Pilkades Serentak Digelar November

GIRI MENANG-Sebanyak 19 desa di wilayah Lombok Barat akan melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak November mendatang. Pilkades serentak ini dilakukan sesuai dengan undang-undang (UU) nomor 6 tahun 2014 tentang desa.

“Dalam Perda disebutkan maksimal dilaksanakan tiga kali Pilkades dalam waktu enam tahun,” ujar Wakil Bupati Lobar Fauzan Khalid, kemarin.

Dijelaskan, Pilkades serentak akan dilakukan dalam tiga tahap yakni di ta¬hun 2014 sebanyak 19 desa, 23 desa diPilkades serentak ini, Fauzan mengung- kapkan, Pemkab sudah siap sehingga ini dibawa ke rapat FKPD yang digelar Rabu (27/8).

“Pemkab sudah siap, sekarang kita bahas masalah keamanan dalam pelaksanaannya dengan kepolisian,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kabid Pemerintahan Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Lobar, Syaeful Hakam mengatakan, dari hasil pengecekan lapangan terdapat antara 16-18 desa se-Lobar yang saat ini di isi oleh Plt. Agar Plt tidak menjabat terlalu lama maka rencananya pihak BPMPD akan menggelar Pilkades sekitar awal November 2014 dengan serentak.
“Jadi kita ingin lakukan pilkades seren¬tak di Lobar,” katanya kepada wartawan. Untuk Pelaksanakan Pilkades serentak, dibutuhkan payung hukum yang mengatur seperti peraturan bupati (Perbup) tentang Pilkades serentah di Lobar.

“Peraturan daerah yang mengatur Pilkades kita sudah punya, tapi karena kita lakukan serentak maka dibutuhkan Perbup,” tegasnya.

Untuk menyusun Perbup, pihaknya akan melibatkan semua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yang terkena Pilkades untuk sama-sama menyusun agar semua tahapan, sistem dan aturan sama. Selain itu pihaknya juga akan melibatkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk memantau atau menjadi supervisi dalam pelaksanaan Pilkades serentak.

“Intinya kita ingin selesaikan Perbup dulu baru kita laksanakan tahapan. Per¬bup direncanakan tuntas awal Oktober sehingga awal November Pilkades seren¬tak sudah bisa digelar,” imbuhnya. (puj)

Sumber: Lombok Post (Jum’at, 29 Agustus 2014)

SDN 1 Labuan Tereng Diganjar Penghargaan

Harapan III Lomba KMDM Tingkat Nasional

GIRI MENANG- Kerja keras pihak SDN 1 Labuan Tereng, Kecamatan Lembar bersama para siswanya menghijaukan lingkungan sekolah akhirnya berbuah manis. Mereka baru-baru ini mendapat penghargaan dari Kementrian Kehutanan RI karena berhasil keluar sebagai juara harapan III wana lestari dalam lomba KMDM (Kecil Menanam Dewasa Memanen) tingkat nasional.
‘’Alhamdulillah kami bisa masuk sebagai juara. Mewakili NTB ada juga Kades Pusuk yang meraih juara harapan II kategori Desa Peduli Hutan,” kata Emi.

Menurut wanita berjilbab ini, apa peran semua pihak. Pertama Ketua TP PKK Lobar Hj Nanik Zaini Arony yang pada dua 2011 telah menyumbang sejumlah bibit pohon. Ada juga badan penyuluh (bapeluh), dinas kehutanan, dinas pendidikan dan kebudayaan, badan lingkungan hidup (BLH) serta Bakorluh NTB yang memiliki andil dan mendorong terciptanya sekolah hijau.

Bersama sekolah-sekolah lain yang mewakili 33 provinsi, Erni berkesempatan menghadiri acara ramah tamah dengan Presiden pada 18 Agustus lalu. Penghargaan diterima sekolahnya lantaran kepedulian sekolah terhadap pelestarian lingkungan.
Kendati telah mendapat prestasi gemi- lang, Erni mengaku sedianya apa yan lah dilakukan sekolah semata-mata bukan untuk meraih penghargaan. Mereka tergerak melakukan penanaman di seko¬lah lantaran wilayahnya tergolong tandus. Banyak lahan kosong dan sebagian lagi tanahnya dimanfaatkan masyarakat seki¬tar untuk bahan batu bata. Pelestarian lingkungan hidup memang menjadi prioriras utama pihak sekolah. Selain terintigerasi dengan mata pelajaran juga dengan muatan lokal (mulok) bina lingkungan.
‘’Gerakan menanam memang telah dilakukan sejak lima tahun lalu. Namun khusus untuk mengikuti KMDM kami baru ikut sekarang karena tahun-tahun lalu kami ikut adiwiyata,” jelas Emi Para murid di sekolah ini, kata dia, sejak dini memang diajarkan menanam pohon dan menanem dengan cara yang benar. Program ini pun sejalan dengan visi sekolah yakni terwujudnya warga sekolah yang beriman, berbudaya, cinta lingkungan dan berdaya saing dengan memperhatikan pendidikan untuk semua.

