, dan rusak dimusnahkan.

Pemusnahan KTP ini dilakukan oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di damping oleh Asisten I H.Agus Gunawan, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat M.Hendrayadi dan disaksikan Kepala Bappeda, Kepala BPKAD dan karyawan Dinas Dukcapil Lombok Barat di halaman Kantor Dinas Dukcapil Lombok Barat Jumat, 25/06/21.

Menurut Kepala Dinas Dukcapil Lombok Barat M. Hendrayadi KTP elektronik dan termasuk KK yang di musnahkan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya perubahan alamat, status. habisnya masa berlaku, rusak dan lainnya. dan dilakukan pergantian dengan yang baru, “ KTP asli otomatis kami tarik.”

Lebih dari 15 ribu keeping KTP elektronik dan KK yang dimusnahkan ini sejak tahun 2020 sampai dengan 2021 menumpuk di Kantor Dinas Dukcapil.

Langkah ini dilakukan guna  menghindari penyalahgunaan, dari hal-hal yang tidak diinginkan dan ini pertama kali dilaksanakan di tahun 2021.” ungkap Mantan Kepala Dinas Dikbud Lombok Barat itu

Sementara H.Fauzan Khalid sebelum melakukan pemusnahan ribuan KTP Memberikan pengarahan kepada seluruh Operator dan  Pelayanan Asminduk se Kabupaten Lombok Barat supaya tetap melayani masyarakat.

“Siapapun yang datang ke Kecamatan harus di layanai perekaman, jangan merubah data dengan inisiatif sendiri karena namanya document yang memiliki hak merubah itu adalah pengadilan/hakim, termasuk document kependudukan lainnya,”Ucapnya.  (Diskominfotik/Dedy)

DWP LOBAR IKUTI WEBINAR SOSIALISASI MERDEKA BELAJAR

Giri Menang, Diskominfotik-Untuk mendukung Pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pusat bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Webinar Sosialisi Merdeka Belajar secara virtual yang diikuti seluruh pengurus DWP se-Indonesia, Kamis (24/6/2021).

Acara Webinar ini mengusung  tema ” Merdeka Belajar dalam Peta Jalan Pendidikan” dihadiri oleh seluruh pengurus DWP Se Indonesia dan langsung diikuti Ketua Umum DWP Pusat Erni Tjahjo Kumolo, Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim, Penasihat DWP Kemendikbudristek RI Franka Makarim.

Pengurus DWP Kabupaten Lombok Barat ikut pada acara Webinar tersebut melalui Zoom Meeting di Kantor Bupati Lobar yang langsung dihadiri Ketua DWP Kabupaten Lombok Barat Hj. Nurhikmah Baehaqi bersama anggotanya.

Webinar ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Kemendikbudristek sejak tahun 2019 telah merencanakan reformasi sistem pendidikan Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar yang memberi kemerdekaan setiap unit pendidikan berinovasi.

Ketua DWP Pusat Erni Tjahjo Kumolo dalam sambutannya mengatakan, untuk mencakup permasalahan pendidikan di era pandemi Covid-19 Kemendikbud mampu merancang strategi jangka panjang yang lebih efektif, efisien dan handal serta berkelanjutan sesuai dengan tema yang di usung yaitu Merdeka Belajar dalam Peta Jalan Pendidikan.

Dikatakannya, secara umum kebijakan Merdeka Belajar memberi kemerdekaan setiap unit pendidikan untuk berinovasi, dengan menyesuaikan kondisi kegiatan belajar mengajar, baik dari budaya, kearifan lokal, sosio-ekonomi maupun infrastruktur. Sehingga kebijakan merdeka belajar, wajib diketahui dan dipahami oleh seluruh masyarakat termasuk anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim sangat mengapresiasi inisiatif yang telah dilakukan ibu-ibu pengurus dan Anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) dalam menggelar webinar ini, “ungkapnya.

“Sosialisasi seperti ini sangat membantu kami di Kemendikbudristek RI untuk memberikan pemahaman mengenai kebijakan Merdeka Belajar,” terangnya.