Sejak digulirkan 2009 silam, kini sudah ada sekitar 15 ribu pohon yang ditanam para murid dan guru. Pohon-pohon tersebut tidak hanya ditanam di sekitar sekolah’namun juga di 25 hektare lahan milik masyarakat. Jenis-jenis pohon yang ditanam seperti sengon, mahoni,jati putih, buah-buahan berupa nangka dan mangga.

Atas prestasi skala nasional yang telah diraih, Erni menargetkan ke depan para siswa akan terus digerakkan untuk gemar menanam dan peduli terhadap lingkungan. (ida) Sumber: Harian Lombok Post Senin, 25 Agustus 2014

Hotel Santosa Lunasi Hutang Pajak 2012

Segel Dibuka

GIRI MENANG-Setelah beberapa asetnya disita Pemkab Lobar akibat tunggakan pajak selama tahun 2012 akhimya pihak Hotel Santosa and Villas Senggigi membayarkan tunggakan pajak tahun 2012 sebesar Rp 2,16 miliar kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD), Jumat lalu. ‘’Sudah dibayar dan masuk ke dalam kas daerah,” ujar Sekretaris DPPKD Fauzan Husniadi.

(lebih…)

Nelayan Luar Incar Baby Lobster di Lobar

Per Hari Transaksi Capai Rp 50 juta

GIRIMENANG—Kekayaan alam laut Lombok Barat (Lobar) memang cukup melimpah. Selain ikan dengan berbagai jenis, kini yang tengah marak ditangkap para nelayan di sekitar perairan Sekotong adalah baby lobster. Potensi yang melimpah di kawasan ini bahkan sampai mengundang nelayan dari luar untuk ikut berburu baby lobster den¬gan peralatan yang lebih lengkap. ”Ada nelayan dari Lombok Tengah memang yang sempat datang dan menangkap baby lobster di sini. Tapi sudah kami minta mereka mencari di lokasi lain,” kata Rasyidin, ketua Kelompok Nelayan Sinar Harapan di Dusun Telaga Lupi, Kecamatan Sekotong. Pria paruh baya ini mengungkapkan jika ‘’demam” menangkap baby lobster terjadi sejak dua minggu terakhir. Potensi yang cukup besar serta nilai jualnya yang tinggi membuat mereka tergiur untuk menangkap. Namun karena peralatan yang dimiliki masih sederhana dengan cara konvensional, hasil tangkapan mer¬eka pun masih belum terlalu banyak. Untuk membentengi perairan sekitar dari masuknya nelayan luar, Rasyidin dan para nelayan lain telah membuat sebuah kesepakatan. Mereka tidak membolehkan nelayan luar berburu di sini. Baby lobster dijual ke tengkulak den¬gan hitungan per ekor. Rata-rata per ekor dilepas Rp 11.000. Biasanya dalam sehari Rasyidin mengantongi pendapatan sebesar Rp 200 ribu lebih.
‘’Tapi kami juga tetap menangkap ikan untuk menambah pendapatan,” sambungnya.Mewakili para nelayan yang lain, Ra¬syidin berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa membaca potensi baby lobster yang dimiliki Lobar. Bentuk dukungan bisa berupa pemberian peralatan yang lebih lengkap dan canggih untuk meningkatkan hasil tangkapan mereka.
Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lobar H Ahmad Subandi mengakui jika melimpahnya baby lobster di wilayahnya sempat mengundang nelayan dari luar datang. Dapat dipastikan kelompok nelayan tersebut mendapat penghasilan cukup besar mengingat peralatan yang digunakan cukup lengkap.
‘ ’Karena nilai jualnya tinggi dan mulai marak ditangkap nelayan, dalam sehari peredaran uang di Sekotong untuk penjualan baby lobster bisa mencapai sekitar Rp 50 juta,” ujamya. Subandi juga mengakui jika nelayan sekitar masih terkendala prasarana. Saat ini para nelayan baru mendapat 5-20 ekor baby lobster dalam sehari. Diharapkan dengan adanya bantuan peralatan seperti lampu bawah laut mereka bisa mendapat 50 ekor per hari. (ida) Sumber: Harian Lombok Post (Senin, 25 Agustus 2014)

Kebutuhan Listrik ke Desa Diperluas

GIRI MENANG – Pemkab Lobar terus melakukan pembenahan di setiap daerah. Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, sarana kesehatan, salurah irigasi, sa rana pendidikan dan pasar. Kini pemkab juga segera menyediakan kebutuhan listrik ke sejumlah desa yang masih belum tersentuh listrik.
’’Pembangunan yang dilakukan pemkab begitu luas, dengan kemampuan fiskal yang terbatas, tentu kita harus membuat skala prioritas terlebih dulu,” ujar Bupati Lobar H Zaini Arony.
(lebih…)

Melihat Upaya Pemkab Kampayekan ASI di Lobar

PKK Sosialisasi ke Para Ibu, Harapkan Lebih Banyak Ruangan untuk Menyusui Air Susu Ibu (ASI) mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Menyadari pentingnya ASI bagi bayi, Pemkab Lombok Barat (Lobar) pun terus berupaya menggaungkan kampanye pemberian ASI ke masyarakat denqan menggerakan semua lini.

GIRI MENANG, Salah satu organisasi di Lobar yang konsisten menyampaikan pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi adalah jajaran TP PKK Lobar. Dalam setiap kunjungan ke dusun-dusun, Ketua TP PKK Lobar Hj Nanik Zaini Arony selalu menyelipkan pesan agar para ibu bisa memberikan ASI kepada anak mereka sejak lahir hingga usia dua tahun atau minimal enam bulan. Perintah untuk memberikan anak ASI juga disebutkan dalam Alquran.
Hj Nanik kepada Lombok Post menyampaikan gerakan Kampanye ASI merupakan program dinas kesehatan yang berkaitan juga dengan ranah kerja pokja IV TP PKK Lobar. Melalui program ini masyarakat diimbau dan diharapkan memahami pentingnya ASI karena mengandung gizi yang luar biasa dan berpengaruh pada tumbuh kembang anak ‘’Disarankan untuk diberikan ASI eksklusif, yakni hingga usia 6 bulan, bayi tidak boleh diberi apa-apa kecuali ASI,” ujamya.

Istri Bupati Lobar itu mengungkapkan pada dasamya semua orang tua mengharapkan anaknya bisa tumbuh baik dan berkualitas. Namun karena latar belakang pendidikan orang tua yang berbeda tentunya akan berpengaruh pada pola asuh anak. PKK pun menyadari hal itu dengan mengintensifkan sosialisasi ke masyarakat.
Kepada masyarakat, Hj Nanik selalu menyampaikan jika pemberian ASI ini lebih ekonomis untuk pengeluaran rumah tangga. Para ibu juga tak perlu khawatir berlebihan akan terjadi perubahan secara fisik di tubuh mereka karena menyusui.’ Justru mereka harus bangga ketika bisa memberikan ASI eksklusif ke anak,” tambah Hj Nanik.
Ketua HWK (Himpunan Wanita Karya) NTB ini juga meminta dalam rangka mendukung gerakan pemberian ASI, di Lobar ke depan bisa lebih banyak disediakan ruangan khusus untuk ibu menyusui. Khususnya pada ruang-ruang publik sehingga para ibu ketika akan menyusui tak perlu melakukannya di depan banyak orang.
Memanfaatkan kader mereka yang berjumlah 8.880 orang di Lobar, PKK juga tak hentihentinya menggaungkan gerakan kampanye ASI di dusun-dusun. Seminar ataupun sosialiasi juga telah mereka lakukan untuk meningkatkan pengetahuan para ibu di Lobar.
‘’Ketika saya turun ke lapangan juga selalu saya tekankan mengenai hal ini selain beberapa pesan untuk melaksanakan program pemerintah lainnya,” papar Hj Nanik.

Turun Langsung ke Jalan, Banyak Para Ibu Tertarik Gerakan kampanye ASI (Air Susu Ibu) memang merupakan program nasional yang di laksanakan seluruh dinas kesehatan di Indonesia. Namun tahun ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tak ingin hanya melaksanakan kegiatan di dalam ruangan. Mereka melakukan inovasi dengan harapan pesan yang ingin disampaikan bisa lebih banyak diterima masyaraKat.