Kebijakan ini dirancang berdasarkan dengan keinginan untuk memprioritaskan kebutuhan anak sebagai pelajar agar nantinya mereka bisa menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat. (Diskominfotik/Angge/Fery)

Dalam Rangka HARGANAS Ke 28 Lobar adakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor

 Narmada, Diskominfotik – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah yang didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Hj. Khaeratun Fauzan Khalid dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar Hj. Nurhikmah Baehaqi menghadiri acara  peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) yang ke 28 dan Hari Ikatan Bidan Indoinesia (IBI) yang dirangkaikan dengan acara Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor se Provinsi NTB di Desa Golong, Kecamatan Narmada, Kamis (24/6/2021).

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas (Kadis)  Kesehatan Lobar  drg. Hj. Ni Made Ambaryati, Kadis DP2KBP3A Lobar Ramdan Hariyanto, Camat Narmada Busairi, Anggota TP PKK dan DWP Lobar, serta kader posyandu Desa Golong.

HARGANAS yang jatuh pada Tanggal 29 Juni 2021 mendatang di Kabupaten Lobar dilaksanakan berbagai macam kegiatan, salah satunya di Desa Golong  dengan memberikan sosialisasi, pelayanan kesehatan gratis serta pemberian makanan tambahan kepada anak anak yang kurang gizi untuk mencegah stunting.

Kepala Desa (Kades) Golong H. Zainudin menyampaikan, “Pemerintah Desa dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat melaksanakan kegiatan seperti pemberian KB gratis, pemberian makanan tambahan kepada anak-anak kurang gizi guna mencegah stunting secara rutin, serta pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan lansia,” Ujar Zainudin.

“Hal ini selalu kita dilakukan setiap melaksanakan kegiatan posyandu di Desa Golong di mana terdiri dari lima Posyandu dua diantaranya resmi menjadi Posyandu Keluarga dan tiga diantaranya masih diusahakan. Ia berharap pelayanan Posyandu di desa ini ini dilakukan secara maksimal. Selain itu ia juga berharap dari beberapa dinas terkait untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat,” Harapnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua TP PKK Provinsi NTB  Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengapresiasi atas apa yang disampaikan oleh Kades Golong, ia juga mengajak semua organisasi atau dinas terkait untuk tetap berpartisipasi dalam meningkatkan sektor pelayanan kesehatan, mengingat di NTB juga hari ini melaksanakan pelayanan KB di semua titik pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Poskesdes, Rumah Sakit dan di beberapa Posyandu, dan target di NTB sendiri sebanyak 32.000, target yang cukup besar namun diharapkan pelayanan kesehatan tetap dilakukan dengan maksimal, Ia juga mengingatkan bahwa target pelayanan kesehatan yang terpenting adalah layanan kesehatan bagi anggota keluarga, terlebih di masa pandemi seperti ini.

Ketua TP PKK Lobar Hj. Khaeratun Fauzan Khalid dalam sambutannya menyampaikan laporan terkait capaian pengguna kontrasepsi di Lobar selama tahun 2021, tercatat pada bulan Januari hingga Juli Tahun 2021 sebanyak 116.250 akseptor sebanyak 79,13%, kontrasepsi jangka panjang 327 akseptor atau 37,84%, pencapaian KB baru sebanyak 3.557 akseptor atau 24,61%, dalam laporannya ia juga memberikan apresiasi Kepada Desa Golong atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakatnya terutama mengenai KB.

“Semoga Tahun ini sampai dengan Bulan September target Kabupaten Lobar meresmikan sebanyak 75% Posyandu Keluarga, sehingga pada akhir Tahun ini Posyandu Keluarga di Kabupaten Lobar menjadi 100%,” Harap Ketua TP PKK Lobar. (Dikominfotik: Windi/Fyan/Juan/YL).

ASISTEN III : “UNTUK SUKSESNYA SEBUAH PEKERJAAN HARUS ADA KOORDINASI YANG BAIK”

Gerung, Diskominfotik – Senin tanggal 24 Juni 2021, seperti biasa kegiatan Para Abdi Masyarakat di lingkup Sekretariat Kantor Bupati Lombok Barat dan para ASN Diskominfotik Lombok Barat memulai kerja dengan mengikuti Apel Pagi di depan kantor Bupati Lombok Barat yang di hadiri oleh Sekda Lombok Barat DR.H.Baehaqi S.Si.M.Pd.MM, Para Asisten,Kadis Kominfotik Lobar Ahad Legiarto, Para staf Ahli, Para kepala Bagian Setda Lobar, Para Kepala Bidang pada Diskominfotik Lobar, para Staf Setda dan Diskominfo Lombok Barat.

Bertindak selaku Pimpinan Apel Pagi, Asisten III Setda Lombok Barat H.Ilham S Pd.M.Pd. Dalam arahannya Asisten III menyampaikan akan pentingnya Koordinasi dalam menjalankan tugas sehari-hari selaku ASN.

“Kita harus memahami Manajemen yang baik jika ingin sukses dalam menjalankan tugas-tugas selaku Aparatur Sipil Negara. Yang paling sering kita dengar dalam istilah Manajemen adalah POAC. yang dalam penjabarannya yaitu P=Planning atau merencanakan, O=Organizing atau membuat Organisasi, A= Actuating atau mengaktualkan dan C=Controlling atau Kontrol.”

Lebih lanjut Asisten III mengatakan.” bahwa untuk memulai sebuah pekerjaan harus dimulai dari perencanaan yang matang, sehingga pekerjaan itu menjadi lebih terarah dan terukur dan dari sinilah kita nanti dapat mengetahui apa yang menjadi hasil dari yang diinginkan.

Selanjutnya setelah Perencanaan yang baik baru kemudian membentuk Organisasinya, ini dimaksudkan agar tanggung jawab dan pembagian tugas menjadi lebih jelas sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, kemudian diteruskan dengan mengaktualkan pekerjaan itu tahap demi tahap dan di analisa untuk mengetahui sejauh mana progresnya dan sejauh mana persentase  dari pekerjaan yang sedang dikerjakan apakah sudah 100%, 90% atau 75% di sini kita bisa mengetahui apa yang menjadi kendala dan bagaimana mencari solusinya, dan diteruskan dengan kontrol yang ketat serta koordinasi yang baik dengan semua lini khususnya yang terkait dengan pekerjaan yang sedang berjalan. Karena suksesnya sebuah pekerjaan sangat ditentukan oleh Koordinasi yang baik. Kesuksesan sulit didapatkan jika bekerja sendiri-sendiri.” Terangnya.

“Harapan kami mari kita selalu bersinergi dan meningkatkan koordinasi dalam bekerja sehingga apa yang menjadi tujuan dari sebuah pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan yang sudah direncanakan.” tutupnya.(Diskominfotik.HLD).

RSUD Tripat Gelar Pertemuan Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19

Gerung, Diskominfotik  –  Melihat data perkembangan kasus COVID-19 yang mulai berkembang di daerah lain di Indonesia menunjukkan peningkatan angka terpapar COVID-19 per Juni Tahun 2021 semakin tinggi, hal ini menjadi perhatian khusus untuk kita antisipasi bersama.

Disampaikan langsung Direktur Rumah Sakit  Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju (Tripat) drg. Arbain Ishak, yang dihadiri Ketua Komite Medik, Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 RSUD, manajemen RSUD dan jajaran struktural lainnya dalam acara pembahasan antisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Acara yang berlangsung di Aula Ujung Landasan, Gerung, Lobar, Rabu (23/6/2021).

Direktur RSUD Tripat menyampaikan secara langsung terkait himbauan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang meliputi sosialisasi keputusan Kemenkes RI tentang Protokol Kesehatan (Prokes) di fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19, Termasuk di dalamnya penerapan  Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pemanfaatan teknologi komunikasi dalam memberikan informasi kondisi pasien kepada keluarga.

Lebih lanjut drg. Arbain menjelaskan, “beberapa hal antisipasi yang perlu di persiapkan  bila terjadi lonjakan kasus, dimulai dari sumber daya manusia/staff dan pegawai, sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan antisipasi tersebut,” ujarnya.