Giri Menang- Kepala Dinas Kesehatan Lobar H Rahman Sahnan Putra berani melakukan terobosan barn dalam kegiatan kampanye ASI tahun ini di wilayah kerjanya. Jika sebelumnya program ini digelar di dalam gedung sehingga gaungnya tidak dirasakan banyak orang, kini Dikes Lobar beserta seluruh jajaran diinstruksikan untuk turun langsung ke jalan.
Rahman meminta tak hanya para pegawai di dikes, tapi juga seluruh personil di sejumlah puksesmas diminta turun serentak meny’ebarkan leaflet di lima lokasi terpilih. Kegiatan kampanye ASI dilaksanakan pada Jumat (22/8) pagi.‘ ’Semua say a minta harus bergerak turun ke lapangan. Kami berharap upaya ini bisa lebih banyak menjangkau masyarakat sehingga mereka juga bisa memahami pentingnya memberikan ASI kepada bayi,” kata Rahman kepada Lombok Post.

Saat bertemu masyarakat, para petugas tak lupa memberi informasi seputar keun- tungan menyusui. Yakni ASI mengandung zat gizi yang lengkap dan seimbang, mudah dicema dan diserap oleh bayi serta melindungi bayi dari penyakit. Menyusui juga membantu membentuk jalinan kasih antara ibu dan bayi, membantu menunda kehami- lan, membantu mempercepat pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, menghemat biaya rumah tangga serta praktis karena dapat diberikan dimana saja. Ada lima lokasi yang dipilih untuk pelaksanaan kampanye ASI di Lobar. Yakni perempatan Gerung, pelabuhan Lembar, pasar Gunungsari, pasar Narmada dan pasar Kediri.
Disamping itu. Dikes Lobar juga telah melakukan pemilihan Duta ASI. Mereka yang dinominasikan untuk selanjutnya dipilih sebagai Duta ASI adalah bidan, petugas gizi dan ibu balita yang telah berperan aktif di dalam penyebarluasan informasi tentang ASI. Serta mereka berhasil memberikan ASI secara eksklusif.
Selanjutnya, Duta ASI terpilih akan dilibatkan dalam kegiatan kampanye ASI. Bersama petugas, dia juga membagikan leaflet serta membagi informasi seputar ASI kepada masyarakat. Hal yang membanggakan juga di Lobar, ternyata  cakupan ASI eksklusif pada tahun 2013 sebesar 88 persen dan pada tahun ini sampai bulan Juni mencapai angka 85 persen. Meskipun di atas target tetapi dinas kesehatan tetap mewaspadai karena masih adanya kasus-kasus gizi buruk dan gizi kurang yang muncul pasca pemberian ASI eksklusif.’ Jadi kami tidak pemah mengacu pada angka yang didapat sekarang. Namun kami akan terus berupaya bagaimana bisa cakupan ASI eksklusif di Lobar bisa mencapai 100 persen,” tandas Rahman
(BAIQ FARIDA) Sumber: Lombok Post Senin, 25 Agustus 2014.

PDAM Terus Tumbuh Pesat

GIRI MENANG-Penilaian beberapa anggota DPRD Lombok Barat (Lobar) yang kurang puas terhadap kinerja direksi PDAM Giri Menang dan jajarannya dianggap terlalu tendensius. Anggota Dewan Pengawas PDAM Giri Menang, Muhazzam Fadly justru beipendapat jika selama kurun waktu dua tahun terakhir, perusahaan air minum milik Lobar ini mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang sangat pesat. (lebih…)

Bupati Restui Perombakan Direksi PDAM

Segera Lakukan Fit and Proper Test

 GIRI MENANG—Desakan kalangan anggota DPRD Lombok Barat (Lo­bar) agar Bupati H Zaini Arony segera melakukan perombakan direksi PDAM Giri Menang direspons positif. Bupati selaku komisaris di perusahaan dae­rah itu memastikan akan melakukan kebijakan tersebut lantaran masa kerja jajaran direksi memang akan berakhir di bulan September.

 “Jadi nanti kita akan segera lakukan kembali fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) para direksi PDAM. Terlebih salah seorang di direksi juga akan memasuki usia pensiun tahun ini,” kata bupati kepada wartawan, kemarin. (lebih…)

Pemberian Cek Tak Berpengaruh Terhadap Rencana Eksekusi Hotel Santosa

Eksekusi Hotel Santosa Tetap Dilakukan

GIRI MENANG – Pemberian cek dan BG (bilyet giro) yang diberikan Hotel Santosa nilai Rp 1,8 miliar ditanggapi dingin Pemkab Lombok Barat (Lobar). Eksekusi terhadap hotel yang memiliki tunggakan pajak lebih dari Rp. 8 miliar itu pada Rabu (13/8) mendatang tetap akan dilaksanakan.

“Pembayaran dengan cek itu hanya modus mereka (Hotel Santosa) untuk mengulur-ngulur waktu. Kami tidak akan terpengaruh,” kata Sekretaris Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Lobar Fauzan Husniadi. (lebih…)

1 24 25 26 27