Diharapkan dengan kegiatan antisipasi lebih awal, RSUD Tripat dapat mempersiapkan dengan lebih maksimal guna memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. (Diskominfo/HMS Tripat/Temy/YL).

 

BUPATI LOMBOK BARAT LOUNCHING POSYANDU KELUARGA SE KECAMATAN KURIPAN

Kuripan Diskominfotik- Sebanyak 63 Posyandu keluarga se Kecamatan Kuripan di resmikan dan di Lounching Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid melounching Posyandu Keluarga sekecamatan Kuripan di Aula Kantor Desa Kuripan Timur Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat Rabu 23/06/21.

Acara lounching ini dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj. Rohmi Jalilah didampingi oleh Asisten 1, Asisten II Pemprov NTB  Bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Barat Hj. Khaeratun Fauzan Khalid, Camat Kuripan beserta kader Posyandu Kecamatan Kuripan.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutan ucapan selamat datangnya menyampaikan bahwa kegiatan Lounching ini sebagai ajang bersilaturrahim dalam rangka sebuah program sebuah gerakan yang arahnya bagaimana supaya masyarakat itu sehat lahir dan batin.

Program Posyandu yang sempat terabaikan di awal masa reformasi padahal manfaatnya sangat luar biasa yang fungsinya sangat penting dan strategis, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menaruh perhatian yang luar biasa terhadap keberadaan Posyandu ini.

“kami memiliki target lewat PKK lewat dinas kesehatan kabupaten Lombok Barat di akhir tahun ini harus 100%,  untuk kepentingan ini kami sudah menyiapkan anggaran sebagai stimulus Posyandu itu 5 juta tetapi di tahun ini setengahnya yang terkafer karena kena refocusing, kemungkinan sekali hanya bisa terkapar 50% untuk tahun ini.” Ungkapnya.

Bupati mengungkapkan bahwa dia sudah berjanji ketika 100% Posyandu keluarga itu sudah terbentuk di setiap desa, setiap tahunnya akan mendatangi seluruhnya (100%) Posyandu keluarga dengan membaginya bersama Wakil Bupati dan Sekda yang akan mendatangi untuk memberi dukungan dan motivasi serta untuk memperlihatkan Bagaimana memang Posyandu itu sangat urgen.

Bupati juga sudah mengarahkan agar ditingkat Kabupaten ditingkat Pemudanya ada Kerjasama antar Dinas Kesehata, antar PKK dengan Dinas-Dinas terkait yang bisa mendukung gerak langkah untuk mempercepat fungsi dan tentunya juga efektivitas dari pelayanan Posyandu itu.

“saya tidak mau posyandu 50% persen tidak mau 100% tapi hanya formalitas lebih baik 30% tapi semuanya bergerak tentunya akan sangat bagus kalau 100% Dan ini menjadi tekad kita dan semuanya bergerak.”

Di Lombok Barat sudah ada MOu antara PKK dengan kepala Dinas Dukcapil supaya semua pelayanan administrasi kependudukan terintegrasi juga di Posyandu dan menjadi bagian dari tugas Posyandu dan Insya Allah Kadis-Kadis lain juga akan menyusul.

“Mari bersama-sama kita bergerak karenujungnya Posyandu ini bagaimana supaya masyarakat kita sehat dan kami di Lombok Barat sampai 2024 stunting di Lombok Barat harus 1 digit yang sekarang posisinya 9% dan di akhir masa jabatan saya 2024 itu harus satu gigit, mudah-mudahan tercapai berkat kolaborasi yang dilakukan di semua stekholder.” Tutupnya.

Sementara itu Wakil Gubernur NTB Hj. Rohmi Jalilah dalam sambutannya mengatakan Kerja Keras Pemerintah Provinsi NTB termasuk juga Pemerintah Kabupaten Lombok Barat walaupun Covid-19 itu masih ada tapi masih bisa dikendalikan, masih bisa hidup aman dan produktif dengan protokol kesehatan dengan menggunakan masker.

“Ini adalah untuk menjaga diri kita dan orang di sekitar kita bukan karena disuruh tapi untuk diri kita sendiri.” katanya

Wagub yakin Posyandu keluarga di Lombok Barat ini akan maju karena ketua Tim PKK di Lombok Barat ini sudah tau apa yang harus dilakukan untuk memajukan Posyandu keluarga.

“Kalau sudah Ketua Tim penggerak PKK sudah faham dan memiliki atensi terhadap Kesehatan khususnya yang berbasis dusun insya Allah PR- PR  Besar kita dari waktu ke waktu pasti akan membaik sedikit demi sedikit.” Ungkapnya.

PR-PR besar dari sisi stunting, dari sisi kematian bayi, kematian ibu hamil belum lagi penyakit tidak menular ditambah lagi PR Sosial Pernikahan anak, Narkoba dan lingkungan. Kalu PR-Pri ini digotong royongkan apalagi berbasis dusun betapa Gerakan ini akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa karena gerakannya berbasis dusun.

“Dusun terdiri dari  beberapa Kepala Keluarga skupnya lebih kecil lebih mudah memotretnya, lebih mudah mengidentifikasi masalahnya dan lebih mudah mengatasinya.” Paparnya. (Diskominfotik/Fiyan/Fery/YL)

Target Posyandu Keluarga di Lobar Tahun 2021 Wajib 100 Persen

Kuripan, Diskominfotik – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Halid yang didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lobar Hj. Khaeratun Fauzan Kahlid, dan dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Anggota TP-PKK, Asisten 1 Setda Provinsi  NTB Baiq Eva Nurcahyaningsih, Kepala OPD Provinsi NTB dan Kabupaten Lobar, Camat, Kepala Desa se Kecamatan Kuripan dan Kader Posyandu dalam acara Launching 63 Pos Pelayanan Terpadu (Poyandu) di Balai Desa, Desa Kuripan Timur, Kecamatan Kuripan, Rabu (23/6/2021).

Dalam Sambutannya Bupati Lobar H. Fauzan Khalid menjelaskan banyak sekali manfaat dari terbentuknya Posyandu Keluarga yang tentunya semua program diatensi oleh Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Lobar.

Bupati Lobar juga menatargetkan terbentuknya Posyandu Keluarga di Tahun 2021 harus 100% , Namun dengan adanya refocusing maka tahun ini hanya bisa direalisasikan anggarannya 50%.

“Dengan dukungan OPD terkait seperti Dinas Kesehatan, TP-PKK dan DP2KBP3A maka sinergitas bisa dibentuk dan langkah fungsi dan kreatifitas Posyandu dengan begitu maka semua pelayanan administrasi kependudukan agar terintegrasi dengan Posyandu Keluarga,” Tuturnya.

Hj. Siti Rahmi Djalilah Mengapresiasi pemerintah Kabupaten Lobar atas terbentuknya Posyandu Keluarga yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah dan TP-PKK.

“terbentuknya Posyandu Keluarga maka bisa menekan angka kematian ibu dan bayi, mencegah stunting, kasus narkoba dan masalah sosial yang ada di dusun. Dengan Posyandu Keluarga berbasis dusun maka program-program yang di gotong-royongkan bisa terlaksana dengan baik dengan tujuan kemajuan pembangunan desa, dan revitalisasi Posyandu ter edukasi meliputi pelatihan, dan edukasi lingkungan,” dalam sambutannya.

Lebih lanjut memperkuat kegiatan dari kegiatan sekunder ke kegiatan primer yang dapat memenuhi target yang harus Ada di dalam Posyandu keluarga.

Dalam acara tersebut juga dilakukan pemberian bantuan masker oleh Ibu Wakil Gubernur pada perwakilan kepala desa se Kecamatan Kuripan, serta pemberian Kartu Tanda Penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kepada perrwakilan remaja yang telah menginjak umur 17 Tahun secara simbolis oleh Ibu  Ketua TP-PKK  Lobar. Diskominfotik/Ria/Fyan/Fery/YL

 

1 128 129 130 131 132 424